Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Efikasi Agensia Hayati Trichoderma sp. Terhadap Karat Daun (Puccinia arachidis) Pada Kacang Tanah Mochamad Syarief; Elvirlya Prahitasari; Rudi Wardana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v2i2.104

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogeae) merupakan bahan pangan yang diminati oleh masyarakat. Kontribusi produksi kacang tanah dari Provinsi Jawa Timur terhadap produksi Nasional mengalami penurunan pada tahun 2016. Faktor penyebab rendahnya hasil panen kacang tanah di Indonesia yaitu penyakit karat daun (Puccinia arachidis). Dalam penelitian ini, pengendalian karat daun pada tanaman kacang tanah dengan jamur antagonis Trichoderma sp. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh agensia hayati Trichoderma sp. terhadap intensitas serangan penyakit karat daun, jumlah polong dan berat basah polong kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017 hingga Maret 2018 di Laboratorium Perlindungan Tanaman Politeknik Negeri Jember dan lahan di Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial terdiri dari 4 perlakuan di antaranya A0 (Tebukonazol 0,3 ml/l), A1 (Trichoderma sp. 105cfu/ml), A2 (Trichoderma sp. 106cfu/ml), A3 (Trichoderma sp. 107 cfu/ml) dengan 6 ulangan. Uji data menggunakan ANOVA (Analyze of Varians) dan uji lanjut dengan BNT 5%. Hasil dari penelitian adalah bahwa dari 4 perlakuan tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat intensitas serangan karat daun, jumlah polong serta berat polong kacang tanah. Intensitas serangan Puccinia arachidis berkorelasi negatif terhadap jumlah polong dan berat basah polong.
Efikasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Terhadap Penyakit Bercak Daun (Cercospora arachidicola) Pada Tanaman Kacang Tanah Rosita Meliyana; Rudi Wardana; Mochamad Syarief
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.143

Abstract

Cercospora arachidicola merupakan patogen yang menyebabkan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah. Serangan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil akibat patogen yang menyerang pada saat pengisian polong. Penggunaan pestisida sintetik dalam pengendalian penyakit tanaman dapat menimbulkan efek residu yang membahayakan lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut diperlukan upaya perlindungan tanaman dengan penggunaan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi ekstrak daun kemangi terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) pada tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2017 sampai Februari 2018 di lahan percobaan Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember dan laboratorium perlindungan tanaman Politeknik Negeri Jember. Penelitian mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial 5 perlakuan dengan (P0) fungisida sintetik 1 ml/liter, ekstrak daun kemangi 25 % (P1), ekstrak daun kemangi 50% (P2), ekstrak daun kemangi 75 % (P3), dan ekstrak daun kemangi 100 % (P4) . Hasil uji anova pada penelitian menunjukkan bahwa efikasi ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) pada tanaman kacang tanah tidak berbeda nyata pada parameter intensitas serangan, jumlah polong, berat basah polong, dan berat kering polong kacang tanah. Peningkatan serangan Cercospora arachidicola berdampak dalam pengurangan hasil panen kacang tanah pada uji korelasi.
Isolasi Cendawan Aspergillus sp. pada Tanaman Padi Organik Nor Imama Iga Mawarni; Iqbal Erdiansyah; Rudi Wardana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2021): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i1.363

