Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Keanekaragaman Fitoplankton Sungai Ciliwung Pasca Kegiatan Bersih Ciliwung Arief Pambudi; Taufiq W Priambodo; Nita Noriko; Basma Basma
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v3i4.235

Abstract

Abstrak - Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang tercemar karena banyak dimanfaatkan oleh warga jakarta diantaranya untuk kegiatan industri dan rumah tangga. Salah satu parameter biologi yang dapat digunakan sebagai indikator perubahan lingkungan yaitu Fitoplankton. Peran fitoplankton dalam ekosistem perairan yaitu sebagai produsen primer, hal ini karena fitoplankton memiliki kemampuan untuk fotosintesis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2016. Kegiatan Bersih Ciliwung dilaksanakan dari Rindam Jaya, Condet menuju Bidara Cina. Pasca kegiatan bersih ciliwung nilai oksigen terlarut (DO) dari hulu Rindam Jaya (Condet) menuju hilir hingga Bidara Cina mengalami penurunan, sehingga dapat mempengaruhi keanekaragaman fitoplankton. Perbedaan ini diduga memberikan gambaran keragaman komunitas fitoplankton yang berbeda sehingga dilakukan pengambilan sampel fitoplankton di kedua titik tersebut masing-masing dengan 3 kali pengulangan. Metode pengambilan sampel fitoplankton yang digunakan yaitu metode sampling Horizontal dan sampel diidentifikasi menggunakan Sedgewick Rafter Cell Counting (SRCC). Berdasarkan penelitian, total kelimpahan di Rindam Jaya lebih tinggi dibandingkan di Bidara Cina dengan angka berturut-turut 2511 Ind/L dan 1495 Ind/L. Hasil identifikasi fitoplankton yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanyak 53 genus yang termasuk ke dalam 5 divisi yaitu, Bacillariophyta (20), Chlorophyta (16), Chrysophyta (5), Cyanophyta (8), dan Rhodophyta (4). Kelimpahan fitoplankton pada stasiun Rindam jaya lebih tinggi dibandingkan di Bidara Cina. Kata Kunci - Fitoplankton, Sungai Ciliwung, BioIndikator Abstract – Ciliwung river is one of the most polluted rivers because it’s used by many citizens of Jakarta for Industrial and household activity. One of biological parameter that’s can be used as an indicator of environmental changed is Phytoplankton.  The role of phytoplankton in aquatic ecosystem that is as primary producers, this is because phytoplankton have the ability to photosytensis. This study was conducted from February to July 2016. Ciliwung clean activity is implemented from Rindam Jaya, Condet to Bidara Cina. Post-activity clean ciliwung value of dissolved-oxygen from upstream Ridam Jaya, Condet to downsream Bidara Cina decreased, so that it can affect the diversity of phytoplankton. This difference is thought to give a picture of the diversity of different phytoplankton community so that samples were taken of phytoplankton in two points each with three repetitions. Phytoplankton sampling method was used Horizontal sampling method and samples were identified using Sedgewick Rafter Cell Counting (SRCC). Based on the research, the total abundance in Rindam Jaya is higher than in Bidara Cina with consecutive numbers 2511 Ind / L and 1495 Ind / L. The results of phytoplankton identification were found in the study sites of 53 genera belonging to 5 divisions namely, Bacillariophyta (20), Chlorophyta (16), Chrysophyta (5), Cyanophyta (8), and Rhodophyta (4). The abundance of phytoplankton at Rindam Jaya station is higher than in Bidara Cina. Keyword - Phytoplankton, Ciliwung River, Indicator Biotecnology
Studi Kasus Terhadap Zat Pewarna, Pemanis Buatan dan Formalin pada Jajanan Anak di SDN Telaga Murni 03 dan Tambun 04 Kabupaten Bekasi Nita Noriko; Ekaristi Pratiwi; Angelia Yulita; Dewi Elfidasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i2.26

