Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KORELASI ANTARA STATUS GIZI IBU MENYUSUI DENGAN KECUKUPAN ASI DI POSYANDU DESA KARANG KEDAWANG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO Pujiastuti, Nurul
Jurnal Keperawatan Vol 1, No 2 (2010): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.679 KB) | DOI: 10.22219/jk.v1i2.407

Abstract

KORELASI ANTARA STATUS GIZI IBU MENYUSUI DENGAN KECUKUPAN ASI DI POSYANDU DESA KARANG KEDAWANG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTOCorrelation Between Breastfeeding Mother Maternal Nutrition Status With Breastfeeding Adequacy In Posyandu of Karang Kedawung, Sooko, MojokertoNurul PujiastutiProgram Studi Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes MalangJl. A. Yani No 1 Lawang 65218e-mail: nurulpujiastuti@gmail.comABSTRAKMasalah gizi di Indonesia dan negara berkembang umumnya masih didominasi oleh masalah kurang energi protein (KEP), anemia besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), kekurangan vitamin A (KVA) dan masalah obesitas. Anemia umumnya dijumpai pada golongan rawan gizi yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak balita serta anak sekolah. Anemia atau gizi yang buruk pada ibu menyusui akan menyebabkan gangguan nutrisi dan produksi air susu ibu (ASI) menjadi kurang sehingga menimbulkan gangguan pertumbuhan bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi antara status gizi ibu menyusui dengan kecukupan ASI. Status gizi diukur dengan 3 indikator: IMB, LILA, dan Hb. Sedang kecukupan ASI diukur dengan indikator: tanda kecukupan ASI, BB bayi sebelum dan sesudah menyusu serta peningkatan BB bayi setelah 1 bulan. Penelitian ini menggunakan rancangan longitudinal (cohort). Hasil uji analisis statistik dengan mann whitney u test didapatkan tingkat signifikansi 95% (p = 0,009). Hasil uji analisis ditemukan tidak ada korelasi antara status gizi ibu menyusui (IMB dan LILA) dengan kecukupan ASI. Tetapi terdapat korelasi antara kadar Hb dengan kecukupan ASI. Kesimpulannya bahwa ibu menyusui dengan gizi buruk akan mempengaruhi kecukupan ASI karena tubuh membutuhkan zat gizi yang cukup untuk memproduksi ASI, tetapi tubuh tidak dapat memenuhi sehingga zat gizi tersebut diambil dari tubuh ibu dan berakibat makin lama ibu akan mengalami gizi yang bertambah buruk.Kata kunci: status nutrisi, ibu menyusui, kecukupan ASIABSTRACTProblem of gizi in Indonesia and developing countries in general still predominated by problem less energi protein, iron anaemia, trouble effect of iodine insuffiency, lacking of vitamin of A and problem of obesitas especially in metropolis. Anaemia of gizi is generally met at gristle faction of gizi that is pregnant mother, mother suckle, child of balita and also schoolchild. Anaemia at mother suckle will cause trouble of nutrisi production and irrigate mother milk become less. this clear generate growth trouble for baby which in giving irrigate mother milk. At mother with ugly gizi generally produce slimmer irrigate mother milk in number, while the qualities of depend on food which is eating. Generally there are degradation of fat rate, vitamin and carbohydrate. This study aims to know the relationship between the status of breastfeeding mothers with the adequacy of breastfeeding. This research is analytical research with longitudinal design up (cohort). Based on the results of test statistics with the mann whitney u test on the 95% level of confidence between the nutritional status of breastfeeding mothers with the adequacy of breastfeeding showed a significant relationship (p = 0,009). This explains that breastfeeding mothers who have poor nutrition affect the adequacy milk product. With the results of the research above, it is expected that the health through the village midwifes for more attention on the status of maternal nutrition on the nutritional needs of breastfeeding so that breastfeeding mothers can be improved by providing more counseling related to maternal nutrition and breastfeeding, such as the provision of vitamin tablets to the blood.Keywords: nutritional status, mother suckle, breastfeeding
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM BEROBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAUMAN KABUPATEN PONOROGO Pujiastuti, Nurul; Halis, Farida; Muhadi, Andi
Jurnal Keperawatan Vol 2, No 1 (2011): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v2i1.491

