Herdy Munayang
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH REMAJA GMIM EBEN HAEZER TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA Turangan, Rine Christy Levita; Rattu, Joy A. M.; Munayang, Herdy
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan keluarga adalah perlakuan yang diberikan kepada salah satu anggota keluarga. Teknologi Informasi adalah suatu media yang dapat menyampaikan infrmasi. Seks pranikah remaja adalah salah satu kenakalan remaja yang dilakukan tanpa adanya hubungan pernikahan. Tujuan dari penelitian ini Untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dan teknologi informasi dengan pengetahuan seks pranikah remaja GMIM Eben Haezer Tatelu Kabupaten Minahasa Utara, Jenis penelitian ini penelitian survei analitik, dengan rancangan Cross Sectional (studi potong lintang), Penelitian ini dilakukan Tatelu pada bulan April-Mei 2020. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pengetahuan seks pranikah (0,06>0.05). Ada hubungan antara teknologi informasi  dengan pengetahuan seks pranikah (0,05=0.05). Terdapat pengaruh penyuluhan jajanan sehat terhadap pengetahuan dan sikap siswa di SMP. Bagi para remaja diharapkan untuk dapat aktif dalam mencari informasi yang positif dari bebagai media yang ada sehingga pelajar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang tinggi tentang seks pranikah agar dapat terhindar dari risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh seks pranikah. Kata kunci : Dukungan keluarga, Teknologi Informasi, Seks pranikah ABSTRACT Family support is the treatment given to one family member. Information Technology is a medium that can convey information. Adolescent premarital sex is one of juvenile delinquency which is carried out without a marriage relationship. The purpose of this study was to analyze the relationship between family support and information technology with premarital sex knowledge of teenagers GMIM Eben Haezer Tatelu, North Minahasa Regency. May 2020. Based on research conducted There is no relationship between family support with premarital sex knowledge (0.06> 0.05). There is a relationship between information technology with premarital sex knowledge (0.05 = 0.05). There is an influence of counseling healthy snacks on the knowledge and attitudes of students in junior high school. Teenagers are expected to be active in finding positive information from various media so that students have high knowledge and understanding of premarital sex in order to avoid the risks and impacts of premarital sex. Keywords: Family support, Information Technology, Premarital sex.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH REMAJA GMIM EBEN HAEZER TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA Turangan, Rine Christy Levita; Rattu, Joy A. M.; Munayang, Herdy
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan keluarga adalah perlakuan yang diberikan kepada salah satu anggota keluarga. Teknologi Informasi adalah suatu media yang dapat menyampaikan infrmasi. Seks pranikah remaja adalah salah satu kenakalan remaja yang dilakukan tanpa adanya hubungan pernikahan. Tujuan dari penelitian ini Untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dan teknologi informasi dengan pengetahuan seks pranikah remaja GMIM Eben Haezer Tatelu Kabupaten Minahasa Utara, Jenis penelitian ini penelitian survei analitik, dengan rancangan Cross Sectional (studi potong lintang), Penelitian ini dilakukan Tatelu pada bulan April-Mei 2020. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pengetahuan seks pranikah (0,06>0.05). Ada hubungan antara teknologi informasi  dengan pengetahuan seks pranikah (0,05=0.05). Terdapat pengaruh penyuluhan jajanan sehat terhadap pengetahuan dan sikap siswa di SMP. Bagi para remaja diharapkan untuk dapat aktif dalam mencari informasi yang positif dari bebagai media yang ada sehingga pelajar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang tinggi tentang seks pranikah agar dapat terhindar dari risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh seks pranikah. Kata kunci : Dukungan keluarga, Teknologi Informasi, Seks pranikah ABSTRACT Family support is the treatment given to one family member. Information Technology is a medium that can convey information. Adolescent premarital sex is one of juvenile delinquency which is carried out without a marriage relationship. The purpose of this study was to analyze the relationship between family support and information technology with premarital sex knowledge of teenagers GMIM Eben Haezer Tatelu, North Minahasa Regency. May 2020. Based on research conducted There is no relationship between family support with premarital sex knowledge (0.06> 0.05). There is a relationship between information technology with premarital sex knowledge (0.05 = 0.05). There is an influence of counseling healthy snacks on the knowledge and attitudes of students in junior high school. Teenagers are expected to be active in finding positive information from various media so that students have high knowledge and understanding of premarital sex in order to avoid the risks and impacts of premarital sex. Keywords: Family support, Information Technology, Premarital sex.
Komorbiditas anak gangguan spektrum autisme Warouw, Seriven Y.; Elim, Christoffel; Munayang, Herdy; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14497

