Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Covid-19 Exposure Risk to Nurses from Covid-19 Patients: A Descriptive Study Nurfitri Nurfitri; Basri Basri; Nour Sriyanah; Andi Rizky Amaliah; Suradi Efendi; Muhammad Hatta
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.639 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.416

Abstract

Coronaviruses are a large family of viruses that cause illness ranging from mild to severe symptoms. The data on nurses who were infected with COVID-19 in the Camar room of the Dadi Hospital, South Sulawesi Province, Makassar City were 13 nurses. Objective: This study aims to describe the risk of exposure to the COVID-19 virus on nurses in the Camar Room at the Dadi Hospital, South Sulawesi Province, Makassar City. Method: This type of research is descriptive research. The sample of this research is nurses who treat COVID-19 patients as many as 51 respondents using the total sampling technique. Results: Based on a Nurse care activities have a very high risk of being exposed to COVID-19 as many as 51 respondents (100.0%), based on biological material accidents of nurses who do not experienced a biological material accident with a low risk of being exposed to COVID-19 as many as 45 respondents (88.2%) and those who experienced a high risk of exposure to biological material accidents as many as 6 respondents (11.8%) and based on bedience in carrying out the IPC, nurses who obedient the IPC at low risk of exposure to COVID-19 as many as 38 respondents (74.5%) and nurses who disobedient with the IPC at high risk of exposure to COVID-19 as many as 13 respondents (22.5 %). Conclusions: The conclusions of the study are those who have a high risk of being exposed to COVID-19 are respondents who carry out activities to care for COVID-19 patients and those who are at low risk of being exposed to COVID-19 are respondents who have not experienced biological material accidents as well as respondents who are bedient in carrying out IPC procedures. Suggestions for further researchers can develop further research on the description of the risk of exposure to COVID-19 in nurses.
Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pengrajin Emas Skala Rumah Tangga: Studi Kasus pada Komunitas Rappokalling: Behavior of Using Personal Protective Equipment in Household Scale Goldsmiths: A Case Study in the Rappokalling Communiny Basri; Riamila; Harvy Arens Tutuhatunewa
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 1: JANUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i1.3169

Abstract

Latar belakang: Pekerja emas melakukan kontak langsung dengan merkuri tanpa alat pelindung diri (APD) apapun (100% tidak menggunakan APD) baik itu pada proses peleburan dan proses pembakaran. Lingkungan yang kurang bersih serta kurang memperhatikan keselamatan kerja jangka panjang dapat mengakibatkan pekerja maupun masyarakat yang tinggal disekitar lokasi pekerja emas berisiko terpapar bahaya merkuri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan APD pada pengrajin emas skala rumah tangga di Kelurahan Rappokalling Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observational populasi dalam penelitian ini adalah Pengrajin emas yang berjumlah 75 orang di kelurahan Rappokalling Kota Makassar. dengan jumlah sampel 63 orang, penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel porpusive sampling berdasarkan penilaian kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan tentang penggunaan APD memiliki pengetahuan yang cukup berjumlah 61 orang (96,8%), Sikap penggunaan APD, yang memiliki sikap negatif berjumlah 18 orang (28,6%) dan tindakan/praktik penggunaan APD, tidak mendukung sebanyak 63 orang (100%). Kesimpulan: Pada penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang penggunaan APD di kategorikan masih tergolong dalam ketegori cukup, Sikap penggunaan APD di kategorikan dalam kategori sikap positif, tindakan/praktik penggunaan APD di kategorikan masih tergolong dalam ketegori tidak mendukung.
Survey WASH Kota Makassar: Akses Sumber Air Bersih Dan Pemanfaatannya Pada Wilayah Urban Basri Basri; Andi Yuilia Kasma; Chitra Dewi; Andi Tilka Muftiah Ridjal; Indah Arifah Febriany
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11721

