Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

THE EFFECT OF MASS OF COAL FLY ASH-CHITOSAN COMPOSITE PELLETS MODIFIED WITH GLUTARALDEHYDE ON THE ADSORPTION OF MERCURY IN SOLUTION Syauqiah, Isna; Utami, Umi Baroroh Lili; Yusniar, Meina Wulansari
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : The Journal is published by Graduate Programe of Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fly ash can be used and utilized as an adsorbent because it is cheap and effective to adsorb waste in the aquatic environment. Hg also known as Mercury is a carciogenic heavy metal and potentially threatens human health at very low concentrations. In this study, fly ash was applied as the adsorbent for Hg2+ in the form of chitosan-fly ash composite pellet and was cross-linked with glutaraldehyde in order to know how much the mass of pellets that can be used to lower the concentration of Hg2+ in solution. The results showed that the fly ash can be compositated with chitosan gel after going through the process of physical-chemical activation so that it can be formed into adsorbent pellets/granules. The optimum condition was obtained from adsorbent pellets of fly ash-chitosan composite crosslinked with glutaraldehyde after contacted with a solution containing Hg2+ with the pellet mass of 3 g.Keywords: composite, fly ash, glutaraldehyde, pellets
THE EFFECT OF MASS OF COAL FLY ASH-CHITOSAN COMPOSITE PELLETS MODIFIED WITH GLUTARALDEHYDE ON THE ADSORPTION OF MERCURY IN SOLUTION Isna Syauqiah; Umi Baroroh Lili Utami; Meina Wulansari Yusniar
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 3 No 1 (2017): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v3i1.41

Abstract

Fly ash can be used and utilized as an adsorbent because it is cheap and effective to adsorb waste in the aquatic environment. Hg also known as Mercury is a carciogenic heavy metal and potentially threatens human health at very low concentrations. In this study, fly ash was applied as the adsorbent for Hg2+ in the form of chitosan-fly ash composite pellet and was cross-linked with glutaraldehyde in order to know how much the mass of pellets that can be used to lower the concentration of Hg2+ in solution. The results showed that the fly ash can be compositated with chitosan gel after going through the process of physical-chemical activation so that it can be formed into adsorbent pellets/granules. The optimum condition was obtained from adsorbent pellets of fly ash-chitosan composite crosslinked with glutaraldehyde after contacted with a solution containing Hg2+ with the pellet mass of 3 g.
Adsorpsi Pb2+ dan Zn2+ pada Biomassa Imperata cylindrica Noer Komari; Umi Baroroh Lili Utami; Noor Malinda
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Valensi Volume 2, No.5, November 2012
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v2i5.298

Abstract

Metode alternatif untuk mengatasi pencemaran logam berat adalah biosorpsi menggunakan biomassa sebagai adsorben. Telah dilakukan penelitian kajian adsorpsi campuran Pb2+ dan Zn2+ pada biomassa Imperata cylindrica sebagai adsorben. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan biomassa mengadsorpsi Pb2+ dan Zn2+. Preparasi biomassa dilakukan dengan aktivasi menggunakan asam nitrat dan amonium hidroksida. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch. Parameter yang diukur adalah pH optimum, waktu kontak optimum, kapasitas adsorpsi dan recovery ion logam. Analisis kadar logam dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan pH optimum adsorpsi Pb2+ dan Zn2+ masing-masing pada pH 5 dan pH 6. Waktu kontak optimum adsorpsi Pb2+ dan Zn2+ masing masing pada 40 menit dan 30 pertama. Kapasitas adsorpsi Pb2+ dan Zn2+ pada konsentrasi awal 10 ppm masing-masing adalah 90,95% dan 43,60%. Recovery Pb2+ dan Zn2+ masing-masing 84,45% dan 57,13%.
Analisis Perbedaan Luas Permukaaan Pelet Adsorben dari Abu Layang yang Terikat Silang Glutaraldehyd Isna Syauqiah; Umi Baroroh Lili Utami; Meina Wulansari Yusniar
Jurnal Fisika FLUX Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Fisika Flux Edisi Khusus Januari 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.791 KB) | DOI: 10.20527/flux.v1i1.5927