Abstract

Bekasi merupakan salah satu kota yang memiliki angka signifikan terhadap kasus keracunan makanan, sebanyak 197 kasus pada tahun 2008 dan 115 kasus pada tahun 2009, dimana 23.04% dari kasus-kasus tersebut disebabkan oleh zat-zat kimia. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa terdapat zat pewarna makanan, pemanis buatan, dan formalin pada berbagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak. Sampel diambil dari SDN Telaga Murni 03, Cikarang Barat dan SDN Tambun 04, Tambun Selatan. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar sampel tersebut mengandung pewarna makanan, pemanis buatan, dan formalin. Hasil penelitian ini kemudian disosialisasikan kepada 90 murid SDN Telaga Murni 03 dan SDN Tambun 04. Kami menginformasikan kepada siswa-siswa tersebut mengenai bahaya dari zat-zat kimia tersebut dalam makanan dan memberikan saran kepada orang tua mereka untuk lebih berhati-hati.Bekasi is one of country which has a significant value in poisonous food, 197 cases in 2008 and 115 cases in 2009, which 23.04% of the cases were caused by chemical agents. Based on the fact, this research has a purpose to reveal if there are any food coloring, artificial sweetener, and formaline in various kind of food which usually are consumed by children. The Samples were taken in SDN Telaga Murni 03, West Cikarang and in SDN Tambun 04, South Tambun. The result showed that in almost samples we took, contained food coloring, artificial sweetener, and formaline. This research then followed by socialized the result to 90 students in SDN Telaga Murni 03 and SDN Tambun 04. We informed them the dangerous of such chemical agents in food and we suggest to their parents to be more aware.
Pengaruh Pakan Tepung Cannalina terhadap Pertumbuhan Mus musculus Nita Noriko; Riris Lindiawati Puspitasari; Adita Surya Doeana
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v3i1.185

Abstract

Abstrak – Gizi buruk merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sedangkan kecukupan zat gizi dibutuhkan untuk pertumbuhan. Upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi terus dilakukan salah satunya dengan mencari pangan alternatif. Pada penelitian ini  bahan makanan yang digunakan adalah tepung Cannalina yang merupakan kombinasi  umbi ganyong merah (Canna edulis Kerr) dan Spirulina (Spirulina platensis).  Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian pakan tepung Cannalina terhadap pertumbuhan, kadar glukosa dan kolesterol  darah M. musculus.  Metode penelitian adalah eksperimental  terhadap  60 ekor M. musculus (mencit)  yang dibagi atas 3 kelompok.  Kelompok kontrol yaitu yang diberi pakan makanan pelet komersial,  kelompok mencit yang makanannya merupakan 50% pelet  komersil dan 50% tepung Cannalina, serta kelompok mencit yang makanannya 100% tepung Cannalina. Hasil penelitian menunjukkan pakan tepung Cannalina 50% tidak memberikan respon positif terhadap pertambahan berat badan, panjang  badan dan berat otak  normal  M. musculus. Akan tetapi dapat mempertahankan kadar normal yang cenderung rendah  untuk glukosa  yaitu 120 mg/dl dan kolesterol yaitu 155 mg/dl.  Pemberian  tepung Cannalina 100% memberikan efek letal  pada M. musculus pada hari ke-4 pengamatan. Tepung Cannalina 50% dan 100% berpotensi untuk menurunkan berat badan, glukosa dan kolestrol darah.   Kata kunci  - Gizi buruk, kesehatan masyarakat, pangan alternatif , tepung Cannalina, pertumbuhan Abstract – Malnutrition is one of public health problem in Indonesia. Nutritional adequacy is needed for growth. The efforts is looking for alternative food. In this research food material are Cannalina flour which is combination of  red Canna edulis and Spirulina platensis. The aim of the reseach was to obtain information of granting feed Cannalina flour on the growth, blood glucose, and cholesterol level of Mus musculus. The research method was experimental to 60 of M. musculus were divided into 3 groups. The control group of M. musculus that were fed a commercial food. the second group are M. musculus that were fed a 50% of commercial food and 50% of Cannalina flour, and the third group are M. musculus that were fed a 100% of Cannalina flour. The research shows that Cannalina Flour 50% could not give a positive response to increase the weight, body length, and weight brain of M. musculus. Otherwise Cannalina flour 50% can  maintain a blood glucose and cholesterol level in normal levels that tend more lower than control. Result giving of Cannalina flour 50% for blood glucose is 120mg/dl and cholesterol level is 155 mg/dl. The giving of Cannalina flour 100% have lethal effect to M. musculus since day 4 experiment. Cannalina flour 50% and 100% are potential to lose weight gain, blood glucose, and cholesterol level. Keywords – malnutrion, public health, alternative food, Cannalina flour, growth
Identifikasi Bioaktif Golongan Flavonoid Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica L.) Arief Pambudi; Syaefudin -; Nita Noriko; Risa Azhari; Purwanty Rara Azura
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v2i3.139