Abstract

Abstract: Autism spectrum disorder is a developmental disruption. Its early condition is characterized by delay and deviance in the development of social, communication, and other skills. Someone who has been diagnosed with autism spectrum disorder is easily to encounter other health problems which occur simultaneously, the comorbidity. Comorbidities that usually occur in children with autism spectrum disorder are mental disorders and physical diseases. This study was aimed to identify the comorbidities of children with autism spectrum disorder at autism schools, exceptional schools and disabled children therapy sites in Manado and Tomohon. This was a quantitative study with a cross-sectional design. The results showed that there were 31 parents of children with autism spectrum disorder as respondents. There were 30 children (96.77%) that had comorbidities. Of the 30 children with comorbidities, 7 children had generalized anxiety disorder (22.6%), 9 children had specific phobias (29%), 6 children had bipolar disorders (25.8%), 7 children had ADHD (22.6%), 22 children had allergic diseases (71%), 23 children had gastrointestinal disorders (74.2%), and 4 children had epilepsy (12.9%). Conclusion: In this study, most children with autism spectrum disorder had comorbidities and gastrointestinal disorder was the most frequent comorbidity.Keywords: comorbidity, children, autism spectrum disorder. Abstrak: Gangguan spektrum autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang mana kondisi awalnya ditandai dengan keterlambatan dan penyimpangan dalam perkembangan sosial, komunikasi dan keterampilan lainnya. Orang yang didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme sangat rentan mengalami masalah kesehatan lain yang terjadi secara bersamaan atau dikenal dengan istilah komorbiditas. Komorbiditas yang sering muncul pada anak gangguan spektrum autisme berupa gangguan mental dan penyakit fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komorbiditas pada anak gangguan spektrum autisme di sekolah khusus autisme, sekolah luar biasa dan tempat terapi anak berkebutuhan khusus di Kota Manado dan Tomohon. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 31 responden yaitu orangtua yang mempunyai anak gangguan spektrum autisme. Dari 31 responden ini didapatkan 30 anak gangguan spektrum autisme (96,77%) mengalami komorbiditas. Dari 30 anak gangguan spektrum autisme yang mengalami komorbiditas didapatkan 7 anak mengalami gangguan cemas menyeluruh (22,6%), 9 anak mengalami fobia spesifik (29%), 6 anak mengalami gangguan obsesif kompulsif (19,4%), 5 anak mengalami gangguan depresif mayor (16,1%), 8 anak mengalami gangguan bipolar (25,8), 7 anak mengalami GPPH (22,6%), 22 anak mengalami alergi (71%), 23 anak mengalami gangguan gastrointestinal (74,2%), dan 4 anak mengalami epilepsi (12,9%). Simpulan: Hampir semua anak gangguan spektrum autisme mengalami komorbiditas dan gangguan gastrointestinal merupakan komorbiditas yang paling sering ditemukan. Kata kunci: komorbiditas, anak, gangguan spektrum autisme.
PREVALENSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD LAMA DI POLIKLINIK JANTUNG RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU Maendra, I Ketut; Munayang, Herdy; Dundu, Anita E.; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 2, No 3 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.2.3.2014.6342

