Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK MODELING ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS KARTINI 1 CULIK Redana, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.274 KB) | DOI: 10.25078/pw.v4i2.1165

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial dengan penerapan teknik modeling pada anak kelompok A Semester I  di TK Tunas Kartini 1 Culik Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 14 anak kelompok A TK Tunas Kartini 1 Culik Tahun Pelajaran 2017/2018. Data tentang keterampilan sosial anak dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik modeling dapat meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok A di TK Tunas Kartini 1 Culik Tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari gains skor keterampilan sosial anak sebesar 0,82 yang berada pada kriteria tinggi. Tingginya skor yang diperoleh membuktikan bahwa penerapan teknik modeling dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Kata-kata kunci: anak usia dini, keterampilan sosial, teknik modeling Abstract This study aims to determine the increase in social skills with the application of modeling techniques in group A one Semester children in kindergarten Tunas Kartini 1 Culik in the academic year 2017/2018. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of a phase of action planning, action, observation/evaluation and reflection. The subjects were 14 children in group A  Tunas Kartini 1 Culik in the academic year 2017/2018. Data on the social skills of children collected using observational methods. The results showed that the application of modeling techniques can enhance social skills in kindergarten children in group A Tunas Kartini 1 Culik in the academic year 2017/2018. It can be seen from a child's social skills gains score of 0.82 which are in the high criteria. The high scores obtained prove that the application of modeling techniques can improve the social skills of children.  
THE ROLE OF VERTICAL HOLINESS IN THE MULTI-STOREY INFRASTRUCTURE DESIGN I Made Sastra Wibawa; I Wayan Redana; Putu Alit Suthanaya; Ngakan Made Anom Wiryasa
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.579 KB) | DOI: 10.22225/pd.9.1.1671.11-24

Abstract

The increasing number of residents demands the provision of settlement facilities and infrastructure. Limited land is an obstacle to the development in the horizontal direction, especially the use of green open land which will cause land conversion. The limitation of the building height regulated by local regulations, as well as the local wisdom, namely vertical holiness can be a challenge related to the idea of building multi-storey buildings. When you want to enter the lower floors of the building, there is a feeling of doubt because there are other residents on the upper floors who step over. This study aims to reveal the relationship of vertical holiness with multi-storey building design and formulate vertical holiness as an effort to implement it in a design so that it can be accepted by the community. This study uses a methodology to examine the problem by interviewing the stakeholders and filling out the questionnaire, therefore, the relationship between vertical holiness and multi-storey building design can be obtained. The results of the study clearly confirm that there is indeed a correlation between vertical holiness and multi-storey building design. Thus, the design should pay attention to this vertical holiness. The study also encourages that the formulation of vertical holiness should be legally stated in regulation so that it is easily understood and accepted by the community.
RE-VEGETASI TANAH VULKANIS TANDUS DENGAN AIR SUMUR Simpen, I Nengah; Sutama, I Nyoman Sutarpa; Redana, I Wayan; Zulaikah, Siti
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tanah vulkanis merupakan suatu perlapisan tanah yang terbentuk oleh hamparan material letusan gunung berapi saat meletus. Tanah vulkanis biasanya tandus. Perlu waktu yang lama bertahun-tahun dan bahkan sampai berpuluh-puluh tahun untuk menumbuhkan kembali vegetasi (re-vegetasi) di daerah ini. Untuk itu perlu dicari suatu cara agar pada tanah yang semula tandus dapat sesegera mungkin ditumbuhi tanam-tanaman, sehingga tanah vulkanis menjadi produktif. Melihat kondisinya yang seperti ini dapatlah dianalisa bahwa masalah utama pada daerah tersebut adalah air dan cara mengelolanya. Di sini diberikan salah satu contoh untuk mencari air pada daerah tanah vulkanis tandus yaitu dengan Metoda Geolistrik. Dari hasil yang didapat bahwa walaupun bagian atasnya berupa tanah vulkanik tandus, namun di bawahnya masih terpendam akuifer-akuifer yang dapat disadap airnya. Setelah airnya didapat, airnya mestinya dikelola sehngga dapat dipakai oleh hewan maupun tumbuhan. Simbiosis antara hewan dan tumbuhan dapat mempercepat proses re-vegetasi pada daerah vulkanis tandus. Sebagai hasil studi, dapat dilihat pada beberapa daerah di Kabupaten Karangasem Bali.Kata kunci: Re-vegetasi, Tanah vulkanis tandus, Metoda Geolistrik, Air sumur
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK MODELING ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS KARTINI 1 CULIK Redana, I Wayan
PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v4i2.1165

