Taat Kurnita
Unknown Affiliation

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

BENTUK PENYAJIAN DAN MAKNA GERAK TARI TORTOR PADA UPACARA KEMATIAN ADAT BATAK TOBA DI DESA PENANGGALAN KECAMATAN PENANGGALAN KOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH Rayhanul Safra; Taat Kurnita; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 4 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.944 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini tentang “bentuk penyajian dan makna gerak tari tortor pada upacara kematian adat Batak Toba di desa Penanggalan kota Subulussalam”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk penyajian dan makna gerak pada upacara kematian adat Batak Toba di desa Penanggalan Kota Subulussalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian dan makna gerak tari tortor pada upacara kematian adat Batak Toba di desa Penanggalan Kota Subulussalam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitin ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. Agar hasil penelitian dapat dipercaya, peneliti menggunakan alat bantu buku catatan, kamera foto dan kamera video. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian tari tortor ini ditarikan pada saat sebelum jenazah dikebumikan dan tari tortor melambangkan penghormaatan terakhir kepada jenazah sebelum dikebumikan serta tari ini dilakukan agar yang ditinggalkan tidak berlarut-larut dalam kesedihan serta mengiklaskan dengan lapang dada. Tarian ini ditarikan secara gembira dalam arti tidak menangis. Tari tortor kematian memiliki 4 ragam gerakan, 4 jenis pola lantai dan menggunakan sebuah ulos kain khas suku Batak yang diulosi dibahu penari yang mengulosi hula-hula dan unsur kerabat Dalihan Natolu  lainnya.Kata kunci: bentuk penyajian, makna gerak, Tari tortor kematian, Batak Toba   
PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI MTSN MEURAXA BANDA ACEH Raihanurrahmi Raihanurrahmi; Taat Kurnita; Cut Zuriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.918 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian berjudul “pendekatan scientific pada pembelajaran seni tari di MTsN Meuraxa Banda Aceh”. Mengangkat masalah bagaimana pelaksanaan pendekatan scientific pada pembelajaran seni tari Kelas VIII-1 di MTsN Meuraxa Banda Aceh dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam pembelajaran dengan pendekatan scientific kelas VIII-1 di MTsN Meuraxa Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pendekatan scientific pada pembelajaran seni tari kelas VIII-1 di MTsN Meuraxa Banda Aceh dan untuk mendeskripsikan kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam pembelajaran seni tari dengan pendekatan scientific kelas VIII-1 di MTsN Meuraxa Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penilitian ini kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini di MTsN Meuraxa Banda Aceh. Pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dengan cara mereduksi, display data, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan scientifik pada pembelajaran seni tari di MTsN Meuraxa Banda Aceh sudah melaksanakan pembelajaran dengan Pendekatan scientific dengan baik, walaupun ada beberapa siswa yang kurang aktif dan terdapat kendala: kesiapan guru dalam pelaksanaan menjalaskan harus secara efektif, siswa kesulitan dalam menalar, dan kurangnya waktu dalam proses belajar mengajar.Kata kunci: pendekatan, scientific, pembelajaran, tari
ANALISIS UNSUR GERAK TARI LAWEUT DI SANGGAR SEULAWEUT Syarifah Novarijah; Taat Kurnita; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 2 (2016): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.46 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini berjudul “Analisis unsur gerak tari Laweut di sanggar Seulaweuet” adapun yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah bagaimana unsur ruang, waktu, dan tenaga pada tari Laweut di sanggar Seulaweuet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur ruang, waktu, dan tenaga pada tari Laweut di sanggar Seulaweuet. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Data diperoleh dengan teknik observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Laweut memiliki ruang  dengan level rendah, sedang, dan tinggi. Arah hadap yang bervariasi mulai dari depan, samping kanan, samping kiri, bawah, atas, belakang dan serong. Pada tari Laweut menggunakan volume gerak kecil, sedang, dan besar, serta pola perpindahan garis lurus, berbelok dan memutar. Tenaga tari ini menggunakan tenaga tidak rata, maksudnya ada gerak yang lincah dan lembut. durasi yang digunakan menunjukkan lamanya tari Laweut dalam membawakan seluruh rangkaian gerak tari dari awal sampai akhir. Tempo yang digunakan dalam tari ini adalah tempo cepat dan lambat, sehingga memberi kesan lincah namun juga terlihat sisi kelembutannya. Kata kunci: Unsur gerak, tari Laweut  
