Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

DESENTRALISASI POLITIK DALAM RANAH OTONOMI DAERAH (Studi Pada Pemberdayaan Petani Bawang Merah di Desa Sekuan Makmur Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur) Niken Nurmiyati; Erni Zuhriyati; Muhammad Noor
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v6i2.3409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana desentralisasi politik dalam ranah otonomi daerah yang dilihat dari perspektif pemberdayaan petani bawang merah di Desa Sekuan Makmur Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa desentralisasi politik dalam ranah pemberdayaan petani Bawang Merah telah terlaksana dengan baik. Peran serta masyarakat dan pemerintah, baik dari Dinas Pertanian Kabupaten Paser dan petani bawang merah saling bersinergi dan berhasil memberdayakan sehingga menghasilkan karya. Meski demikian, tetap terdapat beberapa aspek baik internal maupun ekstternal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan hasil pemberdayaan yang lebih baik lagi.
Model Strategi Komunikasi Untuk Pelestarian Bekantan dan Habitatnya Hairunnisa Hairunnisa; Muhammad Noor; Hariati Hariati; Annisa Wahyuni; Chatur Ganesa
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.79 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i2.99

Abstract

This study identified a strategy for communication campaigns carried out by the government to preserve bekantan and its habitat. Data was collected by purposive sampling method by determining key informants, primary data obtained from direct interviews with respondents based on interview guidelines, while secondary book data, documents, archives, notes, and images related to the research objectives. The results of the study indicate that in conducting campaigns to maintain coaching more effectively use communication as a strategy to convey information to a wide audience. Media used from mass media and non-mass media. The government is of the opinion that direct or face-to-face communication is considered more effective to deliver information about preserving proboscis monkey. In addition, the Government also published various pamphlets, leaflets, and books containing important information about conservation. However, the use of social media and the internet has not been used for communication campaigns about the conservation of proboscis monkeys and their habitat. There are several inhibiting factors in maintenance in wild animals in Kuala Samboja. This is caused by habitat fragmentation and land management patterns due to forest conversion and illegal activities. In addition, because of the problems of conflict, spatial planning and law enforcement and crime rates, this is also a crucial problem. Keywords: Strategy, Campaign, Bekantan, Preservation, Communication ABSTRAK Studi ini mengidentifikasi strategi kampanye komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pelestarian bekantan dan habitatnya. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling, data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden berdasarkan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan kampanye untuk mempertahankan pembela secara lebih efektif menggunakan komunikasi sebagai strategi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Media yang digunakan mulai dari media massa dan media nirmassa. Pemerintah berpendapat, komunikasi langsung atau tatap muka dianggap lebih efektif untuk menyampaikan sosialisasi tentang melestarikan bekantan. Selain itu, Pemerintah juga menerbitkan berbagai pamflet, selebaran, dan buku yang berisi informasi penting tentang pelestarian. Namun, penggunaan media sosial dan internet belum digunakan untuk kampanye komunikasi mengenai pelestarian monyet bekantan dan habitatnya. Ada beberapa faktor penghambat dalam upaya pelestarian satwa liar di Kuala Samboja. Hal ini disebabkan oleh fragmentasi habitat dan pola pengelolaan lahan karena konversi hutan dan kegiatan ilegal. Selain itu, karena masalah konflik lahan, tata ruang dan penegakan hukum serta tingkat kesadaran berbagai pihak menjadikan hal ini menjadi masalah krusial. Kata kunci: Strategi, Kampanye, Bekantan, Pelestarian, Komunikasi
Analisis Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda dalam Meningkatkan Komunikasi Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilu 2019 Muhammad Noor; Hairunnisa Hairunnisa; Ghufron Ghufron
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 23 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.134 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v23i2.110

