Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Paecilomyces sp. pada berbagai bahan organik terhadap ketahanan dan produksi padi gogo Muhammad Botek; La Ode Jabuddin; Rahayu Endah Purwanti; Pertiwi Syarni; Rahayu Mallarangeng; Syair Syair
Jurnal Agercolere Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/jac.v2i2.91

Abstract

Cendawan Paecilomyces sp. merupakan salah cendawan endofit yang berinteraksi positif dengan tanaman dan berpotensi melindungi tanaman dari patogen. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran cendawan Paecilomyces sp dan penggunaan bahan organik terhadap ketahanan dan fase generatif padi gogo di lapangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama adalah penggunaan bahan organik terdiri dari: Pupuk organik kotoran sapi (B1), pupuk kompos (B2)dan faktor kedua adalah aplikasi cendawan endofit yang terdiri dari: tanpa aplikasi Paecilomyces sp dan tanpa fungisida (T0), aplikasi fungisida ( T1), aplikasi Paecilomyces sp. dalam bentuk powder (T2) dan aplikasi Paecilomyces sp. dalam bentuk suspensi (T3). Data hasil pengamatan dianalisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan (UJBD). Kombinasi pupuk organik kotoran sapi dan aplikasi Paecilomyces sp. dalam bentuk powder (B1T2) memberikan respon terbaik terhadap ketahanan, jumlah bulir, panjang malai dan produksi padi gogo.
Efisiensi Penularan Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PepYLCIV) dengan Kutukebul, Kejadian Penyakit dan Pertumbuhan Tanaman cabai Al Hadiat Al Hadiat; Muhammad Taufik; Rahayu M Rahayu M; Gusnawaty HS Gusnawaty HS; Syair Syair
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i2.25584

Abstract

Virus gemini adalah salah satu penyebab kehilangan hasil poduksi cabai yang signifikan. Kehilangan hasil dapat mencapai 100%. Penyakit ini menyebar secara cepat karena ditularkan oleh serangga vektor kutukebul. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efisiensi penularan virus gemini dengan kutukebul. Penelitian didesain dengan  rancangan acak kelompok (RAK), empat perlakuan yakni tanpa kutukebul (kontrol) (S0), satu ekor kutukebul (S1), tiga ekor kutukebul (S2) dan lima ekor kutukebul (S3), diulang sebanyak lima  kali dengan 5 unit tanaman. Data dianalisis dengan sidik ragam jika terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan jumlah kutukebul yang efektif menularkan virus gemini adalah lima ekor kutukebul. Masa inkubasi tercepat yaitu tujuh hari setelah inokulasi. Gejala yang ditemukan seperti warna daun kekuningan khususnya pada daun-daun muda, mosaik, daun menggulung ke atas dan ke bawah, malformasi dan tanaman menjadi kerdil. Kejadian dan keparahan penyakit tertinggi terjadi pada perlakuan lima ekor kutukebul sebesar 88% dan 55%. Pertumbuhan tanaman terbaik adalah tanaman kontrol, tinggi tanaman adalah 64,16 cm dan jumlah daun (25,24 helai). Semakin banyak serangga vektor viruliferous maka kejadian dan keparahan penyakit virus gemini semakin meningkat. Kata kunci: Cabai; Kejadian penyakit; Kutukebul; Virus gemini. 
UJI EFIKASI FUNGISIDA ALAMI BERBAHAN AKTIF ASAM ANACARDAT 67 SL UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp.) PADA BUAH CABAI DENGAN METODE COATING SECARA IN-VITRO Vit Neru Satrah; Tiara Hafidsya; Mariadi Mariadi; Andi Khaeruni; Waode Siti Anima Hisein; Syair Syair; La Ode Santiaji Bande
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 12 No 1 (2023): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v12i1.515

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh fungisida alami berbahan aktif asam anacardat 67 SL dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro, mendapatkan konsentrasi yang efektif, serta mengetahui pengaruh interaksi dan mandiri jenis buah dan metode coating menggunakan fungisida dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatologi, Universitas Halu Oleo, dimulai pada Oktober sampai Maret 2022. Penelitian disusun mengunakan 2 rancangan penelitian. Tahap 1 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan: P0= tanpa fungisida, P1= 5% fungisida, P2= 10% fungisida, P3= 15% fungisida, P4= 20% fungisida dan P5= 25% fungisida, diulang sebanyak 3 kali. Tahap 2 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial: faktor pertama C1= Cabai merah dan C2= Cabai hijau, sedangkan faktor kedua M0= tanpa metode coating, M1= metode coating penyelupan dan M2= metode coating penyemprotan. Variabel yang diamati yaitu, daya hambat Colletotrichum sp., masa inkubasi dan intensitas penyakit antraknosa. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam, jika menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungisida alami berbahan aktif asam anacardat 67 SL mampu menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp., dengan konsentrasi 25% yang paling efektif, terdapat perlakuan pengaruh mandiri dengan intensitas penyakit terendah adalah C2 (9,188%) dan M2 (7,100%) dan perlakuan interaksi dengan intensitas penyakit terendah adalah C2M1 (00,00%.).
Distribution of Yellow Curly Leaf Disease in Chili Plantations in Southeast Sulawesi and Identification of the Causes Muhammad Taufik; Gusnawaty HS; Syair Syair; Rahayu Mallarangeng; Andi Khaeruni; Muhammad Botek; Sedyo Hartono; Noor Aidawati; Purnama Hidayat
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 19 No 3 (2023)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.19.3.89-98

Abstract

Penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara telah dilaporkan sejak tahun 2018, yaitu di Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari. Gejala penyakit di lapangan semakin meluas seiring dengan perluasan penanaman cabai. Penelitian bertujuan menghitung kembali insidensi penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara, mengidentifikasi serangga yang berasosiasi dengan tanaman cabai, dan mengidentifikasi penyebab penyakitnya. Pengamatan insidensi penyakit dilakukan di pertanaman cabai yang berada di Kabupaten Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Kendari, Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara. Identifikasi kutukebul dilakukan berdasarkan karakter morfologi. Deteksi dan identifikasi begomovirus menggunakan metode polymerase chain reaction, yang dilanjutkan dengan analisis sikuensing. Rata-rata insidensi penyakit daun keriting kuning di tujuh kabupaten ialah 36%–90%. Spesies kutukebul yang ditemukan adalah Aleurotrachelus trachoides. Fragmen DNA spesifik begomovirus berukuran 580 pb berhasil diamplifikasi dari sampel tanaman cabai asal tujuh kabupaten di Sulawesi Tenggara. Analisis sikuen mengonfirmasi infeksi Pepper yellow leaf curl Indonesia virus pada pertanaman cabai di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Konawe, dan Konawe Selatan.