Abstract

Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa yang tidak adekuat dapat memperlambat proses penyembuhan dan kekambuhan yang lebib parah. Salah satu penyebab utaMa kegagalan pengobatan dan seringnya kekambuhan adalah pasien tidak disiplin Mengkonsumsi obat dengan teratur, mengeluh bosan, jenuh dan merasa tidak sembuh-seMbuh. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa dengan kepatuhan pasien dalam berobat dan menggunakan desain korelasi dengan jumlah responden 51 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner. Pengumpulan data untuk pernyataan yang berbentuk positif Menggunakan jawaban “ya” dengan nilai 1, “tidak dengan nilai 0, sedangkan pernyataan yang berbentuk negatif menggunakan jawaban “tidak” dengan nilai 1, “ya” dengan nilai 0. Analisis data Menggunakan uji statistik korelasi spearman’s rho dengan derajat kemaknaan alfa < 0,05. Hasil penelitian didapatkan 65% responden pengetahuannya baik tentang gangguan jiwa. Berdasarkan kepatuhan pasien dalam berobat, 33% kepatuhan pasien tidak baik dalam berobat. Dan hasil uji analisis statistik diketahui p = 0,000 (alfa < 0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa dengan kepatuhan pasien dalam berobat dengan hubungan yang sedang (r = 0,490) berpola positif. Disarankan untuk membuat program penyuluhan pada keluarga mengenai gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kepatuhan kontrol bagi keluarga yang menderita gangguan jiwa
PENINGKATAN PERILAKU MENYUSUI EKSKLUSIF MELALUI PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA SEBAGAI PERSONAL REFERENCE Pujiastuti, Nurul; Anantasari, Ririn; Kasiati, Kasiati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.129 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3094

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelurahan Kalirejo Kabupaten Malang, dilakukan pada kader posyandu dengan memberikan pelatihan pemberdayaan keluarga sebagai personal reference. Materi pelatihan meliputi keluarga sebagai personal reference, perilaku menyusui eksklusif, tahapan menyusui, kondisi yang sering dijumpai dalam menyusui, dan seputar Air Susu Ibu (ASI)  perah. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis kebutuhan penyusunan modul pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan dokumentasi kegiatan Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan yang telah diberikan berdasarkan penilaian pre-test dan post-test. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Sebelum mengikuti pelatihan pemahaman kader posyandu terhadap materi sebesar 47,37%, sedangkan setelah mengikuti pelatihan pemahaman peserta meningkat menjadi 93,68%. Hal yang sama juga terjadi saat mempraktekkan ketrampilan dalam memberikan motivasi pada keluarga dengan ibu hamil, sebelum pelatihan, ketrampilan kader posyandu sebesar 41,05%, sedangkan setelah mengikuti pelatihan, ketrampilan kader posyandu meningkat menjadi 84,21%.  Abstract: Community Service Activities (PKM) in Kalirejo Village, Lawang District, Malang Regency, will be effectively carried out for posyandu cadres by providing family empowerment training as a personal reference. The training materials provided include family empowerment as a personal reference, exclusive breastfeeding behavior, stages of breastfeeding, conditions that are often encountered in breastfeeding, and expressed breast milk. This activity consists of several stages, namely data collection, identification of problems, analysis of training material requirements, design and preparation of training modules, implementation of training, documentation of activities and reports. From the results of the assessment that has been done, the level of understanding of the participants obtained from the training material provided based on pre-tes and post-test assessments. The results of the assessment showed that there was an increase in the understanding of the participants before and after attending the training. Before attending the posyandu cadre training, the participants 'understanding of the material was 47.37%, while after attending the training the participants' understanding increased to 93.68%. The same thing happened to the understanding when practicing the skills in providing motivation to families with pregnant women, before the training, the skills of posyandu cadres were 41.05%, while after attending the training , posyandu cadre skills increased to 84.21%.
RUANG IBU SAYANG ANAK (RAISA) DALAM MENINGKATKAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF Pujiastuti, Nurul; Sutjiati, Endang; Retnowati, Lucia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4484