Abstract

April 17, 2019 has passed with every story, the election is a democratic process to elect the President and Vice President 2019-2024, this election is held simultaneously with the legislative general election. In this 2019 election. Are the steps and actions of the Samarinda City Election Commission team carrying out education and outreach to the public about the urgency of awareness of choosing a trustworthy central and regional leader for the next 5 years. Either through conventional media or social media that is currently being used by young people in the city of Samarinda, because it is undeniable that the number of beginner voters has a not small quota. Besides that, it also discusses how the communication of the political participation of the people of Samarinda City in following and enlivening the 2019 Election. Political participation is to take part or take part in state political activities or activities. In determining the selection of informants can use purposive sampling technique. Purposive sampling technique is to determine the sample with certain considerations that can provide maximum data and subjects / objects according to the purpose. Samarinda City KPU can be said to be trustworthy and attractive, so it is expected that as a source / communicator it can recognize well and have knowledge of the communicants it faces in its socialization activities to increase political participation in the 2019 elections Key Word : Role, Election Commission, Political Participation, Elections ABSTRAK Tanggal 17 April 2019 telah berlalu dengan setiap cerita, Pemilu merupakan sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, pemilihan ini dilaksanakan serentak dengan pemilihan umum legislatif. Pada Pemilu tahun 2019 ini. Apakah langkah-langkah dan sepak terjang tim Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda telah melaksanakan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang urgensi kesadaran memilih pemimpin pusat dan daerah yang amanah untuk 5 tahun ke depan. Baik melalui media konvensional ataupun media sosial yang marak saat ini dipergunakan oleh pemuda di kota Samarinda, karena tidak dipungkiri bahwa jumlah pemilih pemula memiliki kuota yang tidak sedikit. Selain itu membahas pula bagaimana komunikasi partisipasi politik masyarakat Kota Samarinda dalam mengikuti dan memeriahkan Pemilu 2019 ini. Partisipasi politik adalah mengambil bagian atau mengambil peranan dalam aktivitas atau kegiatan politik negara. Dalam penentuan pemilihan informan dapat menggunakan teknik Purposive Sampling.Teknik purposive sampling adalah menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dapat memberikan data secara maksimal serta subjek/objek sesuai tujuan. KPU Kota Samarinda bisa dikatakan, dapat dipercaya dan memiliki daya tarik, maka diharapkan sebagai sumber/komunikator dapat mengenali dengan baik dan memiliki pengetahuan akan komunikan yang dihadapinya dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi politik pada Pemilu 2019. Kata Kunci : Peran, KPU, Partisipasi Politik, Pemilu
MONOMYTH: THE HERO’S STRUGGLE OF EZIO AUDITORE IN OLIVER BOWDEN’S ASSASSIN’S CREED RENAISSANCE NOVEL Muhammad Akmal Farhan Noor
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 4 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v4i4.3136

Abstract

Monomyth as known as hero’s journey was created to define the patterns of stages to become heroes. Every part of the stages consists challenges that force hero struggling to complete the stages. The form of struggle itself is variety depends on the condition and situation based on hero’s background. This research intended to find the hero’s struggle and hero’s journey that appeared in Ezio’s heroic journey. In this research, the researcher analyzed one of the characters from Assassin’s Creed Renaissance novel. In specific, a character, named Ezio Auditore, was analyzed through hero’s journey theory. The data were analyzed with hero’s struggle theory by George R. Goethals and Scott T. Allison, and hero’s journey theory by Joseph Campbel. The data were generated from the actions, dialogues, and other’s character’s narrations as well as Ezio’s struggle through his journey to become a hero. In conclusion, the research revealed that Ezio experienced all three struggles that mentioned by Goethals and Allison, those are pain and hardship, vulnerability and weakness, and evil encounter. It also matched eleven stages from seventeen stages of hero’s journey by Joseph Campbell, those are the call to adventure, refusal of the call, supernatural aid, the crossing of the first threshold, the road of trials, the meeting with the goddess, woman as the temptress, atonement with the father, apotheosis, the ultimate boon, and the crossing of the return threshold. Finally, the conclusion can be drawn is that the findings above strengthen the fact that Ezio Auditore in Assassin’s Creed Renaissance is a heroic story.
DESENTRALISASI POLITIK DALAM RANAH OTONOMI DAERAH (Studi Pada Pemberdayaan Petani Bawang Merah di Desa Sekuan Makmur Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur) Niken Nurmiyati; Erni Zuhriyati; Muhammad Noor
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v6i2.3409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana desentralisasi politik dalam ranah otonomi daerah yang dilihat dari perspektif pemberdayaan petani bawang merah di Desa Sekuan Makmur Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa desentralisasi politik dalam ranah pemberdayaan petani Bawang Merah telah terlaksana dengan baik. Peran serta masyarakat dan pemerintah, baik dari Dinas Pertanian Kabupaten Paser dan petani bawang merah saling bersinergi dan berhasil memberdayakan sehingga menghasilkan karya. Meski demikian, tetap terdapat beberapa aspek baik internal maupun ekstternal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan hasil pemberdayaan yang lebih baik lagi.
ANALISIS KIM DALAM MEWUJUDKAN INFORMASI PUBLIK DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KUKAR hairunnisa hairunnisa; MUHAMMAD NOOR
PRoMEDIA Vol 4, No 1 (2018): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.996 KB) | DOI: 10.52447/promedia.v4i1.1116

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan, dan menganalisis Kelompok Informasi Masyarakat Dalam Mewujudkan Informasi Publik di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengambilan data dilakukan dengan metode Snowball Sampling dengan penentuan Key Informan menggunakan metode purposive sampling terhadap responden yang ada di Desa Sidomulyo. Data primer didapat dari wawancara langsung dengan responden yang berdasarkan pada pedoman wawancara, sedangkan data sekunder didapat dari buku.Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam penyerapan aspirasi masyarakat dan penyaluran informasi oleh KIM masih sudah berjalan dengan baik Namun, terdapat kelemahan pada sumber daya manusia di internal KIM yang anggotanya sibuk masing -  masing dengan profesinya sehingga kinerja KIM kurang maksimal. Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) menjadi penampung aspirasi  sudah berjalan namun tidak meningkat secara signifikan. Bentuk penerapan  dalam penyebaran informasi melalui blog, Website, dan Media Sosial. Hal ini sudah baik hanya memperbaiki komunikasi antara perangkat desa dan Pemeritah Daerah Kutai Kartanegara. Peran Pembina sangat diharapkan oleh KIM Desa Sidomulyo karena untuk fasilitas dan prasana sekiranya sudah dapat dipenuhi oleh perangkat desa.Kata kunci : Partisipasi, Pengetahuan, dan Inovasi.
PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tubagus Suhud; Djumadi .; Muhammad Noor
Jurnal Administrative Reform Vol 1, No 4 (2013): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.192 KB) | DOI: 10.52239/jar.v1i4.492