Abstract

Abstract: Lifestyle change affects the disease patterns from infection and malnutritions to degenerative diseases such as heart and vascular diseases. National prevalence of heart diseases in Indonesia is 7.2 percents and the prevalence in North Sulawesi is 8.2 percents. Myocardial infarction is usually followed by psychological reactions such as anxiety and depression. Anxiety has relation with heart disease progression and higher anxiety level increases the heart disease risk. This study aimed to know the prevalence of anxiety level in myocardial infarction patients at cardiac clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was a descriptive study with sample size of 60 patients. The results showed that the prevalence of anxiety was 93.3% and the most common anxiety level was moderate anxiety. Keywords: anxiety, myocardial infarction, prevalenceAbstrak: Perubahan pola hidup mengubah pola penyakit mulai dari penyakit infeksi dan malnutrisi ke penyakit-penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Prevalensi nasional penyakit jantung di Indonesia sebesar 7,2 persen sedangkan prevalensi di Sulawesi Utara adalah sebesar 8,2 persen. Infark miokard biasanya diikuti oleh reaksi-reaksi psikologis seperti depresi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi tingkat kecemasan pada pasien infark miokard lama di poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel yang berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kecemasan pada pasien infark miokard di poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yaitu 93,3% dan tingkat kecemasan sedang didapatkan paling banyak. Kata kunci: kecemasan, infark miokard, prevalensi
Pola asuh pada anak gangguan spektrum autisme di sekolah autis, sekolah luar biasa dan tempat terapi anak berkebutuhan khusus di Kota Manado dan Tomohon Larete, Indah J.; Kandou, Liesbeth F. J.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.12660

Abstract

Abstract: Autism spectrum disorder is an extremely complex growth disorder that deals with communication, social interaction, and imagination activities that can be observed in children before they reach 3 years of age. The parenting style consists of 3 types, which are democratic parenting style, authoritarian parenting style, and permissive parenting style. This atudy aimed to identify the parenting style implemented by parents to children with autism spectrum disorders at autism schools, exceptional schools, and disabled children therapy sites in Manado and Tomohon. This was a quantitative study with a cross sectional design. There were 30 respondents who were parents of chidren with autism spectrum disorder. The results showed that of 30 respondents, 17 (56.7%) implemented the authoritarian parenting style, 10 (33.3%), implemented the democratic parenting style, and 3 (10%) implemented the permissive parenting style. Conclusion: Most of the parents with children of autism spectrum disorder at autism school, exceptional school, and disabled children therapy sites in Manado and Tomohon implemented the authoritarian parenting style to their children.Keywords: parenting style, children, autism spectrum disorder.Abstrak: Gangguan spektrum autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks dan berat menyangkut komunikasi, interaksi social, dan aktivitas imajinasi yang dapat dilihat pada anak sebelum umur 3 tahun. Pola asuh terdiri dari 3 jenis yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak yang memiliki gangguan spektrum autisme di sekolah khusus autis, sekolah luar biasa, dan tempat terapi anak berkebutuhan khusus di kota Manado dan Tomohon. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 30 responden yaitu orang tua yang mempunyai anak gangguan spektrum autisme, dilanjutkan dengan penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 2 orang responden. Hasil penelitian memperlihatkan dari 30 responden didapatkan orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sebanyak 17 responden (56,7%); orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis ialah 10 responden (33,3%); dan orangtua yang menerapkan pola asuh permisif sebanyak 3 responden (10%). Simpulan: Sebagian besar orang tua yang memiliki anak gangguan spektrum autisme di sekolah autisme, sekolah luar biasa, dan tempat terapi di kota Manado dan Tomohon mengasuh anak dengan cara pola asuh otoriter.Kata kunci: pola asuh, anak, gangguan spektrum autis
Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Kecemasan Orang Tua Murid di Masa Pandemi Covid-19 Tirajoh, Carissa V; Munayang, Herdy; Kairupan, Bernabas H. R.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 1 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.1.2021.31715

