Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI DI PUSKESMAS MELATI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2021 Tengku Nurhayati; Edy Marjuang Purba; Tetti Seriati Situmorang
Excellent Midwifery Journal Vol 4, No 2 (2021): EDISI OKTOBER
Publisher : STIKes Mitra Husada Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.536 KB) | DOI: 10.55541/emj.v4i2.176

Abstract

Pemberian MP-ASI terlalu dini pada masyarakat merupakan masalah yang serius. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan kepada  10 orang ibu yang memiliki bayi  di Puskesmas Melati diketahui bahwa adalah 6 orang yang memberikan MP-ASI terlalu dini (kurang dari 6 bulan) dengan alasan supaya asupan makanannya lebih banyak dan bayi lebih kenyang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian MP-ASI pada bayi di Puskesmas Melati Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2021. Jenis penelitian merupakan survey bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia > 6 bulan. Sampel  diambil dengan metode total sampling yaitu semua ibu yang mempunyai bayi > 6 bulan di  Puskesmas Melati Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai yaitu sebanyak 57 orang. Teknik analisis data menggunakan chi square. Lebih banyak ibu memberikan MP-ASI kepada bayi sebelum berusia 6 bulan yaitu sebanyak 34 orang (59,6). Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi di Puskesmas Melati Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2021. Pengetahuan kurang dan sikap yang negatif menjadi faktor yang dapat mendorong ibu untuk memberikan MP-ASI terlalu dini. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang MP-ASI dan meningkatkan perannya dalam upaya pencapaian ASI eksklusif melalui penyuluhan, untuk yang dapat dilaksanakan pada acara pertemuan desa, posyandu dan konseling pada saat pemeriksaan kehamilan.
PEMBERDAYAAN IBU HAMIL UNTUK MENCEGAH ANEMIA DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIALANG BUAH Edy Marjuang Purba; Eva Ratna Dewi; Nur Azizah; Marliani Marliani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.844 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1229

Abstract

Prevalensi anemia di Puskesmas Sialang Buah tahun 2019 cukup tinggi >35%. Determinan yang dianggap paling penting adalah pengetahuan. Hasil Penelitian tahun 2018 diketahui bahwa lebih dari 50% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang anemia dan pencegahannya. Dilakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang anemia dan pencegahannya sehingga memiliki kemandirian terpadu dalam mengatasi dan mencegah anemia. Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan hasil kerjasama dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Puskesmas Sialang Buah dan STIKes Mitra Husada Medan. Berdasarkan Hasil pretest lebih banyak ibu yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 25 orang (73,5%). Hasil post test Setelah dilakukan penyuluhan diketahui jumlah ibu yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 24 orang (70,6%). Kegiatan ini berjalan lancar dan disambut positif oleh masyarakat. Pengetahuan ibu hami tentang anemia dan pencegahnnya mengalami peningkatan setelah dilakukan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan ibu hamil Disarankan kepada pihak puskesmas, untuk lebih rutin melakukan penyuluhan kesehatan khusunya pencegahan anemia.
Promosi Kesehatan Untuk Meninngkatkan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Dengan Kejadian Puting Susu Lecet Di Klinik Deby Cyntia Yun Tahun 2022 Eva Ratna Dewi; Lidya Natalia Br. Sinuhaji; Eka Falentina Tarigan; Markus Doddy; Simanjuntak Simanjuntak; Edy Marjuang Purba; Nur Azizah; Nursi Oktaviani; Mayla Atika Sari
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.355

