Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Usaha Restoran, Rumah Makan Di Kabupaten Bogor Fachrul Husain Habibie; Novita Widyastuti
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 22 No 3 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.785 KB) | DOI: 10.30647/jip.v22i3.1166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan explanatif yang teruji tentang pengaruh (1) pelatihan dan motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan, (2) pelatihan terhadap motivasi kerja karyawan, (3) pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dan (4) motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan restoran di kabupaten Bogor, Jawa Barat. Disain yang digunakan dalam penelitan ini adalah desain penelitian kausal. Subjek dalam penelitan ini adalah seluruh peserta pelatihan peningkatan sumberdaya manusia dalam sektor Restoran dan Rumah Makan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan objeknya adalah pelatihan, motivasi kerja dan produktivitas kerja karyawan. Penelitian akan menggunakan metode kuantitatif deskriptif, dilaksanakan secara cross-sectional, teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner. Responden adalah karyawan Rumah makan dan restoran di Kabupaten Bogor yang mengikuti pelatihan. Penarikan sampel menggunakan metode accidental sampling. Metode analisis data adalah uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, korelasi Pearson, serta regresi linier sederhana, menggunakan bantuan software SPSS 21 for window (Pramesti,2013:37 – 66). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kontribusi pengaruh pelatihan terhadap motivasi karyawan usaha rumah makan dan restoran adalah sangat kecil dengan nilai sebesar 2.5%. Dan pelatihan tidak secara signifikan mempengaruhi motivasi karyawan usaha/rumah makan di kabupaten Bogor (0.359 > 5%,), sedangkan pelatihan terhadap produktifitas karyawan usaha rumah makan dan restoran adalah dengan nilai sebesar 2.1%. Pelatihan tidak secara signifikan mempengaruhi produktifitas karyawan usaha/rumah makan di kabupaten Bogor (0.979 > 5%,), Kontribusi pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan sebesar 84.3% dengan signifikansi sebesar 0.000 < 5%, hal ini berarti varibel motivasi secara signifikan mempengaruhi produktifitas kerja. Yang paling berpengaruh antara pelatihan dan motivasi terhadap produktivitas karyawan adalah variabel motivasi. Hal ini ditunjukkan dalam persamaan Y = 0.005 X1 + 0.953 X2 + 0.233, yang berarti jika terjadi perubahan pada variabel motivasi sebesar 1 (satu) kali tanpa perubahan variabel pelatihan (yang mempengaruhi secara signifikan (0.005)) maka terjadi perubahan pada produktifitas kerja sebesar 0.953 bagi karyawan usaha/rumah makan di kabupaten Bogor.
Pengembangan Potensi Desa Wisata Melalui Pelatihan Pengenalan Homestay di desa Sungsang Iv, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan Vienna Artina Sembiring; Novita Widyastuti; Amalia Mustika
Jurnal Pemberdayaan Pariwisata Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pemberdayaan Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STP Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.647 KB) | DOI: 10.30647/jpp.v1i1.1322

Abstract

Desa Sungsang IV berada di area muara sungai Musi dan berbatasan dengan Laut China Selatan atau Laut Bangka. Hal ini yang menjadikan desa Sungsang IV sebagai desa nelayan yang mata pencarian sebagian besar masyarakatnya adalah mencari ikan dilaut. Proses pengenalan potensi menggunakan metode analisa SWOT.Analisa SWOT yang digunakan adalah sebagai alat untuk mengenali kekuatan, kelemahan yang dimiliki suatu desa serta melihat peluang dan ancaman yang dihadapi oleh desa tersebut. Kegiatan yang dilakukan adalah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh warga desa yaitu memberikan pelatihan pengenalan homestay kepada warga sekitar yang berjumlah 20 orang. Tujuannya adalah untuk memetakan rumah masyarakat yang siap dijadikan homestay dan menyiapkan rumah masyarakat untuk dijadikan homestay yang sesuai standart yang berlaku, dan hasil analisa yang ditemukan bisa menjadi rujukan untuk mewujudkan desa Sungsang IV menjadi desa wisata yang memiliki homestay.
Upaya Merintis Desa Wisata Melalui Pengenalan Sadar Wisata dan Penyiapan Homestay di desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan Vienna Artina Sembiring; Novita Widyastuti
Jurnal Pemberdayaan Pariwisata Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pemberdayaan Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STP Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.705 KB) | DOI: 10.30647/jpp.v2i2.1434