Abstract

Abstrak – Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Namun, untuk jenis tumbuhan, baru sekitar 8% yang dimanfaatkan sebagai tanaman pangan, obat-obatan, sumber kayu, dan  tanaman hias. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat adalah Acalypha indica. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri Salmonella. Namun profil senyawa metabolit apa saja yang terkandung masih belum banyak diteliti. Fraksinasi senyawa metabolit dilakukan dengan kromatografi kertas pada ekstrak etanol (akar, batang, dan daun) tanaman Acalypha menggunakan eluen BAW (Butanol: Asam asetat: Air = 4:1:5) dan asam asetat 15%. Jumlah, letak, warna, dan nilai Rf bercak kemudian digunakan sebagai pedoman identifikasi dan menduga golongan flavonoid. Spektrofotometri serapan panjang gelombang maksimum dilakukan sebagai konfirmasi dugaan golongan flavonoid. Ketiga organ utama tanaman anting-anting (akar, batang, dan daun) memiliki distribusi kandungan senyawa yang berbeda-beda namun dengan jenis yang hampir sama. Golongan flavonoid yang berhasil teridentifikasi dari ketiga organ antara lain isoflavon, flavon, flavonol, flavanon, dihidroksiflavonol, khalkon, dan antosianidin. Organ daun memiliki keragaman kelas flavonoid lebih banyak dibanding akar dan batang.  Abstract – Indonesia is a megabiodiversity country, but only about 8% of its plant diversity are utilized as food, medicine, timber, and ornamental plants. One plant species that potential to be used as a medicinal plant is Acalypha indica. Previous research showed this plant extract has some antibacterial activiting against Salmonella. However, the profile of the metabolites contained in the plant is not studied yet. Fractination of the metabolites was done by using paper chromatography in ethanol extract (roots, stems, and leaves) of Acalypha plants using BAW (butanol: acetic acid: water = 4:1:5) and 15% acetic acid eluent. Number, location, color, and Rf values of spots were used for identification of flavonoids class. Maximum absorption wavelength performed using spectrophotometry assay to confirm the flavonoid class. The three major plant organs (roots, stems, and leaves) have different compounds distribution, but with almost same class. Class of flavonoids which were identified from the three organs are isoflavones, flavones, flavonols, flavanones, dihidroxyflavonols, chalcones, and anthocyanidins. Leaf has more diverse flavonoid class than roots and stems.  Keyword – Acalypha indica bioactive compound, chromatography, flavonoids.
Pengabdian Masyarakat: Pemanfaatan Nasi Bekas sebagai Pupuk dan Pestisida Tanaman Rumah di PKK Perumahan Jurang Mangu Indah, Bintaro Nita Noriko; Arief Lelono Arum; Hamisya Nurindriani; Crisnia Crisnia; Cyndi Marcelina; Imam Rosadi; Habib Pangeran; Dwi Atmi Narwati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i4.90

