Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menulis Permulaan Di Kelas I Melalui Metode Kupas Rangkai Suku Kata di SD Islam Terpadu (Persis) Yunus, Misnawati; Lembah, Gazali; Puadi, Ritman Ishak
Jurnal Kreatif Online Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas I SD Islam Terpadu (Persis). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menulis permulaan di kelas 1 dengan metode kupas rangkai di SD Islam Terpadu (Persis). Jumlah siswa sebanyak 24 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan guru dan siswa, serta penilaian kemampuan siswa dalam membaca dan menulis permulaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan analisis hasil penilaian kemampuan siswa yang diperoleh pada siklus I, yakni rata-rata hasil penilaian membaca adalah cukup dan hasil penilaian menulis rata-rata dalam kriteria baik, serta aktivitas siswa dalam kategori cukup. Pada siklus II siswa rata-rata memperoleh nilai sangat baik pada penilaian kemampuan membaca dan menulis permulaan, serta aktivitas siswa berada dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode Kupas Rangkai dapat meningkatkna kemampuan siswa membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD Islam Terpadu (Persis). Kata kunci: Kemampuan membaca dan menulis pemulaan, Metode Kupas, Rangkai, Suku Kata
Konflik Batin Tokoh Utama Novel Tanpa Kata Karya Endry Boeriswati: Pendekatan Konflik Kurt Lewin Nurbaya, Nurbaya; Nur, Yunidar; Lembah, Gazali
Jurnal Kreatif Online Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.137 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama Novel Tanpa Kata. Data dalam penelitian ini dideskripsikan berdasarkan teori konflik menurut Kurt Lewin sebagai; 1) pendekatan-pendekatan konflik, 2) konflik penghindaran-penghindaran, dan 3) konflik pendekatan penghindaran dan faktor-faktor yang menyebabkan konflik batin. Hasil dianalisis berdasarkan teori kebutuhan manusia dari Abraham Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan akan kepemilikan dan cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan realisasi diri. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologis dan teknik perpustakaan. Hasil penelitian menggambarkan bentuk konflik batin karakter utama; konflik pendekatan-pendekatan menandai sikap bahagia Sarisha tentang kedatangan Bayu di Singapura. Perhatian dan pujian Zidhan membuatnya senang sampai bisa menarik dan menyesap cintanya pada Sarisha. Konflik penghindaran-penghindaran menandai sikap Sarisha yang dengan jujur mengakui kecemasannya sebagai seorang wanita yang matang tetapi belum menikah. Konflik pendekatan penghindaran ditandai ketika Sarisha menghadapi dua pilihan yang sangat dilematis yaitu mempertahankan cintanya dengan Bayu atau menjauh dari kehidupan Bayu selamanya. Kehadiran Zidhan dalam kehidupan baru Sarisha, sentuhan Zidhan, dan godaan membuat kebencian Sarisha pada ketulusan cinta. Zidhan memberikan cinta sejati tetapi akhirnya kembali ke luka yang sangat dalam di hati Sarisha. Faktor yang berkontribusi terhadap konflik adalah kesenjangan antara keinginan Sarisha dan kenyataan yang disajikan oleh Bayu dan juga Zhidan Pratama. Komitmen yang dibangun bersama di atas dasar kepercayaan, runtuh karena kebohongan. Komitmen itu setia, komitmen adalah cinta, dan komitmen itu harus diucapkan dengan kata-kata jika tidak diucapkan maka cinta tidak akan setia.