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di desa Balongdowo dan desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, dilakukan pada kader posyandu dengan membentuk ruang ibu sayang anak (RAISA) sebagai wadah dalam melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu sehingga menjadi kader posyandu yang ready, response, dan smart. Saat pembentukan RAISA, sekaligus dilakukan FGD (focus group discussion) di masing-masing desa untuk menggali pengalaman dan hambatan terkait perilaku menyusui eksklusif. Kegiatan FGD terdiri dari beberapa tahapan yaitu memberikan 14 pertanyaan seputar ASI eksklusif pada tiap kader posyandu, selanjutnya tiap kader posyandu menjawab semua pertanyaan secara bergantian, dan pemberian materi dari narasumber yaitu bidan Polindes yang ada di tiap desa. Dari hasil FGD diperoleh informasi bahwa hambatan perilaku menyusui terbesar adalah ibu bekerja sehingga bayi diberikan susu formula dengan alasan agar bayi tidak rewel dan mudah ditinggal bekerja, serta masih adanya budaya pemberian pisang yang dicampur nasi untuk bayi usia 2 minggu ke atas. Usulan pelatihan dari kader posyandu antara lain teknik memerah ASI, perawatan puting susu hamil, perawatan payudara nifas, cara memandikan bayi, cara menyendawakan bayi, berbagai macam posisi menyusui, pijat bayi untuk tumbuh kembang, senam nifas, dan senam hamil. Dari hasil FGD ini selanjutnya akan disusun modul sebagai panduan dalam memberikan pelatihan pada kader posyandu. Abstract:  Community Service Activities (PKM) in Balongdowo and Balonggabus Villages, Candi Subdistrict, Sidoarjo Regency, were carried out on posyandu cadres by forming mother-to-child room (RAISA) as forum for activities that can increase the knowledge and skills of Posyandu cadres so that they become ready, response, and smart posyandu cadres. During the formation of RAISA, a focus group discussion (FGD) was held in each village to explore experiences and obstacles related to exclusive breastfeeding. The FGD activity consisted of several stages, namely giving 14 questions about exclusive breastfeeding to each posyandu cadre, then each posyandu cadre answered all the questions in turn, and providing material from the resource person, namely the Polindes midwife in each village. From the results of the FGD, information was obtained that the biggest obstacle to breastfeeding behavior was that the mother worked so the baby was given formula milk on the grounds that the baby was not fussy and easy to leave to work, and there was still a culture of giving bananas mixed with rice to babies aged 2 weeks and over. The training proposals from posyandu cadres include milking techniques, care for pregnant nipples, postpartum breast care, how to bathe babies, how to burp a baby, various breastfeeding positions, massage for growth and development, postpartum exercise, and pregnancy exercises. From the results of this FGD, a module will be compiled as a guide in providing training to posyandu cadres.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK PRA-SEKOLAH TENTANG JAJANAN SEHAT DAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN MELALUI LAGU ANAK Pujiastuti, Nurul; Retnowati, Lucia; Widiani, Esti; Hidayah, Nurul
Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) Vol 7 No 2 (2023): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/j.idaman.v7i2.3891

Abstract

The reasons behind snacking habits in children include children not having breakfast, children's psychology, biological needs, and parental behavior. One of the efforts to introduce healthy snacks to preschool children is through children's songs that can be sung every day so that children know about healthy snacks. The purpose of this community service is to increase the knowledge of preschool children about how to choose healthy snacks and the six steps of washing hands. This community service activity was carried out at the ABA Kindergarten, Sumberporong Village, Kec. Lawang Kab. Unfortunately and given to 14 children. The implementation of the activity consists of 3 (three) stages, namely assessment, education, and evaluation. The assessment stage is carried out by assessing children's knowledge about healthy snacks and the six steps of washing hands. The education stage is carried out through the method of singing songs about healthy snacks and six steps of washing hands with blackboard media to write song lyrics. The evaluation stage was carried out by asking children about their commitment to washing their hands with six steps and choosing healthy snacks. The results of community service activities showed that there was an increase in children's knowledge about the six steps of washing hands and choosing healthy snacks after being given education. The results of the evaluation showed that the children had a commitment and were willing to do the six steps of washing their hands and choosing healthy snacks. The activity of singing a song about the six steps of washing hands and choosing healthy snacks is carried out every day at the beginning of the meeting so that children memorize and remember the steps to wash their hands and choose healthy snacks
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI SEREH TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Safinatunnajah, Salma; Subekti, Imam; Pujiastuti, Nurul
Jurnal Keperawatan Terapan Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Terapan (E-Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jkt.v10i1.4139