Abstract

Nasi bekas dan sisa makanan berbahan dasar karbohidrat lainnya merupakan jenis sampah organik yang dapat didaur ulang, tetapi biasanya hanya langsung dibuang atau diberikan ke unggas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahan-bahan tersebut dapat dijadikan produk pupuk dan pestisida melalui fermentasi kapang yang disebut kapangisida. Kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) ini bertujuan untuk memperkenalkan pembuatan Kapangisida tersebut. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok masyarakat dalam hal ini Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menaruh perhatian pada perawatan tanaman rumah yaitu PKK Perumahan Jurang Mangu Indah Bintaro. Hasil survei menunjukkan masyarakat di perumahan  tersebut belum melakukan daur ulang nasi bekas menjadi kapangisida. Oleh karena itu,  produk ini merupakan produk baru di masyarakat. Kelompok PKK  ini juga bersedia untuk melakukan duplikasi proses pembuatan produk yang bermanfaat bagi tanaman.AbstractThe used of rice and the waste of foods based on carbohydrate have not been recycled and are usually discarded or given directly to the poultry. Based on research that has been done, the waste can be converted to be fertilizer and pesticide products through the mold fermentation process. The product then called kapangisida. Our public service is aimed at introducing the making process of kapangisida. The target group, in this case is Empowerment and  Family Welfare  (PKK) that has concern at household plant treatment. We have selected PKK Perumahan Jurang Mangu Indah that is situated in Bintaro. The result founds that the PKK has not recycled used rice and carbohydrate-based foods to be kapangisida. Therefore, this product is a new product in the community. The PKK also will do the duplication of kapangisida making process that beneficial to the plant.
Uji In Vitro Daya Anti Bakterial Virgin Coconut Oil (VCO) pada Salmonella typhi Nita Noriko; Agus Masduki; Rahmat Azhari; Grariani Nufadianti
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v2i3.140

Abstract

Abstrak - Salah satu penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri adalah demam tifoid atau typhoid fever. Typhoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Infeksi akibat bakteri ini dapat diobati dengan menggunakan antibiotik sintetik ataupun alami. Antibiotik sintetik lebih populer dibandingkan alami namun, antibiotik sintesis dapat membunuh bakteri menguntungkan yang ada dalam tubuh. Virgin Coconut Oil (VCO) telah dikenal atas manfaatnya bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah daya antibakterinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri VCO terhadap bakteri Salmonella typhi, sehingga diharapkan VCO dapat menjadi fitofarmaka untuk mengobati penyakit tipus. Daya antibakteri VCO diuji dengan metode uji Kirby-bauer dan pour plate. Hasil penelitian menunjukkan adanya daya hambat VCO terhadap pertumbuhan S. typhi secara in-vitro. Hal ini dibuktikan oleh adanya zona hambat dengan metode Kirby-bauer dan penghambatan pertumbuhan S. typhi dengan metode pour plate. Hasil tersebut menunjukkan bahwa VCO mempunyai potensi sebagai antibakteri pada S. typhi. Abstract – Thyphoid fever is endemic disease in Indonesia, attacking at all ages, and this disease can cause death. Typhoid is caused by infection of  bacterium Salmonella typhi. This bacterial infection can be treated using natural or synthetic antibiotics. Synthetic antibiotics are more popular than natural one, however, the synthetic antibiotics can kill the beneficial bacteria in the body  Virgin Coconut Oil (VCO) has been popular for its benefits for human health, one of them is its antibacterial activity. This study aims to determine the antibacterial activity of the VCO on the bacteria Salmonella typhi. It’s expected that VCO can be a phytopharmaca to treat typhoid. This research used Kirby-Bauer test and pour plate as a method. Result shows that VCO has inhibition zones against S. typhi that was confirmed by  the Kirby-Bauer test which is the zone of inhibition and inhibition of growth of S. typhi in the pour plate. Thus, VCO has a potential as antibacterial agent against S. typhi.  Keywords - Virgin Coconut Oil, antibacterial activity, Salmonella typhi, inhibition zone
PEMANFAATAN TEKNIK HIDROPONIK ALTERNATIF BAGI RPTRA PONDOK KELAPA BERSERI Arief Pambudi; Nita Noriko; Yunus Effendi; Risa Swandari Wijihastuti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.332

