Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Karakter dan Akhlak Pemimpin dalam Perspektif Islam Siti Fatimah Siregar; Yudistira Fuady; Muhammad Fadli; Afif Al-Bukhori; Putri Nurhayati Lubis; Saidatun Nisa Nasution; Riki Wahyudi; Suryadi Matanari; Muhammad Junaidi; Ira Suryani
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 1, No 2 (2018): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Desember
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.281 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v1i2.22

Abstract

This article discusses the importance of character and moral factors in leadership from the perspective of Islam. Ideal leadership is related to the progress of a civilization and a nation. Islam and its followers want a leader who has good character and noble character. The source of the reference to being a leader for Muslims comes from the Koran and Hadith, imitating the personality of the Prophet Muhammad and the Khulafaur Rashidin. In the context of the state, the reference is also based on the rules and regulations of the law that inacted in Indonesia
TREN PEMAHAMAN AKHLAK PADA MASYARAKAT MODERN Ega Diana; Lidra Agustina Tanjung; Sukiman; Ira Suryani
Journal of Social Research Vol. 1 No. 5 (2022): Journal of Social Research
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3645.878 KB) | DOI: 10.55324/josr.v1i5.71

Abstract

Akhlak berasal dari kosa kata bahasa Arab dan terdapat dua pendapat mengenai akhlak. Menurut pendapat pertama, kata “akhlak merupakan isim jamid atau ghair mustaq, maksudnya yaitu kata benda yang tidak memiliki akar kata karena bentuknya memang telah sedemikian dan berdiri sendiri”. Sedangangkan Masyarakat modern merupakan golongan atau sekumpulan manusia yang orientasi hidupnya terarah ke masa kini. Masyarakat ini sering disebut perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang lebih maju dari segala aspek dan hidup dengan teknologi yang maju. Akhlak masyarakat modern cenderung negatif dan lebih bersikap individual. Adapun akhlak pada masyarakat modern saat ini yaitu: 1. Ibadahnya rendah, 2. Tidak mengenal Rasul nya, 3. Tidak dekat dengan Al-Qur’an, 3. Tidak menghindari bisikan atau godaan jin, 4. Tidak mau mencari surga, 5. Tidak menghindari neraka, 6. Paham agama tapi tidak menjalankannya, 7. Mendapatkan nikmat tapi tidak mau bersyukur
The Concept of Wahdaniyah Allah Perspective of Muhammad Nafis in the Book of Ad-Durrun Nafis as an Effort to Instill Aqidah in Early Childhood Generation Alfa Abd Rahman; Ira Suryani; Nelly Rahmia; Khofifah Indar Rahman; Didi Maslan
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.324 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i2.4710

Abstract

Wahdaniyah means the oneness of the substance of Allah SWT, singular and not numbered. Every Muslim needs to understand and believe in it, especially the alpha generation, the generation born in the midst of sophisticated technological advances. Parents need to make special efforts so that the alpha generation can be instilled with God's divine qualities. This study uses the library research method with the results of the research that in the book Addurrun Nafis wahdaniyah is the Oneness of Allah SWT which is divided into 4 parts which have the same meaning as the word One for Allah, namely: Oneness of Deeds (Tauhidul Af'al) , Oneness of Names (Tauhidul Asma'), Oneness of Nature (Tauhidush Shifat), Oneness of Essence (Tauhidudz Dzat. Efforts to instill faith in early childhood alpha generation are by the method of praying, advising, teaching, tell stories, and singing
Metode Kisah Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam Ira Suryani; Ulfa Hermaini; Cici Ramadhani Putri; Amali Janani; Habib Munawir Hasibuan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14412

