Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Informa: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

APLIKASI DETEKSI KESESUAIAN PEKERJAAN BERDASARKAN TES KEPRIBADIAN BERBASIS MOBILE Vihi Atina; Faulinda Ely Nastiti; Vita Aryadi
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.436 KB) | DOI: 10.46808/informa.v4i3.53

Abstract

Kepribadian seseorang berpengaruh terhadap kinerja yang dimiliki, dengan penempatan yang sesuai dengan bakat dan potensi akan dapat metingkatkan produktivitas kerja. Tes kepribadian merupakan sistem yang bisa digunakan untuk melihat kecocokan seseorang di suatu bidang tertentu. Seseorang yang ingin mengetahui kesesuaian pekerjaan berdasarkan kepribadian memiliki kendala karena harus menemui seorang pakar sehingga perlu adanya aplikasi deteksi keseuaian pekerjaan berdasarkan tes kepribadian. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi berbasis mobile yang dapat membantu seseorang sebagai sarana deteksi kesesuaian pekerjaan berdasarkan tes kepribadian. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah ESDLC (Expert System Development Life Cycle). Analisis kepribadian menggunakan tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator). Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java dan XML. Hasil aplikasi terdiri dari 2 fitur utama yaitu tes kecerdasan dan tes kepribadian MBTI. Dari hasil aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui pekerjaan sesuai dengan kepribadian. Hasil pengujian white box menunjukkan bahwa basis path dan nilai Cyclomatic Complexity-nya sudah benar. Hasil pengujian black box menunjukkan bahwa semua skenario pengujian aplikasi dinyatakan berhasil. Hasil pengujian validasi menunjukkan bahwa hasil manual dan hasil sistem memiliki kesesuaian atau memiliki hasil yang sama.
Advokasi UU ITE:Peningkatan Kewaspadaan Guru Terhadap Serangan Cyberbullying Antar Peserta Didik Di Gugus II Harjuno (Pengabdian Masyarakat pada Gugus II Harjuno Surakarta) Faulinda Ely Nastiti; Rina Arum Prastyanti; Agustina Srirahayu
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.307 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i3.134

Abstract

Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (atau biasa disebut dengan UU ITE) adalah undang undang yang mengatur mengenai teknologi informasi secara umum. Undang undang ini penting untuk dipahami bagi siapapun. Perkembangan teknologi melahirkan bentuk-bentuk perbuatan hukum baru seperti halnya cyberbullying. Cyberbullying dan pelanggaran UU ITE justru lebih banyak terjadi pada usia anak-anak hingga remaja. Kebebasan penggunakan internet serta kebebasan berpendapat yang salah, menyebabkan utama anak-anak dan remaja ini tanpa sadar telah melanggar hukum. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang UU ITE. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan, melalui para guru anak-anak serta orangtua mendapatkan sosialisasi dan pendampingan etika pemanfaatan intenet dengan bijak.
Akuisisi Barang Bukti Digital Pada Smart CCTV Menggunakan Standarisasi ACPO DAN SNI ISO/IEC 27037:2014 Faulinda Ely Nastiti; Nindya Dwi Anggana; Heri Gunawan; Uning Kristiana
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/informa.v6i2.179

Abstract

Pesatnya perkembangan yang semakin mempermudah akses internet perlu diwaspadai. Penyalahgunaan hak akses internet untuk keuntungan pribadi maupun merugikan orang lain termasuk kejahatan berbasis komputer. Kejahatan digital yang lebih biasa dikenal dengan Cybercrime sebagai bentuk dari aktivitas kejahatan yang menggunakan komputer atau jaringan komputer sebagai alat maupun tempat terjadinya kejahatan. Pada akhir 2016, terdata 400 juta Internet of things telah terkoneksi dengan ponsel dan jumlah tersebut diproyeksikan mencapai 1,5 miliar perangkat pada 2022 atau sekitar 70 persen dari kategori wide-area . Dalam bidang forensik, IoT sudah mulai banyak dimanfaatkan untuk membantu penyelidikan sebuah kasus kejahatan. Terdapat tiga ancaman keamanan pada IoT, yaitu keamanan fisik bagian sensor dan RFID dari intereferensi, operasi pada berbagai elemen yang harus dapat menjamin bahwa sensor dan sistem transmisi dan pengolah data tidak boleh di rusak, dicuri maupun dipalsukan. Smart CCTV yang merupakan bagian dari IoT sehingga dapat dikendalikan dari jarak jauh dimanapun dan kapanpun. Dalam penelitian ini kami membangun rumah cerdas sesuai dengan topologi yang kami buat. Peneliiti menggunakan sebuah smart CCTV merk Xiaomi tipe Xiaofang dan aplikasi yang terinstal pada ponsel cerdas yang bersistem operasi android adalah Mi Home. Dalam proses akusisi terdapat akuisisi secara fisik dari media penyimpan yang terpasang pada smart CCTV maupun ponsel cerdas, berupa image. Hasil image telah diverifikasi menggunakan hash untuk menjaga integritas barang bukti digital.