Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Model Komunikasi Kyai dengan Santri (Studi Fenomenologi Pada Pondok Pesantren “Ribathi” Miftahul Ulum) Moch. Fuad Nasvian; Bambang Dwi Prasetyo; Darsono Wisadirana
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 4 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.639 KB)

Abstract

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah ada sejak masa awal Bangsa Indonesia. Pesantren merupakan merupakan tempat dimana ilmu agama Islam dan budaya asli Indonesia disandingkan dan disebarkan, namun keberadaan mereka saat ini banyak dituding sebagai sumber dari terorisme, khususnya pasca serangan World Trade Center New York 2011 lalu. Keberadaan pesantren sendiri tidak lepas dari sosok seorang Kyai sebagai sumber penyampai ilmu khususnya agama Islam, dan sebagai tokoh masyarakat yang dituakan. Penempatan posisi Kyai dalam pondok pesantren saat ini tidak lepas dari komunikasi yang dilakukan beliau terhadap santri, dimana dengan segala keterbatasannya, Kyai harus mampu tetap menjadi pengayom santri dan pesantren. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun, memahami dan menganalisis model komunikasi Kyai dengan santri, khususnya pada konteks Pondok Pesantren “Ribathi” Miftahul Ulum. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah kajian yang memperkaya pemikiran dan data mengenai komunikasi dari perspektif budaya timur. Penelitian ini diharapkan menjadi bagian dari upaya kontekstualisasi agama Islam yang relevansinya dianggap minim dalam kehidupan saat ini. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode fenomenologi, yang didukung dengan teknik pengumpulan data dengan pengamatan pemeranserta. Fenomenologi digunakan untuk memahami bagaimana seseorang mengalami dan memberi makna pada sebuah pengalaman. Jadi merupakan riset terhadap dunia kehidupan orang-orang, pengalaman subjektif mereka terhadap kehidupan pribadi sehari-hari. Jadi kebenaran murni berasal dari statement obyek penelitian. Hasil penelitian ini berupa konstruksi model Komunikasi Kyai dan santri di Pondok Pesantren Ribathi Miftahul Ulum terbentuk dari interaksi tinggi antara Ustadz dengan Kyai, serta Ustadz dengan Santri, dimana Ustadz berfungsi sebagai pihak yang mampu menyambungkan komunikasi Kyai dengan santri. Model Komunikasi Kyai dan santri di Pondok Pesantren Ribathi Miftahul Ulum dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh konsep Akhlak, Status Kyai dan Kharisma Kyai. Pendidikan akhlak merupakan cara Kyai untuk membentuk konteks komunikasi dalam pondok, yang akan memudahkan manajemen juga transfer ilmu dalam kegiatan pesantren. Sedangkan status dan kharisma Kyai merupakan faktor penambah legitimasi komunikator dalam konteks pondok pesantren. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Pondok Pesantren Ribathi Miftahul Ulum, Kecamatan Dampit Malang, mengenai Model Komunikasi Kyai dan Santri, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Konstruksi model Komunikasi Kyai dan santri di Pondok Pesantren Ribathi Miftahul Ulum terbentuk dari intensitas interaksi yang tinggi antara Ustadz dengan Kyai, serta Ustadz dengan Santri, dimana Ustadz berfungsi sebagai pihak yang mampu menyambungkan pesan Kyai kepada santri baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Kata kunci: Komunikasi, Pondok Pesantren, Ribathi Miftahul Ulum, Kyai, Santri, Fenomenologi
Pelatihan dan Pendampingan Digital Marketing UMKM Snack Oleh – Oleh Di Rumah Kreatif BUMN- Telkom Malang Mochamad Aan Sugiharto; Moch Fuad Nasvian; Awan Setia Dharmawan
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2022): Maret
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.853 KB) | DOI: 10.55824/jpm.v1i2.90

