Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Korban Tsunami Selat Sunda Kampung Nelayan Teluk Labuan Banten Sutarman Sutarman; Yuyun Yuniarsih; Maria Grace Herlina
LOYALITAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): November 2019
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/loyal.v2i2.488

Abstract

contributions in the form of funds; 2) All volunteers must provide motivation to victims; 3) All volunteers must provide therapeutic healing; 4) All volunteers provide good and accurate information. With the implementation of this empowerment, the tsunami victims were greatly helped by the participation of volunteers in helping tsunami victims in the fishing village of Labuan Bay, Banten.
PEMANTAUAN PILKADA UNTUK PENGUATAN DEMOKRASI LOKAL Di KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2020 Tatang Sudrajat; Witri Cahyati; Muhammad Dadi Priadi; Pupi Indriati Zaelani; Nurhaeni Sikki; Hayun Setiawan; Yuyun Yuniarsih; Sandra Irawaty; Leni Rohida; Dwi Handayani
Jurnal Abdimas Sang Buana Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Abdimas Sang Buana - Mei
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.619 KB) | DOI: 10.32897/abdimasusb.v2i1.625

Abstract

Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pilkada sangat penting dalam turut mendukung penyelenggaraannya yang lebih berkualitas. Perguruan tinggi berkesempatan menjadi lembaga pemantau melalui proses akreditasi oleh penyelenggara pilkada sekaligus sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara di tingkat TPS serta rekapitulasi penghitungan suara di KPU Kabupaten Bandung tidak selamanya sesuai dengan ketentuan regulasi pilkada. Tujuan pemantauan adalah untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang kedua tahapan pilkada tersebut, melalui observasi, wawancara terbatas dan dokumentasi. Secara umum, kegiatan di TPS dan KPU Kabupaten Bandung telah berjalan sesuai dengan ketentuan, termasuk mengenai protokol kesehatan. Terdapat beberapa ketidaksesuaian pelaksanaan di TPS dengan regulasi pilkada. Pelaksanaan pemungutan suara, penghitungan suara dan rekapitulasi penghitungan suara yang berjalan sesuai dengan regulasi pilkada, memberi arti penting bagi penguatan demokrasi di tingkat lokal. Perlu dilakukan penataan dan perbaikan oleh KPU Kabupaten Bandung terhadap beberapa aspek pelaksanaan di TPS.
Peran Dosen dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Mendukung Program Moderasi Beragama Koko Adya Winata; Tatang Sudrajat; Yuyun Yuniarsih; Qiqi Yuliati Zaqiah
Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.961 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v8i2.449

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji berkenaan dengan peran dosen dalam pembelajaran pendidikan Pancasila dan PKn untuk mendukung program moderasi beragama. Peran dosen dalam pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan menempati posisi yang sangat penting untuk membentuk karakter Mahasiswa agar memiiliki spirit nasionalisme, keragaman dan semangat berkewarganegaraan. Peran dosen sebagai pendidik harus mampu memberikan pemahaman yang baik dan komprehensif kepada Mahasiswa tentang kondisi masyarakat Indonesia yang multicultural. Melalui pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan serta program moderasi agama yang baik Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan, keberagaman, keadaban, toleransi dan persamaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan; 1) Rendahnya minat dan motivasi belajar Mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; 2) adanya indikasi Mahasiswa yang terpapar ideology khilafah; 3) pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan masih belum terintegrasi dengan moderasi agama.
KOMUNIKASI BENCANA DAN MANAGEMEN KEBENCANAAN DALAM PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19 DI KOTA BANDUNG Muchsin Al Fikri; Sandra Irawaty; Yuyun Yuniarsih; Purnama Rachmanita
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 12: Juli 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i12.1415