Abstract

Puting yang sakit dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang tidak tepat, tetapi dapat juga disebabkan oleh sariawan (kandidat) atau dermatitis dan juga dengan menggunakan sabun, alkohol, krim, dll untuk mencuci puting. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Kegagalan dalam proses menyusui seringkali disebabkan oleh beberapa masalah. Bagi sebagian ibu yang tidak mengetahui cara menyusui yang benar, bisa menjadi masalah saat menyusui. Masalah menyusui adalah bahwa di atas usia 25, sepertiga wanita di dunia (36%) tidak menyusui karena payudara dan puting bengkak. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu gagal memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena teknik menyusui yang tidak tepat sehingga menyebabkan ibu mengalami nyeri puting hingga nutrisi bayi tidak terpenuhi. Kurangnya pengetahuan ini dapat disebabkan oleh ibu yang belum pernah mendapatkan informasi tentang teknik menyusui yang benar, sehingga ibu sering mengalami puting yang sakit. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang benar agar ibu tidak mengalami nyeri puting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Puskesmas Deby Cyntia Yun dengan 20 ibu nifas yang mengevaluasi kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pretest dan posttest. Hampir rata-rata ibu nifas diberikan promosi kesehatan (Edukasi) tentang teknik menyusui yang benar dengan terjadinya puting susu pada anak yang sebelumnya hanya memberikan ASI sebentar karena ibu sakit, karena ibu tidak mengetahuinya. , Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar masih kurang. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) didapatkan hasil 40% pengetahuan ibu baik dan 55% pengetahuan ibu cukup. ) dan rasa ingin tahu ibunya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa tenaga kesehatan membutuhkan edukasi yang luas kepada masyarakat, terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan ASI eksklusif. Bagi masyarakat sebaiknya lebih giat lagi dalam pelayanan kesehatan, betapa pentingnya memberikan ASI eksklusif dengan benar.
Kehamilan usia remaja dan kejadian bayi berat lahir rendah di Gunungkidul Edy Marjuang Purba; Theodola Baning Rahayujati; Mohammad Hakimi
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 32, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.05 KB) | DOI: 10.22146/bkm.7645

Abstract

Teenage pregnancy and low birth weight infants in GunungkidulPurposeThis study aimed to determine any association between teenage pregnancy and low birth weight in Gunungkidul district.MethodThe study used a retrospective cohort design. Samples were 394 people consisting of 197 people in the case group and 197 people in the control group. Case group subjects were teenage pregnant women (<20 years), while control group subjects were adult pregnant women (≥20 years) and both groups delivered a live birth. Case group were taken from all health centers that had complete record and control group were taken using systematic random sampling.ResultsTeenage pregnancy increases the risk of low birth weight babies. Related external factors consist of chronic energy deficiency, anemia and antenatal care visits, while the level of education and hypertension were not related.ConclusionMothers suffering from less chronic energy and anemia increase the risk of giving birth to low birth weight babies, especially in teenage mothers.
Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Daerah Urban Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah Tahun 2020 Edy Marjuang Purba
Jakiyah: Jurnal Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah Vol. 6 No. 1 (2021): JAKIYAH VOL 6 NO. 1 Juni 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Politeknik Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35721/jakiyah.v6i1.48

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sialang Buah cukup tinggi pada tahun 2019 (41,9%), tahun 2018 yaitu (40,7%), tahun 2017 (40,5%) dan tahun 2016 (32,3%). Prevalensi anemia pada ibu hamil di daerah urban masih cukup tinggi (35,4%). Urgensi penelitian ini adalah perlunya diketahui faktor risiko anemia ibu hamil sehingga dapat dikendalikan dan diatasi yang selanjutnya berdampak pada menurunnya angka anemia pada ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di daerah urban Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah tahun 2020. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational analitik yang dilakukan untuk mengetahui determinan prevalensi anemia pada ibu hamil di daerah urban Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah tahun 2020. Sampel penelitian adalah semua ibu hamil dari daerah urban (58 orang). Kadar Hb darah diperiksa menggunakan Stik/Hb Meter di Puskesmas Sialang Buah. Ibu hamil dinyatakan anemia apabila kadar Hb darah < 11gr/dl. Data yang dikumpulkan kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian: Hasil analilisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan konsumsi tablet Fe dengan anemia pada ibu hamil di daeral urban di Wilayah kerja Puskesmas Sialang Buah Tahun 2020. Tidak ada hubungan antara kehamilan remaja, pendidikan, status ekonomi dan kunjungan ANC dengan Fe dengan anemia pada ibu hamil di daeral urban di Wilayah kerja Puskesmas Sialang Buah Tahun 2020. Simpulan: Bagi Pihak Puskesmas, perlu melakukan penanganan dan tindak lanjut segera bagi ibu hamil yang terjaring anemia sehingga kejadian anemia tidak semakin parah. Bagi pihak Puskesmas juga diharapkan untuk tetap melaksanakan penyuluhan berkala untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan anemia dan monitoring konsumsi tablet Fe. Kata kunci: Anemia, Pengetahuan, Konsumsi tablet Fe, Urban
Factors Associated with the Irregularity of Antenatal Care Visits at the Amandraya Health Center in South Nias Regency in 2022 Surya Meistin Kristianti Hondro; Veronika Sinar Open Pasaribu; Edy Marjuang Purba; Herna Rinayanti Manurung; Eva Ratna Dewi; Marliani Marliani
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.813 KB)

