Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN (Studi Empirik Pesisir Pantai Demak) Endah Winarti HS; Athur Yordan Herwindya
PROCEEDINGS Vol 1, No 1 (2017): PROCEEDING Bingkai Manajemen (BIMA)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharmaputra Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.062 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan akan afiliasi dan lingkungan pesisir terhadap pendapatan nelayan serta implikasinya pada kepuasan keluarga (Studi Empirik pada Pesisir Pantai Demak). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan pesisir Demak yang berjumlah 11.815 orang. Sampel diambil menggunakan metode accidental sampling yaitu siapa saja responden/nelayan yang berada pada pesisir pantai Demak pada tanggal 15-31 Desember 2016 berjumlah 125 orang, sedangkan jawaban responden yang memenuhi kelayakan untuk dianalisis berjumlah 119 responden. Metode analisis yang digunakan adalah uji instrumen, analisis data menggunakan SPSS dan  path analysis dengan program AMOS 21. Hasil pengujian hipotesis satu menunjukkan bahwa kebutuhan afiliasi berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan tidak terbukti. Hipotesis dua menemukan  bahwa lingkungan pesisir berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan terbukti, semakin baik lingkungan pesisir maka pendapatan nelayan akan semakin baik. Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa pendapatan nelayan berpengaruh positif terhadap kepuasan keluarga tidak terbukti. (Kata Kunci: Kebutuhan Afiliasi, Lingkungan Pesisir, Pendapatan Nelayan dan  Kepuasan Keluarga).AbstractThis study aimed to analyze the need for affiliation and coastal environment of the fishermen income and its implications on family satisfaction (Empiric Studies on Demak Coastal). The population in this study are all from Demak coastal, come to 11.815 people. Samples were taken using accidental sampling method, that anyone respondent/fishermen who are on the Demak coastal on 15-31 December 2016 amounted to 125 people, while only 119 respondents who meet the eligibility for analysis. The analytical method used is the instrument test, data analysis using SPSS and path analysis with AMOS 21 program. Hypothesis testing result shows that the need for affiliation of the positive effect on fishermen's income is not proven. Hypothesis two found that the coastal environment have the positive effect on fisherman income are proven, the better the coastal environment then the fishermen's income will get better. The third hypothesis show that the fishermen incomes have positive effect on family satisfaction was not proven. (Keyword: Affiliate needs, Coastal Environment, Fisherman Income and Family Satisfaction).
ANALISA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR YANG DIPENGARUHI OLEH BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KARIER & KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Empirik Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Jawa Tengah) Jumiarsih .; Endah Winarti HS; SB Handayani
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 28, No 51 (2021)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze the influence of organizational culture on organizational citizenship behavior with career satisfaction and organizational commitment as mediating variables. The population in this study were employees of the State Treasury Service Office in Central Java as many as 452 people. Sampling in this study using the Purposive Judgment Sampling method, a total of 102 people who can be processed. The results of hypothesis testing show that organizational culture has a significant positive effect on career satisfaction, organizational culture has a significant positive effect on organizational commitment. Career satisfaction has a significant positive effect on organizational citizenship behavior, organizational commitment has a significant positive effect on organizational citizenship behavior, organizational culture has a significant positive effect on organizational citizenship behavior. Furthermore, the results of the Sobel test, career satisfaction mediating organizational culture on organizational citizenship behavior concluded that career satisfaction can mediate the influence of organizational culture on organizational citizenship behavior. The results of the Sobel test, organizational commitment mediating the influence of organizational culture on organizational citizenship behavior concluded that organizational commitment can mediate the influence of organizational culture on organizational citizenship behavior. Keywords: Organizational culture, career satisfaction, organizational commitment, organizational citizenship behavior AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhahap organizational citizenship behavior dengan kepuasan karier dan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Jawa Tengah sebanyak 452 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Purposive Judgment Sampling, sejumlah 102 orang yang bisa diproses. Hasil pengujian hipotesis menunjukan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan karier. Budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepuasan karier berpengaruh positif signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Selanjutnya hasil uji Sobel, kepuasan karier dalam memediasi budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior menyimpulkan kepuasan karier dapat memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior. komitmen organisasi dalam memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior menyimpulkan komitmen organisasi dapat memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior. Kata kunci: Budaya organisasi, kepuasan karier, komitmen organisasi, organizational citizenship behavior
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI (Studi Empirik Pada Guru SMK Negeri 4 Kendal) Endah Winarti HS; Mustain .; Harnoto .
