Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

SOME MISTAKE WHICH OFTEN HAPPENED IN SIMULATION OF INDUCTIVE MODELS IMPLEMENTING Muchlis, Muchlis
JCER (Journal of Chemistry Education Research) Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 No. 1 June 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcer.v1n1.p22-26

Abstract

Not forever what written in theory accepted student correctly. Observing is important to check simulation implementing of inductive model by student of Chemistry Education Program of Chemical Department of FMIPA Unesa after they were studying inductive model theory. Observing was conducted since even semester 2012 / 2013 untill even semester 2015 / 2016. Result of observing show there are some mistake which often happened in simulation implementing of inductive model. First mistake is deem that in open-ended phase teacher is obliged to attend the non example of concept, though the non example of  concept is not obliged to be attended teacher. Second mistake is teacher teach two concept at the same time in a series of inductive model sintak, though ought to a series of inductive model sintak to teach one concept. Third mistake is example of concept and non example of concept in open-ended is always made more simple than convergent phase so that student respon too varying and it is very difficulty by teacher in convergent phase. Fourth mistake is concept which will reach is not well defined so directingstudent to reach concept is difficulty. Fifth mistake is practice problem in application phase less regarding how is student get concept or not representation of conception which have been reached.
IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL NHT TO TRAIN STUDENTS COMMUNICATION SKILL IN ACID BASE MATTER puspitasari, lelly; Muchlis, Muchlis
JCER (Journal of Chemistry Education Research) Vol 5, No 1 (2021): Volume 5 No. 1 June 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcer.v5n1.p12-21

Abstract

The aim of this research is to description the implementation of cooperative learning model NHT, students activity and practice communication skills through material of acid base. The research design used is “One Shoot Case Study”. Research data obtained include (1) Implementation of cooperative learning model NHT to get a score at meetings 1, 2, and 3 of 3,86, 3,90, and 3,95 with very good category. (2) The percentage of students activities that are relevant is greater than the of activities that are irrelevant. (3) Communication skills of students who are trained obtain sufficient criteria on the quantity of questions with a percentage for three consecutive meetings of 25%; 44,44%; and 55,56% and the quantity of opinion students get a good assessment criteria of 41,67%; 61,11%; and 75%. On the quality of asking students get an excellent title for three consecutive meetings 8,33%; 11,11%; and 25% and the quality of opinion students of 5,56%; 25%; and 27,78%.
PENGOLAHAN POTENSI SULFUR ALAM SEBAGAI KOMODITI INDUSTRI SIAP JUAL GUNA MEMBUKA PELUANG WIRAUSAHA BAGI WARGA KAWASAN IJEN BONDOWOSO Sugiarto, Bambang; Poedjiastoeti, Sri; Amaria, Amaria; Muchlis, Muchlis
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v1n1.p33-39

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk melatih keterampilan mengolah sulfur alam sebagai komoditi industri guna membuka wirausaha. Kegiatan dilakukan bagi warga di kawasan Ijen Bondowoso. Strategi yang ditempuh secara berurutan adalah: 1) memberikan wawasan singkat tentang potensi sulfur alam, cara pengolahan, dan kegunaannya; 2) mendemonstrasikan cara pengolahan sulfur alam dalam bentuk bongkahan menjadi sulfur bentuk bubuk berukuran 100 mess dengan kemurnian tinggi sebagai bahan baku pembuatan sabun mandi dan krem; 3) memberikan kesempatan kepada peserta menirukan cara pengolahan sulfur alam sebagaimana telah didemonstrasikan; 4) merekam respon warga terhadap kegiatan; dan 5) tim PKM memberikan pendampingan kepada warga dalam pengolahan sulfur alam. Hasil analisis menunjukkan bahwa; 1) informasi PKM yang diberikan oleh tim berjalan lancar dan antusias peserta cukup tinggi; 2) tim PKM mendemonstrasikan dengan cara yang mudah, peralatan yang digunakan juga mudah diperoleh dalam rumah tangga; 3) peserta yang terbagi dalam tiga kelompok mampu mengolah sulfur alam dengan baik; 4) peserta memberikan respon positif terhadap kegiatan pengabdian; dan 5) terbangun jalinan komunikasi antara peserta dengan tim PKM dalam beberapa waktu setelah kegiatan. Hal ini menunjukkan adanya keinginan yang kuat untuk menindaklanjuti kegatan tersebut. Bahkan beberapa peserta telah bertanya tentang pembuatan sabun, krem dan produk lain berbahan baku serbuk sulfur alam.
Pelatihan Pengembangan Instrumen Penilaian KPS bagi Guru SMA Mapel Kimia di Kabupaten Sumenep Muchlis, Muchlis; Hidayah, Rusly
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v7n1.p30-35

