Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KESIAPAN MANAJEMEN UMKM DI SURABAYA MENGHADAPI PERSAINGAN DI ERA BARU Yuli Ermawati; Endah Supeni
Valuasi : Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Valuasi : Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan
Publisher : LP2M Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/vls.v1i2.35

Abstract

A new era began with the Industrial Revolution 4.0 which was marked by digitalization and automation activities has changed the work pattern of the economy globally. Especially with the excitement of the spread of the corona virus which has rocked the world economy since the end of 2019 and peaked in 2020. The impact is not only on large companies, but also on MSMEs. The purpose of this study is to analyze the factors that influence the readiness of MSME management in Surabaya to face competition in the new era (industrial revolution era 4.0 and new normal. The influencing factors are reflected in the Global Value Chain (GVC) through business scale, productivity, access to finance / financial resources, IT application, HR competencies, owner's education level, and innovation ability. Furthermore, this research will analyze the factors that can trigger or hinder the readiness of MSMEs in facing 4.0 era This research uses quantitative methods. Researchers distributed questionnaires to 100 correspondents, namely MSMEs in Surabaya. Linear Regression Analysis of SPSS 21.0 statistical software packages used in the model and hypothesis testing in this study. The conclusion of this study is that productivity, access to finance / financial resources, IT application, HR Competency, Education Level, and Innovation ability affect the readiness of SME Management in Surabaya in the face of the industrial revolution era 4.0, while Business Scale does not affect the readiness of SME Management in Surabaya in the face of the industrial revolution era 4.0
Ppm Pengusaha Ramuan Herbal Di Kelurahan Gadel Kecamatan Tandes Kota Surabaya Erwan Arist yanto; Yuli Ermawati; Aditya Surya Nanda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.895 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.744

Abstract

Ditengah merebaknya Covid – 19 atau virus Corona berbagai produk herbal laris manis di pasaran tak terkecuali produk UMKM minuman ramuan herbal tradisional ikut terdongkrak. Momentum ini harus di manfaat sebaik mungkin oleh pelaku usaha. Mitra kami adalah Ibu Sunarti yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Yanto, berdomisili di Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Beliau menitipkan ramuan herbalnya di toko – toko kelontong sekitar yang memiliki lemari pendingin. Karena keterbatasan ramuan herbal yang hanya menjual produk sinom, keterbatasan administrasi pembukuan, keterbatasan IPTEK dan permodalan membuat ibu Sunarti tidak berani memperluas pasar. Padahal semangat dan potensi produk ramuan herbal sangat menjanjikan. Solusi yang di berikan yang pertama yaitu dengan melakukan uji coba penambahan varian produk. Kedua, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen keuangan dan usaha, Ketiga, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen pemasaran, baik secara offline ( pelabelan, brosur, kartu nama dan konsinyasi ) maupun online ( sosial media, marketplace ) untuk meningkatkan jangkauan pasar. Metode yang di gunakan adalah pendampingan personal terhadap mitra. Rencana yang akan dilakukan oleh tim adalah dengan memberikan pelatihan untuk manajemen usaha mereka ( mulai dari proses pengelolaan produksi, pembukuan sederhana, pemasaran efektif dan inspirasi penegusaha sukses ) dengan mendatangkan para pakar yang kompeten untuk mendongkrak usaha mereka. Setelah itu tim akan mengawal mitra untuk membuat label yang modern dan menarik dengan merek yang mereka ciptakan. Kemudian mendampingi mitra dalam memasarkan produk secara offline dan online agar jangkauan pasar lebih luas. Dengan begitu diharapkan pendapatan dan kesejahteraan mitra akan meningkat.
PEMBERDAYAAN PEMUDA BERBASIS POTENSI LOKAL DI DESA KENDUNG SURABAYA Fitra Mardiana; Yuli Ermawati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.196 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1353

