Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JENTERA: Jurnal Kajian Sastra

Mengungkap Bentuk, Makna, dan Fungsi Ritual Vunja: Upaya Pemertahanan Kearifan Lokal Masyarakat Pantolobe Gazali Gazali; Fendi Eko Widodo
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 12, No 1 (2023): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v12i1.6071

Abstract

The study that uses descriptive qualitative method with hermeneutic approach aims to reveal the form, significance, and function of the "vunja" ritual. The result shows that there are eight forms of the ritual, such as molibu, mompelohi, mompanggahe, mompayo ada-ada manusia, mombangu vunja, mompanau ntoniasa, rego, and patompo manu. We discovered that vunja rituals have two significant meanings, verbal and nonverbal symbols. Whereas, we also discovered the significance of the rituals as (1) a sign of respect for the ancestor who bestowed a bountiful harvest, (2) an offering to the ancestor in the hope of future harvests, (3) a forum mutual cooperation of the local community for the swift implementation of the vunja ritual, and (4) a means for the vunja community members to interact with one another. AbstrakPenelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermeneutik ini bertujuan untuk mengungkap bentuk, makna, dan fungsi ritual vunja. Hasil penelitian menyimpulkan bentuk ritual vunja terdiri atas delapan tahapan, yaitu molibu, mompelohi, mompanggahe, mompayo ada-ada manusia, mombangu vunja, mompanau ntoniasa, rego, dan patompo manu. Makna yang terkandung dalam ritual vunja adalah makna simbol verbal dan makna simbol nonverbal. Sementara itu, fungsi ritual vunja adalah (1) sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang yang telah memberikan hasil panen yang berlimpah, (2) bentuk persembahan dengan harapan diberikan hasil yang lebih baik lagi pada musim tanam berikutnya, (3) wadah gotong royong masyarakat setempat untuk kelancaran pelaksanakan ritual vunja, dan (4) wadah menjalin interaksi antara masyarakat yang melaksanakan vunja dengan kerabat yang datang dari desa lain.
Kritik Sosial dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata (Kajian Sosiologi Sastra Sastra) Ulinsa Ulinsa; Gazali Lembah; Yunidar Nur; Nuraedah Nuraedah; Nur Fadilah
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 12, No 1 (2023): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v12i1.6058

Abstract

The disclosure of literary criticism on the novel by Andrea Hirata does not merely look at it clearly. Still, it refers to the social aspect as an outline of the conflict in the storyline. The study aims to reveal and describe the social criticism forms in the novel Padang Bulan by Andera Hirata using the sociology of literature study. The method used in this research is descriptive method and this type of research is qualitative research. The results of the analysis of this study indicate that there are five social criticisms in the novel Padang Bulan, such as moral criticism, political criticism, educational criticism, economic criticism, and cultural criticism. AbstrakPengungkapan kritik sastra pada novel karta Andrea Hirata tidak semata-mata hanya melihat secara gamblang, melainkan berpatokan pada aspek sosial sebagai garis besar konflik pada alur cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan bentuk-bentuk kritik sosial dalam novel Padang Bulan karya Andera Hirata menggunakan kajian sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima kritik sosial dalam novel Padang Bulan, yaitu kritik moral, kritik politik, kritik pendidikan, kritik ekonomi, dan kritik kebudayaan.