Abstract

Ketersediaan air bersih dan sanitasi (WASH) sangat esensial untuk pemenuhan kebutuhan domestik termasuk minum, memasak, membilas toilet, mandi dan membersihkan rumah. Akses air bersih juga mencegah kontaminasi mikrobiologi penyebab berbagai penyakit diare, kolera, hepatitis A, disentri, polio dan demam typhoid. Kecamatan Tallo sebagai lokasi urban di kota Makassar berpotensi menghadapi kelangkaan sumber air bersih untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengakses pemanfaatan sumber air bersih terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat di kecamatan Tallo kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Tallo kota Makassar pada delapan kelurahan terpilih. Jumlah rumah tangga sebagai sampel penelitian sebanyak 200 rumah yang ditentukan secara purposive sampling dan diakses menggunakan metode spiral. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sumber air bersih mayoritas yang dimiliki oleh rumah tangga sampel adalah sumur tabung/lubang bor (…%). Sumber air yang digunakan untuk kebutuhan air minum umumnya adalah bersumber PDAM (25 - 56,7%), kebutuhan memasak adalah PDAM (13,3 – 72,7%), kebutuhan bilas dan menyiram toilet adalah sumur bor (25 – 76,7%), kebutuhan membersihkan rumah adalah sumur bor (12,5 – 83,3%) dan kebutuhan mandi adalah sumur bor (25 – 83,3%). Hasil survey WASH di kota Makassar pada segmen pemanfaatan sumber air bersih untuk kebutuhan domestic di kecamatan Tallo menjadi rekomendasi strategis bagi pemerintah kota Makassar untuk meningkatkan layanan dan akses air bersih pada masyarakat.
Risiko Paparan COVID-19 pada Perawat di Ruang Isolasi Rahma Yulis; Basri Basri; Anggraeni Kae
Journal of Borneo Holistic Health Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v5i2.3187

Abstract

Abstrak Pendahulua: risiko dan bahaya penularan penyakit infeksi di tempat kerja  bagi perawat mengalami peningkatan  seiring dengan pertambahan jumlah dan intensitas interaksi dengan pasien. Tujuan penelitian: menilai  risiko paparan COVID-19 pada perawat yang merawat pasien COVID-19 di ruang isolasi COVID-19. Metode penelitian: desain cross sectional dengan pendekatan observasional. Sampel penelitian berjumlah 50 orang responden  yang ditentukan dengan metode total sampling  pada perawat yang bekerja di ruang isolasi COVID -19 di salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 50 orang responden  yang ditentukan dengan metode total sampling. Hasil: perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien COVID-19 di ruang isolasi, 100% telah terpapar dengan  COVID-19. Risiko paparan COVID-19 dinilai dari kepatuhan perawat  terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) saat melakukan asuhan keperawatan yaitu 18% responden berisiko tinggi terpapar COVID-19,  dinilai dari kepatuhan perawat  terhadap PPI  saat melakukan prosedur penghasil aerosol yaitu 20% responden responden berisiko tinggi terpapar COVID-19. Risiko paparan COVID-19 dinilai dari kecelakaan kerja dengan material biologis  saat memberikan asuhan keperawatan sekitar 16% responden berisiko tinggi terpapar COVID-19 sebab saat melakukan asuhan keperawatan pernah mengalami kecelakaan kerja dengan material biologis  berupa terpercik cairan biologis atau cairan pernapasan di selaput lendir mata, hidung dan mulut. Kesimpulan: perawat yang merawat pasien COVID-19 di ruang isolasi COVID-19 berisiko terpapar COVID-19. Implikasi manajer keperawatan diharapkan menerapkan manajemen risiko dan bahaya di tempat kerja perawat.Kata kunci : COVID-19; keselamatan dan kesehatan kerja perawat; perawat; risiko paparanAbstract Background: The risks and dangers of transmitting infectious diseases in the workplace for nurses have increased along with the increasing number of patients and the high intensity of interaction with patients. Aimed: assess the risk of exposure to COVID-19 in nurses caring for COVID-19 patients in COVID-19  isolation rooms. Method:  used a cross-sectional design with an observational approach. Sample consisted of 50 respondents, who were determined by the total sampling method to  nurses working in the COVID-19 isolation room at one of the referral hospitals for COVID-19 patients in Makassar, Indonesia. Result: 100% of respondents who provide nursing care to COVID-19 patients in isolation rooms had been exposed to COVID-19. The risk of exposure to COVID-19 was assessed from the obedience of nurses to IPC when carrying out nursing care, that is an 18% respondents high risk of exposure COVID-19, assessed from the obedience of nurses to IPC when aerosol-producing procedures, namely 20% of respondents high risk of exposure COVID-19. The risk of exposure to COVID-19 was assessed from work accidents with biological materials  to around 16% of respondents high risk of exposure COVID-19 because while carrying out nursing care, they experienced work accidents with biological materials in the form of splashed biological fluids or respiratory fluids on the mucous membranes of the eyes, nose and mouth. Conclusion:  nurses caring for COVID-19 patients in the  isolation room are at risk of exposure to COVID-19. Implications: nursing managers are expected to implement risk and hazard management in the nurse's workplace.  Keyword: COVID-19: nurse; occupational health nursing; riks exposure
Pengaruh Pemberian Air Hangat Terhadap Frekuensi Pernapasan Pasien Tb Paru di RSUD Haji Makassar Ross Anna; Abd. Majid; Basri
Jurnal Mitrasehat Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v11i1.277

