Claim Missing Document
Check
Articles

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR Amrozi Khamidi, ; Edy Mintarto,
Pendidikan Dasar Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; This ex-post facto research aims to know how professional the sports teachers of elementary schools teach are. The population comprises 428 pupils and the data are obtained through enquette and inventory methods. The results show that a) teaching experience contributes 9.91 with SD 5.63; b) upgrading intensity 30.43 with SD 17.86; c) attitude towards professionalism is 164.28 out of 126 (ideal average) and SD 12.77. This means that sports teachers in Bangkalan and Sampang who keep upgrading themselves are more professional than those who just rely on experience. Abstrak; Penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Populasi 428 orang. Pengumpulan data dengan metode angket dan inventori. Hasilnya variable (a) pengalaman mengajar mempunyai rerata 9,91 dengan simpangan baku 5,63 (b) intensitas penataran mempunyai rerata 30,43 dengan simpangan baku 17,86 (c) sikap terhadap profesi memiliki rerata 164,28 (dari rerata ideal 126) dan simpangan baku 12,77. Jadi guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan  di Bangkalan dan Sampang telah memiliki profesionalisme dalam mengajar. Guru yang  sering mengikuti penataran memiliki tingkat profesionalisme lebih tinggi dari guru yang hanya memiliki pengalaman mengajar.
IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA ANAK Abdurrahman Syam Tuasikal, ; Amrozi Khamidi,
Arena Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SEHAT DAN FIT DIUSIA TUA DENGAN BEROLAHRAGA Oce Wiriawan, ; Agus Hariyanto, ; Amrozi Khamidi,
Arena Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Old age is the accumulation of conditions and diseases of aging phenomenon is indeed a condition of Physio-biological reduction phase for the time limit set by Allah Almighty who created us. Fitness is not just physical fitness, it mirrors the passionate quality of work life (active life). Therefore, fitness fitness concerns are also psychological and social. Let us wait for ages, without accompanied by a "disease" which is basically because of our own behavior.
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS OLAHRAGA Amrozi Khamidi Himawan Wismanadi,
Arena Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS OLAHRAGA Amrozi Khamidi Himawan Wismanadi   Abstrac In the implementation of education as a lifetime process of human development, sport has an absolute role in the development and growth of human. Sport canbe a powerful tool for physical andmental formation of the nation. Physical formationaccompanied with sportexercises will strengthenthe human body andits functions. Moreover, school management is a joint effort to form an educational institution and it includes many components such as goals, curriculum, human resources and school infrastructures. Since it involves many components and many people, it is necessary to arrange a good job division, and actually this is the real function of the education management. Sport-based education is the educational institution that specializes in an exploration of the science of sports, whether it is sport schools, special classes for sport or sport faculties and departments. Keywords: educational management, sport-based education   PENDAHULUAN Olahraga merupakan suatu kegiatan yang melibatkan gerak tubuh, relaksasi dan rekreasi serta sarana hiburan yang sangat menyenangkan. Dalam pembelajaran disekolah olahraga memberikan dampak pengiring yang positif bagi peserta didik misalnya ajaran fair play diolahraga mendidik siswa untuk bersikap toleransi, menjunjung asas kemanusiaan dan membantu mengikis kebrutalan siswa yang identik dengan tawuran antar pelajar yang akhir-akhir ini makin marak terjadi. Perilaku disiplin dalam kegiatan olahraga membuat siswa mampu menjadi pribadi yang santun dan menghargai sesama dan juga waktu. Pengelolaan pembinaan olahraga di sekolah yang ditata dengan baik juga bisa menghasilkan