Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PELATIHAN PEMBUATAN MINYAK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) BAGI MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA GEMPA DI DESA DANGIANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Diah Rahmawati; Alpiana Alpiana; Ilham Zitri; Hidayati Hidayati; Rima Rahmaniah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.138 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3389

Abstract

ABSTRAKMinyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Virgin coconut oil mengandung asam laurat CH3(CH2)10COOH 50% dan asam kaprilat CH3(CH2)6COOH 7%. Kedua asam ini merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolisir dan bersifat anti mikroba. Di dalam tubuh, asam laurat menjadi monolaurin, sedangkan asam kaprilat menjadi monokaprin (Sutarmi, 2006). Monolaurin adalah monogliserida antiviral, antibakteri dan antiprotozoal yang digunakan oleh sistem kekebalan manusia dan hewan untuk menghancurkan virus-virus pelindung lemak, seperti HIV, herves, influenza berbagai bakteri patogen. Asam kaprat yang juga berfungsi sebagai zat kekebalan tubuh ketika diubah menjadi monokaprin di dalam tubuh manusia atau hewan. Monokaprin memiliki efek antiviral terhadap HIV dan herpen simplex serta bakteri yang tertular melalui hubungan seks (Novarianto, 2007). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa minyak ini memiliki banyak manfaat sehingga tim PKM memandang perlu mengadakan  pelatihan pembuatan minyak VCO yang diadakan di desa Danging Kabupaten Lombok Utara yang memiliki sumber daya alam yang besar yang merupakan desa terdampak bencana gempa tahun 2018 lalu. Metode observasi partisipatoris atau observasi partisipan dan praktik langsung telah dipergunakan dalam PKM ini dengan melibatkan pula Komunitas Relawan Mataram yang juga tergabung dalam Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Nusa Tenggara Barat. Hasil capaian dan kesimpulan dalam kegiatan ini adalah a. dimilikinya pengetahuan dan pemahaman yang merupakan upaya pemberdayaan bagi para perempuan di desa ini agar memiliki ketrampilan dalam pengolahan kelapa khususnya pembuatan minyak VCO, dan b. memberikan ketrampilan yang lebih akan pemanfaatan sumber daya alam agar menjadi tambahan penghasilan atau mampu meningkatkan pendapatan (income) yang cukup potensial sebagai langkah awal membangun masyarakat yang berdayaguna. Kata kunci: kelapa; minyak VCO ABSTRACTPure coconut oil, otherwise known as Virgin Coconut Oil (VCO), is a modification of the making process which produces products with low moisture and fatty acid content that is clear, clear in color, smells good, and has a long shelf life of more than 12 months. Virgin coconut oil contains CH3(CH2)10COOH 50% lauric acid and CH3(CH2)6COOH 7% kaprilic acid. Both of these acids are medium-chain saturated fatty acids that are easily metabolized and anti-microbial. In the body, lauric acid becomes monolaurin, while kaprilic acid becomes monokaprin (Sutarmi, 2006). Monolaurin is an antiviral, antibacterial and antiprotozoal monoglyceride used by the human and animal immune systems to destroy fat-protective viruses, such as HIV, herves, influenza and various pathogenic bacteria. Kaprat acid also serves as an immune substance when converted into monokaprin in the human or animal body. Monokaprin has antiviral effects on HIV and herpen simplex as well as bacteria infected through sex (Novarianto, 2007). Based on this, it can be said that this oil has many benefits, so that the PKM team considers it necessary to hold vco oil manufacturing training which held in Danging village of North Lombok Regency which has a large natural resource that is a village affected earthquake by the 2018. Participatory observation methods or observations of participants and direct practice have been used in this PKM by involving mataram volunteer community which is also incorporated in Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) West Nusa Tenggara. The results of the achievements and conclusions in this activity are a. knowledge and understanding which is an empowerment effort for women in this village to have skills in coconut processing, especially making vco oil, and b. provide more skills for utilization of natural resources in order to be additional or able to increase income that is potential enough as the first step in building a empowered society. Keywords: coconut; VCO oil.
DISASTER MITIGATION TRAINING (PELATIHAN MITIGASI BENCANA) UNTUK ANAK USIA DINI DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL SANG SURYA, KOTA MATARAM Hidayati Hidayati; Rima Rahmaniah; M Hudri; Irwandi Irwandi; Moh Fauzi Bafadal
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.594 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.2195

