Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Usia Resiko Tinggi dan Perdarahan Post Partum Harumi, Ani Media; Kasiati, Kasiati
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.927 KB) | DOI: 10.31290/jiki.v(3)i(2)y(2017).page:91-95

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to analyze the relationship of age high risk with the incidence ofbleeding post partum in dr. M. Soewandhie Surabaya hospital. This research is analytic with an approachof a sectional cross. The study population was all post partum mothers in the Dr. M. Soewandhie Surabayahospital in January 2016 to March 2017, which amounts to an average of 1840respondents while theresearch sample number 182. Measuring collection sheet data obtained by systematic random sampling.The Study was conducted Chi-Square test obtained mean count X2 (0,00) is less than á (0.05) thenH0 is rejected and H1 accepted it means that there is a relationship between the age of high risk withbleeding post partum. Conclusion, there is a relationship between the age of high risk with the incidenceof bleeding post partum in the Spaceof the Maternity room Dr. Moch. Soewandhie Surabayahospital.
PERBEDAAN PENYEMBUHAN PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR ANTARA YANG DIRAWAT ALKOHOL 70% DAN TANPA ALKOHOL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN ., Kasiati,; ., Mustayah; Anantasari, Ririn
Jurnal Keperawatan Vol 1, No 2 (2010): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.751 KB) | DOI: 10.22219/jk.v1i2.417

Abstract

PERBEDAAN PENYEMBUHAN PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR ANTARA YANG DIRAWAT ALKOHOL 70% DAN TANPA ALKOHOLDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI KABUPATEN PASURUANDifferences In Placenta Cords Healing on Newborn Between Treated With or Without Alcohol 70% In Purwosari, PasuruanKasiati1, Mustayah2, Ririn Anantasari31,2,3)Program Studi Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes MalangJl. A. Yani No 1 Lawang 65218*)e-mail: kasiatilawang@yahoo.comABSTRAKKesehatan bayi merupakan modal dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Upaya untuk mewujudkannya perlu perawatan bayi yang baik dan benar, khususnya perawatan tali pusat supaya terhindar dari Tetanus neonatorum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyembuhan pusat pada bayi baru lahir antara yang dirawat alkohol 70% dengan tanpa alkohol di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian yang digunakan adalah komparatif’jumlah sampel adalah 30 bayi. Sample dibagi menjadi 2 bagian: 15 bayi dilakukan perawatan tali pusat dengan alkohol 70 %, dan 15 bayi perawatan talipusat dengan kering tertutup dan cara pengumpulan datanya dengan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyembuhan pusat bayi yang dirawat dengan alkohol 70% dan non alkohol (kering tertutup) sama-sama tidak menimbulkan infeksi adalah sebanyak 15 bayi (100%),tapi pada perawatan non alkohol ditemukan tali pusatnya berbau busuk 2 bayi, sedangkan lama pelepasan tali pusat pada bayi dengan perawatan kering tertutup lebih cepat (70.105) selisih waktu 35 jam dibandingkan dengan perawatan dengan alkohol. Untuk perbedaan berdasarkan analisis uji statistik independent T test dengan p 2,04 > 0,05 maka t hitung lebih kecil dari t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap penyembuhan pusat pada bayi baru lahir antara yang dirawat alkohol 70% dengan non alkohol. Kesimpulannya adalah pelaksanaan perawatan sistem kering tertutup memerlukan pelaksanaan yang baik dan benar sehingga terhindar dari infeksi dan bau busuk, perawatan ini aman, efektif dan ekonomis. Bila tidak yakin keadaan tali pusat bayi baru lahir tidak baik dan pelaksanaan selama perawatan di rumah tidak bisa terjamin, maka perawatan tali pusat menggunakan antiseptik atau antimikrobial seperti alkohol 70% akan lebih baik dilakukan untuk menghindari infeksi tali pusat seperti Tetanus neonatorum.Kata kunci: bayi, tali pusat, alkohol 70% dan tanpa alkoholABSTRACTThe babyhealth is an important thing of the development of strong, qualified, and productivegeneration. The right baby’s care is needed in order to make it, especially the treatment on navel in order to get avoided from Tetanus neonatorum. The objective of this research is to know the differencesbetween the usage of alcohol 70% and no alcohol in healing baby’s navel in Puskesmas Purwosari Pasuruan. A comparative research design was used as the design of the study. The subjects of this study were 30 babies as the sample. The sample are divided into two, first sample consist of 15 babies who their navel was healed by using alcohol 70%, and the last 15 babies was healed using no alcohol. The writer used only an instrument to collect the data, namely observation. The result of the study showed that there were the similar result of healing the baby’s navel in two ways; using alcohol 70% and without using alcohol, that is no infection in healing 15 baby’s navel (100%). How ever, in healing without using alcohol is found that two baby’s navels were smell putrid odor. The release of navels without using alcohol is 35 hours faster than using alcohol. T-test independent statiscal analysis was used in this research with p 2,04 > 0,05 so t counted smaller that t on the column, means that there were no significant different between the usage of alcohol 70% and no alcohol in healing of baby’s navel. Then it can be justified that the alcohol dry healing navel system needs the right ways and procedures in order to get avoided from infection and putrid odor. Beside that, this treatment is save, and effective. The usage of antiseptic and antimicrobial such like alcohol 70% is better used in order to get avoided from Tetanus neonatorum if we are not sure of the no alcohol dry healing treatment.Keywords: baby, navel, alcohol 70% and no alcohol
PENINGKATAN PERILAKU MENYUSUI EKSKLUSIF MELALUI PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA SEBAGAI PERSONAL REFERENCE Pujiastuti, Nurul; Anantasari, Ririn; Kasiati, Kasiati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.129 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3094