prestasi olahraga yang nantinya membawa nama baik sekolah, daerah dan negara dalam pentas olahraga. Olahraga mendidik siswa untuk mampu berfikir dengan lebih jernih, karena dengan berolahraga secara teratur maka peredaran darah di dalam tubuh akan semakin lancar. Peredaran darah yang lancar akan meningkatkan penyerapan oksigen yang lebih banyak ke otak sehingga individu akan mampu berfikir lebih jernih dan lebih baik. Pada zaman dahulu orang berfikir olahraga adalah hal yang sia-sia, tidak menghasilkan dan tidak bisa dijadikan sandaran hidup. Namun seiring perkembangan zaman fakta berkata lain, lewat olahraga banyak orang menjadi sukses, terkenal dan memiliki penghasilan lewat olahraga Amrozi Khamidi adalah  Dosen Penkep.Or FIK UNESA Himawan Wismanadi adalah  Dosen Ikor FIK UNESA   Amrozi Khamidi, Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Olahraga         tersebut. Olahraga dapat mendatangkan penghasilan baik menjadi seorang atlit maupun menjadi pelatih olahraga, sehingga olahraga semakin dianggap perlu untuk didalami maupun dikembangkan. Dapat dikatakan bahwa selain membentuk tubuh yang bugar olahraga juga mampu dijadikan pekerjaan yang dapat diandalkan. Bahkan banyak atlit-atlit yang berprestasi dapat menjadi pegawai negeri sipil karena telah dianggap berjasa dalam mengharumkan daerah dan negaranya.             Keberadaan pendidikan berbasis olahraga di Indonesia saat ini sudah ada, namun masih terbatas jumlahnya dan tidak berkelanjutan. Pendidikan olahraga yang merupakan pendidikan formal baru ada pada tingkat SMA, S1, S2 dan S3. Sedangkan yang merupakan pendidikan nonformal baik berupa sekolah maupun diklat dimulai dari usia dini seperti SSB, SBB, diklat bulutangkis dan beberapa pembinaan oleh klub yang kurang lebih dari usia SD hingga SMA ditambah pembinaan di beberapa PPLP dan PPLM. Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan berbasis olahraga baik yang formal dan nonformal tersebut. Peneliti tidak meneliti secara mendetail program pembinaan di sekolah-sekolah berbasis olahraga tersebut namun hanya pada aspek penyelenggaraan sekolahnya saja. Hasil penelitian ini nantinya peneliti berharap bisa menghasilkan sumbangan pemahaman realita terhadap penyelenggaraan pendidikan khususnya penyelenggaraan pendidikan berbasis olahraga sehingga di masa selanjutnya dapat terbentuk sistem penyelenggaraan pendidikan olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan. Rusli Lutan (2000) menyebutkan ”Bahwa proses latihan meliputi tahapan: 1) perkembangan multilateral, 2) spesialisasi, 3) prestasi puncak. Berikut salah satu contoh tabel tahap-tahap mulai belajar, spesialisasi dan usia puncak berprestasi sebagai pertimbangan dalam mengembangkan pembinaan olahraga.     Cabang Olahraga Usia Permulaan Olahraga Usia Spesialisasi Usia Untuk Prestasi Puncak Atletik 10 - 12 13 – 14 18 -23 Bola basket 7 – 8 10 – 12 20 -25 Tinju 13 – 14 15 – 16 20 – 25 Balap sepeda 14 – 15 16 – 17 21 – 24 Loncat Indah 6 – 7 8 – 10 18 – 22 Anggar 7 – 8 10 – 12 20 – 25 Senam putri 6 – 7 10 – 11 14 – 18 Senam putra 6 – 7 12 – 14 18 – 24 Dayung 12 -14 16 – 18 22 – 24 Sepak bola 10 – 12 11 – 13 18 – 24 Renang 3 – 7 10 – 12 16 – 18 Tenis 6-8 12 – 14 22 – 25 Bola voli 11-12 14 – 15 20 – 25 Angkat besi 11- 13 15 – 16 21 – 28 Gulat 13 – 14 15 – 16 24 – 28 Tabel 1.1   Tahapan proses latihan olahraga  (Rusli Lutan 2000) METODE PENELITIAN Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi multi kasus. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga macam metode, yaitu (1) observasi; (2) wawancara dan (3) dokumentasi. Proses analisis data dengan deskriptip dilakukan dengan tiga jalur kegiatan yaitu (1) reduksi data atau penyederhanaan data (data reduction); (2) paparan data (display); (3) penarikan kesimpulan (conclusion verifying). Dalam penelitian ini akan diadakan pengecekan keabsahan data yang meliputi kredibilitas, depentabilitas dan konfirmabilitas. Informan dalam penelitian ini yaitu di SSB meliputi pelatih, manajer, pemain dan pengurus PSSI Surabaya. Di SMANOR Sidoarjo meliputi Kepala sekolah, guru