Abstract

Karakterisasi pori dari pellet komposit abu layang dan kitosan sebagai adsorben telah dilakukan. Komposit adsorben dibuat dengan campuran abu layang dan kitosan yang diikat silang menggunakan glutaraldehyd dengan perbandingan setiap 2 g, 3 g dan 4 g abu layang dalam 20 mL larutan kitosan yang sudah dilarutkan dalam larutan 5% asam oksalat. Karakterisasi adsorben dilakukan menggunakan Gas Sorption Analyzer untuk mengetahui karakter pori dari abu layang, kitosan dan adsorben komposit. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa adsorben dengan abu layang sebanyak 3 g dalam 20 mL larutan kitosan memiliki luas permukaan dan volume total pori terbesar yaitu 31,00 m2/g dan 4,54 (e-02 cc/g) dan rerata jari pori terkecil yaitu 29,30 Å. Serta identifikasi gugus fungsi komposit abu layang-kitosan dari spektrofotometer inframerah menunjukkan adanya gugus fungsional untuk menyerap logam berat yang terlihat pada bilangan gelombang 3433 dan 2932 cm-1.
UJI PENGARUH PENGIKAT-SILANG METILENBISAKRILAMIDA (MBA) TERHADAP KARAKTERISTIK POLIMER SUPERABSORBEN KITOSAN TERCANGKOK ASAM AKRILAT (AA) Umi Baroroh Lili Utami; Azidi Irwan; Ma’rifatul Mahmudah
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.328 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i1.2132

Abstract

Penelitian tentang uji pengaruh pengikat-silang metilenbisakrilamida (MBA) terhadap karakteristik polimer superabsorben kitosan tercangkok asam akrilat(AA) telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah agen pengikat-silang MBA terhadap kapasitas absorpsi dan rasio swelling dari polimer superabsorben yang dihasilkan.Pembuatan polimer superabsorben dilakukan dengan memvariasi berat agen pengikat-silang MBA terhadap asam akrilat (AA). Berat agen pengikat-silang yang digunakan adalah 1,00; 1,25; 1,50; 1,75, 2,00; 2,25 dan 2,50% (b/b) dari asam akrilat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polimer superabsorben yang dihasilkan dengan variasi jumlah agen pengikat-silang MBA memberikan kenaikan dan penurunan terhadap kapasitas absorpsi dan rasio swelling. Nilai optimum yang dihasilkan terjadi pada 1,75% dengan nilai kapasitas adsorpsi pada akuades, sebesar 140,22 g/g, dan rasio swelling sebesar 109,44 g/g. Kata Kunci: Kitosan,asam akrilat, metilenbisakrilamida, polimer superabsorbent 
PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG KEPITING SEBAGAI MEDIUM FILTER UNTUK FILTRASI Cr(VI) DALAM LARUTAN Utami Irawati; Umi Baroroh Lili Utami
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.437 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i2.2012

Abstract

Telah dilakukan isolasi kitosan dari cangkang kepiting melalui proses demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Kitosan yang telah diisolasi digunakan sebagai medium filter dalam suatu unit filtrasi bersama-sama dengan arang aktif dari limbah kayu ulin. Unit filtrasi yang dirakit digunakan untuk mengadsorp Cr(VI) dalam larutan.Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Cr(VI) dalam larutan mengalami penurunan setelah melalui pengolahan dengan unit filtrasi. Adsorpsi Cr(VI) pada proses filtrasi dipengaruhi oleh waktu kontak. Adsorpsi Cr(VI) maksimum terjadi pada menit ke-15 pengamatan, dimana konsentrasi Cr(VI) turun dari 125 ppm menjadi 55,5 ppm.Kata kunci : kitosan, adsorpsi, filtrasi, Cr(VI) 
KAJIAN ABSORPSI LOGAM Fe DAN Mn OLEH TANAMAN PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis) PADA AIR ASAM TAMBANG SECARA FITOREMEDIASI Dahlena Ariyani; Ramlah Syam; Umi Baroroh Lili Utami; Rd Indah Nirtha
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.735 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i2.2137

Abstract

Penambangan batubara terbuka yang mendorong terjadinya oksidasi mineral sulfida, melepaskan asam sulfat yang akan menurunkan pH secara drastis. Peristiwa ini dikenal dengan istilah air asam tambang yang mengakibatkan tingginya akumulasi logam berat pada tanah dan air. Salah satu alternatif penangananakumulasi logamyang murah, ramah lingkungan, dan mudah diterapkan adalah metodefitoremediasi dengan konsep pemanfaatan tanaman untuk penanganan limbah dan sebagai indikator pencemaran udara dan air pada suatu lahan basah. Pada penelitian ini digunakan tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) untuk mengakumulasi logam berat karenakemampuannyadapat hidup pada daerah lahan basah dengan kandungan besi dan mangan tinggi, serta memiliki fitostabilisasi dan fitoekstraksi.Penelitian dilakukan di sekitar pertambangan batubara PT. Jorong Barutama Greston dan bertujuan untuk mengetahui berapa besar kemampuan penyerapan tanaman purun tikus terhadap logam Fe dan Mn pada air asam tambang dengan waktu kontak yang telah ditentukan (per dua minggu).. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan penyerapanpurun tikus untuk logam Fe berkisar antara 26,92 mg/gsampel 91,76 mg/g sampel di lokasiM23-E (pH 4 – 5). Sedangkan pada lokasi M4-E (pH 6 – 7) berkisar antara 25,27 mg/g sampel 63,74 mg/g sampel. Untuk logam Mnberkisar antara 0,0596 mg/g sampel 0,2364 mg/g sampel dilokasi M23-E. Sedangkan pada lokasi M4-E berkisar antara 0,0617 mg/g sampel 0,1891 mg/g sampel dalam waktu kontak yang telah ditentukan. Kata kunci: Air asam tambang, purun tikus, logam berat, dan fitoremediasi 
Pengolahan Limbah Cair Sasirangan Menggunakan Filter Arang Aktif Cangkang Kelapa Sawit Berlapiskan Kitosan Setelah Koagulasi dengan FeSO4 Utami Irawati; Umi Baroroh Lili Utami; Hanifa Muslima
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.098 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v5i1.2087