Abstract

Tb paru adalah salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian di dunia. Pada tahun 2018 jumlah penderita Tb paru di Indonesia mencapai 842 ribu kasus dan di Sulawesi Selatan mencapai 22.793 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian air hangat terhadap frekuensi pernafasan pasien Tb paru di RSUD Haji Makassar. Jenis penelitian menggunakan quasi experimental dengan rancangan two group pre test and post test design menggunakan metode purposive sampling dimana sampel sebanyak 32 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 16 orang dan kelompok intervensi sebanyak 16 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t berpasangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata frekuensi pernafasan kelompok kontrol sebelum 25 x/menit dan setelah 23,5 x/menit. Sedangkan rata-rata frekuensi pernafasan kelompok intervensi sebelum pemberian air hangat 24,5 x/menit dan setelah pemberian air hangat 20,75 x/menit. Jadi penurunan rata-rata frekuensi pernafasan pada kelompok intervensi lebih besar daripada kelompok kontrol. Sehingga dari hasil uji analisis bivariat menggunakan uji t-test berpasangan maka diperoleh p-value=0,001 yang menunjukkan adanya pengaruh pemberian air hangat terhadap frekuensi pernafasan pasien Tb paru. Kesimpulan penelitian adalah pemberian air hangat dapat membantu menurunkan keluhan takipnoe pada pasien Tb paru yang mengalami batuk dan sesak karena air hangat mampu mengencerkan sputum sehingga peneliti menyarankan agar air hangat dapat dijadikan sebagai salah satu terapi non farmakologi pada pasien tuberkulosis paru dengan keluhan batuk dan sesak.
Gambaran Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pengendalian Penularan Covid-19 Di Kantor Kelurahan Lajangiru Kota Makassar Jufri; Basri; Kasmira
Jurnal Mitrasehat Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v11i2.295