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelurahan Kalirejo Kabupaten Malang, dilakukan pada kader posyandu dengan memberikan pelatihan pemberdayaan keluarga sebagai personal reference. Materi pelatihan meliputi keluarga sebagai personal reference, perilaku menyusui eksklusif, tahapan menyusui, kondisi yang sering dijumpai dalam menyusui, dan seputar Air Susu Ibu (ASI)  perah. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis kebutuhan penyusunan modul pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan dokumentasi kegiatan Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, diperoleh tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan yang telah diberikan berdasarkan penilaian pre-test dan post-test. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Sebelum mengikuti pelatihan pemahaman kader posyandu terhadap materi sebesar 47,37%, sedangkan setelah mengikuti pelatihan pemahaman peserta meningkat menjadi 93,68%. Hal yang sama juga terjadi saat mempraktekkan ketrampilan dalam memberikan motivasi pada keluarga dengan ibu hamil, sebelum pelatihan, ketrampilan kader posyandu sebesar 41,05%, sedangkan setelah mengikuti pelatihan, ketrampilan kader posyandu meningkat menjadi 84,21%.  Abstract: Community Service Activities (PKM) in Kalirejo Village, Lawang District, Malang Regency, will be effectively carried out for posyandu cadres by providing family empowerment training as a personal reference. The training materials provided include family empowerment as a personal reference, exclusive breastfeeding behavior, stages of breastfeeding, conditions that are often encountered in breastfeeding, and expressed breast milk. This activity consists of several stages, namely data collection, identification of problems, analysis of training material requirements, design and preparation of training modules, implementation of training, documentation of activities and reports. From the results of the assessment that has been done, the level of understanding of the participants obtained from the training material provided based on pre-tes and post-test assessments. The results of the assessment showed that there was an increase in the understanding of the participants before and after attending the training. Before attending the posyandu cadre training, the participants 'understanding of the material was 47.37%, while after attending the training the participants' understanding increased to 93.68%. The same thing happened to the understanding when practicing the skills in providing motivation to families with pregnant women, before the training, the skills of posyandu cadres were 41.05%, while after attending the training , posyandu cadre skills increased to 84.21%.
MUATAN MORAL DALAM CERITA NAGASASRA DAN SABUK INTEN KARYA S.H. MINTARDJA Handito, Tri; Kasiati, Kasiati; Septi, Septi
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 21, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v21i2.9744

