Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan

Perlakuan Trichoderma koningii dan Biourine terhadap Pengendalian Penyakit Moler (Fusarium oxysporum), Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Tanah Mineral Nurul Hidayati; Pienyani Rosawanti; Ninik Karyani
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.543 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.83-92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara agen hayati Trichoderma koningii dan Biourine serta masing-masing perlakuan tunggal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Lahan, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan.  Peneitian  ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Faktorial  2 faktor, masing - masing 4 taraf dalam 3 kelompok. Faktor I adalah pemberian agen hayati Trichoderma koningii dengan 4 taraf sebagai berikut : T0 = 0 kg/ha, T1 = 500 kg/ha, T2 = 600 kg/ha, T3 = 700 kg/ha. Faktor II adalah pemberian biourine dengan 4 taraf yaitu : B0 = 0 liter/ha, B1 = 10.000 liter/ha, B2 = 15.000 liter/ ha, B3 = 20.000 liter/ha.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa aplikasi Trichoderma koningii berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah umbi per rumpun. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan T3 (dosis Trichoderma koningii 700 kg/ha). Perlakuan pemberian Biourine berpengaruh nyata terhadap parameter serangan penyakit moler pada umur 28, 35 dan 42 HST, persentase serangan penyakit moler terendah diperoleh pada perlakuan B1 (dosis Biourine 10.000 liter/ha). Budidaya bawang merah disarankan menggunakan Trichoderma koningii dosis 700 kg/ha, dapat meningkatkan bobot basah umbi per rumpun dan penggunaan Biourine dosis rendah 10.000 liter/ha dapat menurunkan serangan penyakit moler.