Abstract

Penelitian bertujuan agar dapat mengidentifikasi karakteristik cendawan Aspergillus sp. secara makroskopis, jumlah koloni, kecepatan tumbuh cendawan dan kepadatan spora cendawan Aspergillus sp. yang telah diisolasi dari dua lokasi berbeda. Penelitian ini dilakukan dari September 2019 hingga November 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu dengan membandingkan cendawan Aspergillus sp yang dapat diisolasi dari 2 lahan yang berbeda. Data dari hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua lokasi pengambilan sampel tanah pada lokasi pertama jamur Aspergillus sp. dapat diisolasi pada kedalaman 20-25 cm dari permukaan tanah. Sedangkan di lokasi kedua, jamur Aspergillus sp. dapat diisolasi pada kedalaman 10-15 cm dan 20-25 cm dari permukaan tanah dan memiliki karakteristik morfologi berupa koloni berwarna hitam, hifa bersekat, konidia bulat, konidiofor tegak dan tidak bercabang serta vesikel yang berbentuk bulat. Kemudian untuk jumlah koloni cendawan Aspergillus sp. yang dapat diisolasi dari Desa Lombok Kulon dan Desa Sulek menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Sedangkan untuk kecepatan pertumbuhan dan nilai kepadatan spora cendawan Aspergillus sp. dari kedua lokasi menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata.
Pengaruh Pemberian ZPT BAP dan GA3 terhadap Pertumbuhan Tunas Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Varietas Cilembu secara In Vitro Rudi Wardana; Roayatus Syafa’ah; Jumiatun Jumiatun
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i2.2648

Abstract

Cilembu merupakan ubi jalar yang memiliki rasa manis dan legit yang tidak diolah oleh jenis ubi jalar lainnya. Cilembu memiliki kandungan karbohidrat, vitamin dan mineral yang tinggi. Oleh karena itu tanaman ini berpotensi sebagai pengganti beras dalam bentuk pangan alternatif. Permasalahan yang terjadi berupa berbagai kendala, teknik budidaya serta kualitas bibit tanaman cilembu yang buruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas sentra produksi dengan meningkatkan kebutuhan bibit berkualitas dalam teknik kultur jaringan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan konsentrasi BAP dan GA3 untuk merangsang pertumbuhan eksplan cilembu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 hingga Februari 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP sebesar 1 ppm; 1,5 ppm; 2 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi GA3 0,1 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm. Hasil penelitian menunjukkan penambahan GA3 dengan konsentrasi 0,5 pm berpengaruh terhadap kemunculan tunas yaitu 15 hari setelah tanam, sedangkan BAP sebesar 1 ppm berpengaruh terhadap jumlah akar yaitu 16 akar.
Ketahanan Beberapa Genotipe Kedelai terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrizi) Rudi Wardana; Nurul Sjamsijah; Risa Yuniar Perdana Putri
Agroteknika Vol 5 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v5i1.135

Abstract

Karat daun merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai yang disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrizi pada tanaman kedelai. Penurunan hasil produksi yang disebabkan oleh penyakit karat daun ini sebesar 10-90%. Tujuan peneltian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa genotipe kedelai pada penyakit karat daun. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan 7 genotipe kedelai sebagai perlakuan meliputi GHJ1, GHJ2, GHJ3, GHJ4, GHJ5, Anjasmoro, Ringgit. Parameter pengamatan meliputi, luas permukaan daun, International Working of Soybean Rust (IWGSR), berat biji per tanaman. Data dianalisis dengan SPSS Versi 23.0 yaitu dengan uji ANOVA dan diuji lanjut BNT 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada luas permukaan daun pada semua genotipe, genotipe GHJ1, GHJ2, GHJ3, GHJ4, GHJ5 memiliki tingkat ketahanan yang tahan terhadap penyakit karat daun, dan untuk varietas Anjasmoro memililiki tingkat ketahanan agak tahan, sedangkan varietas Ringgit memiliki tingkat ketahanan agak rentan pada penyakit karat, berat biji terandah yaitu varietas anjasmoro dengan rata-rata sebesar 3,5 gr pertanaman.
BASMI TUNTAS Covid-19 (Budidaya Empon-Empon Dan Pembuaian Simplisia Untuk Meningkatkan lmunitas Terhadap Covid- 19) Di Jusun Rayap Desa Kemuning Lor Kecamatan A;jasa Kabupaten Jember Rudi Wardana; Liliek Dwi Soelaksini; Jumiatun Jumiatun
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i2.3257