Abstract

AbstrakSalah satu masalah produksi pangan di Indonesia khususnya di daerah perkotaan adalah terbatasnya area pertanian. Hidroponik dapat menjadi satu solusi untuk masalah ini. Hidroponik umumnya menggunakan formula nutrisi AB-Mix yang terkadang masyarakat sulit mendapatkannya. Bahan alternatif yang memiliki potensi sebagai sumber nutrisi hidroponik adalah air sisa pencucian beras. Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Pondok Kelapa Berseri merupakan suatu komunitas yang dapat direkomedasikan untuk produksi sayuran daerah urban khususnya di wilayah Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan air beras sebagai medium hidroponik memiliki potensi untuk dikembangkan walaupun penambahan konsentrasi air beras masih perlu dilakukan. Sosialisasi dan sharing pengalaman dengan masyarakat dilakukan pada 50 peserta sekitar RPTRA dan mendapat respon yang baik. Pengurus RPTRA berharap kegiatan seperti ini dilakukan periodik dan disinkronkan dengan jadwal kegiatan PKK di RPTRA Pondok Kelapa lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya.Kata kunci: Hidroponik, Media Tumbuh Hidroponik, Media Alternatif Hidroponik Abstract One problem of food production in Indonesia, especially in urban areas is the limited area of agriculture. Hydroponics can be a solution to this problem. Hydroponics generally uses the AB-Mix nutritional formula, which is sometimes difficult to get. Alternative material that potential as a hydroponic nutrient source is residual rice washing water. RPTRA Pondok Kelapa Berseri is a community that can be  recommended to vegetable production in urban area, especially in the Pondok Kelapa, East Jakarta. The results of the activity indicate that the use of rice water as a hydroponic medium has the potential to be developed even though additional concentrations of rice water still need to be done. Socialization and sharing experiences with the community were carried out on 50 participants around RPTRA and received good responses. RPTRA hopes that activities like this will be conducted periodically and synchronized with the PKK schedule at RPTRA Pondok Kelapa, so more people will get the benefits.Keywords: Hydroponic, Hydroponic Medium, Hydroponic Alternative Medium
PENGABDIAN MASYARAKAT: UPAYA MENGHINDARI STROKE PADA IBU RUMAH TANGGA BERUSIA 30 TAHUN KE ATAS Nita Noriko; Firli Azkia Rahmi; Adienda Yoesmah Zhafirah; Astria Prastika Dewi; Clarinda Puspitajati; Zahid Azka Ramadhan
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i1.365