Abstract

ABSTRAK : COVID-19 dapat menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernafasan timur tengah (Mers-CoV) dan sindrom pernafasan akut parah (SARS-CoV). Jika dilihat trend perkembangannya, kasus ini masih mengalami kecenderungan meningkat di beberapa negara tak terkecuali di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pengendalian Penularan COVID-19 di Kantor Kelurahan Lanjangiru Kota Makassar.. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung kantor Kelurahan Lajangiru kota Makassar. Sampel penelitian ini berjumlah 33 orang yang ditentukan dengan Teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran protokol kesehatan di kantor Lurah Lajangiru dimana untuk variabel mencuci tangan (M1) memiliki 24 orang yang berada pada kategori melakukan dan ada 9 orang yang memiliki kriteria tidak melakukan. Variabel memakai masker (M2) memiliki 21 orang yang berkategori menggunakan dan 12 orang yang berkategori tidak menggunakan. Dan variabel menjaga jarak (M3) memiliki 20 orang yang kategori melakukan dan 13 orang yang berkategori tidak melakukan. Simpulan dalam peneltian ini masih ada beberapa responden yang belum menerapkan protokol kesehatan, diharapakan masyarakat setempat turut bekerjasama dalam membantu pemerintah penangan covid 19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan, pemerintah setempat rutin melakukan sosialisasi serta memberi teguran kepada masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Kata kunci : Protokol kesehatan; mencuci tangan; menggunakan masker; menjaga jarak; COVID-19
Gambaran Pengetahuan dan Pola Makan pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Masyarakat Bugis Makassar di Puskesmas Pallangga Kab. Gowa Jufri; Muh. Hatta; Basri; Muh. Farid
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i1.313

Abstract

Diabetes yaitu suatu penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak lagi mampu menghasilkan insulin, atau ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang dihasilkan pankreas dengan baik. Data penderita DM di Sulawesi Selatan tahun 2015 berjumlah 17.842 orang Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran informasi dan contoh makan penderita DM tipe II pada kelompok masyarakat Bugis Makassar di Puskesmas Pallangga Kab. Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 yang berjumlah 1027 orang di Kecamatan Pallangga Kab. Gowa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data penelitian. Hasil penelitian ini berdasarkan variabel pengetahuan di dapatkan data bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang kurang berjumlah 2 responden (3.7%) dan responden yang memiliki pengetahuan yang cukup berjumlah 52 orang (96.3%). Hasil penelitian ini berdasarkan variabel pola makan didapatkan pola makan yang tidak terkontrol berjumlah 35 orang (64.8%) dan responden yang memiliki pola makan yang terkontrol berjumlah 19 orang (35.2%). Simpulan dari penelitian, bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden adalah cukup dan mayoritas pola makan responden adalah tidak terkontrol. Diharapkan responden dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka tentang DM terutama dalam hal pola makan sehingga dapat mengontrol atau menurunkan gula darah mereka.
The Covid-19 Exposure Risk to Nurses from Covid-19 Patients: A Descriptive Study Nurfitri Nurfitri; Basri Basri; Nour Sriyanah; Andi Rizky Amaliah; Suradi Efendi; Muhammad Hatta
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.639 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.416

Abstract

Coronaviruses are a large family of viruses that cause illness ranging from mild to severe symptoms. The data on nurses who were infected with COVID-19 in the Camar room of the Dadi Hospital, South Sulawesi Province, Makassar City were 13 nurses. Objective: This study aims to describe the risk of exposure to the COVID-19 virus on nurses in the Camar Room at the Dadi Hospital, South Sulawesi Province, Makassar City. Method: This type of research is descriptive research. The sample of this research is nurses who treat COVID-19 patients as many as 51 respondents using the total sampling technique. Results: Based on a Nurse care activities have a very high risk of being exposed to COVID-19 as many as 51 respondents (100.0%), based on biological material accidents of nurses who do not experienced a biological material accident with a low risk of being exposed to COVID-19 as many as 45 respondents (88.2%) and those who experienced a high risk of exposure to biological material accidents as many as 6 respondents (11.8%) and based on bedience in carrying out the IPC, nurses who obedient the IPC at low risk of exposure to COVID-19 as many as 38 respondents (74.5%) and nurses who disobedient with the IPC at high risk of exposure to COVID-19 as many as 13 respondents (22.5 %). Conclusions: The conclusions of the study are those who have a high risk of being exposed to COVID-19 are respondents who carry out activities to care for COVID-19 patients and those who are at low risk of being exposed to COVID-19 are respondents who have not experienced biological material accidents as well as respondents who are bedient in carrying out IPC procedures. Suggestions for further researchers can develop further research on the description of the risk of exposure to COVID-19 in nurses.
Perilaku Pemanfaatan Air Bersih dan Jamban Keluarga dalam Dimensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK): Behavior of Utilization of Clean Water and Family Latrines in the Dimensions of the Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) Basri; Andi Yulia Kasma; Muhammad Hatta; Andi Ayumar
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i4.3326