Abstract

Berdasarkan situasi pendidikan saat ini, situasi pendidikan Indonesia saat ini jelas menunjukkan adanya kesenjangan yang terkait dengan masalah pendidikan. Bahkan, banyak anak laki-laki dan perempuan yang bosan dengan pendidikan Islam, sehingga mereka khawatir generasi penerus umat Islam akan kurang memahami Islam, yang dapat berdampak sangat buruk. Oleh karena itu, perlu adanya metode pembelajaran pendidikan Islam yang baru agar pendidikan Islam tetap terjaga dan tidak banyak generasi muda yang buta terhadap ilmu keislaman. karena permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metode bercerita dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas apa itu metode bercerita, apa kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana konsepsi dari metode bercerita itu sendiri. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data dengan rangkaian kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang sumber datanya adalah kata-kata, gambar dan data dari buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya. Selanjutnya, apa pun yang dikumpulkan kemungkinan besar akan menjadi kunci dari apa yang dicari. Hasil dari penelitian ini adalah metode bercerita dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dapat menjadi solusi dari masalah kebosanan di dalam kelas karena metode bercerita memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat membangkitkan semangat peserta, mampu mengarahkan emosi mereka, menghipnotis para peserta untuk merenungkan maknanya dan menanamkannya dalam jiwa.
Niat Ibadah Strategi Dalam Pendidikan Islam Ira Suryani; Chadiza Auliana Utami; Qisti Aqila Rahma; Tania May Sabrina; Hikmah Chairunnisa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.397

Abstract

Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang diatur sebaik mungkin untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. Ada 2 hal yang harus dicermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk metode dan pemanfaatan dari berbagai sumber daya dalam pembelajaran. Berarti penyusunan strategi ini baru sampai pada proses awal dan belum sampai pada sebuah tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, penyusunan strategi ini lebih mengarah ke pencapaian tujuan akhir. Oleh sebab itu, sebelum menetapkan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Upaya Pencegahan Perilaku Antisosial dalam Perspektif Pendidikan Islam Melalui Layanan Bimbingan Kelompok di MTS Al Washliyah Medan Krio Chusnul Hidayati; Ira Suryani
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v6i2.2508

Abstract

The adolescent phase is generally considered the most sensitive time in the course of a person's life. Adolescents are particularly vulnerable to the type of negative influences that might lead to antisocial behavior, which we define as behavior that society generally disapproves of. The Islamic Guidance Counseling Organization is a community resource that facilitates open dialogue on pressing social issues, including the epidemic of antisocial behavior among young people. The aim of this study was to test methods used to reduce antisocial behaviour in young people. The authors of the study looked at antisocial behavior from a Muslim worldview. Literature research for this research is qualitative. Qualitative research and data collection in libraries use methods including in-depth interviews, careful record keeping, and careful observation. Based on the findings of this study, antisocial behavior includes actions such as breaking school rules and physically attacking classmates. Personal factors, family factors, school-related factors, and social factors all influence antisocial behavior. The school's action to overcome deviant behavior in these students is first to conduct individual counseling or approach to problematic students, carried out by the Guidance and Counseling (BK) teacher, then communicate to parents and if the student still repeats his actions, the school takes action to be given a parent notification letter (SPO).  
Nilai-Nilai Pendidikan Kedisiplinan Dalam Al-Qur’an Surah Al-Ashr Ayat 1-3 Menurut Tafsir Al-Maraghi Ira Suryani; Ayuni Widaningsih; Reni Puspita Sari; Annisa Ihsani Harahap; Kayla Adelia Putri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i1.16421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan kedisiplinan yang terkandung dalam Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Ashr ayat 1-3, melalui perspektif tafsir Al-Maraghi. Pendidikan kedisiplinan adalah aspek penting dalam pembentukan karakter individu dan masyarakat yang baik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis dengan mengacu pada tafsir Al-Maraghi sebagai sumber utama. Hasil analisis menunjukkan bahwa Surah Al-Ashr ayat 1-3 secara implisit mengandung nilai-nilai pendidikan kedisiplinan yang sangat penting. Ayat pertama menyampaikan pesan bahwa manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran. Pesan ini menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan ajaran agama dan melaksanakan perbuatan baik, serta pentingnya dukungan dan kerja sama antara individu dalam mencapai tujuan bersama.
Mendidik Hati Dalam Pendidikan Islam (Mengupas Ayat Al-Qur’an) Ira Suryani; Achfa Yusra Panjaitan; Miftahul Jannah; Ade Irma Ritonga; Wirda Novita; Eka Helvirianti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.16422

Abstract

Jurnal ini membahas tentang pentingnya mendidik hati dalam pendidikan Islam. Konsep pendidikan hati berakar pada konsep penyucian jiwa atau tazkiyatun nafs, yang mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi baik atau buruk tergantung pada bagaimana ia menjaga dan mengelola hatinya. Pendidikan hati juga terkait dengan konsep tarbiyah atau pendidikan dalam Islam, yang meliputi aspek intelektual, moral, dan spiritual. Dalam konteks modern, pendidikan hati sangat penting untuk membentuk karakter yang baik dan moral yang kuat mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kompleks. Jurnal ini juga membahas pemahaman tentang hati dalam perspektif Al-Qur'an, mengenai kata-kata seperti shadr, qalb, fuad, dan lubb yang memiliki arti mirip tetapi fungsi yang berbeda. Terakhir, jurnal ini menjelaskan bagaimana mendidik hati dalam konsep pendidikan Islam, yang memandang hati sebagai pusat tindakan manusia. Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan pentingnya memelihara hati, membuka hati untuk menerima agama Islam, dan mengarahkan hidup ke jalan yang benar. Dengan memahami pentingnya pendidikan hati dalam Islam, individu dapat mengembangkan karakter yang baik dan moral yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat-Ayat Yang Berkaitan Dengan Pendidikan Islam Dalam Surah Al – Luqman Ayat 17-19 Kajian Tafsir Al -Misbah Nahliyah Septi Zahrah Manik; Marlini Yulia Putri Damanik; Ira Suryani; Novia Ramadhani; T. Chantiqa Salsabila Az-Zahra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 1 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i1.2303

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi dirinya dan mengamalkannya dalam kehidupan. Allah yang berperan sebagai Rab An-Naas yang menjadi pendidik umat manusia melalui tulisan-tulisannya. Dalam Islam, pendidikan dianggap sangat-sangat penting bagi kaum muslimin dan muslimah. Pendidikan Islam dimulai sejak kelahiran seorang anak. Pada titik ini, orang tua bertindak sebagai pemandu untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak mereka. Jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang mengamati dan mencermati subjek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ayat-ayat yang berkaitan dengan pendidikan. Proses penelitian terdiri dari pembahasan ayat pendidikan dalam Q.S. Al-Luqman: 17-19, makna dan Tafsir menurut Tafsir Al-Misbah, kaitannya dengan pendidikan islam dan kesimpulan. Pendidikan Islam adalah tuntunan dan pemeliharaan yang diberikan kepada manusia agar melalui pendidikan itu mereka dapat memahami apa yang terkandung dalam Islam secara keseluruhan, baik maknanya maupun keselamatannya di dunia dan di akhirat. Dalam Alquran, Allah berbicara tentang peran orang tua yang berbakti dan bertanggung jawab kepada Allah. Lukman Al-Hakim, Ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad menjelaskan pentingnya pendidikan dalam Islam. Surah al-Luqman menceritakan tentang nasehat Luqman kepada anaknya, dimana Luqman memberikan nasehat bijak kepada anaknya dan mengajarkan nilai-nilai Islam yang menarik. Oleh karena itu, pendidikan Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, berlandaskan pada ajaran Alquran, melibatkan lingkungan keluarga, dan mengedepankan nilai-nilai seperti kebaikan, pencegahan kejahatan, dan ketekunan serta kesabaran dalam menjalankan tuntunan Allah.
Perkembangan Sosial Dalam Perkembangan Kurikulum Pendidikan Islam Aufa Rahma Hilya; Ira Suryani; Fitri Pauzia Harahap; Raihan Randi Boang Manalu; Maulup Rampali Simbolon
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2560

Abstract

Tujuannya agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial dan perkembangan kurikulum. Tentu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan belajar peserta didik. Tujuan kurikulum pendidikan Islam adalah untuk mendidik manusia dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan ajaran Islam