Abstract

Empon-empon (tanaman rimpang) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang diyakini mampu meningkatkan imunitas terhadap serangan covid-19. Kemampuan ini disebabkan oleh kandungan empon-empon yang terdiri dari antioksidan dan antiinflamasi. Akan tetapi minat mitra untuk membudidayakan empon rendah, sebab nilai ekonominya yang rendah. Padahal potensinya sangat besar untuk dikembangkan. Alasan lainnya yaitu  membuat mitra tidak membudidayakan empon-empon yaitu, pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya empon-empon yang kurang optimal, minimnya pengetahuan tentang teknis budidaya empon-empon yang sesuai SOP. Berdasarkan masalah tersebut maka tim pengusul memberikan solusi berupa pengenalan teknik budidaya  tanaman empon-empon sesuai SOP dengan memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal. Serta menggunakan pola tanam  agroforestri atau tumpangsari secara optimal. Kemudian memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik.  Untuk menunjang nilai ekonomi, maka pengolahan empon – empon menjadi simplisia juga kami tawarkan dalam program ini agar lebih praktis dalam mengkonsumsi dan menjual produk empon-empon. Target luaran yang dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah publikasi di jurnal pengabdian dinamika Politeknik Negeri Jember, termuat di prosiding berISBN, publikasi di media on line jember post, video kegiatan pengabdian yang diupload di youtobe serta melakukan pendampingan hasil simplisia untuk dapat didaftarkan menjadi produk home industy.
Pemanfaatan Keong Mas Untuk Pupuk Organik Cair di Kelompok Tani Podo Tentrem Kecamatan Wuluhan Jember Suharjono Suharjono; Sepdian Luri Asmono; Rudi Wardana
Journal of Community Development Vol. 3 No. 3 (2023): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i3.108

Abstract

The golden snail is one of the pests that damage rice plants, this pest has the ability to reproduce quickly, causing the golden snail to become one of the main pests in lowland rice. But the golden snail can be used as a basic material for liquid organic fertilizer (LOF) because it contains protein, Azotobacter, Azospirillum, phosphate solubilizing microbes, Pseudomonas, Staphylococcus, enzymes and the hormone auxin. The effectiveness of the golden snail LOF has been tested on several agricultural crops, one of which is rice. In the Podo Tentrem Farmers Group, these pests are simply thrown away and have not been utilized properly. Whereas the potential of this golden snail can be very high if it is processed into organic fertilizer. Therefore, with this community service activity, it is hoped that it can improve competence, skills and increase the production output of the Podo Tentrem farmer group. This can be measured by the enthusiasm of the participants who were attended by 100% of the invitees, besides that the participants also knew the stages of work and succeeded in making Keong Mas LOF well. In addition, other assessment indicators are using quantitative data on pre-test and post-test scores. Before the counseling was carried out, the pretest value was 50 and after the knowledge training, it increased with an average post-test score of 76. These results can indicate that in theory and practice, on average, participants understand and can make golden snail LOF.
Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius) Selama Aklimatisasi Tirto Wahyu Widodo; Rudi Wardana; Indra Trismayanti
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i2.493

