Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

WACANA BHINEKA TUNGGAL IKA DALAM BUKU TEKS SEJARAH Utami, Indah Wahyu Puji; Widiadi, Aditya Nugroho
Paramita: Historical Studies Journal Vol 26, No 1 (2016): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v26i1.5150

Abstract

Textbook is one of learning sources used in history learning in school. History learning has function to preserve collective memories and necessary values, such as Bhineka Tunggal Ika. This research aims to reveal depiction and representation of  Bhineka Tunggal Ika value in history textbooks. It is qualitative research using critical discourse analysis, particularly representative analysis model by Roger Fowler.  Data sources in the research are the senior high school textbooks based on 2006 curriculum which can be downloaded at bse.kemdikbud.go.id. website. Method of collecting data is conducted by documentation technique. The validity of discourse analysis refers to  Ibnu Hamad’s opinion, namely holistic, historical situatedness, and theory. Next, analysis is conducted using critical discourse analysis by Fairclough  namely description, interpretation and explanation. The result of research shows that Bhineka Tunggal Ika is represented in various themes such as assimilation/acculturation/ syncretism, differences/diversity/plurality/complexity/multicultural, distinction/discrimination and unity. Bhineka Tunggal Ika should be understand as both  a result and continuous process. Buku teks merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Pembelajaran sejarah berfungsi untuk melestarikan memori kolektif dan nilai-nilai yang dianggap penting, salah satunya Bhineka Tunggal Ika. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengungkap penggambaran dan representasi nilai Bhineka Tunggal Ika dalam buku teks sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis, terutama analisis representasi model Roger Fowler. Sumber data pada penelitian ini adalah buku teks sejarah SMA berdasarkan kurikulum 2006 yang dapat diunduh pada laman bse.kemdikbud.go.id. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi.Validitas analisis wacana mengacu pada pendapat Ibnu Hamad, yaitu holistic, historical situatedness, dan teori.Selanjutnya analisis dilakukan dengan menggunakan model analisis wacana kritis Fairclough yaitu deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bhineka Tunggal Ika direpresentasikan dalam berbagai tema seperti pembauran/akulturasi/sinkretisme, perbedaan/ keragaman/ pluralitas/ kemajemukan/ multikultural, pembedaan/diskriminasi serta persatuan dan kesatuan. Bhineka Tunggal Ika perlu dipahami sebagai hasil maupun proses yang terus berlanjut. 
WACANA BHINEKA TUNGGAL IKA DALAM BUKU TEKS SEJARAH Utami, Indah Wahyu Puji; Widiadi, Aditya Nugroho
Paramita: Historical Studies Journal Vol 26, No 1 (2016): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v26i1.5150

Abstract

Textbook is one of learning sources used in history learning in school. History learning has function to preserve collective memories and necessary values, such as Bhineka Tunggal Ika. This research aims to reveal depiction and representation of  Bhineka Tunggal Ika value in history textbooks. It is qualitative research using critical discourse analysis, particularly representative analysis model by Roger Fowler.  Data sources in the research are the senior high school textbooks based on 2006 curriculum which can be downloaded at bse.kemdikbud.go.id. website. Method of collecting data is conducted by documentation technique. The validity of discourse analysis refers to  Ibnu Hamad’s opinion, namely holistic, historical situatedness, and theory. Next, analysis is conducted using critical discourse analysis by Fairclough  namely description, interpretation and explanation. The result of research shows that Bhineka Tunggal Ika is represented in various themes such as assimilation/acculturation/ syncretism, differences/diversity/plurality/complexity/multicultural, distinction/discrimination and unity. Bhineka Tunggal Ika should be understand as both  a result and continuous process. Buku teks merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Pembelajaran sejarah berfungsi untuk melestarikan memori kolektif dan nilai-nilai yang dianggap penting, salah satunya Bhineka Tunggal Ika. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengungkap penggambaran dan representasi nilai Bhineka Tunggal Ika dalam buku teks sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis, terutama analisis representasi model Roger Fowler. Sumber data pada penelitian ini adalah buku teks sejarah SMA berdasarkan kurikulum 2006 yang dapat diunduh pada laman bse.kemdikbud.go.id. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi.Validitas analisis wacana mengacu pada pendapat Ibnu Hamad, yaitu holistic, historical situatedness, dan teori.Selanjutnya analisis dilakukan dengan menggunakan model analisis wacana kritis Fairclough yaitu deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bhineka Tunggal Ika direpresentasikan dalam berbagai tema seperti pembauran/akulturasi/sinkretisme, perbedaan/ keragaman/ pluralitas/ kemajemukan/ multikultural, pembedaan/diskriminasi serta persatuan dan kesatuan. Bhineka Tunggal Ika perlu dipahami sebagai hasil maupun proses yang terus berlanjut. 
The Potential of Web-Based Historical Sources as Learning Resources to Foster Students’ Historical Thinking Skills Widiadi, Aditya Nugroho; Sheehan, Mark; Shep, Sydney
Paramita: Historical Studies Journal Vol 32, No 1 (2022): Local Figure and Local History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v32i1.31048

