Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KETERLIBATAN AKADEMISI DALAM MENANGGULANGI DAMPAK COVID-19 TERHADAP MASYARAKAT MELALUI AKSI BERBAGI SEMBAKO Herlan Herlan; Efriani Efriani; Agus Sikwan; Hasanah Hasanah; Galuh Bayuardi; Endang Indri Listiani; Yulianti Yulianti
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.078 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2314

Abstract

Abstrak: Aspek ekonomi menerima dampak ±60% dari bencana pandemi. Dampak ini umumnya merupakan bagain dari  proses  tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap penyebaran Virus. Indonesia merupakan satu negara yang sedang dilanda bencana pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan dalam upaya pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah, yang berdampak pada aspek ekonomi masyarakat. Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang rentan mengalami resiko kerugian akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk meringankan dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat di beberapa desa yang menerima dampak dari kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19. Pengabdian ini menjadi satu wujud nyata keterlibatan akademisi dalam mengurangi dampak Covid-19 terhadap masyarakat di pedesaan. Pengabdian ini menggunakan model kolaborasi sebagai metode dalam pelaksanaannya. Hasil dari kegiatan ini terdapat 400 keluarga yang mendapat dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang tersebar di tiga desa. Pengabdian kepada masyarakat dengan model kolaborasi dinilai sebagai tindakan yang baik dalam mewujudkan keterlibatan perguruan tinggi dengan tetap melakukan social distancing.Abstract: Economic aspects received ± 60% of the impact of a pandemic disaster. This impact is generally part of the process of preventing and controlling the spread of the virus. Indonesia is a country that is being hit by the Covid-19 pandemic disaster. Various policies in prevention have been carried out by the government, which have an impact on the economic aspects of society. Rural communities are vulnerable to the risk of loss due to Covid-19 pandemic. Therefore, this service aims to mitigate the impact of the Covid-19 pandemic on communities in several villages that received the impact of the policy of preventing the spread of Covid-19. This service became a tangible manifestation of academic involvement in reducing the impact of Covid-19 on rural communities. This service uses the collaboration model as a method of implementation. As a result of this activity, 400 families were affected by the economic impact of the Covid-19 pandemic in three villages. Community service with a collaboration model is considered as a good action in realizing university involvement while continuing to do the social distance.
SOSIALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK KETAHANAN PANGAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Herlan Herlan; Agus Sikwan; Endang Indri Listiani; Yulianti Yulianti; Efriani Efriani
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.4787

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program ketahanan pangan pada tingkat keluarga di pedesaan. Melalui sosialisasi diharapkan masyarakat dapat terlibat aktif dengan mengoptimalkan pekarangan rumah sebagai lahan tanam guna menanggulangi krisis pangan akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini menggunakan model sosialisasi sebagai metode dalam pelaksanaannya. Kegiatan ini dilakukan dengan bermitra bersama pemerintah desa melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk mendampingi 25 keluarga Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan ini dilakukan selama 3 Bulan yakni pada bulan Mei hingga July 2021. Kegiatan ini dilakukan dalam 3 tahap, yakni sosialisasi, pemberian bibit, serta pendampingan penanaman dan perawatan tanaman. Melalui PkM ini, sosialisasi terhadap KWT dinilai efektif, KWT dinilai menjadi aktor yang tepat dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga melalui optimalisasi pekarangan rumah.Abstract: This activity aims to socialize food security programs at the family level in rural areas. Through socialization, it is hoped that the community can be actively involved by optimizing the yard of the house as planting land to overcome the food crisis due to the Covid-19 pandemic. This activity uses a socialization model as a method in its implementation. This activity was carried out in partnership with the village government through the Agricultural Extension Center (BPP) to assist 25 families of the Women Farmers Group (KWT). This activity was carried out for 3 months, from May to July 2021. This activity was carried out in 3 stages, namely socialization, providing seeds, and assisting in planting and caring for plants. Through this PkM, the socialization of KWT is considered effective, KWT is considered to be the right actor in realizing family food security through optimizing the home yard.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MASALAH PERDAGANGAN WANITA (TRAFFICKING) DI KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG PROPINSI KALIMANTAN BARAT Herlan *; Agus Sikwan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 2 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.603 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v23i2.2452

Abstract

        Praktek perdagangan wanita (trafficking) merupakan masalah sosial dan isu gender yang sudah lama terjadi serta mengalami perubahan bentuk dan pola penjaringan korban dari waktu kewaktu. Sehubungan dengan hal tersebut, kasus perdagangan wanita (trafficking) antar negara secara terselubung dengan kedok pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) lebih banyak terjadi pada beberapa daerah yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara lain. Hal ini seperti yang terjadi di wilayah perbatasan negara Indonesia - Malaysia, khususnya di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat, yakni selain jumlah korban yang semakin besar dari tahun ke tahun, juga terbentuk jaringan antarpelaku  (trafficker) yang cukup rapi (organized) sehingga sulit untuk mendeteksi dan menemukan ujung pangkal tindak kejahatan kemanusiaan tersebut. Sehubungan dengan hal itu, maka salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi masalah trafficking dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para wanita diwilayah perbatasan adalah dengan melakukan transfer pengetahuan dan teknologi berbasis pada potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada diri para wanita yang sangat potensial menjadi korban trafficking tersebut. Kata kunci: Perdagangan Wanita dan Perbatasan Negara Indonesia - Malaysia.
Analisis Rasionalisasi Ritual Tepung Tawar Dalam Pelaksanaan Gunting Rambut Pada Masyarakat Etnis Melayu Kelurahan Batulayang Kota Pontianak Serly Novita; Imran Imran; Iwan Ramadhan; Agus Sikwan; Nining Ismiyani
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v6i3.3568