Abstract

Abstract: The COVID-19 pandemic has resulted in all schools implementing distance learning. Distance learning suddenly makes parents and even children not prepare well as a result of problems such as the division of time between work and child supervision while learning takes place, the lack of availability of electronic devices and even family conflicts. This can trigger concern, especially in parents. This concern has an impact on mood swings and thoughts so that parents can issue verbal abuse to their children during lockdown. This study aims to determine the level of anxiety of parents regarding distance learning during the COVID-19 pandemic. This research was made in the form of a literature study which aims to summarize and present more comprehensive facts from various existing literature, in the form of journals and articles on the internet on Google Scholar, PubMed, ClinicalKey. Literature to be used in English and Indonesian, within the last 1 year (2020) and can be accessed in full. Based on the literature reviewed, it was found that distance learning disrupts the lives of parents and creates anxiety. Parents of elementary, middle and high school students felt greater anxiety than those who were already students. The SAS results also showed that 10.8% of parents of primary school children experienced increased anxiety. Keywords: anxiety, parents, online learning, pandemic.  Abstrak: Pandemi COVID-19 ini mengakibatkan seluruh sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh yang secara tiba-tiba membuat orang tua bahkan anak-anak tidak mempersiapkan diri dengan baik akibatnya muncul masalah-masalah seperti pembagian waktu antara pekerjaan dan pengawasan anak saat pembelajaran berlangsung, kurangnya ketersediaan perangkat elektronik bahkan konflik keluarga. Hal tersebut bisa memicu kekhawatiran terutama pada orang tua. Kekhawatiran ini berdampak pada perubahan suasana hati dan pikiran sehingga orang tua bisa mengeluarkan kekerasan verbal pada anak-anaknya selama lockdown. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan orang tua murid terhadap pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dibuat dalam bentuk studi kepustakaan yang bertujuan untuk merangkum dan menyajikan fakta yang lebih komperhensif dari berbagai literatur yang telah ada sebelumnya, dapat berupa jurnal dan artikel di internet pada Google Scholar, PubMed, ClinicalKey. Literature yang akan digunakan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dalam jangka waktu 1 tahun terakhir (2020) dan dapat diakses secara penuh. Berdasarkan literature-literature yang direview didapatkan pembelajaran jarak jauh mengganggu kehidupan orang tua dan menimbulkan rasa cemas. Rasa cemas yang dirasakan lebih besar pada orang tua siswa SD, SMP, SMA dibandingkan yang sudah mahasiswa. Hasil SAS juga didapatkan 10,8% orang tua anak sekolah dasar mengalami peningkatan kecemasan.Kata Kunci: kecemasan, orang tua, pembelajaran daring, pandemi
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TANAMAN OBAT KELUARGA (SELEDRI DAN SEREH) UNTUK HIPERTENSI DI DESA MUNDUNG SATU KECAMATAN TOMBATU TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Sagai, Seska Shinta; Engkeng, Sulaemana; Munayang, Herdy
KESMAS Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dari zaman dahulu sudah turun temurun tanaman obat sering di jadikan sebagai bahan yang mengatasi macam-macam jenis penyakit serta menjadikan tanaman tersebut sebagai tanaman obat keluarga.  Tanaman obat keluarga (TOGA) dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai obat alamiah pengganti obat kimia. Keberhasilan sosialisasi dapat membuat minat masyarakat meningkat untuk memanfaatkan pengobatan tradisional tersebut karena berasal dari bahan yang alami dan lebih murah serta bahannya lebih mudah didapatkan. Masyarakat desa Mundung Satu Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda tentang Tanaman Obat Keluarga untuk Hipertensi. Penelitian ini dengan tujuan untuk dapat mengetahui pengaruh promosi kesehatan dalam tingkat pengetahuan tanaman obat keluarga (seledri dan sereh) untuk hipertensi di desa Mundung Satu. Quasi eksperimen seperti intervensi penyuluhan kesehatan secara langsung dan menggunakan leaflet melalui door to door kepada masyarakat adalah desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitan dengan rancangan one group pre test and post test design. Teknik pengambilan sampel ini adalah pengambilan sampel secara acak sistematis (Systematic Random Sampling) sebanyak 76 responden. Analisis data menggunakan uji statistik t test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil pengujian didapatkan nilai T hitung pengetahuan sebelum-sesudah penyuluhan untuk desa Mundung Satu yaitu T hitung = -46,283 dengan p value = 0,000 artinya terdapat peningkatan yang signifikan antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilaksanakannya penyuluhan.  