BENTUK PENYAJIAN DAN MAKNA GERAK TARI TRADISIONAL LANDOK ALUN DI DESA TELENGAT PAGAN KABUPATEN ACEH TENGGARA Hikma Afnia Sara; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Bentuk Penyajian dan Makna Gerak Tari Tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara”. Mengangkat masalah bagaimana Bentuk Penyajian Tari Tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara dan bagaimana Makna Gerak Tari Tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara, dan mendeskripsikan makna gerak tari tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan seluruh penari tari Landok Alun dan objek dalam penelitian ini adalah bentuk penyajian dan makna gerak tari tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tarian Landok Alun ini disajikan pada acara adat pernikahan, sunat Rasul dan acara Adat dan Kebudayaan. Tema dari tari Landok Alun ialah kegembiraan dari para petani yang mendapatkan lahan pertanian yang baru dengan kondisi tanah yang baik. Tari Landok Alun diartikan sebagai tarian yang lembut atau lambat, dalam hal ini yang perlu ditekankan arti alun yaitu lembut atau lambat bukan dalam gerak tarinya saja, akan tetapi alun diartikan lambat dalam hal ruang gerak tarinya yang tidak jauh berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain. Tari Landok Alun hanya menggunakan pola lantai horizontal. Instrumen musik pengiring adalah lantunan syair yang dilantunkan seperti melagam (bersenandung) dan alat musik pengiring lainnya yaitu canang. Rias penari hanya menggunakan rias natural. Busana yang digunakan adalah busana khas Alas yang disebut baju mesikhat dengan dilengkapi penutup kepala yang disebut dengan bulang buluh. Tempat pementasan tari Landok Alun di ruangan tertutup atau di halaman terbuka (lapangan). Kata Kunci: bentuk penyajian, makna gerak, tari tradisional Landok Alun. 
ANALISIS KOREOGRAFI TARI KREASI JAMEUN DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Agung Prastya; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.724 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini berjudul “Analisis Koreografi Tari Jameun di Sanggar Rampoe Kota Banda Aceh”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis koreografi tari kreasi Jameun disanggar Rampoe Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis koreografi tari Jameun disanggar Rampoe Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang proses penggarapan tari Jameun di sanggar Rampoe Banda Aceh. Subjek penelitian ini adalah koreografer sanggar Rampoe, ketua sanggar Rampoe, penari dan pemusik sanggar Rampoe. Objek dalam penelitian ini adalah tari Jameun. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan koreografi tari Jameun termasuk ke dalam tari kreasi baru. Dalam proses koreografi tari Jameun, tarian ini memerlukan langkah-langkah yaitu dengan cara mengeksplorasi gerak, komposisi tari dan mengevaluasi gerak sehingga tercipta tari Jameun di sanggar Rampoe. Tari Jameun diciptakan pada tahun 2008 oleh Yusri Sulaiman, yang menceritakan aktivitas masyarakat Aceh di masa dahulu dengan segala keterbatasan yang ada mencoba untuk mengekspresikan diri lewat seni dengan menceritakan kegiatan masyarakat Aceh pada zaman dahulu. Tari ini memiliki 46 ragam gerak, 23 pola lantai dan 8 orang penari wanita. Tata rias yang digunakan pada tari Jameun adalah tata rias cantik. Tata busana yang digunakan pada tari Jameun adalah busana tradisional Aceh seperti celana hitam, baju Aceh hitam polos lengan panjang dan songket. Perlengkapan atas kepala yang digunakan adalah sanggul, harnal, jaring kuning, jaring manik, dan aksesoris yang digunakan adalah bross dan anting. Properti yang digunakan terdiri dari kendi, lentera atau panyoet, selendang. Alat musik yang digunakan adalah rapa’i, geuderang, jimbe dan menggunakan syair dibeberapa gerakan tertentu.Kata Kunci: koreografi, tari Jameun
