Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Some Known Results and an Open Problem of Tree - Wheel Graph Ramsey Numbers Surahmat Surahmat
Limits: Journal of Mathematics and Its Applications Vol 2, No 2 (2005)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.114 KB) | DOI: 10.12962/j1829605X.v2i2.1371

Abstract

There are many famous problems on finding a regular substructure in a sufficiently large combinatorial structure, one of them i.e. Ramsey numbers. In this paper we list some known results and an open problem on graph Ramsey numbers. In the special cases, we list to determine graph Ramsey numbers for trees versus wheels
Profile of Students’ Mathematical Creative Thinking Ability in Solving Mathematical Problem Putri Daiana; Surahmat Surahmat; Abdul Halim Fathani
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA Vol 11, No 1 (2021): Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/formatif.v11i1.7810

Abstract

Mathematical creative thinking ability has an important position in solving mathematical problems so this study was aimed to describe the diversity of students' creative thinking abilities. It is in accordance with the fact in the field that was indicated by the score of two of the students which were over 70. So that it has an impact on the learning outcomes of students that are not optimal yet. And the objective of the research was to determine the profile of students’ mathematical creative thinking ability in solving mathematical problem. This research used descriptive qualitative research design.The data collection technique was in the form of a written test. Based on the results of the analysis, it can be concluded that: (1) MAS subject was included in the very creative category (TKBK 4) which the subject was able to meet all indicators, namely fluency, flexibility and novelty; (2) the MAPS subject was included in the creative category (TKBK 3) in which the subject was able to meet two indicators, namely fluency and flexibility; (3) ASA subjects fell into the fairly creative category (TKBK 2) in which the subject was able to meet one indicator, namely flexibility; (4) the FNA subject was included in the less creative category (TKBK 1) in which the subject only met the indicators of fluency; (5) ANS subject was included in the uncreative category (TKBK 0) in which the subject is not able to meet all indicators, namely fluency, flexibility and novelty.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI SELF EFFICACY MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL PADA KELAS VIII SMP NEGERI 04 SATU ATAP MUKOK KABUPATEN SANGGAU Muhammad Rasid; Surahmat Surahmat; Surya Sari Faradiba
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 32 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.921 KB)