Abstract

To foster students’ historical thinking in Indonesia, teachers should not merely use textbooks as the only learning resource. They must utilize primary sources in teaching history that are important to encourage students to think historically. Unfortunately, it was not easy to access primary sources in Indonesia. For that reason, this study explored alternative learning resources to overcome the main difficulty faced by history teachers in Indonesia in fostering students’ historical thinking skills. This study aimed to develop web-based historical sources as learning resources and evaluate its potential to foster students’ historical thinking skills in Indonesia. As evaluation research, this study applied educational research and development approach. The results of this study indicated that the website that had been developed had challenges and opportunities in fostering students’ historical thinking skills in Indonesia.Untuk menumbuhkan keterampilan berpikir sejarah siswa di Indonesia, guru sejarah seharusnya tidak hanya mengandalkan buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar. Mereka juga harus memanfaatkan sumber-sumber primer dalam pembelajaran sejarah yang begitu penting dalam mendorong siswa berpikir secara historis. Sayangnya, tidak mudah untuk mengakses sumber primer di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi sumber belajar alternatif untuk mengatasi kesulitan utama yang dihadapi oleh guru sejarah di Indonesia dalam menumbuhkan keterampilan berpikir sejarah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sumber belajar sejarah berupa website yang berisi sumber-sumber sejarah dan sekaligus mengevaluasi potensinya dalam menumbuhkan keterampilan berpikir sejarah siswa di Indonesia. Sebagai kajian evaluasi, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa website yang telah dikembangkan memiliki beberapa tantangan sekaligus kesempatan baik dalam menumbuhkan keterampilan berpikir sejarah siswa di Indonesia.Cite this article: Widiadi, A.N., Sheehan, M., Shep, S. (2022). The Potential of Web-Based Historical Sources as Learning Resources to Foster Students’ Historical Thinking Skills. Paramita: Historical Studies Journal, 32(1), 138-148. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i1.31048 
PENGEMBANGAN APLIKASI RUANG KULIAH ANDROID (ARKA) UNTUK MATAKULIAH PENELITIAN PENDIDIKAN SEJARAH Aditya Nugroho Widiadi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 10, No 1 (2016): JURNAL SEJARAH DAN BUDAYA, JUNI 2016
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.693 KB) | DOI: 10.17977/sb.v10i1.5912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis aplikasi android yang dapat digunakan untuk matakuliah Penelitian Pendidikan Sejarah. Produk yang dihasilkan diberi nama Aplikasi Ruang Kuliah Android (ARKA). Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural yang diadaptasi dari Gall, Gall & Borg (2003). Prosedur pengembangan tersebut meliputi sepuluh tahap: (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9)  final product revision dan (10) dissemination and implementation. Adapun dalam penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai tahap ketujuh, dengan pertimbangan bahwa produk cukup digunakan untuk kepentingan perkuliahan dan tidak untuk diproduksi massal. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa produk ARKA layak digunakan untuk matakuliah Penelitian Pendidikan Sejarah berdasar pada serangkaian uji coba yang telah dilaksanakan. Pertama, berdasar uji coba lapangan awal (preliminary field testing) kepada 12 subjek coba menunjukkan bahwa produk ARKA dinyatakan valid dan layak digunakan dengan persentase 82%. Kedua, berdasar uji coba lapangan (main field testing) pada satu kelas perlakuan (n=41) yang menyatakan bahwa produk ARKA cukup valid dan layak digunakan dengan persentase 79%. Ketiga, berdasar hasil uji beda antara hasil belajar kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Mann-Whitney menghasilkan nilai p = 0,002 (< 0,05), sehingga terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media ARKA dengan mahasiswa yang tidak menggunakan media ARKA.This study aims to contribute to the learning media based on android application. This could be used to the module of Penelitian Pendidikan Sejarah (Research on History Education). The product is called by Aplikasi Ruang Kuliah Android (ARKA). This study uses the model of procedural development adopted from Gall, Gall & Borg (2003). The model consists of ten steps, dividing into: (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9) final product revision, and (10) dissemination and implementation. Meanwhile, this study will work till the seventh step considering the produced product for the teaching and learning process and not for the mass production. The finding showed that the product of ARKA was appropriate to use for the module of Penelitian Pendidikan Sejarah based on some experiments. First, the researcher through using 12 subjects in the preliminary field testing showed that the ARKA was verified and proper-used with percentage of 82%. Second, the researcher through using the main field testing on the experimental class (n=41) showed that the ARKA was verified and proper-used with percentage of 79%. Third, considering the distinctive absorbed learning material between the experimental and control groups using the Mann-Whitney test producing the value p = 0,002 (<0,05), therefore this could be a significant distinction between the grade of students using the media of ARKA and between the grade of students who was not using the media of ARKA. 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Historis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning Di SMA Trenggalek Danan Tricahyono; Aditya Nugroho Widiadi
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v10i2.6462

