Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam

Konsep dan aplikasi Islamisasi Sains dan Kampus di Universitas Ibn Khaldun Bogor Nirwan Syafrin; Faris Abdul Hadi
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4778

Abstract

Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor became one of the campuses that adopted the idea of Islamization of Science (IIP) into its educational curriculum. The idea pioneered by Al-Attas and Al-Faruqi was socialized by A.M. Saefuddin in the Chancellor's 1983 speech with the term 'Islamization of Science and Campus' or ISK. Islamic Faculty (FAI) UIKA has been called the front line of ISK’s implementation. So how is the ISK process at UIKA Bogor? What FAI did lecturers understand about the concept of IIP? How is the application? This study will describe the perceptions of FAI lecturers regarding the concept and application of IIP. The researcher conducted a library research study on the IIP concept, as well as interviews with FAI lecturers regarding its concept and application in FAI. It was concluded that FAI lecturers’ perceptions were different. There are those whose perceptions are close to the pioneers, most of them understand it only as of the desecularization of knowledge, and the rest perceive it as the practice of Islamic teachings in daily life. AbstrakUniversitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) menjadi salah satu kampus yang mengadopsi gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan (IIP) ke dalam kurikulum pendidikannya. Gagasan yang dipelopori Al-Attas dan Al-Faruqi ini disosialisasikan A.M. Saefuddin dalam pidato rektor tahun 1983 dengan istilah ‘Islamisasi Sains dan Kampus’ atau ISK. Fakultas Agama Islam (FAI) UIKA disebut sebagai garda terdepan dalam penerapan ISK. Lantas bagaimana proses ISK di UIKA Bogor? Apa yang dosen-dosen FAI pahami tentang konsep IIP? Seperti apa aplikasinya? Penelitian ini akan memaparkan persepsi dosen-dosen FAI terkait konsep dan aplikasi IIP. Peneliti melakukan studi library research tentang konsep IIP, serta wawancara terhadap dosen-dosen FAI terkait konsep IIP dan aplikasinya di FAI. Disimpulkan bahwa persepsi dosen-dosen FAI berbeda-beda. Ada yang persepsinya mendekati para pelopornya, sebagian besar memahaminya sebatas desekularisasi ilmu, dan sisanya memersepsikannya sebagai pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Persepsi mahasiswa muslim mengenai hubungan sains dan agama di Universitas Ibn Khaldun Bogor Endin Mujahidin; Irfan Habibie Martanegara; Didin Saefuddin; Nirwan Syafrin
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4340

Abstract

This article aims to map perceptions of the relationship between science and religion among students at Ibn Khaldun University, Bogor and to look at the demographic factors that influence these perceptions. This research is a quantitative study using a questionnaire. This study found that in the typology of pro-religious conflict, almost all students were at a high level. For harmonic typology, about two-thirds of students were at a high level, and the remaining third was at a moderate level. For the independent typology and pro-science conflict, the majority of students were at the moderate level. In an Islamic campus environment where respondents can be said to be uniform, there is no significant difference in perceptions based on the education taken, the origin of education, and gender.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk memetakan persepsi hubungan antara sains dan agama pada mahasiswa di Universitas Ibn Khaldun Bogor serta melihat faktor-faktor demografis yang mempengaruhi persepsi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menemukan bahwa pada tipologi konflik pro-agama, hampir seluruh mahasiswa berada pada tingkat tinggi. Untuk tipologi harmonis, sekitar dua pertiga mahasiswa berada pada tingkat tinggi, sepertiga sisanya berada pada tingkat sedang. Untuk  tipologi independen dan konflik pro-sains, mayoritas mahasiswa berada pada tingkat sedang. Pada lingkungan kampus Islam di mana responden dapat dikatakan seragam, tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan berdasarkan pendidikan yang ditempuh, asal pendidikan, serta jenis kelamin.
Pengaruh worldview ateis terhadap teori evolusi Irfan Habibie Martanegara; Adian Husaini; Nirwan Syafrin
TA`DIBUNA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.351 KB) | DOI: 10.32832/tadibuna.v8i1.1881

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan pandangan Richard Dawkins mengenai teori evolusi dan menganalisis pengaruh worldview ateis yang dipegang Dawkins terhadap teori evolusi. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka (library research). Dalam penelitian ini, penulis merujuk pada karya-karya Richard Dawkins terutama The God Delusion yang membahas tentang ateisme, The Greatest Shown on The Earth yang merangkum pikirannya mengenai evolusi, dan The Magic of Reality yang berbicara tentang sains secara umum. Penelitian ini akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu inventarisasi, seleksi, dan evaluasi kritis. Pertama, Dawkins menganggap bahwa posisi teori evolusi sangat kuat sampai-sampai ia menganggapnya sebagai fakta atau realitas yang pasti terjadi. Kedua, terlihat jelas bahwa worldview naturalisme mempengaruhi penyimpulan sains. Bahkan keberanian Dawkins berani menaikkan status evolusi dari teori menjadi fakta atau realitas merupakan konsekuensi worldview ini.
Problematika Pendidikan Islam Kontemporer Nirwan Syafrin
TA`DIBUNA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v1i1.429

Abstract