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial dengan penerapan teknik modeling pada anak kelompok A Semester I  di TK Tunas Kartini 1 Culik Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 14 anak kelompok A TK Tunas Kartini 1 Culik Tahun Pelajaran 2017/2018. Data tentang keterampilan sosial anak dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik modeling dapat meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok A di TK Tunas Kartini 1 Culik Tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari gains skor keterampilan sosial anak sebesar 0,82 yang berada pada kriteria tinggi. Tingginya skor yang diperoleh membuktikan bahwa penerapan teknik modeling dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Kata-kata kunci: anak usia dini, keterampilan sosial, teknik modeling Abstract This study aims to determine the increase in social skills with the application of modeling techniques in group A one Semester children in kindergarten Tunas Kartini 1 Culik in the academic year 2017/2018. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of a phase of action planning, action, observation/evaluation and reflection. The subjects were 14 children in group A  Tunas Kartini 1 Culik in the academic year 2017/2018. Data on the social skills of children collected using observational methods. The results showed that the application of modeling techniques can enhance social skills in kindergarten children in group A Tunas Kartini 1 Culik in the academic year 2017/2018. It can be seen from a child's social skills gains score of 0.82 which are in the high criteria. The high scores obtained prove that the application of modeling techniques can improve the social skills of children.  
MENCEGAH KONFLIK SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN I Wayan Redana
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.084 KB)

Abstract

Konflik sosial dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan harus dihindari. Konflik yang berkelanjutan yang berawal dari pro dan kontra teknologi akan mengakibatkan social cost yang amat luar biasa tinggi. Persatuan Insinyur Indonesia dalam etika profesi menyebutkan bahwa insinyur senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya. Hal ini berarti bahwa insinyur senantiasa menghindari konflik kepentingan atau pro dan kontra pemilihan suatu teknologi yang akan dibangun. Elemen konflik meliputi : Pemicu yang dianalogkan dengan api; akselerator yang dianalogkan dengan angin panas; dan akar konflik yang dianalogkan dengan rumput kering. Umumnya, terdapat lima tahap eskalasi konflik yaitu: Sengketa, Ketegangan/mobilisasi, Krisis, Kekerasan terbatas, Kekerasan massal, dan Penurunan eskalasi konflik. Semua hal diatas tidak akan terjadi lebih kelam, apabila melalui proses kajian kelayakan, perencanaan yang jelas dan berkaitan dengan etika, moral, aturan, budaya, dan kepentingan sosial. Eskalasi konflik dilawankan dengan deeskalasi konflik yaitu konflik dilawankan dengan pembangunan damai yang pada akhirnya akan sampai kepada pemilihan teknologi tepat guna yang memberi rasa damai kepada masyarakat luas. Rumusan masalah studi ini adalah bagaimana tren konflik yang terjadi dan bagaimana cara menyikapi pro-kontra rencana pembangunan infrastruktur. Tujuan tulisan adalah mengungkap tren konflik yang terjadi, mengedepankan nilai budaya, mengedepankan posisi sebagai analis dan mengedepankan tatanilai etika dan moral dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Metodologi yang dipakai adalah mengamati jalannya suatu pro dan kontra, menganalisis data sekunder hasil kajian infrastruktur. Beberapa kasus yang dibahas antara lain Studi kelayakan Jalan Tohpati Kusamba, Jalan Sunset, reklamasi Teluk Benoa, Taman nasional Tesso Nilo, Kerinci Seblat, Kayan Mentarang, Kutai dan Sebangau. Simpulan dan saran dari kajian ini adalah bahwa nilai Sosial Budaya melalui fokus group discussion harus dikedepankan dan menjadi faktor penentu, disamping kelayakan secara Hukum, Lingkungan, Teknis, dan Ekonomi sesuai dengan prasyarat suatu kajian infrastruktur berkelanjutan
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PELABUHAN CELUKAN BAWANG I Wayan Redana; Ida Bagus Putu Adnyana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1 Januari 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.454 KB)

Abstract

Studi kelayakan ini bertujuan untuk mendapatkan kelayakan pengembangan pelabuhan Celukan Bawang baik secara teknis maupun ekonomis. Studi yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan suatu usulan pengembangan dari pelabuhan Celukan Bawang untuk tahun mendatang. Pengembangan ini meliputi pengembangan fasilitas pelabuhan termasuk juga jaringan jalan yang diperlukan. Studi ini dilakukan dengan melakukan survey dan mendapatkan data dari pelabuhan dan sumber lain. Data yang didapat diolah dengan analisis kelayakan secara teknis maupun ekonomis. Secara teknis, tinjauan meliputi luas dan dalam kolam pelabuhan, pengerukan dan pembangunan fasilitas dermaga. Secara ekonomis dipakai metode analisis discounted cash flow. Studi ini memberikan suatu simpulan bahwa secara teknis dan ekonomis, pelabuhan sangat layak untuk dikembangkan. Kelayakan teknis mendapatkan bahwa terumbu karang (mati) yang menghambat dalam dan luas kolam pelabuhan harus dikeruk. Pembangunan dermaga harus dilakukan. Secara ekonomi semua pekerjaan teknis ini masih cukup layak untuk dilakukan.
PENGARUH PENAMBAHAN SLURRY BENTONITE TERHADAP KEMANTAPAN GALIAN PADA PASIR Tjokorda Gde Suwarsa Putra; I Wayan Redana; I Ketut Swijana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1 Januari 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.848 KB)

