Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : HSG (Health Science Growth) Journal

UJI IN VIVO AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG DUKU (Lansium domesticum Corr.) TERHADAP Plasmodium berghei PADA MENCIT PUTIH GALUR SWISS Hadi Sudarjat
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 1 No 1 (2016): Health Science Growth ( HSG ) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan global. Dimana malaria setiap tahunya menginfeksi 70 juta orang di dunia dengan mortalitas 1%. Di lain pihak, penggunaan tanaman sebagai antimalarial telah banyak diketahui. Telah dilakukan pengujian secara invivo aktivitas antiplasmodium dari ekstrak etanol kulit batang duku (Lansium domesticum Corr.) terhadap plasmodium berghei pada mencit putih galur Swiss secara intraperitoneal. Ekstrak diberikan secara oral dengan dosis 180, 360, dan 720 mg/kg Berat Badan (BB). Sebagai kontrol negatif digunakan PGA 3% dan kontrol positif digunakan  kombinasi obat pirimetanim-sulfadoksin 5 mg/kg BB. Aktivitas antiplasmodium dilihat dari jumlah parasitemia pada ulas darah tipis yang diambil sampai dengan hari ke-13. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 1.000x dan dihitung jumlah parasitemia sampai hari ke-13. Hasil pengujian menunjukan bahwa ekstrak dosis 360 mg/kg BB mempunyai aktivitas terbaik  (daya hambat parasitemia 97,8%) dibandingkan dengan dosis 180 (daya hambat parasitemia 65,89%)dan 720 mg/KG BB (daya hambat paracitemia 88,5%). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang duku dapat menghambat pertumbuhan Plasmodium berghei berdasarkan uji Newman Keuls dimana dosis 360 mg/kg BB dan kontrol positif berbeda signifikan terhadap kontrol negatif. Kata Kunci : Antiplasmodium, Lansium domesticum Corr., Plasmodium berghei
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Disfasia Perkembangan Anak di Kota Karawang Hadi Sudarjat; Mally G Sholih; Ahsanal Kasasiah
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 3 No 1 (2018): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBeberapa anak gagal mengembangkan kemampuan berbahasanya tanpa alasan yang jelas. Ketidakmampuan tersebut biasanya terlihat dari kesulitan dalam menghasilkan dan memahami bahasa lisan, kurangnya kepintaran atau gangguan perkembangan lainnya. Hal ini biasanya menyebabkan kesulitan membaca dan menulis,  dalam sejumlah besar kasus,  kesulitan bahasa tersebut akan berlangsung terus-menerus sampai masa remaja. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei- Juni 2018 di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang dan di Masyarakat wilayah Karawang.Penelitian ini bertujuan menggambarkan faktor tingkat tingkat pendidikan ibu, status merokok di keluarga, dan status kehamilan ibu dengan disfasia perkembangan pada anak di Karawang selain itu juga menentukan korelasi antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan metode pengisian quisioner dan wawancara oleh orang tua pasien anak terdiagnosis disfasia sebagai kelompok kasus dan pada orang tua anak pada masyarakat di sekitar sebagai kelompok kontrol.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu yang paling banyak adalah SMA baik di kelompok kontrol maupun kelompok kasus. Pada kelompok kasus 60% anggota di keluarganya ada yang merokok sedangkan di kelompok kontrol 86,4%. Status kehamilan yang paling banyak adalah multigravida baik pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol. Anak yang mengalami panas kejang pada kelompok kasus ada sebanyak 50% sedangkan pada kelompk kontrol ada sebanyak 13,6%. Anak dengan keterpaparan multimedia lebih dari 1 jam di kelompok kasus ada sebanyak 80% sementara di kelompk kontrol sebanyak 31,8%. anggota keluarga yang mengalami disphasia di kelompok kasus ada sebanyak 46,7% sedangkan di kelompok kontrol ada sebanyak 4,6%. Kata Kunci : Disfasia, Identifikasi faktor risiko, dan keterpaparan multimedia
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI KECAMATAN CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Linda Riski Sefrina; Hadi Sudarjat
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 4 No 1 (2019): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah kesehatan adalah dengan pelayanan kesehatan dalam bentuk Posyandu. Keaktifan kader Posyandu penting demi keberlangsungan kegiatan Posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keaftifan kader Posyandu. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Dawuan Barat dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 50 kader Posyandu. Analisis data yang digunakan adalah Uji Sommers. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan terhadap keaktifan kader Posyandu adalah komitmen, kunjungan petugas kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat. Kata Kunci : kader Posyandu; keaktifan; Karawang
Gambaran Penggunaan Antibiotik Berdasarkan metode ATC/DDD dan DU 90% di salah satu PUSKESMAS Karawang Mally Ghinan Sholih; Hadi Sudarjat; Lely Sulfiani Saula
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 4 No 1 (2019): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat karena intensitas penggunaan antibiotik yang  relatif  tinggi  dapat   menimbulkan  berbagai  permasalahan  bagi  kesehatan  terutama resistensi bakteri  terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk  memberikan  gambaran  tentang  penggunaan  antibiotik   pada  pasien  di  salah satu Pusat  Kesehatan  Masyarakat  (PUSKESMAS)  Kabupaten Karawang. Desain penelitian ini adalah desritif, dengan pengambilan data secara retrosfektif, dimana data diperoleh dari catatan medis pasien rawat inap. Data  yang  diperoleh   kemudian   diolah   dan  diklasifikasikan  dengan  Sistem  Anatomical  Therapeutic  Chemical   (ATC)/Defined  Daily  Dose  (DDD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 81 catatan medis didapatkan 6  jenis antibiotik yang digunakan dengan jumlah penggunaan 144,5 DDD/ 100 hari rawat. Sedangkan antibiotik yang masuk ke dalam segmen DU90% adalah amoxicillin (65,75 DDD/100 rawat) dan  Ceoperazon (45,89 DDD/100 rawat),). Kata kunci : Antibiotik, World Health Organization, ATC/DDD, Karawang.