Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Community Engagement in Health

Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan Edukasi pada Ibu tentang Status Gizi Anak pada Periode Golden Age Eva Oktaviani; Jhon Feri; Susmini Susmini; Bambang Soewito
Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 2 (2021): September
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v4i2.146

Abstract

Permasalahan gizi dan kesehatan anak masih menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya kebutuhan gizi pada anak sangatlah penting, karena status gizi akan sangat mempengaruhi potensi pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Pemantauan tumbuh kembang secara berkala harus dimulai sejak usia dini sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Usia dini yang dimaksud adalah 5 tahun pertama kehidupan seorang anak yang dikenal dengan masa keemasan (Golden Periode). Pendeteksian gangguan perkembangan sejak dini sangat diperlukan guna memberikan stimulasi yang tepat selain peranan dari pemberian nutrisi secara optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak 0 – 5 tahun dengan mengunakan instrument KPSP dan penyuluhan kepada ibu guna memberikan nutrisi yang tepat pada anak. Metode penyuluhan dengan ceramah dan deteksi tumbuh kembang menggunakan instrument KPSP. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2018 di Desa Ketuan Jaya Kecamatan Muara Beliti Lubuklinggau. Deteksi dini tumbuh kembang dilakukan pada 20 orang balita. Hasil Deteksi dini tumbuh kembang yang diperoleh yaitu mayoritas status gizi balita (BB/PB) dengan kategori normal 16 orang (80%), 17 anak (85%) sesuai dengan usia perkembangan, 3 anak (15%) meragukan, dan tidak ada anak yang mengalami gangguan pendengaran. Setelah penyuluhan ibu memiliki kesadaran yang lebih baik untuk memberikan nutrisi dan stimulasi sebagai upaya optimalisasi perkembangan anak. Penilaian menggunakan instrument KPSP dapat diintegrasikan dalam kegiatan posyandu rutin, sehingga tumbuh kembang balita dapat terpantau dan pemberian intervensi dapat lebih dini jika ditemukan penyimpangan.
Program Khitanan Massal Door to Door pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Lubuklinggau Eva Oktaviani; Sapondra Wijaya; Bambang Soewito; Nadi Aprilyadi; Jhon Feri; Imawan Eko Setiyono; Roni Roni
Journal of Community Engagement in Health Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v5i1.336

Abstract

Kemampuan ekonomi masyarakat menurun akibat gelombang global krisis Covid-19. Masyarakat umumnya ingin mengkhitankan anaknya, namun selama masa pandemi banyak menunda kegiatan ini. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program khitan massal gratis secara door to door dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini bertujuan sebagai wujud kegiatan kepedulian terhadap sesama untuk memfasilitasi masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dan meningkatan pengetahuan pencegahan penyakit. Khitan dapat menurunkan kejadian infeksi saluran kemih pada laki-laki. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Lubuklinggau. Jumlah peserta sebanyak 38 orang dari semua wilayah kecamatan Kota Lubuklinggau dengan status siswa aktif sekolah dasar. Metode khitan yang digunakan adalah konvensional, couter estetika, smart clamp, dan FNI (free needle injection). Tim pengabdi juga menerapkan intervensi keperawatan mandiri untuk meminimalkan nyeri selama proses khitan seperti slow deep breathing, distraksi, dan hipnoterapi. Hasil evaluasi kegiatan berlangsung baik dan lancar, tidak ada komplikasi berat setelah 3 hari evaluasi. Mayoritas skala nyeri ringan_sedang selama proses khitan. Kegiatan khitan massal gratis ini ke depannya dapat dilakukan secara kontinyu dengan cakupan peserta yang lebih banyak dan menggunakan metode khitan dengan lebih praktis dengan tingkat nyeri minimal.