Abstract

Antenatal care is an activity of supervising pregnant women to prepare pregnant women as well as possible both physically and mentally, as well as saving mothers and babies during pregnancy, childbirth and the postpartum period. In South Nias District the coverage of Antenatal Visits 1 (K1) was 87.10% in 2019 and K4 was 73.32. At the Amandraya Health Center the coverage of K1 to K4 in 2021 has not reached the expected target of 95%. The aim of this study was to find out the factors associated with the irregularity of antenatal care visits at the Amandraya Health Center in South Nias Regency in 2022. This type of research is an analytic observational study using a cross sectional approach. The population was all pregnant women at the Amandraya Health Center in South Nias Regency, namely 217 people. The sample in this study were 73 people obtained through simple random sampling technique. Data analysis was carried out to determine the distribution of frequencies and percentages of each variable to be studied which included: age, education, employment, parity, income and staff support. Data analysis was performed by statistical test using chi-square. There is a relationship between knowledge (p=0.001) and income (p=0.007), mothers and irregular antenatal care visits at the Amandraya Health Center in South Nias Regency in 2022. There is no relationship between mother's education, number of children and health workers and irregular antenatal care visits. It is suggested to the staff of the Amandraya Health Center in South Nias Regency to increase counseling activities so that pregnant women's knowledge about antenatal care increases and antenatal care visits can be carried out regularly from the 1st to the 3rd trimester.
Factors Associated with Compliance of Pregnant Women in Consuming Fe Tablets in the Working Area of the Pardamean Health Center, Pematang Siantar City in 2022 Tressy Sitanggang; Tetty Dalimunthe; Edy Marjuang Purba; Siti Nurmawan Sinaga; Lidya Natalia Sinuhaji; Eka Purnama Sari
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.197 KB)

Abstract

The prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia from 2013 was 37.1%, increasing to 48.9% in 2018. One of the causes of anemia is non-adherence in taking Fe tablets. The purpose of this study was to determine factors related to adherence. pregnant women consuming Fe tablets in the Working Area of the Pardamean Community Health Center, Pematangsiantar City in 2022. This type of research is an observational analytic study with a cross sectional design. The population in this study were all pregnant women in the Working Area of the Pardamean Public Health Center, Pematangsiantar City in 2022 from May to June, a total of 174 pregnant women. The sample size is 53 people taken using simple random sampling. The statistical test used is the Chi-square test. There is a significant relationship between knowledge (0.001) and behavior of health workers (0.025) with the adherence of pregnant women in consuming Fe Tablets. There is no significant relationship between the role of the family (0.655) and the compliance of pregnant women in consuming Fe tablets. It is recommended that health workers improve their services for pregnant women, especially controlling and following up consumption of Fe tablets in pregnant women.
The Relationship between Mother's Knowledge and Attitudes and Giving Early Complementary Breastfeeding at UPTD Boronadu Health Center South Nias Regency in 2022 Yentiria Fau; Painem Painem; Edy Marjuang Purba; Febriana Sari; Tetti Seriati Situmorang; Anna Waris Nainggolan; Rosmani Sinaga
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.901 KB)

