Tryando Bhatara
Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Faktor - Faktor yang Dapat Memengaruhi Mortalitas Pasien Stroke Perdarahan Muhammad Fauzan Setiawan; Alya Tursina; Tryando Bhatara
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6952

Abstract

Abstract. Stroke is the second leading cause of death worldwide. According to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, stroke is reported to be one of the top 10 non-communicable diseases causing the most deaths in Indonesia, with mortality reaching 50% in the first 30 days increase. A routine test for people with intracerebral hemorrhage is a CT scan. This examination can describe the location of lesions as well as the amount of bleeding that can affect patient mortality. The aim of this study was to analyze the relationship between lesion location and bleeding volume with mortality in patients with hemorrhagic stroke. This study used an analytical observational research technique with a cross-sectional approach. The study sample consisted of 53 patients diagnosed with stroke in 2021 at Salaman Hospital, Bandung. The results of the analysis using the chi-square test showed the relationship between mortality in hemorrhagic stroke patients and lesion location and bleeding volume, with p = 0.006 (p < 0.05) and p = 0.004 (p < 0.05). Conclusions from the results of this study show that there is a significant association between lesion location and bleeding volume and mortality in hemorrhagic stroke patients at Salaman General Hospital. This can occur because intracranial pressure increases with greater hemorrhage, causing spatial pressure effects, midline shift, herniation, and ischemia, which damage brain anatomy and causing death. Keywords: Location of lesion, Hemorrhagic stroke, Bleeding volume Abstrak. Stroke merupakan penyebab kedua kematian tertinggi di dunia. Menurut data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dinyatakan bahwa stroke intraserebral termasuk ke dalam sepuluh penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia dengan mortalitas dalam 30 hari pertama mencapai angka 50%. Pemeriksaan yang rutin dilakukan untuk pasien dengan stroke perdarahan intraserebral adalah pemeriksaan CT-scan, pemeriksaan tersebut dapat menggambarkan letak terjadinya lesi juga besarnya volume perdarahan yang dapat memengaruhi mortalitas pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan letak lesi dan volume pendarahan pada mortalitas pasien stroke perdarahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu 53 pasien yang terdiagnosis stroke pada tahun 2021 di RSAU Salamun Bandung. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square menunjukkan hubungan letak lesi dan volume perdarahan dengan mortalitas pada pasien stroke perdarahan didapatkan nilai p=0,006 (p<0,05) dan p=0,004 (p<0,05). Simpulan dari hasil penelitian ini adanya hubungan signifikan antara letak lesi dan volume perdarahan dengan mortalitas pada pasien stroke perdarahan di RSAU Salamun. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar volume perdarahan, tekanan intrakranial akan semakin meningkat dan menyebabkan terjadinya efek desak ruang, midline shift, herniasi, dan iskemia yang berujung pada kerusakan struktur anatomis otak sehingga menyebabkan kematian Kata Kunci: Letak lesi, Stroke perdarahan, Volume perdarahan
Hubungan Derajat Insomnia dan Kejadian Migrain pada Mahasiswa Tingkat 3 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Fadhlan Rovie Effendie; Widayanti; Tryando Bhatara
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6377

Abstract

Abstract. The prevalence of insomnia and migraines is known to be high among university students. However, research that focuses on the relationship between the degree of insomnia and the incidence of migraine in medical students is still limited. To answer this question, this study focuses on the relationship between the degree of insomnia and the incidence of migraine among medical students. This study aims to describe the degree of insomnia and the description of the incidence of migraine as well as the relationship between the two variables in grade 3 students at the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung in 2022. The method used in this study was cross-sectional which was conducted on 75 research subjects by filling out the Insomnia Severity Index questionnaire. (ISI) and the Migraine Screen Questionnaire (MS-Q). The sampling technique used purposive sampling and statistical analysis using the Chi Square test. The results showed that the majority of research subjects experienced insomnia and migraines. These results indicate that there is a relationship between the degree of insomnia and the incidence of migraine in the study subjects. Abstrak. Prevalensi insomnia dan migrain diketahui tinggi pada kalangan mahasiswa. Namun penelitian yang berfokus pada hubungan derajat insomnia dan kejadian migrain pada mahasiswa kedokteran masih terbatas. Untuk menjawab persoalan tersebut, penelitian ini berfokus pada kaitan antara derajat insomnia dan kejadian migrain di kalangan mahasiswa kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran derajat insomnia dan gambaran kejadian migrain serta hubungan antara kedua variabel pada mahasiswa tingkat 3 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan pada 75 subjek penelitian melalui pengisian kuesioner Insomnia Severity Index (ISI) dan kuesioner Migraine Screen Questionnaire (MS-Q). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas subjek penelitian mengalami insomnia dan migrain. Hasil tersebut menunjukkan terdapatnya hubungan antara derajat insomnia dan kejadian migrain pada subjek penelitian.