Kata Kunci : Promosi Kesehatan, Tanaman Obat Keluarga, Hipertensi   ABSTRACTSince ancient times, medicinal plants have been used for generations to treat various types of diseases and make these plants as family medicinal plants. Family medicinal plants (TOGA) can be processed into various types of preparations so that they can be consumed by the public as natural medicines to replace chemical drugs. The success of the socialization can increase the public's interest to take advantage of these traditional medicines because they come from natural and cheaper ingredients and the ingredients are easier to obtain. The people of Mundung Satu village, Tombatu Timur District, Southeast Minahasa Regency have different knowledge about family medicinal plants for hypertension. This study aims to determine the effect of health promotion on the level of knowledge of family medicinal plants (celery and lemongrass) for hypertension in Mundung Satu village. Quasi-experimental such as direct health counseling interventions and using leaflets through door to door to the public are the research designs used in this study. This research is a type of research with one group pre test and post test design. The sampling technique was systematic random sampling (Systematic Random Sampling) of 76 respondents. Data analysis used statistical t test with a confidence level of 95%. The test results obtained the T value of the knowledge before-after counseling for Mundung Satu village, namely T count = -46,283 with p value = 0,000 meaning that there was a significant increase between the respondent's knowledge before and after the implementation of the counseling. Keywords : Health Promotion, Physic Garden, Hypertension
PENGARUH PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PENGETAHUAN PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 TOMPASOBARU MINAHASA SELATAN Sanger, Paulus Ezra; Engkeng, Sulaemana; Munayang, Herdy
KESMAS Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap pengetahuan peserta didik SMP N 1 Tompasobaru. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif dan menggunakan metode True eksperimen dengan menggunakan pre-test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang menjadi kelas eksperimen yaitu kelas VIII C dan dan kelas kontrol kelas VIII A. Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis uji paired sampel t-test sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok eksperimen didapatkan nilai P Value 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pengetahun kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan (penyuluhan) didapatkan nilai P Value 0,041 hasil ini menunjukan bahwa meskipun sama-sama terjadi peningkatan, kelompok yang mendapat perlakuan lebih besar pengaruhnya dari pada kelompok yang tidak mendapat perlakuan. Kata Kunci : PHBS, Pengetahuan, Penyuluhan ABSTRACKThis study aims to determine whether there is an effect of hygine and healty lifestyle counselling on the knowledge of students off SMP Negeri 1 Tompasobaru. This type of research is a quantitative and uses the true experimental method using pre-test and post-test in the experimental group and the control group, which becomes the experimental class namely class VIII C and class VIII A. in conclusion, based on the result of the paired t-test analysis before and after counseling was given to the experimental group, the P Value 0,000, so it can so it can concluded that there was a significant increase in the knowledge of the experimental group and in the untreated control group the P Value 0,041 shows that even though there is an increase in both, the treated group has a greater influence than the untreated group. Keywords: PHBS, knowledge, counselling
Hubungan penyakit jantung bawaan pada anak dengan status pendidikan orang tua Munaiseche, Kimberly; Munayang, Herdy; Kaunang, Erling D.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.13921