Abstract

Giving complementary breastfeeding too early is one of the inhibiting factors for exclusive breastfeeding. The results of a preliminary survey conducted at the UPTD Health center Boronadu South Nias Regency where interviews were conducted with mothers and it was found that 8 mothers did not know that babies should only be given breast milk until they were 6 months old and they agreed that babies less than 6 months old were given additional food other than breast milk such as bananas, tea, formula milk and other foods. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers regarding early complementary breastfeeding at the UPTD Health center Boronadu South Nias Regency in 2022. This study was an analytic observational study with a cross sectional design. The population is all mothers having babies more than 6 months at the UPTD Health center Boronadu South Nias Regency, namely 118. The number of samples based on the sample formula is 48 people. There is a significant relationship between the knowledge (p=0.022) and attitudes (p=0.006) of postpartum mothers and the provision of early complementary breastfeeding in the UPTD Work Area of the Boronadu Health Center in 2022. It is also hoped that health workers at the UPTD Boronadu Health Center will be able to further increase public knowledge regarding complementary breastfeeding and increasing its role in efforts to achieve exclusive breastfeeding through counseling, which can be carried out at village meetings, posyandu and counseling during pregnancy checks.
THE EFFECT OF BABY MASSAGE ON BABY GROWTH IN HUTA HOLBUNG VILLAGE, ANGKOLA MUARATAIS DISTRICT, DISTRICT SOUTH TAPANULI Lidya Natalia Br Sinuhaji; Edy Marjuang Purba; Romauli Silalahi
International Journal of Midwifery Research Vol. 2 No. 1 (2022): International Journal of Midwifery Research
Publisher : Department of Midwifery, Faculty of Nursing and Midwifery, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/ijmr.v2i1.28

Abstract

Data from the Central Statistics Agency for North Sumatra Province (2020), the live birth rate is 292,875 babies, seeing the high number of live births in babies it is very important to provide a stimulus during the golden age so that there is no developmental delay. The purpose of this study was to determine the effect of baby massage on infant growth in Huta Holbung Village, Angkola Muaratais District, South Tapanuli Regency. This type of research is Pre Experimental Designs with one group pretest-posttest design. The study was conducted in Huta Holbung Village, carried out from March to June 2021. The population was all infants aged 1-12 months in Huta Holbung Village with a sample of 30 infants, of which 15 were the intervention group and 15 were the control group. Using purposive sampling technique. Data analysis used bivariate analysis with independent statistical test T-test. The average baby weight in the experimental group before the massage was done was 4560 grams and the average after the massage was 5350 grams, which means an increase in body weight of 17.32%, while in the control group the average weight at the beginning of the study was 4556 grams and the average body weight at the end of the study was 5170 grams, which means an increase in body weight of 13.48%. The test results obtained t count 6.221, (p = 0.000), t table 1.753 with a significance of 5%. Because t count is greater than t table (6,221 > 1,753). There is a significant effect of baby massage on the growth of infants aged 0-3 months in Huta Holbung Village, Angkola Muaratis District, South Tapanuli Regency in 2021.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAK LENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI DESA PUJI MULIO KEC. SUNGGAL KAB. DELI SERDANG TAHUN 2021 seh malem; Edy Marjuang Purba; Eva Ratna Dewi; Ribur Sinaga; Magdalena Barus; Rumondang Sitorus
Excellent Midwifery Journal Vol 5, No 1 (2022): EDISI APRIL
Publisher : STIKes Mitra Husada Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55541/emj.v5i1.198

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 memperlihatkan bahwa data cakupan Antenatal Care di Indonesia selama periode 3 tahun terakhir, pada tahun 2010-2013 yaitu tahun 2010 sebesar 92,7% dan tahun 2013 sebesar 95,4%. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Puj Mulio pada bulan Februari diketahui bahwa 6 dari 10 ibu hamil  tidak melakukan kunjungan antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan kunjungan antenatal care pada ibu hamil trimester pertama sampai trimester ketiga.. Jenis penelitian merupakan survey bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang hamil  yang melakukan kunjungan antenatal care di Desa Puji Mulio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang pada Juni 2021. Sampel dalam peneltian ini adalah sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 17 responden (56,7%), berpengetahuan kurang sebanyak 11 responden (36,7%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,6%). Ada hubungan penghasilan keluarga, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dengan ketidaklengkapan kunjungan ANC. dengan hasil uji statistik diperoleh p-value<0,05. Tidak ada hubungan paritas dengan ketidaklengkapan kunjungan ANC dengan hasil uji statistik diperoleh hasil p-value>0,05. Disarankanbagi tenaga kesehatan  yang ada dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang kunjungan ANC  pada ibu hamil supaya ibu hamil datang untuk melakukan pemeriksaan keadaan ibu hamil dan janin supaya dapat mencapai target penurunan  angka kematian ibu dan anak. Kata kunci : ketidaklengkapan, kunjungan ANC, pengetahuan