Abstract

This study aims to identify the content of moral values contained in the Nagasasra and Sabukinten stories written by SH Mintardja volumes I through volume III. This research is a content analysis research with a qualitative approach. In this research the researcher becomes the main instrument of data collection. In the process of collecting data, researchers used research aids in the form of data cards and check lists. Data cards were used to record sentences in the form of conversations and portrayals of the situation and behavior of characters in the Nagasasra and Sabuk Inten stories. The captured data was then presented in the form of a statement in the form of a description of moral values. The results of the study found that there were good moral values and bad moral values that are manifested in various depictions of the behavior of the characters. Good behavior includes godly values (in the form of belief in the existence and power of God, surrender/ surrender to God, giving thanks, repenting, praying, and praying), loyalty (in the form of loyalty between husband and wife, loyalty of a soldier towards the king / leadership, and loyalty to the land of his birth), love for the country, love for the environment, responsibility, honesty, being respectful and polite, humble, and the delivery of moral values in the form of song. The bad morals were reflected in bad behavior, including not believing in the existence and power of God, cruel, greedy, immorality, cunning / cheating, arrogant / proud, defaming, stealing / robbing, low self-esteem, despair, and destructive natural. The most moral values found in the Nagasasra and Sabuk Inten volumes I through III are the value of helping (31.15%), the value of courtesy (26.23%), the value of God (16.39%), the value of loyalty ( 9.84%), the value of responsibility (6.56%), the value of humility (4.92%), the value of love for nature (3.28%), and moral messages in the form of song (1.64%).
Implementasi TV Sekolah sebagai Wahana Kompetisi Kreatifitas Guru Berbasis IT di TK Kemala Bhayangkari 01 Ternate Kasiati, Kasiati; Pertiwi, Hikma; Hataul, Santy; Aljufry, Lubna; Watini, Sri
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.126 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i3.1699

Abstract

Kreativitas guru menjadi tertantang ketika adanya TV Sekolah  yang hadir ditengah tengah Lembaga atau sekolah Kemala Bhayangkari 01 Ternate. TV sekolah hadir membawa tampilan baru di TK Kemala Bhayangkari,  semua kegiatan anak anak ditampilkan di TV sekolah berubah video kegiatan atau video pembelajaran, sehingga disini guru dituntut membuat video kegiatan yang menarik untuk diunggah di TV sekolah, sehingga orang tua yang sudah mendapatkan Link bisa melihat kegiatan anak anak mereka, apabila dari guru kelas tidak membuat video kegiatan otomatis kegiatan mereka tidak bisa terlihat di TV sekolah dan pastinya orang tua akan bertanya-tanya kenapa tidak ada kegiatan anak mereka di TV. dari sini Kepala sekolah membuat aturan untuk semua guru tiap kelas wajib membuat video kegiatan atau pembelajaran sehingga bisa di unggah di TV sekolah. jadi otomatis semua guru berlomba lomba membuat video yang menarik, dan yang belum bisa membuat video mau tidak mau harus belajar membuat video kegiatan.
Model Pembelajaran Sentra Pada Anak Usia Dini Kasiati, Kasiati; Al-jufry, Lubna; Fransiska Daisiu, Konny; Wonna Wara, Ludgardis; Priyanti, Nita
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2022): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif NU Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.372 KB) | DOI: 10.62775/edukasia.v3i2.80