olahraga, siswa dan Diknas Pendidikan setempat, sedangkan di perguruan tinggi  meliputi pimpinan perguruan tinggi meliputi Rektor, PR 1, PR 2 PR 3 dan PR 4. Dekan/ Direktur Pasca , Pembantu dekan/ Asdir, Kajur, Kaprodi serta dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNESA. Adapun langkah yang  dilakukan dalam menganalisis data penelitian ini adalah membaca, mempelajari, menelaah seluruh data. Selanjutnya dilakukan reduksi terhadap data untuk memilah-milahkan data. Selanjutnya dilakukan pengorganisasian data dengan jalan mengklasifikasi, dan mengkategorikan data sesuai dengan masalah penelitian. Proses analisis data dengan deskriptip dilakukan dengan tiga jalur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan, yaitu (1) reduksi data atau penyederhanaan data (data reduction), (2) paparan/sajian data (display) dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion verifying). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Temuan Kasus 1, Kasus 2, Kasus 3 dan Kasus 4 Fokus Pertama:  Karaketeristik pendidikan berbasis olahraga yang meliputi (a)  visi misi sekolah, (b) Iklim Akademik, dan (c) prestasi sekolah.  a)        Visi dan misi sekolah adalah: (1) Berprestasi olahraga, intelektual berlandaskan imtaq dan berkepribadian bangsa, (2) Berperan dalam pendidikan ilmu olahraga, (3) Meningkatkan kualitas SDM, (4) Lulusan yang handal, berkualitas dan kompetitif. b)        Keunikan sekolah adalah: (1)  Pendidikan formal dan non formal, (2) Di bawah PSSI, Diknas dan DIKTI, (3) Teori di kelas dan praktek di lapangan selain SSB tidak ada kelas. c)        Prestasi sekolah adalah: (1) Prestasi Olahraga dan tenaga ahli tingkat nasional dan internasional, (2) Di dibidang olahraga. Fokus Kedua: Karaketeristik kurikulum dan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang meliputi: (a) acuan kurikulum, (b) target dan tujuan kurikulum dan (c) metode pembelajaran dan proses kegiatan belajar mengajar (KBM). a.         Acuan kurikulum adalah: (1) Materi yang diajarkan sesuai kurikulum Diknas/ Dikti dan pengalaman pelatih, (2) Acuan kurikulum dari  lembagan pend. umum dan lembaga olahraga. b.        Target dan tujuan kurikulum adalah: (1)  Mencerdaskan dan membtk atlit muda berprestasi dan tenaga ahli dalm ilmu olahraga, (2) Keseimbangan antara materi,latihan dan mampu mengelola dan memimpin program penelitian, (3) Tujuan kurikulum adalah berprestasi di lapangan, berbudi pekerti , dan berkarya dalam ilmu olahraga, (4) Sifat keterbukaan sehingga siswa dapat berprestasi di lapangan dan menentukan program/ arah cita-citanya. c.         Metode pembelajaran dan proses KBM  adalah: (1)  Teori di kelas, secara tutorial, presentasi dan kuliah mandiri dan praktek di lapangan, (2) KBM sekolah formal pada     hari efektif dan SSB di luar jam sekolah formal, (3) Intensitas latihan sesuai jadwal KBM Fokus ketiga:  Profil Sumber Daya Manusia (SDM)  yang meliputi: (a)  perencanaa strategis SDM, (b) pembagian tugas dan (c) keefektifan manajemen SDM. a.         Perencanaan strategis SDM  adalah: (1)  Guru/pelatih min berijazah S1/S2/  S3/profesor/ mantan atlit, (2) Perencanaan strategis yang mengikuti perkembangan zaman dan kemandirian, (3) Tujuannya untuk menghasilkan lulusan yang intelektual dan handal, tenaga ahli dalam ilmu olahraga, (4) Peningkatan SDM melalui studi lanjut, sandwich program, diklat, dan pelatihan. b.        Pembagian tugas  adalah: (1) Ketua/kepala, (2) Koordinator program studi, (3) Guru/dosen/pelatih , (4) Administrasi (1-4 ada di SSB dan SMANOR) dan di S1/S2/S3 UNESA terdapat (5) Direktur/Dekan, (6) Pembantu Direktur/Pembantu Dekan, (7) Ketua Laboratorium. c.         Keefektifan manajemen SDM  adalah: (1) Perencanaan program di SMANOR, FIK dan PPs UNESA tertuang dalam program jangka pendek dan panjang, sedangkan di SSB tidak ada, (2) Manajemen di SMANOR, FIK dan PPs UNESA lebih terstruktur daripada di SSB, (3) Pengawasan dari lembaga pendidikan tidak terdapat di SSB Fokus keempat:  Sarana dan Prasarana Pendidikan  yang meliputi: (a) gedung, (b) laboratorium, (c) lapangan, (d) multi media, (e) media informasi dan komunikasi dan (f) sarana prasarana penunjang pendidikan. a.         