Abstract

Poor sleep quality reduces antibodies and increases feelings of weakness and fatigue, the hormone cortisol and sympathetic nervous system will change when a person's sleep quality is poor which can cause blood pressure to increase (1). Aromatherapy is one of the nonpharmacological therapies that can be performed where aromatherapy does not cause dependence. The aim of this study is to look at the effect of lemongrass aromatherapy on sleep quality in the elderly who suffer from hypertension. This research is pre-experimental research, a design used that is pretest-postest for one group. This study uses a quota sampling method with a sample number of 10 elderly people based on inclusion and exclusion criteria. The PSQI questionnaire is used as an instrument of data collection. The intervention is in the form of lemongrass aromatherapy through a reed diffuser. Because the data is not normally distributed, the Wilcoxon test is used. The results of the study were obtained p-value of 0.01 which showed that there were differences in sleep quality before and after obtaining lemongrass aromatherapy, meaning that there was an influence on the administration of lemongrass aromatherapy to sleep quality in hypertensive elderly people.
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK TENTANG SENAM OTAK UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR Pujiastuti, Nurul; Handoko, Lukman; Gustirini, Ria; Indriani, Ririn; Sugiyatmi, Tri Astuti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22313

Abstract

Abstrak: Gerakan senam otak menghubungkan otak, indera, dan tubuh untuk merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan relaksasi, kejernihan pikiran, dan fokus. Adanya gerakan dan tempo yang teratur pada senam otak sehingga dapat dengan mudah diikuti anak. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang senam otak pada anak usia sekolah untuk meningkatkan softskill anak dalam konsentrasi belajar di Desa Kemantren Kec. Purwosari Kab. Pasuruan. Metode pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan kesehatan dengan sasaran anak usia sekolah. Peserta pengabmas sebesar 8 orang. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa anak memiliki konsentrasi belajar sebagian besar kurang saat pre-test dan sebagian besar baik saat post-test. Konsentrasi belajar anak usia sekolah dinilai menggunakan skala tes The Army Alpha. Rata-rata nilai sebelum diberikan senam otak yaitu 2-7 (kategori rendah-sedang). Sedangkan rata-rata nilai setelah diberikan senam otak yaitu 8-12 (kategori tinggi-sangat tinggi). Kesimpulan pendidikan kesehatan tentang senam otak pada anak usia sekolah dapat meningkatkan konsentrasi belajar sebesar 100%.Abstract: Brain gymnastics movements connect the brain, senses, and body to stimulate the central nervous system, enhancing relaxation, mental clarity, and focus. The regular movements and tempo in brain gymnastics make it easy for children to follow. The objective of community service is to provide health education about brain gymnastics to school-aged children to improve their soft skills in learning concentration in Kemantren Village, Purwosari Sub-district, Pasuruan Regency. The method of community service is through health counseling targeting school-aged children. There were 8 participants in the community service program. The results of the community service show that children mostly had inadequate learning concentration during the pre-test and mostly had good concentration during the post-test. The learning concentration of school-aged children was assessed using The Army Alpha test scale. The average score before brain gymnastics was given ranged from 2-7 (low-medium category). Meanwhile, the average score after brain gymnastics ranged from 8-12 (high-very high category). The conclusion is that health education about brain gymnastics for school-aged children can increase learning concentration by 100%.
Peningkatan Keterampilan Pembuatan Pamflet Elektronik Sebagai Media Sosialisasi Kegiatan Posyandu dalam Manajemen PTM Kardiovaskuler Melalui Pelatihan Penggunaan Aplikasi Canva pada Kader Widiani, Esti; Hidayah, Nurul; Pujiastuti, Nurul
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15376