Abstract

Penerapan model pembelajaran Sentra pada anak usia dini. Permasalahan ini diteliti dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya studi kasus. Subyek penelitian yang terlibat adalah anak, guru, dan orangtua. Data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik uji validitas data dengan perpanjangan pengamatan,ketekunan pengamatan, triangulasi sumber dan triangulasi tenik. Hasil penelitian penerapan model pembelajaran sentra dilakukan dengan penyelenggaraan pembelajaran berfokus pada anak dalam lingkaran menggunakan empat jeniDrs pijakan yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main. Penerapan model pembelajaran sentra dapat menstimulus anak untuk dapat mengoptimalkan enam bidang perkembangana anak. Media pembelajaran yang digunakan yaitu APE dan juga pemanfaatan barang bekas.
Pengembangan Kreatifitas dalam Islam pada Anak Usia Dini di TK Al Khairat Ternate Kasiati, Kasiati; Al-jufry, Lubna; Fransiska Daisiu, Konny; Wonga Wara, Ludgardis; Chalid, Nurbani
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2023): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif NU Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.632 KB) | DOI: 10.62775/edukasia.v4i1.86

Abstract

Pengembangan kreativitas dalam pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan oleh setiap elemen Pendidikan, khususnya bagi tenaga pendidik atau guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan menarik dengan menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntunan materi. Permasalahan ini diteliti dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitiannya studi kasus. Subyek penelitian yang terlibat adalah anak atau peserta didik, kepala sekolah dan guru sebagai sample penelitian. Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dan data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM MENJAGA KUALITAS PRODUK OLAHAN LOKAL DAUN KATUK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI Pujiastuti, Nurul; Kundarti, Finta Isti; Widiani, Esti; Asiyah, Siti; Kasiati, Kasiati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25903

Abstract

Abstrak: Kader posyandu merupakan kader kesehatan yang berasal dari warga masyarakat yang dipilih oleh masyarakat serta bekerja secara sukarela untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah kerja posyandunya. Selain itu, agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, dapat dilakukan melalui kewirausahaan. Salah satu kewirausahaan yang dilakukan yaitu membuat olahan lokal daun katuk, yang memerlukan cara dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam menjaga kualitas produk olahan lokal daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat yaitu kegiatan pelatihan dalam menjaga kualitas produk olahan lokal daun katuk. Sasaran pelatihan yaitu kader posyandu Desa Martopuro Kec. Purwosari Kab. Pasuruan sebanyak 40 orang. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan peserta saat pre-test sebesar 50% baik dan post-test sebesar 90% baik. Hasil pelatihan untuk nilai keterampilan, saat pre-test sebesar 45% baik dan post-test sebesar 85% baik. Kesimpulan dari pelatihan menjaga kualitas produk olahan lokal daun katuk berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dapat meningkatkan jiwa kewirausahaannya dan membantu ibu menyusui dalam memilih bahan yang tepat dan berkualitas untuk asupan sehari-hari.Abstract: Posyandu cadres are health cadres selected by the community and work voluntarily to help improve the health of the community in their posyandu area. Additionally, in order to improve the economic welfare of families, entrepreneurship can be undertaken. One form of entrepreneurship is the production of local processed katuk leaves, which requires methods to maintain the quality of the products produced. The aim of this community service is to enhance the knowledge and skills of posyandu cadres in maintaining the quality of local processed katuk leaf products to increase breast milk production. The method used in this community service is training activities on maintaining the quality of local processed katuk leaf products. The training targets are 40 posyandu cadres from Martopuro Village, Purwosari District, Pasuruan Regency. The training results showed that participants' knowledge during the pre-test was 50% good and 90% good during the post-test. The training results for skill scores showed 45% good during the pre-test and 85% good during the post-test. The conclusion of the training on maintaining the quality of local processed katuk leaf products successfully increased the knowledge and skills of posyandu cadres regarding how to select the right and quality materials, process raw materials into flour, food packaging, and product aesthetics (product design). It is hoped that by increasing the knowledge and skills of posyandu cadres, their entrepreneurial spirit will be enhanced, and they can assist breastfeeding mothers in selecting the right and quality materials for daily consumption.