Abstract

ABSTRAKPenyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf b meliputi kesiap siagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24,2007 tentang Penanggulangan Bencana). Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana, mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi baik korban jiwa maupun harta. Besarnya potensi ancaman bencana di Indonesia menyebabkan peluang masyarakat menjadi korban sangat besar terutama anak-anak dikarenakan mereka masih sangat rentan dan memiliki pengetahuan yang minim berkaitan dengan mitigasi bencana. Pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal membangun masyarakat sadar bencana sehingga ketika terjadi bencana  maka partisipan PKM yaitu guru dan anak-anak usia dini di MBS Sang Surya yang berada ditempat ini tidak lagi kebingungan dan panik karena telah memahami bagaimana cara mengatasi dan mengurangi resiko bencana. Dengan harapan pengetahuan yang didapat selama PKM ini ditularkan pada lingkungan sekitar dalam rangka mengurangi risiko bencana, maka metode observasi partisipatoris atau observasi partisipan dan role play atau metode praktik dipergunakan dalam PKM ini. Kegiatan ini dalam pelaksanaannya juga melibatkan tenaga ahli dan Komunitas Relawan Mataram (KRM) yang juga tergabung dalam Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Nusa Tenggara Barat. Hasil capaian dan kesimpulan dalam kegiatan ini sebagai berikut: a} Telah adanya pengetahuan dan pemahaman tentang mitigasi bencana sehingga setiap tindakan bertujuan untuk meningkatkan self awareness mereka tentang bencana yang potensial terjadi, dan b) Dimilikinya pengetahuan kesiapsiagaan akan mitigasi bencana yang bertujuan untuk mengatasi dan mengurangi dampak bencana atau resiko jangka panjang terhadap harta dan jiwa manusia. Kata kunci: mitigasi; bencana; anak usia dini. ABSTRACTImplementation of disaster management in potential situations as referred to in Article 34 letter b includes preparedness, early warning and disaster mitigation (Law of the Republic of Indonesia Number 24,2007 concerning Disaster Management). Disaster mitigation is a series of efforts to reduce the risk of disasters, both through physical development and awareness raising and capacity to deal with disasters, disaster mitigation is an activity that acts as an action to reduce the impact of disasters or efforts made to reduce casualties when disasters occur both casualties and treasure. The magnitude of the potential threat of disasters in Indonesia causes the opportunity for the community to become very large victims especially children because they are still very vulnerable and have minimal knowledge related to disaster mitigation. Empowerment of children from an early age to understand disaster mitigation is the first step in building a community aware of disasters occurs, PKM participants are teachers and early children in MBS Sang Surya who are in this place are no longer confused and panicked because they have understood how to overcome and reduce disaster risk. With the expectation that knowledge gained during PKM is transmitted to the surrounding environment in order to reduce disaster risk, participatory observation methods or participant observation and role play or practice methods are used. This activity in its implementation also involved experts and the Mataram Volunteer Community (KRM) who were also members of the West Nusa Tenggara Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). The results and achievements in this activity are as follows: a} Knowledge and understanding of disaster mitigation has been created so that every action aims to increase their self-awareness about potential disasters, and b) Possess knowledge of disaster preparedness aimed at mitigating and reducing the impact of disasters or long-term risks on human assets and lives Keywords: mitigation; disaster; early children.
PERMAINAN EDUKASI PSIKOSOSIAL DI DESA AIK BERIK KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Rima Rahmaniah; M Hudri; Irwandi Irwandi; Moh Fauzi Bafadal; Nurmiwati Nurmiwati; Hidayati Hidayati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.578 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.2197