Abstract

Abstrak Stroke merupakan ancaman kesehatan yang dapat disebabkan berbagai faktor diantaranya tekanan sistol dan diastol, gula darah, asam urat dan kolestrol darah di atas normal. Sangat disayangkan pada umumnya ibu rumah tangga tidak memahami dan kurang perhatian terhadap kondisi kesehatannya khususnya kualitas makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu diperlukan penyuluhan mengenai cara menghindari stroke dan pemeriksaan kesehatan diperlukan oleh para wanita. Metode yang digunakan adalah survei kondisi kesehatan berupa pemeriksaan darah dan penyuluhan terhadap wanita berusia 30 tahun ke atas yang selanjutnya dikelompokkan 2 kelompok. Kelompok pertama adalah wanita yang berusia 30-50 tahun dan kelompok kedua di atas 50 tahun. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di salah satu RT di Lampiri, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa tekanan darah sistol wanita usia 30-50 tahun berbeda nyata dengan yang berusia > 50 tahun (p<0,05) yaitu 147,00/90,11 mmHg dan 155,1429/84.4286 mmHg. Asam urat, kolestrol dan gula darah sebelum penyuluhan menunjukkan batasan angka normal, kecuali gula darah wanita di atas usia 50 tahun. Wawasan yang diberikan kepada masyarakat pada pertemuan adalah tentang makanan sehat dan gaya hidup untuk melindungi ancaman stroke. Pengukuran tekanan sistol pada pertemuan 2 menunjukkan penurunan yaitu dari 140,9655/82,68 mm Hg menjadi 134,1500/81,30 mm Hg. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat tersebut adalah penyuluhan dan deteksi kesehatan perlu dilanjutkan secara periodik.Kata kunci: Asam urat, Diastol, Gula darah, Kolestrol, Pengabdian masyarakat, Sistol, StrokeAbstractStroke is a health threat that was caused by several factors such as systole and diastole pressure, blood glucose, uric acid above normal. However usually housewives not aware of their health especially the quality of their food were consumed. Counseling how to avoid from stroke and detected health housewife are important. The goals of the public service were to offer the preventive strategy from stroke protection. The Methodology was a survey of health condition especially blood pressure, cholesterol, uric acid, and blood glucose and health care counseling to women more than 30 years old which divided into two groups. First group was women 30-50 years old dan the second group more than 50 years old. The public service program conducted in one of RT in Lampiri Pondok Kelapa East Jakarta. The result indicated in the first meeting systole of the women 30-50 years old were higher and significantly different with > 50 years old (p 0,05), there were 147,00/90,11 mm Hg and 155,1429/84,4286 mm Hg. Uric acid, cholesterol, and blood glucose before counseling showed normal in women 30-50 years old and abnormal in > 50 years old women. The topic of counseling was healthy food and lifestyle to preventive the stroke attack. The second meeting systole showed decreasing from 140,9655/82,68 mm Hg to 134,1500/81,30 mm Hg. The conclusion of public service is counseling and detection of health have to continue in periodic time. Keyword: Uric acid, Diastole, Blood glucose, Choleserol, Public service, Cystole, Stroce
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK TERKAIT PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA DEWISARI, KECAMATAN RENGASDENGKLOK Sandra Herlina; Nita Noriko; Andri Hadiansyah; Andi Mukramin Yusuf
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i2.381

Abstract

AbstrakAir sungai citarum masuk dalam kategori tercemar berat dan menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Hal ini seiring dengan masih ditemukannya warga yang menggunakan air sungai untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk Mandi, Cuci, Kakus. Kesadaran masyarakat dalam mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masyarakat masih menggunakan air kotor untuk kegiatan sehari-haridisebabkan oleh belum tersedianya sarana dan prasarana pengolahan air kotor menjadi air bersih. Kegiatan ini dilaksanakan di Yayasan Yatim Al-Muhayya dengan sasaran masyarakat sekitar yayasan untuk dapat berkontribusi dalam Pelatihan, Pendampingan, dan Peningkatan pengetahuan tentang praktik PHBS rumah tangga. Permasalahan yang terdapat di daerah mitra dapat diselesaikan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam mengatasinya. Peningkatan pengetahuan ditandai dengan hasil pre dan post test terkait PHBS pada masyarakat sasaran. Selain itu, peningkatan penggunaan air bersih, pelatihan pembuatan filter air yang sederhana dan aplikatif sehingga membantu masyarakat dalam mengakses air bersih. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu setelah diberikannya informasi secara menyeluruh terkait PHBS. Adapun penggunaan filter air diharapkan mampu membantu memasok air yang bersih untuk kebutuhan keluarga.Kata Kunci: Air bersih, Citarum, Filter, PHBSAbstractCitarum river water is categorized as heavily polluted and a threat to public health because it can cause various diseases. This is in line with the discovery of residents who use river water for daily life, for example for bathing, washing, toilet. Public awareness in practicing clean and healthy life behavior is still low. Observation results indicate that the community still uses dirty water for daily activities due to the unavailability of facilities and infrastructure for processing dirty water into clean water. This activity was carried out at the Yayasan Yatim Al-Muhayya with the target community around the foundation to be able to contribute to the Training, Assistance, and Increased knowledge about clean and healthy life behavior in the household. Problems in partner areas can be resolved by involving community participation in overcoming them. Knowledge enhancement is marked by the results of pre and post-tests related to clean and healthy life behavior in the target community. Also Besides, increasing the use of clean water, training in making water filters that are simple and applicable also helps the community in accessing clean water. The results of this activity showed an increase in knowledge to mothers after giving comprehensive information related to clean and healthy life behavior. The use of water filters is expected to help supply clean water for family needs.Keywords: Clean water, Citarum, Filter, PHBS
UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIALISASI SUMBER BAHAN PANGAN MENYEHATKAN (TEPUNG CANNALINA) Nita Noriko; Elma Alfiah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i1.366