Abstract

Organisasi kepemudaan sangat penting dalam upaya pemberdayaan pemuda untuk memupuk rasa kepedulian, nasionalisme, mengembangkan kemampuan, minat, bakat, meningkatkan keswadayaan dan penanggulangan hal-hal negatif. Desa Kendung Surabaya terkenal dengan sebutan “Kampung Semanggi” memiliki lahan-lahan dan riwayat sejarah yang potensial untuk dapat dikembangkan. Namun untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi lokal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, energik, dan jauh berpandangan ke depan. Salah satunya adalah Karang Taruna RW 3 Kendung. Sayangnya kondisi kegiatan mereka dapat dikatakan pasif. Beberapa permasalahan yang mereka hadapi adalah kurangnya komitmen dan kekompakan diantara pengurus, belum bisa mengenal peluang/potensi lokal, belum memanfaatkan secara maksimal fasilitas yang dimiliki oleh RW karena keterbatasan pengetahuan IT, kurangnya praktek kewirausahaan. Tujuan dari pemberdayaan ini adalah menggali potensi yang dimiliki oleh organisasi kepemudaan di Desa Kendung untuk disinergikan dengan potensi lokal wilayah Kendung. Metode yang digunakan yaitu dengan sebagai berikut (1)melakukan analisis SWOT untuk menggali potensi mitra, (2)melakukan pembinaan (materi) tentang kepemimpinan dan organisasi, (3)memberikan pelatihan IT baik dari segi internet, audio visual, maupun jejaring social dengan memaksimalkan sarana yang dimiliki oleh Desa Kendung RW 3. (4) mengajak mitra dan memfasilitasi mitra membuat warung online untuk menstimulus mereka membuka usaha secara online tanpa mengganggu aktifitas kerja mereka. Hasil kegiatan adalah tim pengabdian masyarakat berhasil memetakan potensi yang dimiliki oleh Karang Taruna RW 03 Kendung, memberikan pemberdayaan dalam bentuk beberapa pelatihan dan stimulus, sehingga kini mereka mampu membenahi manajemen Karang Taruna dan memiliki website yang mewadahi promosi kegiatan mereka, memasarkan produk usaha mereka, dan menjadi ajang komunikasi organisasi mereka dengan dunia luar.
PPM PEMBUATAN ECO ENZYM SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DI DESA KENDUNG , SURABAYA Fitra Mardiana; Yuli Ermawati; Rodhiyah Rodhiyah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1771

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah menjadi salah satu masalah terhadap lingkungan. Pengolahannya yang tidak tepat menyebabkan penumpukan dan sumber penyakit, dan tentu saja mengganggu pemandangan. Sampah organik bisa dikatakan sampah ramah lingkungan bahkan sampah yang bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Melalui karang taruna dan ibu-ibu di Kampung Semanggi, tim abmas melakukan pengolahan sampah atau limbah organik dengan eco enzym sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dan sebagai kegiatan positif yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha karang taruna. Hasil pengolahan eco enzym ini dapat dijadikan alternatif produk alami sebagai cairan pembersih, desinfektan, dan pupuk organik di masa pandemi covid-19 serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan pelatihan pembuatan eco enzyme langsung dari tim ahli. Setelah diberikan pelatihan, anggota karang taruna dan ibu-ibu dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi produk yang dapat dimanfaatkan. Hasil dari kegiatan tim abmas adalah Sosialisasi pentingnya pengolahan sampah organik, Pelatihan pengolahan limbah organik menjadi eco enzym, dan pemanfaatan hasil eco enzym bagi karang taruna dan ibu-ibu di desa Kendung, kota Surabaya.
KOPERASI BAGI KELOMPOK USAHA SRIKANDI SEMANGGI SEBAGAI UPAYA MENUJU INKLUSI KEUANGAN Yuli Ermawati; Bachtiar Rahman Halik; Pujianto Pujianto
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Desember
Publisher : LPPM, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/peka.v5i2.4353