Abstract

Dalam menanggulangi kelongsoran tebing dalam pelaksanaan pekerjaan galian terutama pada pekerjaan galian yang luas dan dalam, pada tanah pasir, dan lingkungan kerja yang relatif sempit, dipakai turap kantilever. Namun, pengaruh tegangan tanah lateral menjadi sangat besar, sehingga dimensi struktur turap menjadi besar. Usaha untuk mengurangi pengaruh tekanan tanah lateral dilakukan dengan me-nambahkan slurry Bentonite. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan kekuatan tanah dalam hal menahan kelongsoran pada galian dan menge-tahui perubahan perilaku tanah pasir apabila bentonite diserapkan ke dalam tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan bak sampel dari kaca dengan ukuran 80 cm x 30 cm x 40 cm. Bak diisikan pasir dengan kerapatan relatif tertentu dengan tinggi 35 cm. Bento-nite yang dipergunakan dalam penelitian ini mempunyai batas cair 150%. Slurry bentonite dengan konsentrasi 6%, 8%, 11% atau dengan kadar 2,3%, 3%, 4% diserapkan ke dalam pasir dengan menyiramkan slurry di atas permukaan dibantu dengan menusuk-nusuk dengan kawat berdiameter 3 mm. Penyiraman dilakukan secara bertahap sebanyak 5 kali mengikuti tahapan penggalian pasir pada satu sisi sekat kaca. Sampel diambil dengan alat pengambil sampel untuk dites pada tes triaksial dengan kondisi consolidated undrained/CU. Pada bak sampel yang lain diadakan tes pembebanan. Pasir yang dipakai pada penelitian ini, mempunyai parameter yaitu: berat volume 1,59 gr/cm3, kerapatan relatif 50,25%, kadar air 3,8%. Pada kondisi awal didapat kohesi (c) = 0, sudut geser dalam (?) = 43,7 ? pada geser langsung dan (?) = 31,47? pada geser bebas. Hasil tes menunjukkan parameter-parameter sebagai berikut : ? = 7?, ?' = 8?, cu = 25,77 kPa, cu' = 25,37 kPa, ? = 1,78 gr/cm3 untuk konsentrasi 6%; ? = 5?, ?' = 7?, cu = 29,55 kPa, cu' = 27,02 kPa, ? = 1,82 gr/cm3 untuk konsentrasi 8%; ? = 3?, ?' = 4?, cu = 36,13 kPa, cu' = 35,02 kPa, ? = 1,95 gr/cm3 untuk konsentrasi 11%. Tes pembebanan pada semua kondisi pasir di atas, menunjukkan bahwa pasir masih mampu menahan beban 2000 kg/m2. Secara analitis, turap dihitung untuk menahan tebing dengan parameter yang sama seperti di atas, turap diperlukan di bawah kedalaman galian kritis minimum yaitu pada kedalaman 289,55 cm untuk konsentrasi 6%, 324,72 cm untuk konsentrasi 8%, dan 370,56 cm untuk konsentrasi 11%. Namun, dari perhitungan pula didapat bahwa turap belum terbebani pada kedalaman 6 meter dengan beban merata 2000 kg/m2. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan slurry bentonite pada pasir dengan konsentrasi 6%, 8%, 11% sangat berpengaruh dalam memantapkan tebing vertikal galian. Tinggi kritis galian (Hc) menjadi semakin dalam apabila kadar bentonite semakin besar. Makin besar kadar bentonit dalam pasir makin memantapkan tebing galian.
PENGGUNAAN VEGETASI (RUMPUT GAJAH) DALAM MENJAGA KESTABILAN TANAH TERHADAP KELONGSORAN I Nym. G. Santiawan; I Gusti N. Wardana; I Wayan Redana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 1 Januari 2007
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.977 KB)