Abstract

AbstrakDusun Teluk Bunder Desa Dewisari, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat terletak di DAS Citarum yang masyarakatnya sudah terpapar pola makan masyarakat perkotaan yang cenderung mengkonsumsi  garam, gula, lemak, tinggi, serta rendah serat dan protein. Jika tidak ada upaya perbaikan perspektif tentang  pola makan makan  di masyarakat maka  akan memicu timbulnya penyakit hipertensi dan  diabetes mellitus tipe 2 (T2DM). Komplikasi  yang dapat timbul dari kedua penyakit tersebut adalah berbagai keluhan  cardiac, stoke, glaucoma, neuropathy dan stroke.  Kondisi ini dapat menurunkan kualitas dan produktifitas SDM. Upaya untuk memperbaiki pola makan masyarakat dalam bentuk monitoring  status kesehatan dengan parameter  tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, dan berat badan serta edukasi  pola makan sehat kepada masyarakat diperlukan. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk  meningkatkan status kesehatan masyarakat. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah monitoring status kesehatan masyarakat, pemberian edukasi mengenai pola makan sehat, jenis makanan yang menyehatkan seperti yang berasal dari  tepung komposit ganyong spirulina atau  (Tepung Cannalina) dan evaluasi hasil edukasi. Kondisi kesehatan para ibu rumah tangga menunjukkan banyaknya kelainan metabolik seperti gula darah, kolesterol dan asam urat di atas normal serta gemuk dan obesitas.Kata kunci : Cannalina,  Hipertensi, Pola makan, Teluk bunder, T2DM Abstract Teluk Bunder, Dewisari Village, Rengasdengklok, Karawang, West Java is located in the Citarum watershed where the community ha been exposed to the eating patterns of urban communities who tend to consume salt, sugar, fat, high, and low in fiber and protein. If there is no effort to improve perspective on eating patterns in the community it will trigger the onset of hypertension and type 2 diabetes mellitus. Complications that can arise from the two diseases are various cardiac diseases, stroke, glaucoma, neuropathy and, stroke. This condition can reduce the quality and productivity of human resources. Efforts to improve community eating patterns in the form of monitoring health status with parameters of blood pressure, blood sugar, uric acid, cholesterol, and body weight and education on healthy eating patterns to the community are needed. The aim of community services was to improve the health status of the community. The method of implementation carried out was monitoring public health status, providing education about healthy eating patterns, types of healthy foods such as canna spirulina flour or (Cannalina Flour) and evaluation of educational results. The health conditions of housewives showed a number of metabolic abnormalities such as blood sugar, cholesterol and uric acid above normal as well as fat and obesity.Keywords: Cannalina, Hypertension, Diet, Bunder bay, T2DM