Abstract

Abstrak : Sistem persamaan linear dua variabel merupakan materi di sekolah tingkat menengah pertama yang mudah dihubungkan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, masih ada temuan yang menunjukkan kesulitan maupun kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. Ketidakyakinan siswa terhadap kemampuannya menyelesaikan masalah diduga menjadi penghambat bagi siswa, namun perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki peserta didik kelas VIII SMP Negeri 04 Satu Atap Mukok Kabupaten Sanggau materi sistem persamaan linier dua variabel ditinjau dari self-efficacy. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 04 Satu Atap Mukok Kabupaten Sanggau  tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah peserta didik 19 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan tes, angket, dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah, kuisioner self-efficacy, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh self-efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang bersifat positif. Artinya semakin tinggi self-efficacy peserta didik maka akan semakin tinggi pula kemampuam pemecahan masalah matematisnya, besar pengaruhnya. Sedangkan pada hasil tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik ditinjau dari self-efficacy peserta didik diperoleh: pertama pada klasifikasi tingkat self-efficacy tinggi diperoleh nilai hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 87 yang tergolong pada kategori tinggi; kedua pada klasifikasi tingkat self-efficacy sedang diperoleh nilai hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 72 yang tergolong pada kategori sedang; ketiga pada klasifikasi tingkat self-efficacy rendah diperoleh nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 59 yang tergolong pada kategori rendah.Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Self-efficacy, Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS BERDASARKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS ASH-SHOLIHUDDIN DAMPIT Yuliana Yuliana; Surahmat Surahmat; Abdul Halim Fathani
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 12 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.878 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis yang mempunyai kemandirian belajar tingkat tinggi peserta didik pada materi SPLDV kelasVIIIMTs Ash-Sholihuddin Dampit; (2) untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis yang mempunyai kemandirian belajar tingkat sedang peserta didik pada materi SPLDV kelasVIIIMTs Ash-Sholihuddin Dampit; (3) untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis yang mempunyai kemandirian belajar tingkat rendah peserta didik pada materi SPLDV kelasVIIIMTs Ash-Sholihuddin Dampit. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di MTs Ash-Sholihuddin Dampit dengan subjek penelitian sebanyak 3 peserta didik yang dipilih berdasarkan klasifikasi tingkat kemandirian belajarnya. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) subjek dengan tingkat kemandirian belajar tinggi memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang sangat baik, karena dapat memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep yang terdiri dari menyatakan ulang konsep yang telah diberikan, mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika, menerapkan konsep secara algoritma, memberikan contoh atau kontra contoh dari konsep yang telah dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai representasi dan mengaitkan berbagai konsep matematika secara internal maupun eksternal; (2) subjek dengan tingkat kemandirian belajar sedang memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang baik, karena dapat memenuhi lima dari enam indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika, menerapkan konsep secara algoritma, memberikan contoh atau kontra contoh dari konsep yang telah dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai representasi dan mengaitkan berbagai konsep matematika secara internal maupun eksternal; (3) subjek dengan tingkat kemandirian belajar rendah memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang kurang baik, karena hanya memenuhi dua dari enam indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika dan menerapkan konsep secara algoritma.Kata kunci: analisis, kemampuan pemahaman konsep, kemandirian belajar, SPLDV
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII MTS BAHRUL MAGHFIROH DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT Nova Widia Ningsih; Surahmat Surahmat; Yayan Eryk Setiawan
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 14 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.351 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal cerita relasi dan fungsi kelas VIII MTS Bahrul Maghfiroh ditinjau dari gaya kognitif field dependent, dan (2) mendeskripsikan kemampuan berfikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal cerita relasi dan fungsi kelas VIII MTS Bahrul Maghfiroh ditinjau dari gaya kognitif field independent. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII di MTs Bahrul Maghfiroh dengan jumlah 18 peserta didik. Adapun prosedur pemilihan subjek dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan tes Group Embedded Figured Test (GEFT) kepada 18 peserta didik. Dari 18 peserta didik akan dipilih 2 peserta didik yang dijadikan subjek penelitian dengan kategori gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peserta didik dengan kategori gaya kognitif field dependent pada subjek ke-1 dan subjek ke-2 mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis dengan baik yaitu memahami masalah yang ditunjukkan dengan menulis diketahui maupun yang ditanyakan soal dengan tepat, dan menentukan strategi atau rumus yang tepat dalam menyelesaikan soal, namun kurang teliti dalam melakukan perhitungan. 2) Peserta didik dengan kategori gaya kognitif field independent pada subjek ke-3 mampu memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis, dan subjek ke-4 mampu memenuhi tiga dari empat indikator kemampuan berpikir kritis pada materi relasi dan fungsi, sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik yang berkategori field independent memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih baik dibandingkan peserta didik yang berkategori field dependent. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, gaya kognitif field dependent, gaya kognitif field independent, relasi dan fungsi
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, AND EXTENDING) Fikriatul Azizah; Surahmat Surahmat; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 18 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.664 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut. (1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan minat belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan kemampuan pemecahan masalah dan minat belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (4) Untuk mendeskripsikan keterkaitan antara hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu mix methods dengan desain sequential explanatory. Pada penelitian kuantitatif, populasi pada penelitian ini sebanyak 247 peserta didik kelas VIII MTs Al-Ma’arif 01 Singosari dengan sampel penelitian VIII-D dan VIII-E yang dipilih dengan teknik convinience sampling.  Sedang pada penelitian kualitatif teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari: tes, angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dan minat belajar  peserta didik antara pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran CORE dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI BANGUN RUANG PRISMA DITINJAU DARI SELF REGULATED LEARNING KELAS VIII MTs DARUL ULUM BANGKALAN Ulfadilah Ulfadilah Ulfadilah; Surahmat Surahmat; Abdul Halim Fathani
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 7 (2022): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.039 KB)