Abstract

Mata pelajaran kimia adalah salah satu dari mata pelajaran yang juga harus dilakukan penilaian. Namun yang sering dilakukan adalah penilaian produk dan sikap ilmiah. Sementara mata pelajaran kimia merupakan bagian dari sains, dan hakikat sains mencakup tiga hal yaitu 1) produk ilmiah, 2) proses ilmiah dan 3) sikap ilmiah (Mariana dan Praginda, 2009). Produk ilmiah dapat berupa konsep, prinsip, hukum dan teori. Proses ilmiah mencakup perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, menganalisis data dan menyimpulkan. Keterampilan melaksanakan proses sains ini biasa dikenal dengan istilah keterampilan proses sains. Sikap ilmiah meliputi keteguhan hati, ketekunan, keingintahuan dan menyingkap rahasia alam.  Dengan demikian penilaian mata pelajaran kimia seharusnya tidak hanya produk dan sikap ilmiah, tetapi juga keterampilan proses sainsnya. Tujuan PKM ini adalah (1) mendeskripsikan pemahaman materi penilaian keterampilan proses sains peserta pelatihan, (2) mendeskripsikan kemampuan peserta pelatihan dalam mengembangkan instrumen penilaian keterampilan proses sains, dan (3) mendeskripsikan respon peserta pelatihan terhadap kegiatan pelatihan pengembangan instrumen penilaian keterampilan proses sains ini. Kegiatan pelatihan ini terdiri atas beberapa langkah: (1) Pembelajaran selama beberapa jam oleh tim PKM peserta pelatihan yaitu guru-guru Mapel Kimia SMA Kabupaten Sumenep dalam rangka  penyegaran materi penilaian keterampilan proses sains, (2) Tim PKM memberikan tes pemahaman peserta terhadap materi pengembangan instrumen penilaian KPS, (3) Tim PKM memberi tugas peserta untuk mengembangkan instrumen penilaian KPS, dan (4) Tim PKM memberikan angket kepada peserta untuk mendapatkan data respon peserta terhadap pelaksanaan pelatihan pengembangan instrumen penilaian KPS. Instrumen dalam kegiatan pelatihan ini meliputi (1) Tes tulis  untuk mengukur pemahaman peserta tentang penilaian keterampilan proses sains, (2) Lembar penilaian kemampuan peserta dalam mengembangkan instrumen penilaian KPS dan (3) Angket untuk mengukur respon peserta terhadap pelaksanaan pelatihan pengembangan instrumen penilaian keterampilan proses sains. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini adalah 1) Pemahaman materi pengembangan instrumen penilaian KPS peserta pelatihan dinyatakan tuntas secara klasikal dengan ketuntasan 85,7%, 2) Ketujuh peserta pelatihan telah mengembangkan dengan baik instrumen penilaian KPS untuk satu topik pembahasan kelas X, XI dan XII mapel kimia, 3) Peserta memberikan respon secara baik terhadap pelatihan pengembangan instrumen penilaian KPS. Adapun saran untuk kegiatan PKM ini adalah 1) tugas pengembangan instrumen penilaian KPS terkait jumlah KPS-nya diperbanyak, 2) perlu pendampingan di kelas-kelas dalam rangka penerapan KPS dalam pembelajaran.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru Kimia SMA di MGMP Kimia SMA Kabupaten Kediri Hidayah, Rusly; maharani, dina kartika; muchlis, muchlis
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v5n2.p107-110

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kabupaten Kediri. Tujuan kegiatan adalah kemampuan guru kimia dalam menyusun artikel ilmiah berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan respon guru selama mengikuti kegiatan pelatihan. Langkah-langkah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah kegiatan penyegaran materi penyusunan artikel ilmiah berbasis PTK. Evaluasi dilakukan dengan angket kepada peserta untuk mendapatkan data respon terhadap pelaksanaan pelatihan dan penilaian terhadap artikel ilmiah yang dihasilkan oleh peserta pelatihan. Berdasarkan data hasil pelatihan, dapat disimpulkan bahwa: (1) respon peserta pelatihan sangat baik terhadap pelatihan ini, (2) kemampuan guru MGMP Kimia di Kabupaten Kediri dalam menyusun artikel ilmiah adalah baik.Kata Kunci: pelatihan, artikel ilmiah, PTK