Abstract

Malang Raya yang terdiri dari Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang memiliki berbagai macam daya tarik yang mengundang wisatawan selalu ingin datang. Banyaknya wisatawan ke Malang Raya tentu saja diimbangi dengan keberadaan UMKM yang menyediakan oleh-oleh, terutama karena masyarakat Indonesia masih mempersepsikan oleh-oleh harus berupa makanan.Keberadaan Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah. Kondisi ini juga mengharuskan industri pariwisata nasional sempat berhenti di tahun 2020, bahkan di awal tahun 2021 kondisi wisata di Malang Raya belum kembali normal. Kondisi wisatawan yang belum normal otomatis juga mempengaruhi kondisi ekonomi UMKM Malang Raya, terutama dibidang snack oleh-oleh, tanpa ada wisatawan otomatis membuat penjualan mereka menurun.Pandemi Covid-19 di Indonesia memaksa masyarakat untuk memiliki perilaku berbeda, baik secara sosial maupun secara ekonomi. Adanya wabah ini membuat perilaku berbelanja masyarakat Indonesia berubah, online shopping meningkat pesat. Perubahan perilaku konsumen ini belum diiringi dengan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menyampaikan produk mereka di platform online. Sayangnya untuk dapat menarik perhatian konsumen di pasar online diperlukan pemahaman akan perilaku konsumen yang berbeda, jika di penjualan normal UMKM bisa memberikan tester untuk menarik pembeli, di platform Online mereka harus memberikan visual yang menarik, dan pemahaman ini yang belum banyak disadari oleh UMKM Snack Oleh-oleh Malang Raya.
Content Marketing Training and Assistance to Micro Enterprises from Rumah Kreatif BUMN-Telkom Community in Malang Regency Moch Fuad Nasvian; Radityo Widiatmojo; Aditya Dwi Putra Bhakti; Zen Amirudin
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/jacips.2021.1.1.11-22

Abstract

The Covid-19 pandemic in Indonesia forces people to have different behaviours, both socially and economically. This epidemic has made Indonesians’ shopping behaviour change; online shopping and cashless transactions have increased rapidly. Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia has left behind this consumer behaviour change. The BUMN Creative House (RKB) is a government effort to improve MSMEs’ quality in products, marketing, and funding. Regularly, RKB provides its members with training, workshop but cannot afford to assist their new knowledge. Telkom Indonesia manages the RKB in Malang Regency. This service activity is in the form of training and mentoring for MSMEs who are also partners of the RKB. The training lasts for three weeks, with tiered materials about content marketing and one month of assistance after the last session training to deepen their skills to help MSMEs setup their new digital marketing technique and deepen their skills. From this program, we found that (1) MSMEs digital literacy is varied depending on their age; (2) Greater Malang MSMEs is slow to adapt in new digital marketing technique, they even scared to try it, because even after one month of assistance, only 3 out of 15 businesses can advertise on the Facebook Platform.
Strategi Komunikasi Lembaga Konservasi Alam Dalam Menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat Novin Farid Setyo Wibowo; Moch Fuad Nasvian
Sospol : Jurnal Sosial Politik Vol. 8 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jurnalsospol.v8i1.20538

Abstract

The Foundation of Bhakti Alam Sendang Biru successfully developed conservation-based tourism in the most significant coastal area in Malang Regency. The foundation owned good communication with the society and slowly reduced the conflict among the community. Based on the context of regional tourism governance, this collaboration process requires effective communication strategies in carrying out the program to create synergy both between the management and the public. So it is interesting to explain the foundation's communication strategy to achieve a shared vision. It uses interviews and documentation as the primary data collection. The subject of this research is the foundation and internal and external stakeholders. The communication strategy carried out by the Foundation is to use a family approach by prioritizing personal and communal solutions. The Foundation also establishes two-way communication with community relations guidelines and promotes collaboration based on equal partnerships with the surrounding community. In planning activities, the Foundation always involves the community in a participatory manner. The communication strategy applied in carrying out the community empowerment program is by determining the right communicator, then the communication media used, the type of issue being communicated and the appropriate communicant. Through this strategy that has been implemented, there is community involvement in various aspects in supporting the Foundation's programs, either directly or indirectly. The community does not feel that they are merely objects but can take on the role of subjects who can jointly carry out community empowerment programs.
Public Opinion on Facebook Rebrand to Meta: A Twitter Big Data Analysis on the First 24 Hours After Meta Launched Rayan Afif; Moch. Fuad Nasvian
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 24 No 1 (2022): Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33164/iptekkom.24.1.2022.1-19