Abstract

ABSTRAKBermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki anak atau yang disebut dengan permainan edukatif. Adams (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan moderen yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Maka guna mengurangi trauma anak pada dampak bencana gempa pada tahun 2018 lalu, tim pengabdian bersama mahasiswa melaksanakan kegiatan pengabdian sebagai kegiatan psikososial dengan mengajak dan mengajar anak-anak terdampak tersebut dengan memberikan permainan edukatif dengan tahapan kegiatannya dimulai dari pemutaran film animasi gempa bumi, sesi tanya jawab, dan bermain edukasi untuk mengurangi trauma anak mengenai kejadian bencana yang terjadi di tahun 2018 lalu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan self awareness anak usia sekolah sampai menengah yang ada di desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan ini akan dilakukan selama 8 (delapan) pekan dalam 2 (dua) bulan dengan menggunakan metode observasi atau pengamatan langsung,  dan metode tindakan. Target hasil capaian dan simpulan dalam kegiatan ini sebagai berikut: a) Adanya pemahaman tentang mitigasi bencana pada anak-anak dan masyarakat yang akan menemani anak-anak mereka  untuk meningkatkan self awareness mereka tentang bencana, b) Dimilikinya pengembangan pengetahuan, ketrampilan dengan menggunakan permainan edukatif untuk mengurangi trauma akan dampak gempa yang terjadi tahun 2018  lalu, dan c) Dimilikinya pemahaman tentang kesiapsiagaan akan mitigasi bencana yang bertujuan pengurangan dampak bencana atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi baik korban jiwa maupun harta Kata kunci : permainan edukasi; psikososial. ABSTRACTIn terms of education, playing is an activity by using games that can stimulate the development of cognitive, social, emotional, and physical aspects of a child or what is called an educational game. Educational games are all forms of games designed to provide educational experiences or learning experiences to the players, including traditional and modern games that are given educational and teaching content. So in order to reduce child trauma on the impact of the earthquake in 2018, the team of devotees along with students carried out community service activities as a psychosocial activity by inviting and teaching affected children by providing educational games with stages of activities starting from the screening of earthquake animated films, question answer sessions, and education games to reduce child trauma regarding disasters that occurred in 2018 and to improve the knowledge, skills and self awareness of school-to-middle-aged children in the Aik Berik village, Batukliang Utara District, Lombok Tengah District. This activity would be carried out for 8 (eight) weeks in 2 (two) months using the observation method or direct observation, and the action method. The target and conclusion in this activity are as follows: a) An understanding of disaster mitigation for children and the community that will accompany their children to increase their self-awareness about disasters, b) Having the knowledge development and skills by using educational games to reduce trauma to the effects of the earthquake that occurred last 2018, and c) Having an understanding of disaster mitigation preparedness aimed at reducing the impact of disasters or efforts made to reduce casualties when disasters occur both fatalities and property. Keywords : educational game; psychosocial.
PENDAMPINGAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK-ANAK DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MATARAM Ilham Ilham; Muhammad Hudri; Irwandi Irwandi; Rima Rahmaniah; Hijril Ismail; Hidayati Hidayati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14714

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu anak-anak panti asuhan dalam mengembangkan kemampuan  bahasa inggris. Pengabdian ini dilakukan bagi anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah dengan jumlah peserta 14 orang. Metode dalam pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam tiga tahapan : (1) tahap pengamatan, (2) tahap pengajaran, dan  (3) tahap evaluasi.  Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa kemampuan  bahasa Inggris anak-anak Panti Asuhan mengalami peningkatan  baik dari aspek kosakata, tata bahasa, pengucapan , kelancaran dan akurasi. Kata kunci: pendampingan; kemampuan bahasa inggris; panti asuhan. ABSTRACTThis community service aims to help orphanage children in developing English language skills. This community service was conducted for the children of Muhammadiyah orphanage with a total of 14 participants. The method in the training was carried out using the training method. Community service activities are carried out in three stages: (1) observation stage, (2) teaching stage, and (3) evaluation stage.  The results of this service show that the English language skills of the orphanage children have improved in terms of vocabulary, grammar, pronunciation, fluency and accuracy. Keywords: mentoring; english language skills; orphanage.
PENDAMPINGAN BAHASA INGGRIS YANG MENYENANGKAN BAGI SISWA SMPN DI PINGGIRAN KOTA MATARAM Ilham Ilham; Irwandi Irwandi; Hijril ismail; Fauzi Bafadal; M. Hudri; Hidayati Hidayati; Rima Rahmaniah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19602