Abstract

Keberadaan akar tanaman dapat mengurangi tegangan air pori positif dan memperbesar tegangan air pori negatif. Kemampuan ini meningkatkan kekuatan tanah khususnya tegangan geser dalam menjaga kestabilan lereng. Akar tanaman mempunyai kemampuan menyimpan air tanah yang baik dan menjaga kestabilan tanah terhadap perubahan kadar air akibat proses pembasahan dan proses pengeringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pada kondisi initial, basah dan kering terhadap tegangan air pori dan kekuatan geser tanah dengan dan tanpa akar tanaman rumput gajah. Penelitian ini juga mempelajari peningkatan tegangan air pori negatif dan kekuatan geser tanah dengan dan tanpa akar tanaman. Lebih lanjut pada penelitian ini akan mempelajari stabilitas lereng dengan peningkatan parameter geser tanah yang didapat. Pengambilan benda uji dilakukan di daerah Bakas-Tohpati, Kabupaten Klungkung. Lokasi pengambilan benda uji merupakan daerah perbukitan dan dilindungi untuk mengurangi perusakan seperti perusakan tanaman dan perusakan yang lainnya. Pengambilan benda uji menggunakan metode undisturbed. Pengujian dilakukan dengan uji geser langsung (direct shear) dan triaxial CU (condolidated undrained) pada tiga kondisi benda uji yaitu kondisi initial, kering (Sr 0%) dan basah (Sr 100%). Dari hasil pengujian didapatkan hubungan antara kadar air (w), angka pori (e), derajat kejenuhan (Sr), kohesi efektif ( ), sudut geser dalam efektif ( ), tegangan air pori (u) dan kekuatan geser ( ). Hasil pengujian menunjukkan bahwa, pada proses pembasahan dimana derajat kejenuhan mendekati kondisi jenuh (Sr 100%), dapat meningkatkan tegangan air pori negatif dari benda uji dengan akar tanaman sebesar 45,45%. Pada proses pengeringan dimana derajat kejenuhan mendekati kondisi kering (Sr 0%), dapat meningkatkan tegangan air pori negatif dari benda uji dengan akar tanaman sebesar 80,0%. Proses pengeringan atau pengurangan kadar air lebih lanjut akan menurunkan kekuatan geser tanah, karena berkurangnya fase air dalam tanah. Kondisi ini membuat meniskus air pori menjadi berkurang. Sehingga tanah mengalami kondisi terpisah-pisah dan sebagian besar pori-pori tanah terisi udara. Akibat kondisi ini, ikatan butiran tanah menjadi berkurang. Keberadaan akar tanaman dapat meningkatkan nilai kohesi efektif ( ) sebesar 34,46%, sudut geser dalam efektif ( ) sebesar 22,45% dan faktor keamanan (FK) lereng rata-rata sebesar 33,18%. Jadi dapat disimpulkan bahwa keberadaan akar tanaman dapat meningkatkan kestabilan lereng terhadap kelongsoran.
KERAWANAN LONGSOR LERENG JALAN STUDI KASUS RUAS JALAN SUKASADA – CANDI KUNING Ririn Hartini; I W. Redana; I.G.N. Wardana
JURNAL SPEKTRAN Vol. 2, No.2, Juli 2014
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.587 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2014.v02.i02.p02

Abstract

Slope stability analysis along roads Denpasar – Singaraja have been calculated using Felenius Method and Software Plaxis 8.2. This calculation was conducted using  material model Mohr - Columb, soil cohesion (c) and tan f soil parameters. Calculations safety factor using phi – c reduction value, condition until structural failure occurs. The results of computation Felenius Method give stability value Fs < 1.5 which mean landslide would be accurred in this slope. Calculation using Plaxis 8.2 produce Fs > 1,5. This study has been on optimization of soil parameters, so that plaxis gives better result. This study may conclude that plaxis should be used with caution and with proper soil parameters
PENYUSUNAN MODEL RUMUSAN KORELASI NILAI DCP DENGAN NILAI CBR TANAH BERBUTIR KASAR I Wayan Sujahtra; I Wayan Redana; Anissa Maria Hidayati
JURNAL SPEKTRAN Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7, No.1, Januari 2019
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.046 KB)

Abstract

MODEL ARRANGEMENT OF VALUE CORRELATION FORMULAS OF GRANULAR SOIL DCP – CBR The testing of Dynamic Cone Penetrometer (DCP) in order to determine value of soil density of California Bearing Ratio (CBR) has been known widely in some countries in the world. DCP-CBR correlation formulas to determine CBR value from DCP test result has also been formulated by some researchers and the use of it has been estalished by some countries, includes Indonesia.A number of formulations of DCP-CBR correlations that have been published by a number of researchers in various countries have significant differences. It was reported that differences in geographical regions around the world caused changes in the empirical values obtained. Because of this condition therefore a research need to be done to know the correlation formulas model which is appropriate with the local soil where the writer stayed. The research result in a correlation formulas for coarse gradation soil is Log CBR = 1.514 – 1.07 Log DCP (cm/blow). This value in accordance with general formulas of some research of the world and curve graphic posisition is above and parralel with formulas correlation of PUPR.