PENYAJIAN MUSIK IRINGAN TARI LIKOK PULO DI PULAU ACEH KABUPATEN ACEH BESAR Ridha Faluthia Fahlafi; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 4 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.31 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Penyajian Musik iringan tari Likok Pulo di pulau Aceh kabupaten Aceh Besar” mengangkat masalah bagaimanakah penyajian  musik iringan tari Likok Pulo di pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mendeskripsikan penyajian  musik iringan tari Likok Pulo di pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu terdiri dari syah dan pemain rapai dan objeknya yaitu musik iringan tari Likok Pulo. Teknik pegumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian terkait dengan penyajian musik iringan tari Likok Pulo memiliki unsur-unsur yaitu:.pemusik terdiri dari tiga orang yaitu syeh dan dua orang pemukul rapa’i.  Busana yang dikenakan oleh pemusik iringan tari Likok Pulo yaitu baju tradisional Aceh, celana hitam dan songket merah. Syair pada musik iringan tari Likok Pulo memiliki 13 syair yang pada hakikatnya menceritakan tentang kisah dan nasihat. Alat musik yang musik iringan tari Likok Pulo yaitu mengunakan Rapai. Pola ritme pada musik iringan tari Likok Pulo memiliki variasi pada setiap bagian. Tempo pada musik iringan tari Likok Pulo pada setiap bagian dimulai dengan tempo sedang dan berakhir dengan tempo cepat. Panggung pada penyajian musik iringan tari Likok Pulo mengikuti tata penyajian tari jika pada tata penyajian biasa mengunakan pangung arena dan pada tatat penyajian tunang biasanya ditampilkan di lapangan terbuka.Kata Kunci: penyajian musik iringan, tari Likok Pulo.i
FUNGSI DAN PENYAJIAN TARIAN RATOH DUEK PADA SANGGAR SENI SEULAWEUET Nurul Husna; Taat Kurnita; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.479 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini berjudul “Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek  pada Sanggar Seni Seulaweuet” mengangkat masalah Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Fungsi Dan Penyajian Tarian Ratoh Duek  Pada Sanggar Seni Seulaweuet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif  dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari pelatih dan penari  Ratoh Duek Pada Sanggar Seni Seulaweuet. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyajian Tarian Ratoh Duek  Pada Sanggar Seni Seulaweuet meliputi gerak, iringan berupa syair, pola lantai, dan tata rias busana, serta pentas pertunjukan. Secara  keseluruhan Fungsi Penyajian Tarian Ratoh Duek adalah sebagai media untuk memperkenalkan tarian Aceh di kancah Nasional dan sebagai sarana hiburan serta sarana pertunjukan untuk dapat dipertontonkan pada suatu acara atau pentas seni lainnya dan dapat menciptakan sebuah kesinambungan sosial  dalam masyarakat. Kata Kunci: fungsi, penyajian, tarian Ratoh Duek
KAJIAN KOREOGRAFI TARI CANGKLAK DI SANGGAR RAMPOE KOTA BANDA ACEH Aida Humaira; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.259 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana Koreografi Tari Cangklak di Sanggar Rampoe Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Koreografi Tari Cangklak di Sanggar Rampoe Kota Banda Aceh. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah koreografer sanggar Rampoe, ketua sanggar Rampoe, penari dan pemusik sanggar Rampoe. Objek dalam penelitian ini adalah tari Cangklak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa koreografi tari Cangklak termasuk ke dalam tari kreasi yang berpola tradisi. Indikator dari koreografi tari Cangklak ini adalah menentukan tema, eksplorasi dan improvisasi gerak, komposisi dan evaluasi gerak, menentukan musik pengiring tari dan merancang tata busana dan tata rias tari. Tema tari Cangklak ini diambil dari bahasa Aceh yang artinya centil. Eksplorasi atau penjelajahan gerak dilakukan dengan melihat kebiasaan sehari-hari wanita Aceh yang dikaitkan dengan beberapa properti yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seorang wanita, seperti payung, kipas, gelang kaki