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 27, No 49 (2020)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this study to analyze the effect of self-efficacy and teacher empowerment on job satisfaction with organizational commitment as a mediating variable. The population is all teachers of SMK Negeri 4 Kendal totaling 82 people. Samples were taken using the census method processed using SPSS. The test results show that self-efficacy has a significant positive effect on organizational commitment, so that it can be interpreted that the higher the self-efficacy, the higher the organizational commitment. Teacher empowerment has a significant positive effect on organizational commitment, so it can be interpreted that the better teacher empowerment is obtained, the higher the organizational commitment. Organizational commitment has a significant positive effect on job satisfaction, so it can be interpreted that the higher the organizational commitment, the better job satisfaction. Self-efficacy has a significant positive effect on job satisfaction, so it can be interpreted that the higher the self-efficacy, the better job satisfaction. Teacher empowerment has a significant positive effect on job satisfaction so that it can be interpreted that the better the empowerment of teachers is carried out, the better job satisfaction is. The Sobel test results found that organizational commitment can mediate the effect of self-efficacy on job satisfaction. This proves organizational commitment as a mediating variable of the effect of self-efficacy on job satisfaction. Organizational commitment can mediate the effect of teacher empowerment on job satisfaction. This proves organizational commitment as a mediating variable of the effect of teacher empowerment on job satisfaction. Keywords: Self-efficacy, teacher empowerment, organizational commitment, job satisfaction AbstrakTujuan penelitian ini menganalisis pengaruh efikasi diri dan pemberdayaan guru terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi. Populasinya adalah seluruh guru SMK Negeri 4 Kendal berjumlah 82 orang. Sampel diambil menggunakan metode sensus diolah menggunakan SPSS. Hasil pengujian menunjukan efikasi diri berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi, sehingga dapat diinterpretasikan semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi komitmen organisasi. Pemberdayaan guru berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi, sehingga dapat diinterpretasikan semakin baik pemberdayaan guru yang diperoleh maka semakin tinggi komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga dapat diinterpretasikan semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin baik kepuasan kerja. Efikasi diri berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga dapat diinterpretasikan semakin tinggi efikasi diri maka semakin baik kepuasan kerja. Pemberdayaan guru berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja sehingga dapat diinterpretasikan semakin baik pemberdayaan guru yang dilakukan maka semakin baik kepuasan kerja.  Hasil uji Sobel menemukan komitmen organisasi memediasi pengaruh efikasi diri terhadap kepuasan kerja. Hal ini membuktikan komitmen organisasi memediasi pengaruh efikasi diri terhadap kepuasan kerja. Komitmen organisasi memediasi pengaruh pemberdayaan guru terhadap kepuasan kerja. Hal ini membuktikan komitmen organisasi memediasi dari pengaruh pemberdayaan guru terhadap kepuasan kerja. Kata kunci: Efikasi diri, pemberdayaan guru, komitmen organisasi, kepuasan kerja
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KINERJA PEGAWAI DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada Kantor Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten Wonosobo) Endah Winarti HS; Ida Martini Alriani; Sodikin Manaf
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 20, No 34 (2013)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.441 KB)

Abstract

This research purpose to analyze job satisfaction and influence factor (the study in the Office Dinas Koperasi and UMKM Kabupaten Wonosobo). The population in this research was all the official Dinas Koperasi and UMKM Kabupaten Wonosobo that were numbering 30 people. The sample that in took was all the population in made the sample that is using the method of the census research. Analytical method applied is content  validity and reliability, goodness of fit model, analysis regression model or Moderated Regression Analysis (MRA).Result of hypothesis testing showed that the value t count towards the work motivation  to employee performance 3,026 > t table = 1,708 with the significant of 0,003 < α = 0,05 (significant). Thereby hypothesis 1 (H1) that affect the work motivation to employee performance in the  Dinas Koperasi and UMKM Kabupaten Wonosobo proven. Hypothesis (H2) t values affect individual competence variables to the table an employee performance  2,940 > t table = 1,708 and the number of significance = 0,004 < α = 0,05 (significant) is proven. Hypothesis (H3) that work environment proven moderated influence work motivation towards empyoyee performance 2,799 > t tablel 1,708 and the number of significance = 0,009 < a = 0,05 (signifikan) is proven. Hypothesis (H4) that work environment proven moderated influence individual competence  towards employee performance 2,608 > t tablel 1,708 and the number of significance = 0,012 < a = 0,05 (signifikan) is proven. Produced by the value t counted from the influence of the employee performance of the variable on job satisfaction of 2,460 > t the table = 1,701 and the significant figure = 0,020 < α = 0,05 (significant), therefore then the hypothesis 5 (H5) that is proven.Keyword : Work motivation, individual competence, work environment, employee performance and job satisfaction.