Abstract

Dalam menangani sebuah bencana apalagi bencana nasional seperti pandemi Covid-19, masalah komunikasi bencana dan managemen kebencanaan memegang peranan yang sangat strategis dalam menunjang epektifitas penanggulangan bencana baik dari mulai mitigasi, penanganan sampai pasca bencana. Namun dilapangan seringkali terjadi miskomunikasi, misinformasi bahkan mismanagemen sehingga apa yang diintruksikan oleh Pusat tidak sampai ke level paling bawah dan itulah yang menyebabkan terhambatnya penanganan sebuah bencana. Persoalan utamanya adalah apa yang disebut KIKK (Komunikasi, Informasi, Koordinasi dan Kerjasama). Ditambah lagi seringkali terjadi simpangsiur informasi sehingga sumber data menjadi tidak satu pintu. Hal ini menyebabkan tidak meratanya distribusi bantuan, tumpang tindihnya antar sektor dan rapuhnya koordinasi diantara gugus tugas Covid-19. Adapun Tujuan yang diharapakan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk meneliti tentang Apa dan bagaimana komunikasi bencana dan managemen kebencanaan itu. 2. Untuk meneliti tentang bagaimana pola komunikasi bencana dan managemen kebencanaan yang epektif dalam penanganan bencana Covid-19 di Kota Bandung. Dan 3. Untuk meneliti tentang bagaimana model komunikasi resiko bahaya dalam penanggulangan bencana wabah Covid-19 di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun tahapannya adalah mengumpulkan beberapa referensi yang berkaitan dengan komunikasi bencana terkait pandemi Covid-19. Kemudian merumuskannya dalam bentuk rumusan masalah dan diperdalam melalui seminar. Tahap berikutnya adalah melakukan depth interview kepada nara sumber yang menguasai permasalahan ini lalu ditranskip dan dianalisis. Kemudian disusun menjadi laporan penelitian
Mekanisme Pelaporan Keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Subang Yuyun Yuniarsih
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 1, Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i1.758

Abstract

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) kabupaten Subang merupakan badan pemerintah yang bergerak dibidang pengelolaan keuangan pemerintahan daerah kabupaten Subang. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kinerja, kondisi ekonomi dan prestasi perusahaan/instansi. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan/instansi pemerintah. Administrasi keuangan adalah pengelolaan yang meliputi segala aktivitas yang berkaitan dengan keuangan dan pencapaian tujuan sebuah organisasi perusahaan maupun instansi pemerintah. Sumber keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) kabupaten Subang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pihak yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD). Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Cara Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang, telah di bentuk Satuan Organisasi Tata Kerja baru bernama Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Subang adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan daerah dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan berdasarkan kebijakan yang di tetapkan oleh Bupati. Pelaporan keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Subang mengacu pada peraturan Bupati Subang diantaranya Peraturan Nomor 37 Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Subang. Penulis menemukan masalah di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) ini dalam segi pelaporan keuangannya, sering terjadi keterlambatan pada Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). Hal ini menghambat proses laporan keuangan, yang tentunya berdampak tidak baik pada Kantor Dinas tersebut. Didalam peraturan Bupati Subang Nomor 37 Tahun 2015 tentang sitem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah pemerintah Kabupaten Subang, pada Bab V bagian kesatu paragraf 5 pasal 260 mengenai Laporan Keuangan Entitas Akuntansi.Bab V bagian kedua pasal 269 mengenai Sistem dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Pelaporan. Regional Financial Management Agency (BPKD) Subang district is a government agency engaged in financial management local government district Subang. The financial statements are the most important medium for assessing the performance, economic conditions and achievements of the company / agency. The financial statements are the end result of the accounting process which provides an overview of the state of the financial position, results of operations, and changes in the financial position of a company / government agency. Financial administration is the management that covers all activities related to finance and the achievement of the goals of a corporate organization or government agencies. Financial resources at the Regional Financial Management Agency (BPKD) Subang district comes from the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD). The party who has the task of implementing the APBD management is the Head of the Regional Finance Management Unit (SKPKD) and acts as the Regional General Treasurer (BUD). Based on Subang Regency Regulation No. 72 of 2016 on Organization and Procedures of Regional Office in Subang Regency Government, has been in the form of new Working Organization Unit named Regional Financial Management Agency Subang District is the implementing element of Local Government in the field of Regional Financial Management and has a duty principal exercise of some regional authorities in the field of Regional Financial Management in accordance with applicable Laws and Regulations and based on the policies set by the Bupati. Financial reporting in Regional Financial Management Agency (BPKD) Subang Regency refers to the regulation of Subang Regent such as Regulation No. 37 of 2015 on Financial Management System and Procedure Subang Regency Government. The author finds problems in the Regional Financial Management Agency (BPKD) in terms of financial reporting, often a delay in the Report of Accountability (LPJ). This inhibits the process of financial statements, which certainly has a negative impact on the Office. In the regulation of the Subang Regent No. 37 of 2015 on the system and procedures for financial management of the Subang Regency government, in Chapter V, the first part of paragraph 5 of Article 260 concerning the Accounting Firm's Financial Statements.Chapter V of Article 269 on the Reporting Entity Reporting System and Procedures
Inculcating National Values for Students' Character Building of the Faculty of Social and Political Sciences Sangga Buana University through Campus Extracurricular Program H. Muchsin al-Fikri; Yuyun Yuniarsih; Tresia Wulandari
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 4, No 4 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.451 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i4.50597

