Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

EDUKASI TERAPI PIJAT UNTUK MENJAGA SISTEM IMUN BAYI 6-12 BULAN DI MASA ADAPTASI KENORMALAN BARU Asrawaty Asrawaty; Sumiaty Sumiaty; Hasfany Asike
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.418 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6360

Abstract

Abstrak: Selama masa pandemi, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 pada bayi dan balita. Salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah pijat bayi dengan menggunakan gerakan-gerakan tertentu yang memiliki banyak manfaat. Kenyataannya, tidak banyak kader posyandu di kecamatan Layana yang terlatih melakukan pijat dengan teknik yang benar. Pijat bayi bisa dilakukan oleh orang tua tetapi kebanyakan orang tua takut untuk memijat bayinya sendiri. Tujuan pengabdian ini agar orang tua dan kader posyandu dapat memijat bayi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Kegiatan tersebut dilakukan melalui metode penyuluhan berupa tanya jawab dan pelatihan pijat bayi. Di awal kegiatan peserta diberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal peserta tentang pijat bayi, dilanjutkan dengan ceramah dan tanya jawab kemudian pelatihan. Diakhir kegiatan diberikan posttest untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta. Proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan sukses. Peserta sangat aktif, dalam memberikan pertanyaan dan terlihat dari hasil pretest berada pada kisaran 51-65% atau kategori sedang. Hasil Postest mengalami peningkatan pada kisaran 75-90% atau kategori tinggi. Kegiatan edukasi ini dinilai efektif untuk melakukan terapi pijat sesuai standar operasional prosedur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.Abstract: During the pandemic, various efforts were made to prevent the spread of COVID-19 in infants and toddlers. One of the health services provided is baby massage using certain movements that have many benefits. In fact, not many posyandu cadres in Layana sub-district are trained to do massage with the correct technique. Baby massage can be done by parents but most parents are afraid to massage their baby themselves. The purpose of this service is so that parents and posyandu cadres can massage babies to overcome various health problems and improve organ function. The activity was carried out through counseling methods in the form of questions and answers and baby massage training. At the beginning of the activity the participants were given a pretest to determine the participants' initial knowledge about baby massage, followed by lectures and questions and answers then training. At the end of the activity, a posttest was given to determine the increase in participants' knowledge. The process of implementing community service has been carried out successfully. Participants were very active, in asking questions and as seen from the results of the pretest the was in the range of 51-65% or the moderate category. Posttest results have increased in the range of 75-90% or high category. This educational activity is considered effective for performing massage therapy according to standard operating procedures to increase endurance.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN DAN PELATIHAN “GOLDEN AGE PERIOD FOR GOLDEN GENERATION” SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Asrawaty Asrawaty; Arie Maineny; Henrietta Imelda Tondong
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.787 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9065

Abstract

Abstrak: Golden age period merupakan siklus yang penting pada anak, dimana kecerdasan anak berkembang dengan cepat. Golden age dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan anak sampai berusia mencapai dua tahun. Hal ini dapat mengurangi risiko anak mengalami stunting sejak masa kehamilan dengan memenuhi nutrisi seimbang, pemeriksaan antenatal care secara rutin, berolahraga secara rutin, pola asuh yang baik, dan hindari paparan asap rokok. Solusi terhadap permasalahan yang ada adalah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melalui kegiatan edukasi dan tanya jawab bagaimana upaya pencegahan stunting yang harus dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan melatih ibu yang memiliki balita dan para kader untuk melakukan skrining penilaian perkembangan anak dengan menggunakan instrumen KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Permasalahan yang dihadapi mitra belum sepenuhnya mengetahui perawatan serta tumbuh kembang balita menggunakan KPSP. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan anak apakah ada penyimpangan atau normal. Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada mitra PKM maupun ibu balita tentang upaya pencegahan stunting.Abstract: The golden age period is important cycle in children, where children's intelligence develops rapidly. The golden age starts from the first 1000 days of a child's life until two years of age. This can reduce the risk of children experiencing stunting since pregnancy by balanced nutrition, routine antenatal care, exercising, good parenting, and avoiding exposure cigarette. The solution existing problems is the Community Partnership Program (PKM) through educational and questions-answers on how stunting prevention must be carried out in the first 1000 days of life (HPK) and training mothers with toddlers and cadres to conduct screening assessments of child development using KPSP (Development Pre-screening Questionnaire). The problems by partners are not fully aware and growth development of toddlers using KPSP. This aims to determine whether the child's development is abnormal or normal. The results of the service activities carried out showed an increase in knowledge and skills for PKM partners and mothers of children under five about stunting prevention efforts.
Co-Authors Abd Farid Lewa Agusrianto Aminudin Aminudin Amsal Andi Fatmawati Anna Veronica Pont Ansar Ansar Arie Maineny Arie Maineny Asri Widyayanti Azizah Saleh Azwar Azwar Baiq Emy Christina Entoh Christine Christine Condeng, Baharuddin Dafrosia Darmi Manggasa Dedi Mahyudin Syam Diah Ayu Hartini Diana Nurhayati Sinurat Djadid Subchan Dwi Erma Kusumawati Dwi Kartika Eka S. Riyanto Ekasari Dewi Pertiwi Elfyrah Faisal Ellayuni Sriani Evie, Sova Fahmi Hafid Faisal, Elvyrah Fajrillah Kolomboy Firdaus Hi Jahja Kunoli Gusman Hadina, Hadina Hadriani Hamsiah Hamsiah Hanum Sasmita Hasbunsyah Hasbunsyah Hasdrini Hasfany Asike Hasnawati Hasnawati Hasni Hasni Hastuti Usman I Wayan Supetran Ida Ariyanti Indro Subagyo Irsanty Collein Isnu Kurnia Junaidi Junaidi Kadar Ramadhan Lili Suryani Linda Linda Linda Nur Sipatu Sipatu Lisda Widianti Longgupa Lisnawati Maineny, Arie Mardani Mangun Masda Masda Masudin Masudin Mercy Joice Kaparang Moammar Safari Muliani Mutmainnah Nasrul Ndama, Metrys Ni Made Ridla Nilasanti Nirva Rantesigi Nitro Galenso Novarianti Novarianti Noviyati Rahardjo Putri Nurarifah Nurarifah Nurfatimah Nurfatimah Nurindah Nurindah Nurjaya Olkamien J. Longulo Pangaribuan, Helena Putri Mulia Sakti Putu Candriasih Raoda Rina Tampake Ros Arianty Rusneni Salman Saman Selvi Alfrida Mangundap Sigit M. Nuzul Silfia, Niluh Nita Siti Hadijah Batjo Sony Bernike Magdalena Sitorus Sri M. Hasan Sri Restu Tempali Sri Yanti Kusika Sudarman H Melangka, Yulianus Sukmawati Sukmawati Sumiaty Sumiaty Supriadi Supriadi Abd Malik Taqwin Taqwin Tjitrowati Djaafar Tondong, Henrietta Imelda Wery Aslinda Wijianto Yasmin H Yasmin H Yuliani Tangko Zainul