Abstract

Setiap negara perlu mendorong digitalisasi yang berdampak pada peningkatan produktivitas, serta ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya bagi UMKM, kaum muda, dan perempuan. Koperasi adalah  salah satu wadah yang dapat menghimpun dana dari anggota dan menyalurkannya kembali ke anggotanya. Koperasi memiliki banyak manfaat salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Desa Kendung yang terkenal dengan sebutan “Kampung Semanggi” memiliki 250 pelaku UMKM yang tersebar pada 8 Rukun Tetangga di Kampung Semanggi. Pelaku UMKM ini terdiri dari petani semanggi, penjual pecel semanggi dan makanan olahan semanggi, serta beberapa pedagang lainnya. Diantara mereka sudah tergabung ke dalam kelompok usaha, namun beberapa lagi masih berdiri secara mandiri. Salah satu kelompok usaha tersebut adalah Srikandi Semanggi. Pokok permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurangnya sarana permodalan dan belum  memadainya manajemen tabungan yang dapat mendukung usaha mereka. Solusi yang menjadi tujuan dari pemberdayaan ini adalah terbentuknya bibit Koperasi dari pelaku UMKM di KampungSemanggi. Langkah –langkah yang dilakukan adalah pendampingan terhadap mitra secara berkelompok. Adapun langkah yang dilakukan terhadap mitra adalah 1) Memberikan sosialisasi tentang Koperasi Simpan Pinjam, 2) Mengawal mitra membentuk Koperasi Simpan Pinjam beserta kepengurusannya, 3) Mengawal jalannya Koperasi Simpan Pinjam. Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini akan membuka peluang bagi anggotanya untuk menuju inklusi keuangan, yaitu kondisi yang membuat setiap orang dapat menggunakan akses layanan keuangan yang tersedia untuk mereka dan dipilih sesuai keperluan
Strategi Pemberdayaan Umkm Berbasis Sentra Wisata Kuliner Di Surabaya Yuli Ermawati; Moh.Sodikin; Endah Supeni
Seminar Nasional Teknologi dan Multidisiplin Ilmu (SEMNASTEKMU) Vol 2 No 2 (2022): SEMNASTEKMU
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/semnastekmu.v2i1.192

Abstract

Kuliner merupakan salah satu elemen penting yang memberi pengalaman wisatawan secara utuh terhadap budaya tuan rumah pada sebuah destinasi. Kuliner mampu menceritakan budaya yang dimiliki oleh masyarakat pada suatu daerah wisata sehingga memperkaya pengalaman perjalanan yang didapatkan oleh wisatawan. Tujuan dari didirikannya Sentra Wisata Kuliner (SWK) yaitu untuk meningkatkan perekonomian warga sekaligus pariwisata kota dengan memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia, produksi, serta keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberdayaan UMKM berbasis Sentra Wisata Kuliner di Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi serta metode survey. Wawancara dilakukan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, beberapa UMKM SWK, dan Pelaku Wisata Kuliner/ Pengunjung di Surabaya. Hasil dari penelitian ini adalah Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Surabaya saat ini ada 49 dengan jumlah 1.116 UMKM dan dikelola oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumgdag) Surabaya. 4 diantaranya sudah menerapkan sistem pembayaran single cashier dan pembayaran digital. Untuk kebijakan pemberdayaan UMKM di SWK yang diberikan oleh Pemerintah belum dapat dikatakan efektif karena terkendala oleh pandemi. Beberapa UMKM di SWK memerlukan motivasi dan beberapa sarana yang dapat menarik pengunjung untuk datang ke SWK. Untuk strategi pemberdayaan UMKM kedepannya diperlukan beberapa kerjasama dengan pihak-pihak yang dapat memberikan nilai tambah dari SWK sebagai upaya menarik minat pengunjung.
Peran Dan Strategi Akuntan Milenial Di Era New Normal Pujianto Pujianto; Aminatuzzuhro Aminatuzzuhro; Yuli Ermawati
Seminar Nasional Teknologi dan Multidisiplin Ilmu (SEMNASTEKMU) Vol 2 No 2 (2022): SEMNASTEKMU
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/semnastekmu.v2i1.193

Abstract

Pandemi virus korona telah menyebabkan beragam krisis di seluruh penjuru dunia. Pasar finansial global tertekan sejak pekan terakhir Februari 2020. Organisasi menghadapi beragam masalah baru yang terus mengancam, seperti virus (malware), serangan terhadap infrastruktur, pembobolan data, dan penipuan pembayaran (fraud). Firma akuntan, pajak, dan jasa keuangan termasuk UMKM juga tidak luput dari risiko bahaya kejahatan cyber itu sendiri, dengan potensi pembobolan data dan akses yang tidak sah ke pembukuan yang menciptakan potensi penipuan pengembalian pajak dan pensiun, pencurian identitas, serta penipuan financial terhadap klien. Generasi milenial sangat update teknologi karena ketika lahir telah akrab dengan perkembangan teknologi di masyarakat. Alhasil para Akuntan dari generasi milenial ini sangat diperlukan perannya sebagai solusi permasalahan yang terjadi. Metode pada penelitian ini adalah mix methode, dimana untuk kualitatif melakukan wawancara mendalam terhadap Akuntan Pendidik, Akuntan Publik, dan Praktisi Akuntan milenial, dan untuk kuantitatif melakukan survey terhadap 100 akuntan milenial di Surabaya. Penelitian ini mengungkap bahwa Akuntan Milenial di Surabaya yang diwakili oleh koresponden telah dikatakan siap menghadapi era new normal. Dan terdapat 17 strategi yang bisa disiapkan oleh Akuntan milenial agar siap menghadapi era new normal.
Peran Csr Pt.Astra International Tbk Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Umkm) Melalui Kampung Berseri Astra Yuli Ermawati; Puijianto Puijianto; Rodhiah Rodhiah
Seminar Nasional Teknologi dan Multidisiplin Ilmu (SEMNASTEKMU) Vol 3 No 1 (2023): SEMNASTEKMU
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/semnastekmu.v3i1.214

Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia, which are contributors to national economic growth, still experience many obstacles in their development, such as ineffective partnership patterns, and their development does not meet expectations. This makes the implementation of CSR carried out by companies or BUMN still not on target or still partial. The aim of this research is to evaluate and create a pattern of synergy between the implementation of corporate CSR and community economic empowerment in the form of MSMEs. This research was conducted at PT Astra International Tbk with one of the CSR partners in the form of Kampung Berseri Astra, namely KBA Semanggi Suroboyo. The research method is a qualitative approach, using 3 key informants. The results of the research show that PT Astra International Tbk has committed to implementing corporate CSR with a focus on community economic development through Kampung Berseri Astra which is developed and monitored continuously every year through 4 main pillars, namely Education, Health, Environment and Entrepreneurship. KBA Semanggi Suroboyo, as one of the partners, feels that the implementation of CSR is right on target, but is still hampered by the synergy of regional government programs, especially those related to empowering MSMEs. An appropriate synergy pattern is needed to synergize the implementation of the Company's CSR with community economic empowerment, especially in terms of empowering MSMEs.
MEWUJUDKAN DESA WISATA MELALUI PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL PADA DESA PENGALANGAN, KABUPATEN GRESIK Yuli Ermawati; Pramandyah Fitah Kusuma; Indah Setyorini Aditya
Fokus ABDIMAS Vol 2, No 1: OKTOBER 2023
Publisher : STIE Pelita Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of village development is to build villages so that they have development capacity and independence through village financial independence which is characterized by high capacity of Regional Original Income. Pengalangan Village actually has local potential as an alternative source of income for the village, one of this potential is a park known as Sunflower Park. The limited ability of local communities to develop tourism village programs and the rainy season has damaged the condition of tourist attractions, so efforts are needed to revitalize them. That is why the development of tourist villages requires assistance from stakeholders. The aim of the Lecturer and Student Community Service packaged in the Thematic KKN Program from Wijaya Putra University is to revitalize and restore the potential function of Sunflower Park to become a tourist destination in Pengalangan Village. The assistance provided is revitalizing tourist attractions by repairing tourist attraction machines, making outbound rides, providing assistance in increasing Knowledge Skills or technical managerial abilities for tourism managers, and forming tourism awareness groups involving BUMDes, Village Level Karang Taruna, and MSME actors in Pengalamgan Village.
Menggali Potensi Lokal melalui Pengembangan UMKM dan Peluang Desa Wisata dalam Pemulihan Covid-19 di Kampung Semanggi, Surabaya Yuli Ermawati; Aminatuzzuhro Aminatuzzuhro; Sandi M Maulana
Fokus ABDIMAS Vol 1, No 1: OKTOBER 2022
Publisher : STIE Pelita Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Translator  Translator  Translator  Desa Kendung in Surabaya is known as the Kampung Semanggi, because it has a large clover land and a large number of clover traders. Kampung Semanggi has a dream to become a Semanggi Culinary and Educational Tourism Village in the city of Surabaya. The problems experienced by the residents of Kampung Semanggi in general are the lack of ability to utilize local potential, both facilities and synergies with city government programs, lack of marketing for processed clover products, and lack of independent population data processing.In community service carried out by lecturers and students through the Wijaya Putra University Student Community Service Program activities, the team offers solutions by maximizing the local potential of Kampung Semanggi. As a result of the activity, the team has provided Inspiring Clover Cultivation activities, Innovation Training for clover processed products, as well as providing several facilities as a nursery for village tourism potential opportunities by helping facilitate the culinary stands of clover traders which will later be used as the Semanggi Culinary Center and the Kampoeng Semanggi Photo Spot area. For population data problems, the team helped collect and input data through Family Cards for residents and provided socialization of population data processing to 8 RT heads and RW 03 administrators.Keywords: Local Potential, Tourism Village, MSME Development