Abstract

Guna menghasilkan pembelajaran sejarah yang bermakna maka setiap siswa harus dibekali dengan kemampuan berpikir untuk memahami sejarah. Salah satu kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa kaitannya dengan pembelajaran sejarah adalah berpikir historis. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan berpikir historis melalui penerapan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan dan jenis penelitian PTK. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Durenan dengan jumlah 11 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan tes. Analisis data menggunakan naratif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Resource Based Learning (RBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir historis. Dari hasil tes kemampuan berpikir historis pada siklus 1 perolehan rata-rata skor sebesar 52.82. Sementara pada siklus 2 mengalami kenaikan menjadi 72.88. Dari hasil analisis dapat diketahui jika siswa mampu menguasai lima aspek kemampuan berpikir historis yang meliputi: (1) berpikir kronologis, (2) pemahaman sejarah, (3) analisis dan interpretasi kesejarahan, (4) kemampuan penelitian kesejarahan, (5) analisis isu kesejarahan dan pengambilan keputusan.
PENGEMBANGAN APLIKASI RUANG KULIAH ANDROID (ARKA) UNTUK MATAKULIAH PENELITIAN PENDIDIKAN SEJARAH Aditya Nugroho Widiadi
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.548 KB)

Abstract

Praksis lesson study for learning community dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada sekolah menengah pertama melalui kolaborasi kolegial guru dan dosen Aditya Nugroho Widiadi; Indah Wahyu Utami
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 1, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.544 KB)

Abstract

The focus of this research is to describe and analyze the praxis of Lesson Study for Learning Community as an effort to enhance social studies teaching learning quality by applying lesson study activity in SMPN 2 Sumberpucung which was guided by Faculty of Social Science Universitas Negeri Malang (UM). This research used a qualitative research approach and case study research design. The main sources of this research were all the social studies teachers of SMPN 2 Sumberpucung and the lecturers of Faculty of Social Science UM which was involved in the lesson study activity on this school. Research findings has led the author to take two conclusions. First, the quality of social studies teaching learning has increased by the praxis of Lesson Study for Learning Community in SMPN 2 Sumberpucung. Second, the collegial collaboration between the teachers and the lecturers has significant contributions in the enhancement of social studies teaching learning quality. The pattern of collegial collaboration manifested in the lesson plan and reflection session, and also has observed in the open lesson session. There was dialogue and mutual learning relations within teachers and teachers, and between lecturers and teachers as well.Keywords: Social Studies, Lesson Study, Learning Community http://dx.doi.org/10.17977/um022v1i22016p077
MERDEKA BERPIKIR SEJARAH: ALTERNATIF STRATEGI IMPLEMENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR SEJARAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA Aditya Nugroho Widiadi; Mochammad Ronaldy Aji Saputra; Intan Cahyaning Handoyo
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 16, No 1 (2022): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v16i12022p235-247

Abstract

The implementation of the Kurikulum Merdeka starting from the 2022/2023 academic year provides new challenges in history learning. The structure of learning outcomes in history education no longer prioritizes understanding of concepts but must also emphasize elements of process skills. One of the elements of process skills that must be trained to students is historical thinking skills. There are various concepts of historical thinking skills that has been applied in some countries. Some of these concepts have similarities with the concepts of historical thinking contained in the Kurikulum Merdeka. In addition, there are also some of the concepts of historical thinking in the Kurikulum Merdeka that are not found in other countries. The emphasis on process skills also brings new challenges to how to teach these skills to students. Through literature studies, this article offers alternative history learning strategies that can be used to instill students' historical thinking skills in the context of implementing the Kurikulum Merdeka. Penerapan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022/2023 memberikan tantangan baru dalam pembelajaran sejarah. Struktur capaian pembelajaran sejarah tidak lagi mengutamakan pada pemahaman konsep melainkan juga harus menekankan pada elemen keterampilan proses. Salah satu elemen keterampilan proses yang harus dilatihkan kepada siswa adalah keterampilan berpikir sejarah. Terdapat beragam konsep keterampilan berpikir sejarah yang berlaku di beberapa negara. Konsep-konsep tersebut sebagian memiliki kesamaan dengan konsep berpikir sejarah yang tertuang dalam Kurikulum Merdeka. Selain itu, terdapat pula konsep berpikir sejarah dalam Kurikulum Merdeka yang tidak dijumpai di negara lain. Penekanan pada keterampilan proses ini juga membawa tantangan baru terkait bagaimana cara mengajarkan keterampilan ini kepada siswa. Melalui studi kepustakaan, artikel ini menawarkan alternatif strategi pembelajaran sejarah yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan keterampilan berpikir sejarah siswa dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka. 
Dari Impor Hingga Ke Tangan Konsumen: Perdagangan Opium di Karesidenan Surabaya, 1870-1898 Rifda Salsabila; Aditya Nugroho Widiadi; Grace T. Leksana
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v6i1.5349