Abstract

Latar belakang: Keberadaan keluarga menjadi modal utama dalam promosi kesehatan keluarga yang efektif yang dalam konsep kesehatan yang diamanahkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 dikenal dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Salah satu indikator pencapaian PIS-PK adalah ketersediaan air besih dan jamban keluarga serta perilaku pemanfaatannya dalam keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap perilaku masyarakat terhadap akses air bersih dan pemanfaatan jamban keluarga sebagai indicator capaian PIS-PK. Metode: Penelitian ini bersifat survey observasional yang dilaksanakan di kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo rentang waktu 2 bulan (Juni-Juli 2021). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 729 orang yang tersebar pada tiga desa/kelurahan termasuk Akkajeng, Assorajeng dan Akkatongeng yang tentukan menggunakan exhaustic sampling. Dana dianalisis dan dikompilasi dalam bentuk tabel distribusi dan grafik menggunakan aplikasi SPSS ver. 16. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sarana air bersih pada keluarga responden lebih banyak menggunakan ledeng dan sumur masing-masing 44,9% dan 23,2%, sedangkan sarana berupa sumur bor dan PDAM masih sangat terbatas (3,2% dan 1,6%). Kepemilikan dan pemanfaatran jamban keluarga lebih banyak menggunakan model kloset dan diikuti leher angsa dan cemplung yang masing-masing 90%, 8,2% dan 1,8%. Kesimpulan: Perilaku dan kepemilikan air bersih dan jamban keluarga dalam konteks pemberdayaan keluarga masih dianggap cukup memadai, meskipun diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk terus memberdayakan kelurga dalam mengotimalkan pemanfaatan dan kepemilikan sarana air bersih dan jamban keluarga.
Karakteristik dan Persepsi Ekonomi Pekerja Tambang yang Terlibat pada Pertambangan Emas Skala Kecil di Area Bombana Basri Basri; Asriani Achmad; Jufri Jufri; Sulaiman Sulaiman; Waode Alkamalia
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 2 (2023): April 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i2.754

Abstract

Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) dilakukan secara illegal yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan akibat dari pembukaan lahan tidak terkendali menyebabkan kontaminasi logam berat yang memberi gangguan Kesehatan pada pekerja tambang, dan polusi logam berat terhadap ternak, tumbuhan, tanah dan air. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi ekonomi pekerja tambang berdasarkan lama keterlibatan dalam aktivitas PESK. Desain penelitian menggunakan metode survey dengan pendekatan deskriptif untuk mendapatkan data kuantitatif. Populasi sejumlah 250 keluarga dan sampel sebanyak 100 rumah yang ditentukan dengan pendekatan purpossive sampling. Pengumpulan data menggunakan keusioner kemudian diverifikasi dan diolah menggunakan SPSS dan dianalisa menggunakan statistik deskriptif frekuensi. Karakteristik responden lebih banyak perempuan, dengan kelompok umur didominasi 26-45 tahun, pendidikan terakhir sampai pada lulusan SD saja, dan status maritalnya lebih banyak telah menikah. Responden umumnya di area tambang di atas 20 tahun yang mana sebanyak 41% diantaranya telah terlibat dalam aktivitas PESK. Persepsi ekonomi dari warga yang terlibat dalam aktivitas PESK mengindikasikan 50% merasa lebih miskin meskipun ada yang merasa kondisi ekonomi biasa saja dan merasa lumayan (masing-masing 41% dan 9%).