Abstract

Abstract: Congenital heart disease (CHD) has an incidence of 30% of all congenital abnormalities. The incidences of CHDs in developed countries and developing countries range from 6-10 cases per 1000 live births, with an average of 8 per 1,000 live births. Education and knowledge of parents play important roles in the treatment of CHD. This study was aimed to determine the relationship between CHD in children and the educational status of parents. This was an analytical observational study with a cross sectional design. Subjects were all children admitted to the Pediatrics Department Prof. Dr. R. D. Kandou Manado in 2014-2015 due to heart diseases. Data consisted of sex, age, and the last education of the parents. Data were analyzed by using the Chi-Square test. The results showed that there were 100 children with heart diseases consisted of 53 males and 47 females. There were 38 males (52.8%) with positive CHD and the highest percentage of positive CHD was at 7-12 years as many as 17 children (60.7%). Based on education level, most of the children’s fathers were senior high school (42.9%) as well as the children’s mother (53.6%). The Chi-Square showed p= 0.776 and p= 0.532 for the relationships between the fathers’ as well as the mothers’ education levels and congenital heart disease in children. Conclusion: There was no significant relationship between parents’ educational level and congenital heart disease in children.Keywords: congenital heart disease, education. Abstrak: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan bawaan yang sering dijumpai, dengan angka kejadian 30% dari seluruh kelainan bawaan. Insiden PJB dinegara maju maupun negara berkembang berkisar 6-10 kasus per 1000 kelahiran hidup, dengan rata-rata 8 per 1000 kelahiran hidup. Pendidikan, pengetahuan, dan pekerjaan orang tua berperan penting dalam penanganan PJB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara PJB pada anak dengan status pendidikan orang tua. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah semua anak dengan penyakit jantung yang dirawat di Instalasi Rawat Inap di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2014-2015. Data diambil dari Bagian Rekam Medik berupa jenis kelamin anak, usia anak, serta pendidikan terakhir ayah dan ibu. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian mendapatkan jumlah subjek penelitian sebanyak 100 anak terdiri dari 53 anak laki-laki dan 47 anak perempuan. Berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak positif PJB ialah laki-laki sebanyak 38 orang (52,8%). Berdasarkan usia yang terbanyak positif PJB ialah 7-12 tahun sebanyak 17 anak (60,7%). Pendidikan terbanyak ialah SLTA yaitu pada ayah 42,9% dan pada ibu sebesar 53,6%. Uji Chi-Square, mendapatkan p = 0,776 dan p = 0,532 untuk hubungan tingkat pendidikan ayah dan ibu dengan PJB. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan penyakit jantung bawaan pada anak. Kata kunci: penyakit jantung bawaan, pendidikan
Gambaran Kesehatan Mental Pada Lansia Selama Pandemi COVID-19 Kiroh, Amanda G. M.; Kairupan, Bernabas H. R.; Munayang, Herdy
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 3 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.v13i3.35408

Abstract

Abstract: Coronavirus disease (COVID-19) pandemic was first found in Wuhan, China on December 2019. The government did restricts people's activities to prevent the spread of the virus, especially in elderly people due to higher risk and vulnerability, but mental health issues and bad influence can arise with such social restriction and social distancing. This study aims to provide an overview of the mental health condition especially in the elderly communities during the COVID-19 pandemic. This study was made in the form of a literature review using three databases, namely Google Scholar and Clinical Key. The research design used is literature review, using three databases, namely Google Scholar and Clinical Key. The literature that used is in English and Indonesian, within the last one year (year 2020) and fully-accessible.Based on the literature reviewed, it is found that there are activity restrictions have a negative impact on the mental health of the elderly, and not only affect the mental health, but also has an unfavorable influence on other aspects.Keywords: elderly mental health, COVID-19 Pandemic  Abstrak: Pandemi Covid-19 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pertama kali didiagnosis pada Desember 2019 di Wuhan Cina. Pemerintah melakukan pembatasan aktivitas kepada masyarakat guna untuk mencegah terjadinya penyebaran virus terutama pada orang yang sudah lanjut usia karena mereka memiliki risiko yang lebih tinggi dan rentan untuk terkena Covid-19, tapi dengan adanya pembatasan jarak sosial ini dapat memberikan pengaruh yang kurang baik bagi lansia terutama pada kesehatan mental mereka. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan mental pada lansia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dibuat dalam bentuk literature review dengan menggunakan tiga database, yaitu Google Scholar dan Clinical Key. Literatur yang akan digunakan dapat berbentuk Bahasa Inggris dan atau  Bahasa  Indonesia,  dalam  jangka  waktu  satu  tahun  terakhir  (2020)  dan  dapat  diakses  secara penuh. Berdasarkan literature-literature yang di review didapatkan pembatasan aktivitas memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan mental lansia, dan bukan hanya berpengaruh pada kesehatan mental saja tapi juga memberikan pengaruh yang kurang baik pada aspek-aspek lainnya.Kata Kunci: Kesehatan mental lansia, pandemi Covid-19