Abstract

Kentang hitam merupakan pangan alternatif yang kaya karbohidrat (18,92%), toleran kekeringan, dan daya adaptasi luas, sehingga sangat berpotensi dikembangkan terutama di dataran rendah. Namun demikian, rendahnya ketersediaan benih berkualitas menjadi masalah utama dalam budidayanya. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menyiapkan benih kentang hitam yang berkualitas dengan skala besar melalui kultur jaringan. Melalui teknik tersebut, benih kentang hitam berupa umbi dan stek mikro yang didapatkan bebas patogen, seragam, dan tidak bergantung musim. Namun demikian, dalam kultur jaringan terdapat salah satu fase kritis yakni aklimatisasi. Media tanam yang digunakan selama aklimatisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan planlet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis media dan nutrisi terhadap pertumbuhan kentang hitam selama fase aklimatisasi. Percobaan dilaksanakan selama 4 bulan sejak April hingga Agustus 2021 di greenhouse Politeknik Negeri Jember. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis media tanam yakni cocopeat+kompos dan abu sekam+kompos, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi nutrisi AB Mix yang terdiri atas 7 ml/l, 11 ml/l, 15 ml/l, dan 19 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media abu sekam+kompos dengan nutrisi AB Mix 7 ml/l memberikan pengaruh terbaik terhadap luas daun kentang hitam (4,2 cm2).  Abu sekam memiliki kandungan silika yang tinggi, serta fosfor dan kalium yang berperan dalam meningkatkan laju fotosintesis tanaman. Karakter pertumbuhan kentang hitam (tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan) cenderung lebih baik pada media yang ditambah abu sekam. Sedangkan aplikasi AB Mix 7 ml/l memiliki kecenderungan lebih baik terhadap pertumbuhan kentang hitam.
Penerapan Teknologi Perbenihan Bersertifikasi Berbasis Aeroponik dan Diversifikasi Produk Olahan Mendukung Pengembangan Sentra Agribisnis Kentang Berkelanjutan di Probolinggo Rudi Wardana; Dhanang Eka Putra; Huda Oktafa; Refa Firgiyanto; Nurwahyuningsih
DHARMA RAFLESIA Vol 20 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i2.24218

Abstract

Wonokerto merupakan salah satu sentra baru agribisnis kentang di Probolinggo, akan tetapi terdapat permasalahan yang menyebabkan pengembangan agribisnis tidak optimal, solusi yang ditawarkan yaitu penyuluhan dan pelatihan perbenihan kentang, proses sertifikasi, membentuk rumah perbenihan kentang dengan sistem aeroponik. Tim juga membekali para petani dengan penerapan sistem GAP dan GHP pada budidaya tanaman kentang, pembuatan diversifikasi produk kentang menjadi keripik dan donat sebagai oleh-oleh khas, pembangunan sistem informasi dan pemasaran produk serta penguatan kelembagaan petani pada khususnya petani kentang agar terjadi peningkatan kinerja kelompok guna meningkatkan posisi tawar petani. Luaran kegiatan ini yaitu peningkatan sumber daya petani terkait budidaya pertanian; peningkatan pengetahuan petani terkait perbenihan kentang dan terbentuknya rumah perbenihan kentang; tersedianya benih kentang yang setiap waktu sesuai kebutuhan petani dengan total 5% benih yang digunakan sudah hasil produksi kelompok tani; petani menerapkan GAP dan GHP dan terjadi 5% peningkatan produksi yang baik; terdapatnya 5 diversifikasi produk olahan kentang.
Sosialisasi Pengaplikasi Centrifugal Force Dalam Memproduksi Minyak Kelapa Murni Rudi Wardana; Abdurrahman Salim; Anni Nuraisyah; Setyo Andi Nugroho
Journal of Community Development Vol. 3 No. 3 (2023): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i3.110

Abstract

Cooking oil is one of the staple ingredients that is widely used in household and industrial needs. The high price of cooking oil has an impact on the food security of a family. Repeated use of cooking oil will also have an impact on family health. So it is necessary to socialize the healthy and quality cooking oil using virgin coconut oil. The purpose of this socialization was directed to the group of housewives in Pumo Village, Wuluhan District, Jember Regency. The economic condition of this housewife is classified as lower middle class. The Pumo Village Housewives Group (partner) is located in a coastal area with extraordinary coconut potential. Utilization of coconut is only limited to being sold in the form of coconuts, either young (degan) or old (copra). Though the potential will be greater if the processing is carried out, especially in the form of pure coconut oil. The solution offered to this problem is the application of science and technology with simple technology, namely centrifugal force as an effort to become independent partners in producing virgin coconut oil. The virgin coconut oil produced is not only to support family food security, but also to be a business opportunity for partners. The results of this service, the community can know the techniques of making, packaging products and entrepreneurship in the field of making virgin coconut oil.