Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Lama Perendaman Daging Kambing Kombinasi Larutan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Pepaya (Carica papaya L) terhadap KualitasFisik dan Organoleptik Tri Puji Rahayu; Sapbtia .; Martha Arum Nugraheni
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 4, No 2 (2023): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v4i2.47664

Abstract

Abstrak Daging kambing memiliki tekstur alot dan aroma yang kuat sehingga tingkat kesukaan masyarakat rendah. Belimbing wuluh dan daun pepaya memiliki zat aktif yang dapat mempertahankan kualitas fisik dan organoleptik daging kambing. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas lama perendaman kombinasi larutan belimbing wuluh dan daun pepaya terhadap kualitas fisik dan organoleptik daging kambing. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan (larutan belimbing wuluh 20% dan daun pepaya 20% dengan lama perendaman  0, 20, 40, dan 60 menit) dengan 5 kali ulangan. Variabel yang diamati meliputi kualitas fisik dan organoleptik. Data dianalisis dengan uji Normalitas, data terdistribusi normal menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf nyata 5% dan perbedaan nyata antar perlakuan dianalisis menggunakan uji Duncan. Data yang tidak normal dianalisis dengan uji Kruskal Walis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap pH, Daya Ikat Air (DIA), susut masak, warna, tekstur, dan rasa tetapi tidak berpengaruh terhadap aroma daging kambing. Perlakuan lama perendaman 60 menit efektif dalam menurunkan nilai pH sebesar 39,6%, meningkatkan DIA sebesar 25%, menurunkan susut masak sebesar 29,5%, tekstur daging menjadi empuk dan tidak ada perubahan aroma daging. Perlakuan lama perendaman 20 menit menghasilkan warna merah dan rasa tidak asam dan tidak pahit.Kata Kunci: belimbing wuluh, daging kambing, daun pepaya, kualitas fisik, dan organoleptikAbstractGoat meat has a hard texture and strong aroma so that the level of public liking is low. Wuluh starfruit and papaya leaves have active substances that can maintain the physical and organoleptic qualities of goat meat. This experiment was designed to determine the effect of soaking time on the combination of wuluh starfruit and papaya leaves on the physical and organoleptic qualities of goat meat. The study was a Completely Randomized Design (CRD), with 4 treatments (a combination of 40% concentration of wuluh starfruit and papaya leaves solutions with immersion times of 0, 20, 40 and 60 minutes). Each treatment was repeated 5 times. The variables observed included physical quality and organoleptic tests. Data analyzed using the Normality test, normally data using analysis of variance (ANOVA) at a real level 5% and significant differences between treatments were analyzed using Duncan's test. Abnormal data will be analyzed with the Kruskal Walis test. The results showed that soaking time had a significant effect on pH, water holding capacity, cooking loss, color, texture and taste but had no effect on the flavor of goat meat. Soaking time of 60 minutes is effective in lowering the pH value by 39.6%, increasing the water holding capacity by 25%, reducing cooking losses by 29.5%, making the texture of the meat tender and no change in flavor from meat. Soaking for 20 minutes produces a red color and a non sour and non bitter taste.Keyword: wuluh starfruit, goat meat, papaya leaves, physical quality and organoleptic tests
Review: Peningkatan Ketahanan Pakan Industri Feedlot dengan Teknologi Pengolahan Pakan Tri Rezeki; Yuyun Waha Nurbaiti; Januar Arif Ariyadi; Ishaq Maulana; Tri Puji Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 7, No 2 (2023): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v7i2.8101

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah dengan melakukan perbaikan nutrisi serta lingkungan ternak. Kondisi kekurangan pakan dan produksi limbah ternak yang besar merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi. Perguruan tinggi sebagai salah wadah yang bertanggungjawab dalam memberikan solusi merasa perlu melakukan upaya sosialisasi dan transfer teknologi khususnya terkait dengan permasalahan pakan. Tujuan dari review jurnal ini yaitu untuk mengkaji adanya penerapan teknologi dalam pengolahan pakan sebagai persediaan pakan dalam usaha feedlot. Pengolahan pakan perlu adanya sentuhan teknologi untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan, palatabilitas, efisiensi dalam bekerja, menekan harga biaya pakan yang dikeluarkan, serta dapat memperpanjang masa simpan sehingga dapat dijadikan sebagai persediaan pakan yang berkelanjutan. Teknologi pengolahan pakan sebagai persediaan pakan usaha feedlot dalam review jurnal ini terdapat menerapkan teknologi dengan complete feed, amfoter (amoniasi fermentasi), jerami amoniasi, dan silase pada hijauan pakan ternak.
TINGKAH LAKU MAKAN SAPI LIMOUSIN DAN SIMENTAL DI DESA NGARGOMULYO DAN DESA SUMBER, KECAMATAN DUKUN, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH Lilis Hartati; Tri Puji Rahayu; Budi Irawan
Journal of Livestock Science and Production Vol 6, No 2 (2022): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v6i2.6816

