Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Evaluasi Penanggulangan Banjir di Kecamatan Bangil Akibat Luapan Sungai Kedunglarangan Ahmad Wisam Abdillah; Mahendra Andiek Maulana; Bambang Sarwono
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63799

Abstract

Banjir merupakan permasalahan yang sering terjadi pada musim penghujan. Kecamatan Bangil, Pasuruan, tidak terlepas dari masalah banjir. Banjir berasal dari luapan Sungai Kedunglarangan. Awal tahun 2020, beberapa desa di Kecamatan Bangil terendam banjir dengan tinggi genangan berkisar antara 30-50 cm. Banjir mengganggu aktivitas masyarakat terdampak karena kegiatan-kegiatan masyarakat seperti bekerja dan anak-anak sekolah terbatasi. Banjir juga menggenangi area persawahan yang siap panen sehingga merugikan para petani. Metode yang dapat diterapkan untuk menanggulangi banjir tersebut adalah normalisasi dan perencanaan tanggul sungai. Kapasitas alir penampang melintang sungai dianalisa dengan dua cara, yaitu secara manual dan menggunakan program HEC-RAS. Untuk menganalisa stabilitas lereng sungai digunakan aplikasi Geo5. Dari hasil perhitungan debit banjir maksimum rencana dengan periode ulang 25 tahun diperoleh debit banjir sebesar 246,929 m3/detik. Penampang melintang sungai direncanakan menggunakan double trapesium serta penambahan perencanaan tanggul di atas tanah dasar (untuk STA 0+000 hingga STA 0+450, sedangkan STA 0+500 hingga akhir tidak direncanakan tanggul). Dimensi penampang melintang sungai setelah normalisasi yaitu lebar sungai 85 m (dengan tanggul), 76 m (non tanggul), lebar dasar sungai 12 m, lebar terasering 11 m, kedalaman muka air sungai diukur dasar sungai sebesar 6,289 m, kemiringan lereng 1:1,5 untuk lereng trapesium atas dan bawah. Dimensi tanggul memiliki lebar atas 1,00 m, lebar dasar tanggul 4,5 m, dan ketinggian tanggul 1,50 m. Pada permukaan lereng sungai memiliki stabilitas tanah yang baik. Namun saat garis kelongsoran diperbesar pada lereng berpotensi longsor. Untuk mengantisipasi kelongsoran tersebut ada beberapa alternative yaitu dengan perencanaan geotextile wovwn, pemasangan batu bronjong, perencanaan angkur, kombinasi alternative. Penanggulangan banjir ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, terlebih lagi mampu menyelamatkan mata pencaharian masyarakat sekitar yang sebelumnya terdampak banjir tahunan karena meluapnya Sungai Kedunglarangan.