Abstract

This study aims to determine the rationalization of the ritual of white flour in the ethnic Malay community in Batulayang Village, Pontianak City. The method used is descriptive qualitative. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The analysis in this study is presented descriptively using 4 informants. The results show that the white flour ritual in hair clippers is still carried out by the Malay ethnic community in Batulayang Village which contains rational functions and meanings but is not known by the people who actually believe that the white flour ritual is only to reject reinforcements. This is evidenced by the existence of rationalization in the process of carrying out the white flour ritual in the implementation of hair clipping into three namely albarzanji reading, fresh flour ritual and closing prayer. In addition, there is also a rationalization of the ritual function of plain flour in the implementation of hair clipping which is divided into two, namely the function as a guide for individual behavior and the function as social control. And also in the white flour ritual in the implementation of hair clipping there is a rationalization of meaning which is divided into three, namely meaning in the religious aspect, meaning in the cultural aspect and meaning in the educational aspect.
Rasionalisasi Ritual Manre Sipulung Masyarakat Etnis Bugis di Desa Kuala Dua Miftahul Ambariyah; Imran Imran; Iwan Ramadhan; Agus Sikwan; Supriadi Supriadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.12135

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui prosesi, fungsi dan makna rasionalisasi ritual Manre Sipulung pada masyarakat etnis Bugis di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rasionalisasi dari ritual Manre Sipulung, bagaimana rangkaian prosesi ritual, apa saja fungsi dan makna yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prosesi ritual Manre Sipulung baik dari prosesi, fungsi dan maknanya memiliki rasionalisasi ritual yang bisa diterima dengan akal dan dianggap sesuatu yang logis oleh masyarakat.
PERILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN INTERNET SEBAGAI MEDIA BELAJAR (STUDI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SUNGAI AMBAWANG) Agus Sikwan; Syarmiati Syarmiati; Silsilia Esti Utami
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol 13, No 2 (2022): Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j-psh.v13i2.59513

Abstract

This research aims to describe students’ behavior in using the internet while learning and analyze factors that change the students’ behavior at the State Senior High School 2 of Sungai Ambawang. The research used a qualitative method to obtain a detailed and comprehensive understanding of their behavior using the internet as learning media at school. The research found that the student struggled to concentrate during the lesson. One of the factors was that the students played game, browsed other media, and did other online activities. The data were collected using interviews, observation, and documentation. To analyze the data, the researchers did several procedures such as data reduction, presentation, and verification. This research used a behaviorism theory expressed by B.F. Skinner. This theory focuses on the relationship between the effect of an individual’s behavior on his surroundings and the effect of the surrounding on the individual. According to Skinner, almost all human behavior falls into two categories: respondent and operant behavior. Respondent behavior is an unconscious action (reflex) that is resulted from a particular stimulus from the surrounding. Meanwhile, the operant behavior refers to behavior emitted spontaneously and freely.
Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Pada Homoseksual Gay di Kecamatan Pontianak Tenggara Imran Imran; Daniel Daniel; Iwan Ramadhan; Agus Sikwan
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v8i1.16234

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada pria gay di Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode psikoanalisis dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 9 orang yang diidentifikasikan sebagai gay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kontrol diri yang lemah, keluarga, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku yang menyimpang, sedangkan pemahaman agama yang kurang tidak dapat menjamin seseorang dalam melakukan perilaku yang menyimpang.
Digital Information Security Policy in the National Security Strategy Asmadi Asmadi; Hasan Almutahar; Sukamto Sukamto; Zulkarnaen Zulkarnaen; Endang Indri Listiani; Agus Sikwan
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 1 № 02 (2023): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : Pt. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v1i02.61

Abstract

Security comes from the Latin word secure, significantly different from the dangers, fears, and threats associated with traditional and non-traditional security methods. Meanwhile, defense is defined as the most vital technology for the state in carrying out its national security function. National security is defined as the dynamic state of a country which covers all aspects of the nation's life in facing threats. National security includes protection for the state, society, and individuals. Until now, experts have provided several different definitions of the terms security and defense. This article analyzes the current digital information security threats in national security strategies and the implementation of adequate legal protections. This article applies a descriptive qualitative research approach by conducting document analysis. This article describes various information security threats in Indonesia, including disinformation, privilege escalation, and protection against phishing threats, data forgery, and card crime. The similarities and differences between the concepts of defense and security can be observed through regulations, the terminology used, institutions, and constitutions. This article shows that national information security is closely related to policy and closely relates to security, especially ITE policies. It cannot be separated that the security situation of a country depends on security and defense but synergistically with other factors, namely economic, political, legal, socio-cultural, ideological, geographical, and demographic.