Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

KORELASI ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN KEBIASAAN BERTANYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU UNTUK SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUTA BARO . . Ekawati; Alamsyah Taher; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kuta Baro belum optimal adalah karena rasa kepercayaan diri yang masih kurang dan kebiasaan bertanya yang belum baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara kepercayaan diri dengan kebiasaan bertanya terhadap hasil belajar siswa di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kuta Baro pada pelajaran IPS Terpadu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan total nya sebanyak 83 siswa, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 45 orang. Teknik pengumpulan data yaitu angket, tes dan dokumentasi. Disamping itu, teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, linieritas, regresi ganda, korelasi ganda, dan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil penghitungan korelasi antara kepercayaan diri dan kebiasaan bertanya dengan hasil belajar IPS Terpadu diperoleh sebesar 0,09 pada kategori sangat rendah dengan koefisien determinasi= 0,8%. Untuk menyatakan apakah korelasi ini signifikan atau tidak maka dilakukan uji F dengan ketentuan terima H0  jika Fhitung  Ftabel untuk taraf signifikansi 5%. Hajil Uji F diperoleh Fhitung = 0,17 dan Ftabel= 3,22, berarti Fhitung  Ftabel = 0,17  3,22. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan kepercayaan diri dengan kebiasaan bertanya terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kuta Baro Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Kata Kunci: Korelasi, Kepercayaan diri, Kebiasaan bertanya, Hasil belajar, IPS Terpadu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POINT COUNTERPOINT BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS XI IPS 1 MAN 3 BANDA ACEH Siti Hasanah; Thamrin Kamaruddin; Daska Azis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal- hal yang ingin dikaji dalam permasalah ini yaitu : (1) nilai yang didapat oleh anak didik setelah selesai belajar (2) aksi yang dilakukan oleh pendidik dan anak didik; (3) Daya trampil pendidik dalam mengatur proses belajar mengajar (4) persepsi anak didik setelah mengikuti kegiatan belajar. sasaran dalam eksperimen ini adalah  anak didik kelas XI IPS 1 sebanyak 28 anak didik . Keberhasilan kenaikan hasil belajar anak didik diperoleh dari nilai tes sebelum melakukan pembelajaran dan tes sesudah mengikuti pembelajaran. Aksi pendidik dan anak didik serta daya trampil pendidik dalam mengatur proses belajar mengajar diperoleh melalui hasil lembaran pengamatan, sedangkan persepsi anak didik setelah mengikuti pembelajaran diperoleh melalui angket dan wawancara. Data ini dikaji dengan menggunakan penjelasan secara rinci dan persentase. Kemudian data yang diperoleh dari lapangan menunjukkan: (1) kenaikan hasil belajar mengalami penambahan pada setiap eksperimen baik secara individual maupun klasikal; (2) Aksi pendidik dan anak didik mengalami kenaikan keselarasan yakni, 6 aksi selaras pada eksperimen I, menjadi 8 aksi yang selaras pada eksperimen II, kemudian meningkat hingga 10 aksi selaras pada siklus III; (3) daya trampil pendidik dalam mengatur proses belajar mengajar mengalami perubahan cukup baik, pada eksperimen I dengan poin 2,5 atau digolongkan sedang, meningkat mejadi baik dengan poin 3,3 pada eksperimen  II, dan pada eksperimen III mencapai perolehan poin 3,6 yang digolongkan sangat baik; dan (4) sekitar 81,4% anak didik kelas XI IPS 1 mengutarakan ya bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Point Counterpoint berbantuan media gambar sangat mempermudah anak didik memahami materi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa praktik model pembelajaran Point Counterpoint dapat menaikkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 MAN 3 Banda Aceh
HUBUNGAN NILAI MATA KULIAH METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SIKAP TERHADAP PEMANASAN GLOBAL MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2016-2017 Yuni Santi; Thamrin Kamaruddin; Daska Azis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul penelitian ini adalah hubungan nilai mata kuliah meteorologi klimatologi dan pendidikan kependudukan lingkungan hidup dengan sikap terhadap pemanasan global mahasiswa jurusan pendidikan geografi FKIP Unsyiah angkatan 2016-2017. Rumusan masalah ialah apakah terdapat hubungan nilai mata kuliah Meteorologi Klimatologi dan Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup dengan Sikap Terhadap Pemanasan Global mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah angkatan 2016-2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai mata kuliah Meteorologi Klimatologi dan Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup dengan Sikap Terhadap Pemanasan Global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah angkatan 2016-2017 yang berjumlah 103 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan teknik sampling purposive. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Yamane yaitu 82 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi yaitu DPNA nilai mata kuliah meteorologi klimatologi dan nilai pendidikan kependudukan lingkungan hidup dan kuesioner untuk nilai sikap terhadap pemanasan global. Teknik pengolahan data menggunakan korelasi kendall. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian korelasi nilai meteorologi klimatologi dengan sikap terhadap pemanasan global diperoleh 0,15 dan hasil uji signifikansi 1,92 yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan dan menggambarkan tingkat  hubungan yang sangat lemah. Kemudian hasil uji korelasi nilai pendidikan kependudukan lingkungan hidup dengan nilai sikap terhadap pemanasan global diperoleh koefisien korelasi 0,10 dan hasil uji signifikansi 1,25 yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan dan menggambarkan tingkat hubungan yang sangat lemah