Abstract

Filtration of sasirangan wastewater using oil palm shell active charcoal coated with chitosan after coagulation with FeSO4 had been done. One of the aims of this research is to compare the value of pH, COD, Turbidity, TSS, total chromium and total lead in sasirangan wastewater after the treatment standards for waste quality set by Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun 2008, and to determine adsorption ability of filter based on the volume of Pb(II) solution being flown to 50 grams of adsorben. The wastewater of sasirangan was processed by using FeSO4 as coagulant under the optimum conditions at pH 8-10 and concentration 750 mg/l followed by filtration. Parameters of effluent being measured were pH, COD, Turbidity, TSS, total chromium and total lead. Determination of adsorption capacity of the filter  was done by flowing 35 liters of Pb(II) solution into the filter. The results showed that FeSO4 as coagulant has reduced pH value from 8,73-7,95 while the percentage of decrease for COD, TSS, turbidity and total lead were 93,33%, 56,95%, 65,10% and 10% respectively. After sasirangan wastewater was filtered, TSS, turbidity and total lead decreased as much as 77,25%, 87,63% and 77,78%. As much as 50 grams oil palm shell active charcoal coated with chitosan reach its saturation after being passed by 30 liters of Pb(II) solution.  Keywords: Sasirangan wastewater, coagulant FeSO4, active charcoal, chitosan 
PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN TERHADAP KARAKTER MEMBRAN KITOSAN Taufiqur Rohman; Umi Baroroh Lili Utami; Mahmud Mahmud
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.266 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i1.2024

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi kitosan terhadap karakter membran kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi kitosan terhadap permeabilitas, permselektivitas, dan modulus Young. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui nilai Molecular Weight Cut-Off (MWCO) dan morfologi membran kitosan. Pembuatan larutan cetak membran digunakan dua komponen yaitu kitosan sebagai polimer, dan asam asetat sebagai pelarut. Sintesis membran kitosan dilakukan dengan teknik inversi fasa, yaitu dengan proses rendam endap. Pada larutan dope, digunakan kitosan dengan variasi konsentrasi 2%, 3%, 4%, 5% dan 6% (b/b). Karakterisasi membran meliputi uji permeabilitas, permselektivitas, MWCO, modulus Young, dan analisis morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa permeabilitas tertinggi dimiliki membran dengan konsentrasi larutan cetak 2% (b/b), sedangkan permselektivitas tertinggi dengan konsentrasi larutan cetak 6% (b/b), untuk nilai Molecular Weight Cut-Off nya adalah 50%, dan modulus Young tertinggi diperoleh dengan konsentrasi larutan cetak 2% (b/b). Analisis morfologi membran menunjukkan bahwa konsentrasi larutan cetak 5% (b/b) merupakan komposisi terbaik menghasilkan struktur membran dengan perbesaran pori yang teratur. Kata kunci : membran kitosan, permeabilitas, permselektifitas, MWCO, morfologi 
KAJIAN ADSORPSI Cd(II) OLEH ARANG APU-APU (Pistia stratiotes L.) TERMODIFIKASI KITOSAN-GLUTARALDEHIDA Umi Baroroh Lili Utami; Dwi Rasy Mujiyanti; Normilawati Normilawati
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.782 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v9i1.2143

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang adsorpsi Cd(II) oleh arang apu-apu (Pistia statiotes L.) termodifikasi kitosan-glutaraldehida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum, waktu optimum, kapasitas adsorpsi dan %recovery. Arang apu-apu termodifikasi kitosan-glutaraldehidadisintesis dengan cara mencampurkan arang dan kitosan dengan perbandingan 5:7 dan glutaraldehida 2,5% sebagai agen pengikatan-silang (crosslinking agent). Analisis Cd(II) menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum terjadi pada pH 5, dan waktu kontak optimum terjadi pada 45 menit. Model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi sebesar 1,53 mg/g, dan hasil %recovery sebesar96,21%. Kata kunci: arang, apu-apu(Pistia statiotes L.), kitosan, glutaraldehida, Cd(II)