Abstract

This study examines public opinion on the rebranding of Facebook Inc., a parent companyof Instagram, Whatsapp, Oculus, and the main product Facebook itself into Meta. Metawas once a social media company which on October 28th 2021 states that they’re goingto change the focus into also building the Metaverse. For this research outline, researcherswill use three levels of analysis as follows: 1) Sentiment & Behavioral Data Analysis, 2)Public Emotion Detection, 3) Content analysis to study the public sentiment during the dayof the launch of Meta. Researchers analyze tweets out of 10000 data from twitter which isobtained through the MAXQDA software and Python programming language. With thementioned analysis method, this research concluded that the response from twitter users'big data cannot be defined as a success in targeting positive responses. At the firstimpression Meta could not win the users heart where still most of the sentiment aredominated by neutral and negative than the positive response.
DEPICTING WOMEN EMPOWERMENT IN BOCEK VILLAGE: THE STORY OF BU US Ramadhan Permana Agung; Moch. Fuad Nasvian
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v7i2.6416

Abstract

Abstrak: The research entitled Depicting Women Empowerment in Bocek Village: The Story of Bu Us. This study is about a housewife that lives in Bocek Village, a rural area in Malang Regency, who works as an entrepreneur and tries to empower housewives in her village. The village community used to see that housewives just had a domestic role in the family. This research uses qualitative approach with phenomenological methods from the perspective of Bu Uswatun Hasanah or Bu Us. The findings of this research are the mentality of Bu Us, which never gives up under any circumstances, drives her to prove that she can accomplish anything independently rather than being a desperate housewife in order to become a tough woman to support her family as well as the Bocek Village community's economy. Her credo, "Mesti Iso" or "I Can Do It" inspired her to start her own business without the help of her closest relation including her own husband, by joining some organizations in her village and sub-district and organizing women empowerment events. Keywords: Phenomenology, Women Empowerment, Family Communication
SOCIAL NETWORK ANALYSIS #USUTTUNTAS PADA MEDIA SOSIAL TWITTER (DATA TWITTER 11 NOVEMBER 2022) M Fadhlillah Setiamukti; MF Nasvian
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 6 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v6i1.5427

Abstract

Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober tahun 2022 merupakan tragedi sepak bola dengan korban jiwa terbanyak kedua sepanjang sejarah dunia. Union of European Football Associations (UEFA) juga turut berbela sungkawa dengan melakukan hening cipta (moment of silence) pada pertandingan liga mereka. Tragedi Kanjuruhan ini memunculkan gerakan sosial dan aktivisme digital (DMO) melalui tagar #UsutTuntas. Data set yang di crawling menggunakan Netlytic.org mendapati 9.098 tweet DMO menggunakan tagar #UsutTuntas dari total 10.000 tweet. Penelitian ini akan mengukur jaringan komunikasi yang terbentuk (SNA), aktor yang terlibat, analisa wacana dan analisa sentimen. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa gerakan opini digital Tragedi Kanjuruhan melalui tagar #UsutTuntas memiliki angka sentimen negatif tinggi yang menunjukan kekecewaan dan rasa tidak percaya oleh warganet dalam penanganan Tragedi Kanjuruhan. Rendahnya angka centralization antar aktor menunjukan bahwa DMO Tragedi Kanjuruhan melalui tagar #UsutTuntas merupakan aktivisme digital yang terjadi secara organik dan tidak dikendalikan oleh aktor maupun organisasi tertentu.
Dakwah “Pemuda Tersesat: Gaya Bahasa Dakwah Habib Ja’far Al Hadar” Firmansyah, Moch; Nasvian, Moch Fuad
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.095 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i5.599