Abstract

Students are a generation full of potential and achievements. Education at the University should encourage them to develop their hidden potential to become the successor and continuation of national development. Unfortunately, the cultivation of national values is still limited to transfer of knowledge and has not yet reached the transfer of value. Each student has a unique potential that can be developed according to their background and characteristics. There are those who have the potential to become leaders, there are also those who tend to be adaptable and good at establishing interpersonal relationships with other people. But not a few also have temperamental. So it is not uncommon for them to be radical and rebellious. This is where the importance of cultivating the value of nationality so that his critical power is channeled to defend and love his country. This research discusses the program of inculcating national values for the formation of student character carried out by the Faculty of Social and Political Sciences at Sangga Buana University through extra-curricular activities. This research is a descriptive qualitative research with a case study approach.
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU DESA UNGGUL DAN MANDIRI Deni Nurdyana Hadimin; Tatang Sudrajat; Hersusetiyati Hersusetiyati; Witri Cahyati; Fauzan Aziz; Pupi Indriarti Zaelani; Muhammad Dadi Priadi; Yuyun Yuniarsih; Sandra Irawaty; Reza Saeful Rachman; Hayun Setiawan; Adi Permana Sidik; Abdurrahman Rahim Thaha; Nunung Sanusi; Barick Ahmad Setiawan; Widyapuri Prasastiningtyas; Roni Tabroni; Yadiman Yadiman
Jurnal Abdimas Sang Buana Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Abdimas Sang Buana - November
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.077 KB) | DOI: 10.32897/abdimasusb.v1i2.504

Abstract

Dalam rangka mewujudkan desa unggul dan mandiri pemerintahan desa perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dari mulai pimpinan pemerintah desa, aparat desa dan seluruh masyarakat desa. Untuk mewujudkan hal tersebut diantaranya dapat dilakukan melalui proses komunikasi pembangunan. Komunikasi pembangunan merupakan proses penyampaian materi dalam rangka meningkatkan sesuatu agar menjadi lebih baik. Secara luas pengertian komunikasi pembangunan adalah sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pembangunan. Kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi dan Administrasi Bisnis (FIKA) dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju desa unggul dan mandiri diantaranya dengan pemberian materi yang di berikan oleh para dosen FIKA selaku narasumber dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat atau PKM.
Pelatihan Pemasaran Online Bagi Mitra UMKM Kerupuk Melarat Di Desa Belendung Karawang Dalam Meningkatkan Penjualan Produk yuyun yuniarsih; Sandra Irawaty; Nunung Sanusi; Hersusetiyati Hersusetiyati; Nurhaeni Sikki; Silsi Sabila; Ridwan Tho At Firdaus; Putri Kurnia Gunawan
Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v4i2.4411

Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises play an important role in improving the economy and community welfare. The ability to compete and market products is one of the spearheads so that business actors can exist and be competitive. There are many factors that affect the success of a business, but how a product can dominate the market is one of the priorities that must be done by business actors. In the era of the Industrial Revolution 4.0, business actors can no longer rely on conventional marketing, they must also start marketing their products online. This shift in marketing model must be carried out immediately by business actors so that their products can compete in the global market. Business actors assisted by MSME partners in Karawang have experienced many obstacles in terms of marketing, business actors still rely on conventional marketing and have not utilized social media optimally as a means of marketing their products. The purpose of this activity is to provide knowledge about the use of social media as a marketing medium and provide skills to MSME owners in increasing sales of their products. The methods used in this activity are training and mentoring. The results of the activities besides increasing knowledge are expected that business actors will also be able to take advantage of social media, namely shopee and Instagram as a means of product promotion and marketing so that sales can increase.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) di Kelas X SMA DARUL FALAH Hanny Rahayu; R. Dudi Rudiatna; Feniawati Darmana; Meiwatizal Trihastuti; Yuyun Yuniarsih
JOEL: Journal of Educational and Language Research Vol. 1 No. 9: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.385 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran yang berbasis ICT terhadap motivasi belajar peserta didik di SMA Darul Falah. Objek penelitian adalah peserta didik SMA Darul Falah kelas X yaitu untuk melihat kemampuan peserta didik dalam pembelajaran berbasis ICT dalam mata pelajaran geografi apakah meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas (classroom action research) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Taggart. Istilah penelitian tindakan kelas untuk menekankan kelas sebagai setting penelitian. Penelitian yang dikembangkan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini, motivasi belajar peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT). Belum tampak semangat belajar. Peserta didik lebih banyak mengobrol, tidak fokus pada pelajaran. belum mau berdiskusi, belum mengerjakan tugas dengan baik. Belum tampak kompetisi untuk memperoleh nilai yang baik.Tujuan pembelajaran belum tercapai. Pemahaman materi pelajaran belum tampak. Implementasi pembelajaran berbasis ICT ini memberikan manfaat antara lain lebih praktis dan memudahkan guru dalam penyampaian materi pelajaran. Siswa lebih mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran, hal ini didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran berbasis ICT yaitu dengan adanya fasilitas internet.
PENDIDIKAN PELATIHAN KETERAMPILAN KERJA KEWIRASWASTAAN DI SMK MELALUI TRAINING CLASS MOTIVATION Yuyun Yuniarsih
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 12 No 1 (2019): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.832 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v12i1.19

Abstract

Pendidikan pelatihan keterampilan kerja Kewiraswastaan di SMK melalui training class motivation, dapat dilakukan di sekolah menengah kejuruan hal ini untuk memotivasi siswa agar dapat hidup mandiri di tengah masyarakat, tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam membuat karya yang dapat berguna untuk kehidupannya di tengah masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa memiliki jiwa kewirausahaan, agar siswa disiplin terhadap waktu dan dapat menggunakan waktu secara baik. Tujuan yang ke dua melalui keterampilan yang dimiliki oleh siswa maka dapat menjadi modal awal atau bekal hidup ketika kelak sudah tidak bekerja lagi di instansi atau lembaga. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang sudah memiliki jiwa wiraswasta dapat melaksanakan atau mengamalkannya, kelas yang diberi motivasi adalah kelas yang anak anaknya merasa tidak percaya diri di suatu sekolah. Metode penelitian tindakan dimana metode penelitian tindakan ini dapat menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif yang dapat dipaparkan, hasil dari penelitian ini siswa memiliki keterampilan, yang di awali rasa percaya diri yang timbul, memiliki disiplin yang tinggi, serius dalam menggeluti pekerjaan. itu melalui training class motivation dapat membentuk jiwa wirausaha pada diri siswa di kelas XII SMK BB, mulai dari awal atau dasar sebagai pondasi ke depannya, hal ini pun tetap harus dilakukan kontinu tidak cukup sekali saja. Ini merupakan tanggung jawab bersama lapisan masyarakat Indonesia agar SMK tidak menjadi penyumbang pengangguran terbesar.