Sarana gedung  adalah: (1) SSB tidak memiliki sarana gedung, sedangkan (2) SMANOR, FIK UNESA, S2/S3 Olahraga PPs UNESA memiliki sarana gedung untuk menunjang proses belajar mengajar baik teori maupun praktek. b.        Sarana laboratorium  adalah: (1)  SSB Tidak memiliki sarana laboratorium, sedangkan (2) SMANOR, FIK UNESA, S2/S3 Olahraga PPs UNESA memiliki sarana laboratorium baik laboratorium olahraga dan laboratorium untuk pelajaran umum. c.         Sarana lapangan  adalah: (1)  Lapangan untuk cabang olahraga yang menjadi mata pelajaran, di PPs lebih menekankan pada pendalam materi bukan praktek, sedangkan (2) Status kepemilikan adalah milik sekolah, sewa dan pinjam. d.        Sarana multi media  adalah: (1)  SSB tidak memiliki sarana multi media, sedangkan (2) SMANOR,  FIK UNESA dan S2/S3 Olahraga PPs UNESA memiliki komputer dan LCD sebagai sarana multi media. e.         Sarana informasi dan komunikasi  adalah: (1)  SSB tidak memiliki sarana informasi dan komunikasi, sedangkan (2) Sarana media informasi dan komunikasi yang dimiliki   SMANOR dan S1/S2/S3 UNESA berupa telivisi, telepon, radio, media cetak dan komputer untuk mengakses situs internet. f.         Sarana prasarana penunjang pendidikan  adalah: (1)  Arena dan alat penunjang olahraga yang sesuai dengan mata pelajaran  yang ada dan penunjang proses pendidikan, (2) Status kepemilikan milik sekolah, pribadi dan pemerintah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) visi dan misi lembaga pendidikan berbasis olahraga menjadi acuan penciptaan program dan pencapaian tujuan lembaga yang memadukan ilmu umum dan ilmu olahraga, keunikan lembaga menggambarkan perbedaan dengan lembaga pendidikan umumnya, prestasi lembaga mencerminkan keberhasilan yang memadukan antara keberhasilan pendidikan umum dan prestasi olahraga; (2) acuan kurikulum lembaga pendidikan berbasis olahraga adalah dasar yang digunakan dalam pengembangan materi pengajaran yang memadukan kurikulum pelajaran umum dan ilmu olahraga, target dan tujuan kurikulum lembaga merupakan keseimbangan antara keberhasilan pendidikan umum dan olahraga dan pembentukan atlit-atlit berprestasi, metode dan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) memadukan antara pemberian materi pelajaran dan praktek olahraga mampu menghasilkan keberhasilan pendidikan umum dan prestasi olahraga; (3) perencanaan strategis sumber daya masyarakat menjadi acuan pengembangan lembaga yang terprogram mampu mensejajarkan lembaga dalam mengikuti tuntutan perubahan zaman, pengelolan pembagian tugas  mengacu pada struktur organisasi diatur oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi mampu menjembatani proses manajemen yang efektif dan dinamis, peningkatan keefektifan manajemen diawali dengan pembagian tugas yang tepat sesuai peningkatan kualitas SDM berdampak pada keberhasilan; (4) pengelolaan sarana gedung dilakukan dengan memperhatikan manfaat serta kebutuhan dalam penyampaian materi dan disesuikan dengan kapasitas siswa serta tuntutan perkembangan lembaga, penerapan pendidikan melalui sarana laboratorium mempermudah siswa menerima materi serta pendalaman kemampuan siswa mengikuti perubahan, pengembangan sarana lapangan mutlak dilakukan khususnya terhadap cabang olahraga yang  ada dan mengikuti rencana pengembangan sekolah, penyediaan dan pengelolaan sarana multi media mempermudah proses belajar mengajar juga menjadikan lulusan yang menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi, penyediaan dan pengelolaan sarana media informasi dan komunikasi mempermudah dan menambah wawasan dan menjadikan lulusan yang menguasai dan mengikuti perkembangan informasi, penyediaan dan pengadaan sarana penunjang pendidikan tidak mutlak  milik sekolah tetapi pemanfaatan dan kerjasama dengan pihak lain dapat ditempuh untuk mencapai tujuan lembaga.   