dan sapu tangan serta improvisasi gerak dilakukan secara spontan dan gerak yang belum biasa dilakukan oleh wanita dalam penggunaan properti tersebut. Setelah eksplorasi dan improvisasi gerak dilakukan, maka gerak yang telah didapatkan akan dievaluasi jika ada gerak yang dirasa tidak nyaman akan diganti atau dibuang jika dirasa gerakan tersebut tidak cocok. Tata busana yang dikenakan telah disesuaikan dengan tema tarian oleh koreografer tari yaitu memakai pakaian Aceh serta dilengkapi dengan berbagai accesoris yang menunjang tari agar sesuai dengan tema. Tata rias yang digunakan adala tata rias cantik sesuai dengan tema penggambaran pesona wanita Aceh.Kata Kunci: koreografi, tari Cangklak
PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL ACEH PADA SANGGAR DI KOTA BANDA ACEH Intan Intan; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Tari Tradisional Aceh Pada Sanggar di Kota Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh, dan kendala-kendala apa saja yang dialami dalam pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh, dan untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami dalam pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Lokasi yang digunakan yaitu lima sanggar yang ada di Kota Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah sanggar yang mengikuti pembelajaran tari tradisional Aceh yaitu sanggar Budaya Aceh Nusantara, sanggar Geunta Nanggroe, sanggar Putroe Phang, sanggar Radat, dan sanggar Seulaweut. Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu pembelajaran tari tradisional Aceh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh sudah berjalan dengan baik. Walaupun diantaranya masih ada sanggar yang belum menggunakan komponen pembelajaran dengan sepenuhnya. Namun, dengan adanya usaha pelatih dalam meningkatkan kemampuan penari, maka kelima sanggar ini menerapkan beberapa tahapan kegiatan pembelajaran diantaranya dengan melakukan (1) kegiatan pra instruksional, (2) kegiatan instruksional, serta (3) kegiatan evaluasi/tindak lanjut. Pembelajaran tari tradisional Aceh ini juga terdapat kendala. Adapun kendala yang dialami ketika pembelajaran yaitu dari faktor (1) pelatih, (2) penari, dan (3) tempat. Kata Kunci: pembelajaran, tari tradisional Aceh  
Instrumen Musik Ekstrakurikular Pianika di SDN 2 Puja Mulia, Kabupaten Bener Meriah Aida Fitri; Taat Kurnita; Sakdiyah Sakdiyah
Pesona Dasar : Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Pesona Dasar Vol.10 No.1 (April 2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pear.v10i1.25805

Abstract

Extracurricular is an activity that is carried out outside the hours of learning. Extracurricular aims to hone the talents and interests of students in various fields of science. This study aims to describe the extracurricular activities of musical instruments pianika and any constraints found teachers in extracurricular activities of musical instruments pianika in SDN 2 Puja Mulia Bandar District Bener Meriah Regency. This research approach is qualitative with descriptive type. Data collection techniques with observation, interviews, and documentation. Data analysis with data reduction, data presentation, data verification. This research was conducted in SDN 2 Puja Mulia Bandar District Bener Meriah Regency. Based on research data that the learning process in the extracurricular activities of musical instruments pianika in SDN 2 Puja Mulia Bandar District Bener Meriah Regency conducted in three meetings. At each meeting consists of three stages of the process learning is the initial stage, the core stage and the closing stage. At the first meeting the teacher gives only insight and basic knowledge of music. At the second meeting, the teacher taught about the technique of searching and blowing and gave the material of the song entitled “Cicak-Cicak on The Wall”. At the third meeting, the teacher repeated the song that had been taught and conducted a practical test. This test is done only to see the skills of students in playing a musical instrument pianika. The constraints on extracurricular activities musical instruments pianika there are three constraint factors consisting of factors: (1) Facilities and infrastructure factors, (2)Family Factor, and (3) Student Factor.