Abstract

Opium is a narcotic that the Javanese people widely consumed in the 19th century. The high level of consumption of opium by the public raises concerns because of its detrimental effects if consumed in excess. This made the government exercise control over opium by trading it, which also provided income for the Dutch East Indies government. One of the areas in the Dutch East Indies that had a high level of consumption of opium was the Residency of Surabaya. Therefore, this article analyzes how the opium trade took place in the Surabaya Residency from 1870 to 1898. During that period, the system used in the opium trade was the rental system (opium patch). In this study, the historical method consists of the stages of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results of this study indicate that the opium circulating in the Residency of Surabaya from 1870 to 1898 experienced ups and downs because it was affected by several conditions, such as the change in the distribution system to tenants and the economic crisis of the 1880s. Even so, the opium trade in the Surabaya Residency has become a lucrative business for those involved.Opium merupakan salah satu jenis narkotika yang banyak dikonsumsi masyarakat Jawa pada abad ke-19. Tingginya tingkat konsumsi opium oleh masyarakat menimbulkan kekhawatiran karena efeknya yang merugikan jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini membuat pemerintah melakukan kontrol atas opium dengan memperdagangkannya, yang juga memberikan pemasukan bagi pemerintah Hindia Belanda. Salah satu daerah di Hindia Belanda yang memiliki tingkat konsumsi opium yang tinggi adalah Karesidenan Surabaya. Oleh karena itu, artikel ini menganalisis bagaimana perdagangan candu terjadi di Karesidenan Surabaya dari tahun 1870-1898. Pada masa itu, sistem yang digunakan dalam perdagangan candu adalah sistem sewa (patch candu). Dalam penelitian ini, metode sejarah terdiri dari tahapan pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa candu yang beredar di Karesidenan Surabaya dari tahun 1870 sampai 1898 mengalami pasang surut karena dipengaruhi oleh beberapa kondisi, seperti perubahan sistem distribusi ke penyewa dan krisis ekonomi tahun 1880-an. Meski begitu, perdagangan candu di Karesidenan Surabaya menjadi bisnis yang menggiurkan bagi mereka yang terlibat
BELAJAR DARI MASA LALU, BERSIAP UNTUK MASA DEPAN: INTEGRASI PENDIDIKAN KEBENCANAAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA Aditya Nugroho Widiadi
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v5i1p1-12

Abstract

Indonesia is a disaster-prone country. History has proven that this country has been hit by various types of natural disasters for a long time. Unfortunately, disaster mitigation efforts through disaster education seem to be still not optimally conducted in Indonesia. There are only two subjects that formally contain the content of disaster education. Meanwhile, other subjects, including Indonesian history, are not required to provide students with the content of disaster education. Even though, there are many historical events in the subject of history of Indonesia that discuss the occurrence of disasters in Indonesia. Another challenge is how to integrate disaster education in history learning. One alternative method offered by this paper is through ADIT learning model. Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Sejarah telah membuktikan bahwa negara ini telah dilanda berbagai jenis bencana alam sejak lama. Sayangnya, upaya mitigasi bencana melalui pendidikan kebencanaan tampaknya masih belum maksimal dilakukan di Indonesia. Hanya ada dua mata pelajaran yang secara formal memuat muatan pendidikan kebencanaan. Sedangkan mata pelajaran lain, termasuk sejarah Indonesia, tidak wajib membekali siswa dengan muatan pendidikan kebencanaan. Padahal, banyak peristiwa sejarah dalam mata kuliah sejarah Indonesia yang membahas tentang terjadinya bencana di Indonesia. Tantangan lainnya adalah bagaimana mengintegrasikan pendidikan kebencanaan dalam pembelajaran sejarah. Salah satu alternatif metode yang ditawarkan oleh makalah ini adalah melalui model pembelajaran ADIT.