Abstract

Tingkah laku makan merupakan segala tingkah laku yang berhubungan dengan aktivitas saat makan. Pengamatan terkait tingkah laku makan dari berbagai bangsa sapi belum banyak dilakukan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan Sapi Limousin dan Simental di Desa Ngargomulyo dan Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasi kuantitatif.  Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini antara lain: durasi makan, durasi istirahat, durasi ruminasi, defekasi dan urinasi serta tingkah laku berdiri dan berbaring. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu Sapi Limousin sebanyak 5 (lima) ekor dan Sapi Simental sebanyak 4 (empat) ekor.  Hasil yang diperoleh yaitu jumlah pemberian pakan, rata-rata pakan yang diberikan pada Sapi Limousin 22 kg hijauan dan 8,5 kg konsentrat. Sapi Simental diberikan total rata-rata pakan 22 kg hijauan dan 10 kg konsentrat. Dari kedua kelompok sapi tersebut rata-rata pakan yang diberikan merupakan rata-rata pemberian perhari dari pukul 07.00-16.00 WIB dan telah memenuhi kebutuhan asfeed dengan rata-rata 18 kg hijauan dan 12 kg konsentrat. Sapi Limousin memiliki durasi makan lebih lama dengan waktu 76,6 menit hijauan dan 18,4 konsentrat dibandingkan dengan Sapi Simental yang hanya memiliki waktu 68,3 menit hijauan dan 12 menit konsentrat. Dari kedua kelompok sapi tersebut, rata- rata durasi istirahat 6,4 dalam sehari dan waktu istirahat paling lama dilakukan oleh jenis Sapi Simental. Dari kedua kelompok sapi tersebut diperoleh hasil total rata-rata durasi ruminasi yaitu 56,1 menit diantara waktu pukul 07.00-16.00 WIB. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa tingkah laku makan ternak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis ternak, jumlah pemberian pakan, keadaan lingkungan, umur dan bobot ternak. Hal itu menyebabkan berpengaruh terhadap durasi makan, durasi istirahat, durasi ruminasi, defekasi dan urinasi.  
IN VITRO DIGESTIBILITY OF CARBOHYDRATE AND TOTAL GAS PRODUCTION OF GOAT MILK REPLACER BASED ON SURIMI WASTE POWDER AND KETCHUP DREGS POWDER Afduha Nurus Syamsi; Lastriana Waldi; Tri Puji Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 2, No 2 (2018): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v2i2.870

Abstract

This research was aimed to evaluate the use of surimi waste powder and ketchup dregs powder as main material of milk replacer for dairy goat based on carbohydrate digestibility and total gas production. The research was held experimentally using in vitro method. Material used in the research was rumen fuilds taken from abbatoir Sokaraja, immediatelly after slaughter. Experimental design used completely randomized design (CRD) for carbohydrate digestibility with 4 treatments and replicate 5  times each. The results showed that the  milk replacer has a significant effect on carbohydrate digestibility and total gas production (P 0.01). The research concludes that milk-based replacer of surimi waste powder and ketchup dregs powder has not been able to replace pure goat milk, because its carbohydrate digestibility is low and total gas production is unstable at the beginning and end of observation.Key words : dairy goat, milk replacer, surimi waste powder, ketchupdregs powder
PENINGKATAN KESEHATAN SAPI POTONG DENGAN PEMBERIAN FITOBIOTIK SEBAGAI PROMOTOR PERTUMBUHAN KARKAS SAPI POTONG Tri Puji Rahayu; Priesta Izza Muqoddas; Nela Awalul Mafthukhah; Muhamad Farkhan; Sabrina Iza Rifannisa
Journal of Livestock Science and Production Vol 6, No 2 (2022): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v6i2.6906

Abstract

Peningkatan kesehatan pada ternak merupakan salah satu penentu tercapainya keberhasilan pertumbuhan karkas  sapi potong. Salah satu cara dalam meningkatkan kesehatan sapi potong yaitu dengan menambahkan bahan aditif sebagai grow promotor pada pakan maupun air minum. Bahan aditif yang biasa digunakan adalah antibiotik yang dapat menyebabkan residu pada daging ternak apabila sudah di potong sehingga dapat membahayakan manusia yang mengkonsumsi oleh karena itu Perlu adanya pengganti dari antibiotik tersebut. Fitobiotik merupakan golongan feed aditif yang memiliki kandungan tertentu sehingga dapat di gunakan sebagai pengganti antibiotik. Fitobiotik berasal dari tanaman-tanaman alami sehingga tidak menyebabkan residu dalam daging apabila dikonsumi.