PENUTUP            Penelitian ini merekomendasikan: (1) pentingnya penyelenggaraan pendidikan berbasis olahraga diselenggarakan secara formal serta berjenjang dan berkelanjutan; (2) adanya kurikulum yang tepat dan ditunjang SDM yang berkualitas yang sesuai dengan bidang ilmunya mutlak harus ada; (3) peningkatan SDM melalui rekrutmen dan peningkatan kualitas melalui pendidikan lanjut, sandwich, penataran dan pelatihan sangat dibutuhkan; (4) penambahan fasilitas agar semakin lengkap di tunjang perawatan dan optimalisasi penggunaan sarana prasarana sangat diperlukan; (5) pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Pemuda Olahraga memberi dukungan serta memfasilitasi terbentuknya pendidikan berbasis olahraga berjenjang dan berkelanjutan. DAFTAR RUJUKAN   Australian Coaching Council. 1992. Beginning Coaching : Level 1 Coach’s Manual. Canberra : Australian Coaching Council Incorpotated   Bogdan, S. C. & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research For Education. An Introduction to Theory and Methods. Avenue,Boston,Massachusetts.   Kemenegpora. 2006. Penyusunan Kurikulum dan Bahan Ajar Pelatih Olahraga Usia Dini. Kemnegpora   Kosasi, E. 1985. Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika Presindo.   Lutan, R . 2000. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta: Dep. P & K, Direktorat Jenderal Pendidikan dasar & menengah.   Miles, M. B. dan Hubermen, A.M. 1992. Qualitative Data Analisis. Diterjemahkan oleh Tjejep, R. R. 1992. Analisis data kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia   Sajoto M., 1998. Pembinaan kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta :             Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.   Sonhadji, K. 1997. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Makalah disajikan dalam Seminar Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif  Program Pasca Sarjana IKIP Malang. Malang 9 September.   Triani, E. 2008. Klub Olahraga di Sekolah Kian Marak. www.sekolahidaman.com 16/12/2009   Weiss, M. R. 2005. Coaching Children to Embrace a "Love of the game". http://coaching.usolympicteam.com. 15/11/2009   Wieczorek, E: 1975 : Masalah Masalah Organisasi Dan manajemen Keolahragaan : Olympic Solidarity Of International Olympic Committee.  
Hubungan Kemampuan Awal dan Minat Terhadap Olahraga Prestasi Belajar Olahraga Mahasiswa FIK UNESA Abdul Rachman St, ; Amrozi Khamidi,
Kepelatihan Olahraga Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to fmdne correlations between cognitive early and enthusiasm toward sport science, and achievement in sport science. The population of the study was the training students of FIK UNESA. There were 140 subjects sample chosen from the population. The Pearson’s Product Moment and Multiple Correlation were applied to analyze the data. The results showed that: there was correlation between cognitive early and achievement in sport science; there was correlation between enthusiasm toward sport science; achievement in sport science can be predicted from cognitive early and enthusiasm toward sport science.
SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA SSB NAGA EMAS KU 14 TULUNGAGUNG SAUQY F, MOKHAMMAD; KHAMIDI, AMROZI
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Football is one sport that needs physical condition. The purpose of physical condition training is to improve the quality of the immune system in accordance with the need to achieve optimal performance in football. This research will discuss Survey of Physical Condition of SSB Golden Dragon KU 14 Tulungagung. The purpose of this research is (1) To know how much power (power) owned by football player SSB Golden Dragon KU 14 Tulungagung, (2) To know how big speed (speed) owned by player SSB Golden Dragon KU 14 Tulungagung, 3) To find out how far the agility of soccer player SSB Golden Dragon KU 14 Tulungagung, (4) To find out how much endurance soccer player SSB Golden Dragon KU 14 Tulungagung. The results of this study were: (1) SBK Dragon Golden Dragon player 14 Tulungagung has an average leg muscle strength 426.55 power categorized as being. (2) SSB Dragon Dragon player KU 14 Tulungagung has an average speed of 3.71 seconds