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM)  kardiovaskular merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat utama yang membutuhkan perhatian serius dalam pengelolaannya. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) lansia berperan penting dalam sosialisasi dan penyuluhan terkait manajemen PTMK. Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan penyampaian informasi, artikel ini mengkaji penerapan pelatihan penggunaan aplikasi Canva dalam pembuatan pamflet elektronik oleh kader Posyandu. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam membuat pamflet elektronik yang informatif dan menarik sebagai media sosialisasi. Metode yang digunakan adalah pelatihan intensif dan evaluasi keterampilan kader sebelum dan setelah pelatihan. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan kader dalam pembuatan pamflet elektronik, serta peningkatan kualitas dan daya tarik media sosialisasi yang dihasilkan. Pelatihan penggunaan alat digital modern dalam mendukung upaya penyuluhan kesehatan, khususnya dalam manajemen PTM Kardiovaskuler di komunitas. Penggunaan pamflet elektronik yang dirancang dengan baik dapat memperkuat efektivitas komunikasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan dan pengelolaan PTM Kardiovaskuler.
PELATIHAN ASI PERAH PADA IBU HAMIL PEKERJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN ASI EKSKLUSIF Pujiastuti, Nurul; Asiyah, Siti; Gustirini, Ria; Indriani, Ririn; Pratamaningtyas, Susanti
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i2.1630

Abstract

Manfaat ASI dapat dirasakan oleh ibu menyusui, bayi, keluarga, lingkungan sekitar, bahkan negara. Namun, hanya sebagian bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif. Hal ini disebabkan, salah satunya yaitu bayi ditinggal ibu bekerja. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil yaitu melalui pelatihan ASI perah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dalam memerah ASI. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan sasaran ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di desa Martopuro. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan pada 10 peserta. Pada pre-test, 70% peserta memiliki pengetahuan yang kurang, sedangkan pada post-test, 80% peserta memiliki pengetahuan yang baik. Untuk keterampilan, 70% peserta memiliki keterampilan yang kurang sebelum pelatihan, dan 60% peserta memiliki keterampilan yang baik setelah pelatihan. Kesimpulannya, pelatihan ASI perah terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang cara memerah ASI, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk memberikan ASI kepada bayinya setelah melahirkan dan kembali bekerja
Pengaruh Terapi Bermain Plastisin Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Mengalami Hospitalisasi Vanesa Titiaji, Veren; Ain, Hurun; Pujiastuti, Nurul
The Health Researcher's Journal Vol. 1 No. 01 (2024): The Health Researchers Journal
Publisher : The SDGS Forum Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Hasil survei UNICEF tahun 2012 menunjukkan prevalensi anak yang menjalani perawatan di rumah sakit sekitar 84%. Pada masa prasekolah jenis permainan salah satunya adalah skill play. Jenis permainan skill play ini sering dipilih oleh anak, karena dapat menstimulasi kemampuan motorik halusnya. Salah satu permainan skill play adalah bermain lilin (playdough). Dengan tujuan menjelaskan tingkat kecemasan dan pengaruh pemberian terapi bermain plastisin pada anak yang menjalani hospitalisasi sebelum dan sesudah diberikannya terapi. Penelitian ini menggunakan metode literature review, database yang digunakan Garuda, dan Google Scholar dengan keyword (((play therapy) AND clay therapy) AND anxiety) AND anxiety about hospitalization) AND pre-school)). Dilakukan seleksi pada 6 artikel menggunakan JBI Critical Appraisal Tools. Penyelesaian dengan memperhatikan PICO, kemudian artikel dianalisis satu-persatu. Hasil dari 6 artikel yang ditelaah, bahwa sebelum diberikan terapi bermain rata-rata responden mengalami tingkat kecemasan sedang hingga berat dan setelah diberikan terapi bermain didapatkan rata-rata responden mengalami tingkat kecemasan sedang hingga ringan. Ada pengaruh pemberian terapi terhadap penurunan tingkat kecemasan. Metode penelitian yang digunakan yaitu 2 jurnal menggunakan quasi eksperimen dan 4 jurnal menggunakan pre-eksperimen. Diharapkan petugas kesehatan dapat menerapkan terapi bermain khususnya bermain plastisin untuk menurunkan tingkat kecemasan.