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis peserta didik pada materi bangun ruang prisma ditinjau dari self regulated learning kelas VIII SMP MTs Darul Ulum Bangkalan, dan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan penalaran matematis peserta didik pada materi bangun ruang prisma ditinjau self regulated learning kelas VIII MTs Darul Ulum Bangkalan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian adalah peserta didik kelas VIII A MTs Islam Darul Ulum Bangkalan yang berjumlah 6. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen utama dan instrumen pendukung yaitu angket, tes soal, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) Kemampuan penalaran matematis peserta didik yang memiliki self regulated leraning tinggi dapat memenuhi semua indikator kemampuan penalaran matematis, yaitu a) peserta didik mampu menganalisis situasi matematik, b) peserta didik mampu merencanakan proses penyelesaian, c) peserta didik mampu mememecahkan persoalan dengan langkah yang sistematis, dan d) peserta didik mampu enarik kesimpulan yang logis, (2) Kemampuan penalaran matematis peserta didik yang memiliki self regulated learning sedang hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan penalaran matematis, yaitu a) peserta didik mampu menganalisis situasi matematik, b) peserta didik mampu merencanakan proses penyelesaian, (3) Kemampuan penalaran matematis peserta didik yang memiliki self regulated learning rendah hanya mampu memenuhi satu indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu a) peserta didik mampu menganalisis situasi matematik. Kata Kunci: kemampuan penalaran matematis, bangun ruang prisma, self regulated learning
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 1 WANOKAKA Nining Ismiyanti; Surahmat Surahmat; Tri Candra Wulandari
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 30 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.305 KB)

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari tingkat Self Confidence tinggi pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Wanokaka, (2) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari tingkat Self Confidence sedang pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Wanokaka, (3) Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematies siswa ditinjau dari tingkat Self Confidence rendah pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 1 Wanokaka. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wanokaka dengan subjek penelitian sebanyak 6 siswa yang dipilih berdasarkan klasifikasi tingkat self confidence. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Sedangkan, analisis data dilakukan melalui 3 tahap yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self confidence tinggi dapat memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu a) siswa mampu memahami masalah matematis, b) siswa mampu membuat rencana pemecahan, c) siswa mampu melaksanakan rencana, dan d) siswa mampu memeriksa kembali pemecahan yang telah didapatkan. 2)Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self confidence sedang hanya mampu memenuhi tiga indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu a) memahami masalah matematis, b) membuat rencana pemecahan, dan c) melaksanakan rencana. 3)Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki self confidence rendah belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis.Kata Kunci : kemampuan pemecahan masalah matematis, Self Confidence, SPLDV
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa Pada Materi Himpunan Kelas VII SMP Negeri 1 Dau Koviva Wijayanti; Surahmat Surahmat; Isbadar Nursit
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 9 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.05 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara-cara siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari self efficacy siswa dan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari self efficacy siswa pada materi himpunan kelas VII SMP Negeri 1 Dau. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif- kualitatif. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dau. Subjek penelitian yang dipilih selanjutnya dikategorikan ke dalam klasifikasi tingkat self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes, angket, dan wawancara. Instrumennya adalah soal tes, angket, dan pedoman wawancara. Hasil peneitian disajikan berdasarkan klasifikasi tingkat self efficacy yang kemudian mendeskripsikan bagaimana cara- cara yang dilakukan oleh siswa dalam menjawab soal tes kemampuan pemecahan masalah. Adapun cara-cara tersebut yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan mengecek kembali. Hasil rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis pada setiap klasifikasi tingkat self efficacy yaitu 80,8 untuk tingkat klasifikasi tinggi, 70,7 untuk tingkat klasifikasi sedang, dan 63,1 untuk tingkat klasifikasi rendah.Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah matematis, self efficacy, himpunan
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI SPLDV KELAS VIII Prima Yunita Sofiana Dewi; Surahmat Surahmat; Sikky El-Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 19 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.559 KB)

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan yang mengunakan model konvensional pada materi SPLDV kelas VIII, bagaimana perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan yang menggunakan model konvensional pada materi SPLDV kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mix methods dengan desain sequential explanatory. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Data penelitian kuantitatif diperoleh dengan memberikan pretest dan posttest kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan kemampuan awal, dan uji hipotesis. Subjek penelitian ada 3 yaitu peserta didik yang memiliki kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika tinggi, sedang, dan rendah dari kelas eksperimen dan kontrol. Pengumpulan data penelitian kualitatif didapat dari hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest kemampuan pemahaman konsep diperoleh nilai Sig = 0,008 < 0,05. Hal ini berarti H0  ditolak. Nilai mean kelas eksperimen 71,16 sedangkan kelas kontrol sebesar 64,83. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh nilai Sig = 0,000 < 0,05. Nilai mean kelas eksperimen 75,96 sedangkan kelas kontrol mean 66,19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional. Kata kunci: model pembelajaran contextual teaching and learning, kemampuan pemahaman konsep, kemampuan pemecahan masalah matematika