is categorized less. (3) SSB Dragon Dragon player KU 14 Tulungagung has right leg agility is 9.27 seconds left foot agility is 8.55 seconds is categorized as good. (4) SSB Golden Dragon KU 14 Tulungagung has a mean (VO2 Max) is 38.3 ml.kg / min categorized as sufficient, with the lowest value of 28.1 ml.kg / min and the highest value of 48.7 ml.kg / min. The conclusion in this study is the majority of SSB Naga EMas KU 14 Tulungagung majority in the category of being.Keywords: Football, Physical Condition, SSB Naga Mas Age 14 TulungagungSepak bola adalah salah satu olahraga yang membutuhkan kondisi fisik. Tujuan latihan kondisi fisik adalah untuk meningkatkan kualitas daya tahan tubuh sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai prestasi yang optimal dalam sepakbola. Penelitian ini akan membahas Survei Kondisi Fisik SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung.Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui seberapa besar daya (power) yang dimiliki oleh pemain sepakbola SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung, (2) Untuk mengetahui seberapa besar kecepatan (kecepatan) yang dimiliki oleh pemain SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung, (3) Untuk mengetahui seberapa jauh kelincahan yang dimiliki pemain sepak bola SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung, (4) Untuk mengetahui seberapa besar daya tahan pemain sepak bola SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung.Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Pemain SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung memiliki kekuatan otot kaki rata-rata 3024.465 joule dikategorikan sebagai kurang. (2) Pemain SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung memiliki kecepatan rata-rata 3,71 detik dikategori kurang. (3) Pemain SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung memiliki kelincahan kaki kanan adalah 9,27 detik kelincahan kaki kiri adalah 8,55 detik dikategorikan sebagai baik. (4) SSB Naga Emas KU 14 Tulungagung memiliki rata-rata (VO2 Max) adalah 38,3 ml.kg / min dikategorikan sebagai cukup, dengan nilai terendah 28,1 ml.kg/min dan nilai tertinggi 48,7 ml.kg/min . Kesimpulan dalam penelitian ini adalah mayoritas SSB Naga EMas KU 14 Tulungagung mayoritas masuk dalam kategori sedang. Kata kunci: Sepakbola, Kondisi Fisik, SSB Naga Emas Usia 14 Tulungagung
MOTIVASI ATLET MENGIKUTI SSB PUTERA BUANA FC KU 16 LAMONGAN FAHMI AFANDI, AFRIZAL; KHAMIDI, AMROZI
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT In soccer sports activities, motivation is needed. Basically motivation is the most important element in carrying out daily activities including soccer sports activities. With motivation, a person is able to carry out activities to the maximum extent possible, but without motivation, one will not be able to achieve the maximum expected results. The desire to excel makes it possible to make Putra Buana SSB as a place to practice, cultivate talents and skills, get friends, gain football skills and experience as well as increase. So that makes them professional footballers. The support of coaches and parents as well as supporting an athlete to be motivated in training and when competing. MOTIVASI ATLET MENGIKUTI SSB PUTERA BUANA FC KU 16 LAMONGAN Dalam melakukan aktifitas olahraga sepakbola dibutuhkan motivasi. Pada dasarnya motivasi merupakan unsur yang paling penting dalam melakukan aktifitas sehari-hari termasuk aktifitas olahraga sepak bola Dengan motifasi seseorang mampu melakukan aktifitas semaksimal mungkin, namun tanpa adanya motivasi maka seseorang tidak akan mampu mencapai hasil maksimal yang diharapkan. Keinginan untuk berprestasi membuat altet untuk menjadikan SSB Putra Buana sebagai wadah untuk berlatih, mengolah bakat dan juga skill, mendapatkan teman, mendapatkan ketrampilan dan pengalaman sepakbola juga menjadi meningkat. Sehingga menjadikan mereka pesepakbola profesional. Dukungan pelatih dan orangtua juga sebagai penunjang seorang atlet agar termotivasi dalam latihan maupun saat bertanding.