ANALISIS KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DAN STRATEGI SDM SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Dinas Perindagkopdan Umkm Kabupaten Demak Endah Winarti HS; heru - susilo
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 18, No 30 (2011)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.824 KB)

Abstract

Hasil pengujian hipotesis satu menunjukkan bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel motivasi kerja  terhadap kepuasan kerja 2,631 > t tabel  = 1,658  dengan  angka signifikansi 0,010 < a = 0,05  (signifikan) terbukti. Hipotesis 2 bahwa pengembangan karier berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja terbukti Hipotesis 3 bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai terbukti. Nilai t hitung  dari pengaruh motivasi kerja  terhadap kinerja pegawai sebesar  2,048  > t tabel  = 1,658 dengan  angka signifikansi =  0,043 < a = 0,05  (signifikan) terbukti. Hipotesis 5 bahwa pengembangan karier  berpengaruh positif terhadap kinerja  pegawai  terbukti.Hipotesis 6 bahwa strategi SDM tidak memoderasi positif pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja sebagai variabel intervening dari pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh besarnya pengaruh total  =  0,220 >   p4 = 0,154  maka hipotesis 7  bahwa kepuasan kerja sebagai variabel intervening dari pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai terbukti. Bahwa kepuasan kerja sebagai variabel intervening dari pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai yang ditunjukkan oleh besarnya pengaruh total = 0,509 >  p5 = 0,346. Dengan demikian hipotesis (H8) bahwa pengembangan karier berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening terbukti.(Kata Kunci: Motivasi kerja, pengembangan karier, kepuasan kerja dan kinerja pegawai
Analisis Manfaat Mangrove dan Terumbu Karang Terhadap Lingkungan Pesisir Serta Implikasinya Pada Pendapatan Nelayan (Studi Emperik Pesisir Pantai Demak ) Arthur Yordan Herwindya; Endah Winarti HS
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI Vol 21, No 36 (2014)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.156 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk  menganalisis manfaat mangrove dan terumbu karang terhadap lingkungan pesisir serta Implikasinya Pada Pendapatan Nelayan  (Studi emperik Pesisir Pantai Demak ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan pesisir Demak  yang berjumlah 11.815 orang. Sampel yang diambil menggunakan metode accidental sampling yaitu siapa saja responden/nelayan yang berada pada pesisir pantai Demak pada tanggal 15-30 Januari 2014 berjumlah 125 orang, sedangkan jawaban responden yang memenuhi kelayakan untuk dianalisis berjumlah 119 responden.Metode analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji kelayakan model, uji hipotesis dengan analisis regresi dua tahap. Hasil pengujian hipotesis satu menunjukkan bahwa nilai t hitung  dari pengaruh variabel manfaat mangrove terhadap lingkungan pesisir =  3,013 > t tabel  = 1,660  ( a = 0,05, uji satu pihak), dengan  angka signifikansi =  0,003 < a = 0,05  (signifikan). Dengan demikian maka hipotesis (H1) bahwa manfaat mangrove berpengaruh positif terhadap lingkungan pesisir terbukti.             Nilai t hitung  dari pengaruh variabel manfaat terumbu karang terhadap lingkungan pesisir = 8,308 > t tabel = 1,660 dengan angka signifikansi = 0,000 < a = 0,05  (signifikan). Dengan demikian maka hipotesis (H2) bahwa manfaat terumbu karang berpengaruh positif terhadap lingkungan pesisir terbukti. Selanjutnya nilai t hitung  dari pengaruh variabel lingkungan pessisir terhadap pendapatan nelayan sebesar  3,336 > t tabel  = 1,660  dengan  angka signifikansi =  0,001 < a = 0,05  (signifikan). Dengan demikian maka hipotesis 3, bahwa lingkungan pessisir berpengaruh positif  terhadap pendapatan nelayan terbukti.(Kata Kunci: Mangrove, Terumbu Karang, Lingkungan Pesisir dan Pendapatan Nelayan).