ANALISIS BUTIR SOAL GEOGRAFI KELAS XI SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018 DI SMA NEGERI KOTA LHOKSEUMAWE Nabila Amalia; Thamrin Kamaruddin; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kualitas butir soal Geografi Kelas XI semester ganjil tahun pembelajaran 2017/2018 di SMA Negeri Kota Lhokseumawe telah memenuhi standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas butir soal Geografi Kelas XI semester ganjil tahun pembelajaran 2017/2018 di SMA Negeri Kota Lhokseumawe. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penyusunan butir soal geografi kelas XI semester ganjil tahun pembelajaran 2017/2018 di SMA Negeri Kota Lhokseumawe belum memenuhi standar kualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMAN Modal Bangsa Arun, SMAN 5 Lhokseumawe, dan SMAN 6 Lhokseumawe sebagai sampel penelitian. Objek penelitian meliputi butir soal tes dan hasil tes yang telah diujikan pada siswa. Pengumpulan data melalui dokumentasi. Hasil analisis data soal geografi menunjukkan bahwa validitas butir soal masih tergolong rendah dimana sebanyak 65,5% dari 96 butir soal tidak valid. Sedangkan reliabilitas butir soal berada pada interpretasi 0,200-0,399 dengan kategori rendah. Daya pembeda soal sebanyak 67,7% dari 96 butir soal berada pada kategori jelek, sehingga soal tersebut harus direvisi kembali. Tingkat kesukaran butir soal masih belum baik karena belum memenuhi kriteria tingkat kesukaran soal yang baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan secara keseluruhan soal yang digunakan guru geografi pada kelas XI semester ganjil di SMA Negeri Kota Lhokseumawe belum memenuhi standar kualitas soal yang baik untuk digunakan sebagai alat ukur hasil belajar siswa. Kata Kunci : validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII DI SMP NEGERI 11 BANDA ACEH Lailisa Hanum; Thamrin Kamaruddin; Muhammad Okta Ridha
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul perbandingan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quiz dengan model pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII di SMP Negeri 11 Banda Aceh. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa yang ditbelajarkan menggunakan model pembelajaran team quiz lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 11 Banda Aceh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Team Quiz lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament dalam mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 11 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam peneliitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1 dan VIII-3 SMP Negeri 11 Banda Aceh dan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan Purposive sampling yaitu memilih kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, yaitu pretest dan post-test. Hipotesis diuji dengan menggunakan rumus statistik uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung =2,88 dan ttabel = 1,68 untuk taraf signifikansi 5% (uji satu pihak) dengan derajat kebebasan (dk = 20 + 19 – 2 = 37) sesuai dengan kriteria uji terima Ha jika thitung ttabel. Sesuai dengan hasil yang diperoleh di atas maka thitung ttabel hipotesis Ha diterima,, ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Team Quiz lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII SMP Negeri 11 Banda Aceh. Kata Kunci: Perbandingan, IPS Terpadu, Team Quiz, Team Games Tournament
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN MAKE A MATCH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANDA ACEH Rahmatul Husna; Syamsul Bardi; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan daripada penelitian untuk membandingkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Time Token dengan Make A Match siswa kelas X SMA Negeri 2 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupkan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Banda Aceh yang berjumlah 341 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan secara teknik Purposive Sampling yaitu berdasarkan pertimbangan siswa kedua kelas adalah sama, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IS 1 merupakan kelas percobaan I diajarkan memakai model Time Token dan kelas X IS 2 merupakan kelas percobaan II diajarkan memakai model Make A Match. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes. Berdasarkan hasil uji hipotesis membuktikan bahwa thitung = -2,23 ttabel = 1,68, taraf signifikansi 5% dengan dk = 49 maka hasil belajar siswa menggunakan model Make A Match tidak lebih baik daripada hasil model Time Token pada mata pelajaran geografi kelas X SMA Negeri 2 Banda Aceh. Artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas percobaan I dengan kelas percobaan II, yaitu perolehan nilai rata-rata 76,53 pada kelas percobaan I dan 77,8 pada kelas percobaan II. Kata Kunci : Perbandingan, Hasil belajar, Time Token, Make A Match
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 3 INGIN JAYA Khairun Nisak; Thamrin Kamaruddin; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dengan menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP Negeri 3 Ingin Jaya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa, aktifitas guru dan siswa, keterampilan guru dan bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran. Tujuan dalam penelituan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, aktifitas guru dan siswa, keterampilan guru dan respon siswa terhadap pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Ingin Jaya yang berjumlah 20 siswa. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan angket. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa ketuntasan individual pada siklus I sebanyak 50%, klasikal 40%. Pada siklus II ketuntasan individual meningkat menjadi 74%. Klasikal 60%. Selanjutnya pada siklus III ketuntasannya meningkat menjadi 95% secara individual dan secara klasikal menjadi 90%. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I terdapat 8 aktifitas yang sesuai, pada siklus II aktifitas yang sesuai menjadi 9 dan pada siklus III meningkat menjadi 11. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I diperoleh skor 2,3 dengan kategori sedang, pada siklus II meningkat menjadi 3,1 dengan kategori baik dan pada siklus III menjadi 3,9 dengan kategori sangat baik. Respon siswa pada umumnya baik, sebanyak 95% siswa di Kelas VIII menyatakan dapat memahami, termotivasi, menyenangkan dan dapat menjawab soal evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model Learning Together dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ingin Jaya.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA SMAN 5 TAKENGON Liana Agustina; Thamrin Kamaruddin; Muhammad Okta Ridha Maulidian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul perbandingan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dengan model pembelajaran Discovery Learing pada mata pelajaran geografi siswa SMAN 5 Takengon. Rumusan masalah pada penelitian ini yakni apakah hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran geografi di SMAN 5 Takengon. Tujuan dalam Penelitian yakni guna mengetahui hasil belajar siswa menggunakan  model pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih baik dari pada model Discovery Learning pada mata pelajaran geografi. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif dan juga berbentuk eksperimen. Popolasi pada penelitian yakni semua siswa kelas XII di SMA Negeri 5 Takengon yang berjumlah 110 orang. Pengambilan sampel  menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 51 siswa. Teknik  mengumpulan data menggunakan tes kepada siswa, yaitu dengan memberikan soal pre-test dan post-test. Teknik pengolahan data dilakukan dengan uji-t. Hasil pengolahan data diperoleh thitung = 1,06 dan ttabel = 1,68 pada taraf signifikansi 5% dengan dk=49 artinya thitung≤ ttabel sehingga H0 diterima. Dapat disimpulkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning tidak lebih baik atau sama dengan model pembelajaran Discovery Learning pada materi interaksi keruangan desa kota, mata pelajaran geografi di SMAN 5 Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN PERMAINAN LUDO DAN GEO-MONOPOLY DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH . Sutriani; Abdul Wahab Abdi; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan model pembelajaran yang beragam menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan berdampak pada prestasi belajar. Salah satunya penggunaan model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas siswa seperti penerapan model pembelajaran berbasis game kooperatif permainan ludo dan Geo-monopoly. Rumusan masalah adalah apakah hasil belajar siswa dengan model pembelajaran permainan ludo lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan  model pembelajaran Geo-monopoly dalam mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai perbandingan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran permainan ludo dibandingkan dengan hasil belajar dengan model pembelajaran Geo-monopoly pada mata pelajaran geografi di SMA N 5 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen (true experimental design). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 237 siswa. Sampel diambil berdasarkan teknik porpusive sampling, dan hanya diambil 2 kelas yaitu 28 siswa dari kelas X-IS-2 dan 25 siswa dari kelas X-IS-3. Hipotesis penelitinan ini adalah hasil belajar dengan model permainan ludo lebih baik jika dibanding dengan hasil belajar siswa menggunakan model Geo-Monopoly mata pelajaran geografi di SMA Negeri 5 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data dengan metode pre-test dan post-test. Data diolah dengan model matetika uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  dan  pada taraf signifikan α = 5% dengan dk = 51, sehingga dapat disimpulkan  artinya terima  (uji pihak kanan). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan model pembelajaran permainan ludo lebih baik dibanding dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajarn permainan Geo-Monopoly pada materi dinamika litosfer terhadap kehidupan. Kata Kunci: perbandingan, hasil belajar, permainan ludo, geo-monopoly, geografi.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN IPS TERPADU YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DENGAN QUESTION STUDENT HAVE DI SMP NEGERI 3 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Vivi Hayatun Nufus; Thamrin Kamaruddin; Daska Azis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS Terpadu yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer dengan Question Student Have di SMP Negeri 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Rumusan masalah dalam percobaan ini ialah apakah hasil belajar peserta didik yang menerapkan bentuk Giving Question And Getting Answer lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik yang menggunakan model Question Student Have. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPS Terpadu yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik dari pada bentuk pengkajian Question Student Have. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Ingin Jaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, diambil hanya dua kelas yaitu kelas VIII-1 dan kelas VIII-2 sebanyak 56 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian test kepada peserta didik, yakni pre-test dan post-test. Teknik pengolahan data dilakukan dengan uji-t. Sesuai hipotesis terima Ha apabila thitung ttabel. Berdasarkan Hasil pengolahan data diperoleh thitung ttabel yang artinya Ha diterima. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPS Terpadu yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik dari pada hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran Question Student Have di SMP Negeri 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar