Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Kosmetik Herbal Dan Pembuatan Sabun Beras Pada Kader PKK Desa Ungsari Rizki Eka Purwanto; Mutmainah; Siti Munisih; I Kadek Bagiana; Yuvianti Dwi Franyoto; Aries Koes Soendoro; Maria Caecilia Nanny Setiawati H; Sri Haryanti; Lia Kusmita; Ika Puspitaningrum
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.100

Abstract

Latar belakang: Desa Dukuh, kecamatan Delanggu merupakan salah satu Desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang terkenal akan produksi berasnya. Inovasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan potensi dan nilai tambah dari beras adalah diformulasikan ke dalam sediaan sabun beras herbal. Tujuan: Memperkenalkan metode pengolahan beras dan tanaman herbal hingga menjadi produk sabun beras herbal yang dapat menciptakan peluang usaha desa. Metode: Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahapan pertama tahapan perencanaan dan persiapan kegiatan, tahapan kedua adalah pelaksanaan meliputi sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal dan tahap ketiga adalah evaluasi akhir. Hasil: Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diterima dengan antusias dan seluruh peserta aktif dalam kegiatan sosialisasi mengenai kosmetik herbal dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal. Lebih dari 90% peserta memahami sosialisasi dan pelatihan yang diberikan. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung sukses dan lancar. Peserta pengabdian juga berharap kelanjutan kegiatan pelatihan kontrol kualitas sediaan sabun dan pelatihan pemasaran produk. Kata Kunci: beras, herbal, Klaten, sabun __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Dukuh Village, Delanggu sub-district is one of the villages in Klaten  Regency, Central Java which is famous for its rice production. An innovation that can be given to increase the potential and added value of rice is to formulate it into herbal rice soap preparations. Objective: To introduce methods of processing rice and herbal plants to become herbal rice soap products that can create village business opportunities. Method: This activity is carried out through three stages, namely the first stage is the planning stage, the second stage is the socialization and training stage for making herbal rice soap and the third stage is the final evaluation. Result: The results of the implementation of community service activities were enthusiastically received and all participants were active in socialization activities regarding herbal cosmetics and training in making herbal rice soap. More than 90% of the participants understood the socialization and training provided. Conclusion: Community service activities that took place successfully and smoothly. The participants also hope to continue the quality control training activities for soap preparations and product marketing training. Keywords: rice, herbs, Klaten, soap
Pembuatan Eco-Enzyme dan Pemanfaatannya untuk Sabun Cair di Kelurahan Plamongansari Semarang Maria Caecilia N Setiawati; Siti Munisih; Aries K Soendoro; Mutmainah Mutmainah; Sri Haryanti; Kadek Bagiana
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.416

Abstract

Sampah menjadi problem di kota besar, seperti Semarang. Penuhnya banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Semarang menyebabkan banyaknya usaha untuk mengurangi sampah yang dihasilkan, khususnya dari dapur rumah tangga di kota. Penumpukan sampah semakin mengganggu lingkungan dan masyarakat di perkotaan. Pemanfaatan sampah organik, sudah mulai banyak diupayakan. Salah satuinya adalah dengan cara mengolah sampah organik, menjadi Eco Enzyme (EE). EE merupakan cairan berwarna coklat, hasil fermentasi gula merah, bahan organik dan air (1:3:10), yang didiamkan selama 90 hari. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah mengajarkan pembuatan EE dan pemanfaatannya dengan membuat sabun cair. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kelurahan Plamongansari, kota Semarang. Pelaksanaan pengabdian, dilakukan dengan edukasi tentang EE dan pelatihan membuat sabun cair EE, yang diikuti oleh 20 orang warga kelurahan Plamongansari, yang mayoritas (70%) berada di usia 36-60 th. Edukasi EE dapat dipahami oleh peserta Pengabdian, terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil jawaban benar, sesudah pelatihan (post test) dan sebelum pelatihan (pre test), dengan signifikansi p 0,000. Semua peserta menjawab dengan benar soal bahwa Pembuatan EE dapat mengurangi sampah, karena memang saat brainstorming dengan tim kelurahan, peserta akan diminta membawa sampah organik yang belum diolah (sisa potongan sayur dan kulit buah), dari dapur dan rumah masing-masing. Kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, warga Plamongansari, kota Semarang sudah memahami penjelasan tentang Eco Enzyme dan manfaatnya. Masyarakat peserta pelatihan juga bisa memahami pembuatan sabun Eco Enzyme yang bisa dimanfaatkan sebagai sabun desinfektan. Disarankan perlunya digiatkan pengenalan tentang Eco Enzyme kepada masyarakat secara lebih luas, karena dapat mengurangi penumpukan sampah di TPA.
Pembuatan Eco-Enzyme dan Pemanfaatannya untuk Gel Anti Nyamuk di Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Maria Caecilia Nanny Setiawati; Siti Munisih; Aries K. Soendoro; Mutmainah Mutmainah; Sri Haryanti; Kadek Bagiana; Ika Puspitaningrum; Ungsari R; Yuvianti D F
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan "Juli"
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.289

Abstract

Sampah organik banyak dihasilkan dari dapur rumah tangga. Penumpukan sampah organik, dapat mengganggu lingkungan dan masyarakat. Pemanfaatan sampah organik, sudah mulai banyak diupayakan. Salah satuinya adalah dengan cara membuat sampah organik, menjadi Eco Enzyme (EE). EE merupakan cairan berwarna coklat, hasil fermentasi gula merah, bahan organik dan air (1:3:10), yang didiamkan selama 90 hari. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah mengajarkan pembuatan EE dan pemanfaatannya dengan membuat sediaan gel antinyamuk. Kegiatan pengabdian dilakukan di desa Ngrawan, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Rangkaian kegiatan diawali dengan brain storming pada perangkat desa dan aktivis Karang Taruna, dilanjutkan dengan edukasi tentang EE dan pelatihan membuat gel EE, yang diikuti oleh 20 orang ibu rumah tangga, yang mayoritas (70%) berada di usia produktif 18-35 th. Edukasi EE dapat dipahami oleh peserta Pengabdian, terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil jawaban benar, sesudah pelatihan (post test) dan sebelum pelatihan (pre test), dengan signifikansi p 0,004.   Jawaban pretest yang semuanya benar, adalah pada soal bahwa Pembuatan EE dapat mengurangi sampah, karena peserta sudah diminta membawa sampah organik dari rumah masing-masing. Sedangkan jawaban yang paling banyak salah adalah pada soal Pembuatan EE dapat menggunakan Gula pasir, karena bahan yang tepat adalah Gula merah. .. Kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, masyarakat Desa Ngrawan, Kabupaten Semarang sudah memahami penjelasan tentang Eco Enzyme dan manfaatnya. Masyarakat peserta pelatihan juga bisa memahami tehnologi sederhana pembuatan sediaan gel Eco Enzyme yang bisa dimanfaatkan sebagai gel antinyamuk. Disarankan perlunya digiatkan pengenalan tentang Eco Enzyme kepada masyarakat secara lebih luas, karena sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan alam dan manusia