PERAN IT INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL) BAGI DAYA SAING UKM DI INDONESIA Indra Waspada; Endah Winarti HS
DHARMA EKONOMI Vol 19, No 35 (2012)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.758 KB)

Abstract

Sekitar 90% usaha yang ada di setiap negara masuk dalam kategori Usaha kecil dan Menengah (UKM), demikian pula di Indonesia. Peran UKM yang besar bagi perekonomian nasional menyebabkannya layak untuk mendapat dukungan agar memiliki daya saing global. Salah satu faktor penting dalam peningkatan daya saing tersebut adalah melalui pemanfaatan teknologi informasi secara optimal. Pertumbuhan usaha akan diiringi dengan  perkembangan kompleksitas pengelolaan TI yang dapat berdampak negatif bagi bisnis. Best practice IT Infrastucture Library (ITIL) menjadi solusi defacto yang digunakan oleh mayoritas perusahaan dunia dalam mengefisienkan pengelolaan layanan TI. Strategi mengadopsi ITIL pada tiap perusahaan tidak pernah sama, terlebih ITIL lebih mengarah pada implementasi bagi perusahaan besar. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa dengan strategi adaptasi yang sesuai maka UKM di Indonesia dapat menerapkan dan memperoleh manfaat dari implementasi ITIL. Keywords : Teknologi Informasi, daya saing, UKM, ITIL
RELEVANSI POSTMODERNISME DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA GLOBAL Endah Winarti HS; heru - susilo
DHARMA EKONOMI Vol 17, No 32 (2010)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.899 KB)

Abstract

Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)Federic Jameson mengartikan postmodernisme adalah logika cultural yang membawa transformasi dalam suasana kebudayaan umumnya. Ia mengaitkan tahapan-tahapan modernisme dengan kapitalis monopoli, sedang postmodernisme dengan kapitalisme pasca perang dunia kedua. Menurutnya, postmodernisme muncul berdasarkan dominasi teknologi reproduksi dalam jaringan global kapitalisme multinasional kini. Dengan demikian, istilah postmodernisme dipahami sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigma-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.Peran utama MSDM di perusahaan multinasional tipikal adalah untuk mendukung aktivitas-aktivitas perusahaan (dan fungsi SDM lokal) di setiap pasar domestik di mana perusahaan induk berada. Fungsi MSDM mungkin lebih baik didesentralisasi. Ketika perusahaan terlibat dalam industri global dan melaksanakan strategi bisnis mendunia, kebutuhan koordinasi dan sentralisasi untuk konsistensi kebijaksanaan dan praktik SDM mendunia akan menjadi lebih penting.(Kata Kunci: Postmodernisme, Sumber Daya Manusia)
PERAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG Dinny Aprilia Puspitasari; Endah Winarti HS; Harnoto .