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan survey awal yang dilakukan oleh tim PKM pengabdian masyarakat Univeritas Muhammadiyah Mataram, tim menemukan bahwa siswa-siswa di SMPN 17 Mataram mengalami kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris, hal ini disebabkan karena kurangnya  pembelajaran yang bervariasi yang mengapilkasikan teknik-teknik pembelajaran yang menyenangkan. Mitra sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah siswa kelas VII SMPN 17 Mataram sejumlah 35 orang. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris siswa dalam pembelajaran bahasa. Kegiatan ini bertemakan kegiatan belajar bahasa inggris yang menyenangkan dengan metode games untuk menyampaikan materi bahasa inggris yang menyenangkan.  Metode dalam pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan.  Pencapaian hasil pengabdian masyarakat ini adalah menigkatnya kemampuan peserta dalam menguasai beberapa kosakata dengan benar, peserta telah memahami  cara menulis kalimat sederhana dengan benar dan peserta dapat berbicara bahasa Inggris. Kata kunci: belajar bahasa inggris; pembelajaran yang menyenangkan; games ABSTRACTBased on an initial survey conducted by the community service team of Muhammadiyah Mataram University, the team found that students at SMPN 17 Mataram had difficulty learning English, this was due to the lack of varied learning that applied fun learning techniques. The target partners of this training activity are seventh grade students of SMPN 17 Mataram totaling 35 people. This community service activity aims to improve students' English language skills in language learning. This activity is focused on fun English learning activities with the method of games to deliver fun English material.  The method in training is carried out using the training method.  The results of this community service is the improvement in the ability of participants to master some vocabulary correctly, understood how to write simple sentences correctly and speak simple English. Keywords: learning English; fun learning; games
PEMANFAATAN POJOK BACA SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN MINAT BACA PADA SISWA DI SDN II KERU Hidayati Hidayati; Ilham Ilham; Rima Rahmaniah; Irwandi Irwandi; M. Hudri; Muhamad Zainudin; Nadila Ika Pratiwi; Rosa Karisma; Putri Amalia; Rika Risanti; Sarah Marchela; Alfith Turangga
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19246

Abstract

ABSTRAKSebagai komponen vital dari lingkungan pendidikan, School Literacy Movement (GLS) melibatkan semua individu yang terkait dengan sekolah (guru, siswa, orang tua/wali, dan masyarakat) (Paradina, 2017). Penjelasan ini menunjukkan betapa pentingnya menerapkan program keaksaraan di sekolah karena mereka membantu pertumbuhan anak-anak, terutama dalam hal memelihara kecintaan membaca. Penelitian ini bermula dari masalah minat baca yang rendah di kalangan Siswa SDN 2 Keru. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan pojok baca sebagai strategi untuk meningkatakan minat baca pada Siswa SDN 2 Keru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan sig[1]nifikan dalam minat baca siswa setelah implementasi pojok baca. Pembahasan mengidentifikasi pentingnya pemilihan buku yang sesuai dan lingkungan yang mendukung. Saran meliputi perluasan program pojok baca dan pengembangan koleksi buku yang lebih beragam untuk mendukung minat baca siswa secara berkelanjutan. Kata kunci: pojok baca; strategi; minat baca; siswa SD. ABSTRACTThe School Literacy Movement (GLS) encompasses all people connected to the school (teachers, students, parents/guardians, and the community) and is an essential part of the educational environment (Paradina, 2017). This demonstrates how crucial it is to conduct literacy initiatives in schools because they aid in children's development, particularly when it comes to fostering a love of reading. This research began with the issue of low reading interest among students at SDN 2 Keru. The research objective was to evaluate the effectiveness of utilizing the reading corner as a strategy to increase reading interest among SDN 2 Keru students. The research method employed was qualitative with interviews and observations as data collection tools. The research results indicated a significant increase in the students' reading interest after the implementation of the reading corner. The discussion identified the importance of selecting suitable books and creating a supportive environment. Recommendations include expanding the reading corner program and diversifying the book collection to sustain and enhance students' reading interests. Keywords: reading area; strategy; interest in reading; elementary school.