Abstract

Tantangan berdakwah dalam era Covid 19 sangatlah berat, larangan untuk berkerumun, dan berjabat tangan merupakan faktor yang mengahuruskan da’i untuk berdakwah menggunakan platform digital. Pemanfaatan teknologi informasi menghapus hambatan ruang dan waktu sehingga teknologi informasi sebagai sarana untuk berdakwah yang mengharuskan da’i untuk memutar otak agar mad’u tetap menerima pesan dakwah dengan segala kekurangannya. Gaya Bahasa konten dakwah yang mengikuti generasi millenial yang dilakukan oleh Habib Ja’far Al-Hadar ini tentunya butuh diuji penerimaannya dari berbagai sudut pandang audience, termasuk dari sudut pandang Ustadz dan Ustadzah yang berasal dari generasi milenial. Ustadz dan ustadzah bagi santri tidak hanya menyampaikan ilmu tapi juga memberikan standar akhlak sehingga jika ustadz memiliki keluasan pengetahuan dan akhlak hal ini juga akan memberikan standar tersebut kepada para santrinya. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis resepsi model encoding dan decoding dari Stuart Hall. Kemenarikan gaya komunikasi dakwah Husein Ja’far dapat diamati baik dari pesan-pesan dakwahnya yang kebanyakan disampaikan secara tegas namun tetap dengan penyampaian dakwah yang tepat sasaran dibarengi humor khas “Pemuda Tersesat”. Pandemi Covid-19 masih belum ada tanda-tanda segera berakhir sehingga informan beranggapan dakwah menggunakan media youtube merupakan trobosan baru dan efekti untuk menjalankan dakwah agar aktivitas dakwah tidak boleh berhenti.
Self Disclosure CA: Pengungkapan Identitas Seksual Seorang Gay Saputra, Muhammad Rizki Wahyu; Nasvian, Moch. Fuad
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 6 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.559 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i6.679

Abstract

Identitas diri adalah proses individu dengan peran yang unik dalam hidup. Pandangan orientasi seksual di Indonesia dapat mempengaruhi keputusan seorang homoseksual untuk mengungkapkan jati diri kepada lingkungan. Homoseksual menjadi fenomena sosial yang berkembang memicu berbagai reaksi oleh lingkungan. Sebagian masyarakat di Indonesia memberikan respon negatif terhadap fenomena homoseksual, Karena perilakunya yang menyimpang dan tidak dapat diterima masyarakat. Paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma fenomenologi yang merujuk dari Husserl, paradigma ini menggali nilai dan pengalaman yang pernah dialami manusia. Teori dalam penelitian ini antara lain komunikasi interpersonal, pengungkapan diri, dan teori penetrasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi seorang homoseksual mengungkapkan identitas diri di khalayak tertentu. Dengan ini peneliti menggunakan metode pengambilan data wawancara mendalam dan observasi selama 3 bulan, sejak Januari 2022 hingga 3 Maret 2022. Kemudian, peneliti menemukan adanya faktor sosial yang mempengaruhi komunikasi interpersonal tentang pengungkapan identitas diri, banyak yang memilih untuk menutupi dan juga menunjukkan identitas dirinya kepada teman sebaya. Faktor sosial hubungan antara komunikasi interpersonal terhadap interaksi teman sebaya memiliki kepercayaan, keyakinan, dan pengetahuan dalam mengungkapkan identitas diri (self disclosure). Dengan itu dapat disimpulkan bahwa teman sebaya dapat mendukung capaian ungkapan identitas diri (self disclosure) terhadap seorang homoseksual.
Komunikasi, Koordinasi, dan Kerjasama dalam Game Kompetitif Mobile Legend Fakhtu Amirul Wicaksana; Moch. Fuad Nasvian
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.328 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i5.7034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan secara detail beberapa bentuk komunikasi, koordinasi, dan Kerjasama dalam game kompetitif mobile legend salah satu komunitas di Indonesia, yaitu Evos famz. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut dalam lingkup ilmu komunikasi. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam kepada empat orang member Evos Famz dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi para pemain Mobile Legends yang tergabung dalam komunitas Evos Fams lebih banyak menggunakan komunikasi verbal yang dilakukan di lingkungan virtual. Selain itu, juga terdapat komunikasi non-verbal dengan menggunakan fitur ping, attack atau retreat sebagai suatu simbol dalam bermain Mobile Legends yang sudah dipahami oleh para pemain. Penelitian ini juga mengidentifikasi komunikasi yang terjadi dengan teori komunikasi oleh Laswell. Selain itu, peneliti juga menemukan adanya konflik yang terjadi baik sebelum mulai pertandingan, ketika pertandingan berlangsung, ataupun setelahnya.