DHARMA EKONOMI Vol 28, No 54 (2021)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze the effect of locus of control and promotion on employee performance with organizational commitment as a mediating variable. The population of this study were all employees of the Semarang City Land Office, amounting to 99 people. The number of samples taken by all members of the population by the census method. Methods of data analysis using regression analysis and data processing using SPSS. The results of hypothesis testing show that Locus of control has a significant positive effect on organizational commitment. Promotion has a significant positive effect on organizational commitment. Organizational commitment has a significant positive effect on employee performance. Locus of control has a significant positive effect on employee performance. Promotion has a significant positive effect on employee performance. The results of the Sobel test show that organizational commitment can mediate the influence of Locus of control on employee performance. This proves organizational commitment as a mediating variable from the influence of Locus of control on employee performance. Organizational commitment can mediate the effect of promotion on employee performance. This proves organizational commitment as a mediating variable from the effect of promotion on employee performance. Keywords: Locus of control, job promotion, organizational commitment, employee performance AbstrakTujuan dari penelitian ini menganalisis pengaruh Locus of control dan promosi jabatan terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Pertanahan Kota Semarang yang berjumlah 99 orang. Adapun jumlah sampel yang diambil seluruh anggota populasi dengan metode sensus. Metode analisis data menggunakan analisis regresi dan pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukan Locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Promosi jabatan berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Promosi jabatan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil uji Sobel, menunjukkan komitmen organisasi memediasi pengaruh Locus of control terhadap kinerja pegawai. Hal ini membuktikan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi dari pengaruh Locus of control terhadap kinerja pegawai. Komitmen organisasi memediasi pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja pegawai. Hal ini membuktikan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi dari pengaruh promosi Jabatan terhadap kinerja pegawai. Kata kunci: Locus of control, promosi jabatan, komitmen organisasi, kinerja pegawai
PERAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIASI PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK BUMI AKPELNI SEMARANG Endah Winarti HS; Priyanto .; M Taufiq
DHARMA EKONOMI Vol 28, No 53 (2021)
Publisher : LPPM STIE DHARMAPUTRA SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to analyze the role job satisfaction as mediation the effect of interpersonal communication and career development on employee performance. The population in this study were 161 employees of the Polytechnic Bumi Akpelni Semarang. Sampling in this study using purposive judgment sampling method, taken 101 permanent employees. The data processing method uses SPSS. Hypothesis testing results show that interpersonal communication has a positive and significant effect on job satisfaction, so it can be interpreted that the smoother interpersonal communication, the higher job satisfaction. Career development has a positive and significant effect on job satisfaction, so it can be interpreted that the more optimal career development is, the higher it is. job satisfaction. Job satisfaction has a positive and significant effect on employee performance, so it can be interpreted that the higher the job satisfaction, the better the employee  performance. Interpersonal communication has a positive and significant effect on employee performance, so it can be interpreted that the smoother the interpersonal communication, the better the employee performance. Career development has a positive and significant effect on employee performance so it can be interpreted that the higher the career development is carried out, the better the employee performance. The results of the analysis of the mediating variables using the Sobel test, found that job satisfaction can mediate the effect of interpersonal communication on employee performance. This proves that job satisfaction is a mediating variable of the influence of interpersonal communication on employee performance. Job satisfaction can mediate the effect of career development on employee performance. This proves that job satisfaction is a mediating variable of the influence of career development on employee performance. Keywords: Interpersonal communication, career development, job satisfaction, employee performance AbstrakTujuan penelitian ini menganalisis peran kepuasan kerja sebagai mediasi pengaruh komunikasi interpersonal dan pengembangan karier terhadap kinerja karyawan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Politeknik Bumi Akpelni Semarang yang berjumlah 161 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Judgment Sampling, diambil 101 karyawan tetap. Metode pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukan komunikasi interpersonal berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja,sehingga dapat diinterpretasikan semakin lancar komunikasi interpersonal maka semakin tinggi kepuasan kerja. Pengembangan karir berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga dapat diinterpretasikan semakin optimal pengembangan karier maka semakin tinggi kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat diinterpretasikan semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin baik kinerja karyawan. Komunikasi interpersonal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat diinterpretasikan semakin lancar komunikasi interpersonal maka semakin baik kinerja karyawan. Pengembangan karier berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat diinterpretasikan semakin tinggi pengembangan karier yang dilakukan maka semakin baik kinerja karyawan. Hasil analisis variabel mediasi dengan menggunakan uji Sobel, menemukan kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi dari pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi dari pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja karyawan. Kata kunci: Komunikasi interpersonal, pengembangan karier, kepuasan kerja, kinerja karyawan