Abstract

Lokasi desa Sungsang terletak diwilayah paling ujung Sumatra Selatan, memiliki perbatasan dengan provinsi kepulauan Bangka Belitung. Mata pencaharian sehari-hari penduduk Sungsang adalah sebagai nelayan, mengambil daun nipa dan pucuk nipa dan sebagian masyarakat bertani atau berkebun. Kebutuhan bahan pokok masyarakat untuk sehari-hari didatangkan dari Palembang dan sekitarnya.Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pelatihan setelah melakukan observasi dan mempelajari analisis potensi desa yang telah dilakukan oleh tim sebelumnya. Masyarakat yang mengikuti pelatihan di kantor desa Sungsang III sebanyak 20 orang. Tujuan pelatihan ini adalah agar masyarakat desa Sungsang dan Marga Sungsang memahami dan mengerti tentang sapta pesona dan sadar wisata. Desa Sungsang dan Marga Sungsang memiliki Homsetay bagi wisatawan yang datang berkunjung ke desa tersebut. Kata Kunci: Desa Sungsang, Marga Sungsang, Sapta Pesona, Sadar Wisata, Homestay
Peningkatan Pengetahuan dalam Pengenalan Kemasan Produk Unggulan Khas Desa Sungsang IV, Kabupaten Banyuasin Triana Rosalina Dewi; Novita Widyastuti Sugeng; Nurbaeti Nurbaeti
Jurnal Pemberdayaan Pariwisata Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pemberdayaan Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STP Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.661 KB) | DOI: 10.30647/jpp.v1i1.1326

Abstract

Salah satu yang menarik dari sebuah produk adalah kemasan. Kemasan merupakan salah satu alat promosi penjualan suatu produk. Kemasan mempunyai peranan yang sangat penting karena selalu terkait dengan produk yang dikemas dan memiliki nilai jual serta citra produk. Pelatihan desain kemasan produk untuk kelompok wanita nelayan di Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ini untuk memberikan wawasan desain dan bentuk kemasan yang membuat produk menjadi lebih bernilai dan aman untuk lingkungan karena mudah didaur ulang. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode presentasi mengenai pengenalan bentuk dan desain packaging, Metode demonstrasi mengenai contoh kemasan produk yang baik disesuaikan dengan produk yang diproduksi oleh ibu-ibu kelompok wanita nelayan, dilanjutkan dengan diskusi untuk menganalisis contoh kemasan produk pembanding lainnya. Metode evaluasi dengan mengamati hasil pelatihan yang didapat, yaitu peserta terlihat sangat antusias dan berdiskusi aktif untuk pengembangan kemasan produknya agar lebih bernilai jual dan ramah untuk lingkungan. Pendampingan akan terus dilakukan setelah kegiatan pelatihan ini. Tim pelaksana yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa dari Program Studi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti akan selalu siap membimbing dan mengarahkan pelaku usaha dalam pengembangan usahanya.
BUTTER COOKIES SUBTITUSI TEPUNG BIJI DURIAN : MODERNISASI DAN INOVASI KULINER KHAS KOTA SERANG SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH DURIAN Novita Widyastuti Sugeng; Ira Mayasari; Heny Ratnaningtyas
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v6i1.44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima masyarakat, karakter sensorik, kemasan menarik dan untuk mengetahui kandungan gizi butter cookies dengan substitusi tepung biji durian dari sampel terbaik. Metode menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Berdasarkan hasil uji ANOVA, dari segi warna (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, dari segi rasa (0,224 > 0,05), dari segi aroma (0,608 > 0,05) dan dari segi tekstur (0,712 > 0,05) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan. Pada uji laboratorium, terpilih sampel terbaik adalah butter cookies dengan 90% tepung biji durian, karena yang banyak disukai oleh panelis dan merupakan makanan sumber energi 539,79 Kkal. Berdasarkan syarat mutu biskuit, kandungan protein butter cookies 90% tepung biji durian berada di bawah syarat mutu biskuit (3,96g/100g ) dan hasil analisis kandungan air butter cookies 90% tepung biji durian telah memenuhi syarat mutu biskuit (4,70g/100g). Takaran saji untuk butter cookies dengan 90% tepung biji durian adalah sebesar 20 gr atau sama dengan 5 keping dengan masing-masing keeping sebesar 4 gr. Kemasan paling banyak disukai yang berbentuk tabung (3,50) ketimbang yang berbetuk box (3,0). Kesimpulan, Butter cookies tepung biji durian dapat diterima masyarakat, tepung biji durian dapat digunakan dalam pembuatan butter cookies dan merupakan makanan sumber energi.
Pelatihan Pembuatan Souvenir Keranjang Ayam Mini Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Matotonan Dan Muntei, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat Novita Widyastuti Sugeng; Ira Mayasari; Heny Ratnaningtyas
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 11, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v11i1.1268