ANALISIS TES PENGEMBANGAN DAN KECAKAPAN BERMAIN SEPAK BOLA PADA SISWA SSB MAHESA DHARMA KU 14-15 KEDIRI VIRGONANDA AMPUTRA, YAYANG; KHAMIDI, AMROZI
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia yang memiliki beberapa teknik dasar, salah satunya adalah Menggiring (Dribbling), Mengumpan (Passing), Menendang (Shooting). Dalam permainan sepak bola, teknik dasar ini paling dominan dilakukan oleh seorang pemain di atas lapangan hijau. Karena tujuan akhir menguasai keterampilan teknik dasar pada sepak bola adalah bisa bermain sepak bola dengan baik dan dapat mencetak gol ke gawang lawan sehingga tim dapat memenangkan sebuah pertandingan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kecakapan bermain sepak bola, terutama teknik dasar sepak bola (dribbling, passing, shooting) oleh siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 Kediri dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Rata-rata dari hasil yang dapat dilihat bahwa siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 adalah 0 siswa (0%) yang memperoleh kategori nilai Sangat Baik, 8 siswa (26,7%) yang memperoleh kategori nilai Baik, 13 siswa (43,3%) yang memperoleh kategori nilai Cukup, 5 siswa (16,7%) yang memperoleh kategori nilai Kurang, 4 siswa (13,3%) yang memperoleh kategori nilai Kurang Sekali. Dengan rata-rata waktu 24,03 detik pada interval 22,38 ? 24,82 detik. Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata kemampuan teknik dasar sepak bola siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 masuk dalam kategori ?Cukup?. Kata Kunci : Analisis, Kecakapan, Sepak Bola, SSB Mahesa Dharma
ANALISIS TES PENGEMBANGAN DAN KECAKAPAN BERMAIN SEPAK BOLA PADA SISWA SSB MAHESA DHARMA KU 14-15 KEDIRI VIRGONANDA AMPUTRA, YAYANG; KHAMIDI, AMROZI
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia yang memiliki beberapa teknik dasar, salah satunya adalah Menggiring (Dribbling), Mengumpan (Passing), Menendang (Shooting). Dalam permainan sepak bola, teknik dasar ini paling dominan dilakukan oleh seorang pemain di atas lapangan hijau. Karena tujuan akhir menguasai keterampilan teknik dasar pada sepak bola adalah bisa bermain sepak bola dengan baik dan dapat mencetak gol ke gawang lawan sehingga tim dapat memenangkan sebuah pertandingan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kecakapan bermain sepak bola, terutama teknik dasar sepak bola (dribbling, passing, shooting) oleh siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 Kediri dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Rata-rata dari hasil yang dapat dilihat bahwa siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 adalah 0 siswa (0%) yang memperoleh kategori nilai Sangat Baik, 8 siswa (26,7%) yang memperoleh kategori nilai Baik, 13 siswa (43,3%) yang memperoleh kategori nilai Cukup, 5 siswa (16,7%) yang memperoleh kategori nilai Kurang, 4 siswa (13,3%) yang memperoleh kategori nilai Kurang Sekali. Dengan rata-rata waktu 24,03 detik pada interval 22,38 ? 24,82 detik. Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata kemampuan teknik dasar sepak bola siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 masuk dalam kategori ?Cukup?. Kata Kunci : Analisis, Kecakapan, Sepak Bola, SSB Mahesa Dharma
ANALISIS TES PENGEMBANGAN DAN KECAKAPAN BERMAIN SEPAK BOLA PADA SISWA SSB MAHESA DHARMA KU 14-15 KEDIRI VIRGONANDA AMPUTRA, YAYANG; KHAMIDI, AMROZI
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia yang memiliki beberapa teknik dasar, salah satunya adalah Menggiring (Dribbling), Mengumpan (Passing), Menendang (Shooting). Dalam permainan sepak bola, teknik dasar ini paling dominan dilakukan oleh seorang pemain di atas lapangan hijau. Karena tujuan akhir menguasai keterampilan teknik dasar pada sepak bola adalah bisa bermain sepak bola dengan baik dan dapat mencetak gol ke gawang lawan sehingga tim dapat memenangkan sebuah pertandingan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kecakapan bermain sepak bola, terutama teknik dasar sepak bola (dribbling, passing, shooting) oleh siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 Kediri dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Rata-rata dari hasil yang dapat dilihat bahwa siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 adalah 0 siswa (0%) yang memperoleh kategori nilai Sangat Baik, 8 siswa (26,7%) yang memperoleh kategori nilai Baik, 13 siswa (43,3%) yang memperoleh kategori nilai Cukup, 5 siswa (16,7%) yang memperoleh kategori nilai Kurang, 4 siswa (13,3%) yang memperoleh kategori nilai Kurang Sekali. Dengan rata-rata waktu 24,03 detik pada interval 22,38 ? 24,82 detik. Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata kemampuan teknik dasar sepak bola siswa SSB Mahesa Dharma KU 14-15 masuk dalam kategori ?Cukup?. Kata Kunci : Analisis, Kecakapan, Sepak Bola, SSB Mahesa Dharma