Penelitian ini di latar belakangi maraknya fenomena perilaku-perilaku yang disebabkan rendahnya sikap nasionalisme siswa seperti siswa kurang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, banyak ditemukan siswa tidak mau mengikuti pelaksanaan upacara bendera dengan baik dan benar. Pada akhirnya menimbulkan pertanyaan apakah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan telah dilaksanakan dengan baik, lalu kenapa sikap nasionalisme siswa masih rendah. oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan bagaimana implementasi nilai karakter dalam perencanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, bagaimana implementasi nilai karakter meningkatkan sikap Nasionalisme siswa melalui pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Hambatan-hambatan apa yang muncul melalui penanaman nilai-nilai karakter dalam meningkatkan sikap Nasionalisme siswa di MAN di Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian berjenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan ditentukan dengan menggunakan Purposive Sampling (memilih dengan sengaja) yaitu menentukan informan dengan pertimbangan tertentu bisa memberikan data yang lebih baik mengenai pendidikan karakter pada mata pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk meningkatkan sikap nasionalisme di MAN di Kota Padang Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa (1) Implementasi nilai karakter pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kegiatan ekstrakurikuler dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di MAN di Kota Padang (2) Implementasi nilai karakter meningkatkan sikap Nasionalisme siswa melalui pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di MAN di Kota Padang menggunakan lima item karakter dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu semangat kebangsaan (nasionalisme), religius, kepedulian terhadap lingkungan, cinta damai dan Mandiri. Untuk mengeahui keberhasilan implementasi nilai karakter dilihat dari interaksi yang dilakukan siswa baik didalam kelas maupun di luar kelas.(3) Hambatan-hambatan yang muncul melalui penanaman nilai-nilai karakter diantaranya kurangnya ketidakjelasan penetuan tujuan dalam pendidikan karkater, kurangnya kemampuan guru dalam menyusun pertanyaan formati aspek afektif dalam mengimplementasikan nilai karakter dari materi yang diberikan dengan perkembangan teknologi ikut berpengaruh pada pola pikir siswa, guru kurang diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan pengembangan nilai karakter (workshop) dan kurangnya fasilitas yang memadai.