Abstrak: Bahasa merupakan produk budaya guyub masyarakat. Dalam konteks tertentu, bahasa digunakan sebagai sarana transaksi kehidupan ekonomi tradisional. Transaksi dimaksud tidak dipandang sebagai pertukaran relasi komunikasi antara pembeli dengan penerima, tetapi dipandang sebagai gambaran relasi ekonomi dan sosial. Relasi ekonomi dan sosial memberi pesan bahwa bahasa yang digunakan telah menjadi tanda ekonomis, kekerabatan, dan solidaritas sosial. Artikel ini membahas leksikon barter antara masyarakat nelayan Lamalera dengan masyarakat petani lereng Labalekan Kabupaten Lembata. Metode yang digunakan adalah metode etnografis dengan asumsi bahwa transaksi barter sebagai peristiwa budaya mengandung kebenaran empirik dan etik melalui berbagai leksikon yang digunakan. Dari hasil analisis tentang leksikon barter masyarakat nelayan Lamalera dengan masyarakat petani lereng Labalekan disimpulkan bahwa bentuk leksikon yang selalu digunakan dalam berbarter adalah fela, danun, monga, prefo, saban, dan dulir. Leksikon-leksikon tersebut selain untuk memudahkan maksud dalam berkomunikasi, berfungsi pula untuk membangun sikap saling percaya dan saling hormat di antara para pelaku barter. Kata kunci: leksikon, barter, duru-op, prefo, danun