Abstract

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta ketepatan waktu. Prestasi kerja pegawai pada Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur sudah baik, yang tercermin dari kuantitas hasil kerja melalui pemanfaatan waktu kerja secara maksimal, tercapainya efektivitas kerja pegawai, adanya supervisi pimpinan berupa pengawasan dan koordinasi yang baik kepada bawahan serta pelaksanaan pekerjaan yang ditunjang oleh kepribadian yang baik pada diri pegawai. Walaupun untuk kualitas hasil kerja pegawai masih kurang akibat masih ditemukannya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan. Adapun faktor pendukung upaya peningkatan prestasi kerja pegawai pada Dinas Perhubungan  Provinsi Kalimantan Timur antara lain sebagai berikut: (1) Ruangan kerja yang memadai dan representatif bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing Bagian, (2) Ketersediaan fasilitas kerja yang memadai, (3) Pemenuhan kesejahteraan pegawai melalui pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi pegawai. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah kurangnya motivasi dari pimpinan untuk kemajuan organisasi.
ANALISIS KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Fransiska WL; Muhammad Noor; Achmad Djumlani
Jurnal Administrative Reform Vol 1, No 4 (2013): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.734 KB) | DOI: 10.52239/jar.v1i4.488

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan menganalisis yang berkaitan dengan kebijakan Penanggulangan Kemiskinan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.Fokus dalam penelitian, yaitu apa saja kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam upaya Penanggulangan Kemiskinan, unit (SKPD) apa saja yang terlibat dan bagaimana pelaksanaan kebijakan dalam upaya Penanggulangan Kemiskinan. Tempat penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.Hasil penelitian, kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Kutai Kartanegarasudah ada serta sudah dijalankan, namun perlu adanya dievaluasi dan pengembangan sesuai dengan perkembangan permasalahan yang dihadapi.
EVALUASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KUTAI TIMUR Septian Fernandy; Muhammad Noor; Erwin Resmawan
Jurnal Administrative Reform Vol 9, No 1 (2021): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52239/jar.v9i1.5264

Abstract

This study aims to describe the results of the assessment of the implementation of the Healthy School Program at Elementary School Level in East Kutai Regency. This type of research is descriptive qualitative. Data collection techniques by means of interviews, observation, and documentation. Data analysis using an interactive analysis model. The results show that the evaluation of the Healthy School Program shows that in general it has not been maximized where from various criteria, namely effectiveness related to goal achievement, efficiency related to the use of resources both money and human resources, equity related to benefits and financing that are distributed evenly, accuracy is related to the achievement of goals, responsiveness related to the school's response to the program, and adequacy related to the results achieved. Only one school, namely SD Negeri 010 Sangatta Utara, has been achieved while the other two schools are still unable to implement the whole thing, such as being constrained by budget, health teachers and infrastructure advice.Keywords: Evaluation, Healthy School Program.
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT BONTANG BARAT KOTA BONTANG Rosianton Herlambang; Adam Idris; Muhammad Noor
Jurnal Administrative Reform Vol 2, No 1 (2014): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.494 KB) | DOI: 10.52239/jar.v2i1.498

Abstract

Artikel bertujuan untuk menggambarkan implementasi pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Camat Bontang Barat. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia secara implementatif mampu membawa perubahan yang berarti terhadap kepasitas dan  kompetensi pegawai di lingkungan kerja Kantor Camat Kota Bontang. Hal tersebut terindikasi oleh bertambahnya pegawai yang memiliki legalitas pendidikan formal dan legalitas pelatihan, baik dibidang administrasi, teknis maupun manajerial. Disamping itu juga dapat menambah pengalaman kerja dan dapat membentuk sikap perilaku aparatur yang lebih baik. Hasil studi menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi yang dilakukan ternyata dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk menunjang aktivitas pegawai dalam meningkatkan kinerja. Tindakan yang dilakukan Camat melalui pengembangan kompetensi pegawai merupakan langkah positif dalam mengantisipasi beban kerja dan tuntutan masyarakat yang terus berkembang. Dengan demikian terdapat kesimbangan antara beban kerja dengan kompetensi pegawai. Kurang optimalnya dalam pengembangan kompetensi pegawai disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya responsivitas pegawai dalam memanfaatkan kesempatan untuk pengembangan kompetensi, keragaman pola pikir pegawai dalam menyikapi   mengembangkan konpetensi di bidang pengetahuan,  keterampilan dan keahlian, dan terbatasnya kewenangan camat menentukan kebijakan untuk meningkatkan profesi-onalisme pegawai.