Abstract

Pengembangan desa wisata menjadi salah satu program pemerintah untuk menjadikan desa-desa tertinggal menjadi desa yang maju, Dalam perkembangannya beberapa desa yang memiliki potensi mulai berubah, namun jika tidak  diadakan  pemetaan  potensi  yang ada akan  menjadikan  desa wisata dimana saja sama, tanpa ada kekhasan khusus. Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Mentawai seharusnya bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan bagi pendapatan asli daerah. Di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk   mengangkat potensi wisata di kabupaten dengan julukan bumi Sikerei ini.  Salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan adalah souvenir yang dapat dibawa oleh wisatawan setelah mengunjungi kepulauan Mentawai. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini mengenalkan potensi souvenir keranjang ayam mini berbasis kearifan lokal dan mengembangkan kreatifitas souvenir di Desa Matotonan dan Desa Muntei, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Para peserta yang mengikuti pelatihan di dua desa ini masing-masing berjumlah 25 orang per desa. Metode  yang  diterapkan  pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode presentasi dan demonstrasi. Kedua metode itu dilakukan untuk mengembangkan  desain  dan bentuk produk yang dapat diproduksi oleh masyarakat lokal dengan harga murah, pengerjaan mudah dan berbasis kearifan lokal. Diharapkan masyarakat dapat membuat souvenir keranjang ayam mini dan wisatawan dapat membeli souvenir tersebut sebagai kenangan setelah berkunjung ke kepulauan Mentawai.
Peran Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Generasi Milenial: Studi Jajanan Tradisional Ira Mayasari; Novita Widyastuti Sugeng; Heny Ratnaningtyas
At-Tadbir : jurnal ilmiah manajemen Vol 5, No 2 (2021): At-Tadbir: jurnal ilmiah manajemen
Publisher : Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.104 KB) | DOI: 10.31602/atd.v5i2.4799

Abstract

This study aims to analyze the effect of the marketing mix of traditional snacks on purchasing decisions. The research method uses multiple regression analysis. The population in this study is the millennial generation in Jakarta. While the sample amounted to 114 respondents. The results of the research partially all the variables of the marketing mix of traditional snacks consisting of product, price, place, promotion, physical facilities, people and processes have a significant effect on purchasing decisions. To reach a large market, traditional snacks must be followed by: (1) Good product quality includes appearance, variety, taste and texture; (2) Price affordability; (3) a strategic place to sell traditional snacks such as in traditional markets, cake shops, school canteens, and food stalls near homes; (4) Advertise traditional snacks on Instagram, Facebook and Twitter; (5) The cleanliness of the place to sell traditional snacks must be paid more attention (6) The service quality of people who sell traditional jayanan products must be better; (7) The processing of traditional snacks is modern so it takes a long time. The suggestion from this research is that the promotion of traditional snacks should be improved, especially in developing social media and traditional snacks innovations.Keywords: Product, Price, Place, Promotion, Physical Facilities, People, Process, Purchase Decision
Pelatihan Diversifikasi Produk Kearifan Pangan Lokal di Desa Wisata Muntei dan Desa Wisata Matotonan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Ira Mayasari; Novita Widyastuti; Fetty Asmaniati; Devita Gantina
Jurnal Pemberdayaan Pariwisata Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pemberdayaan Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STP Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jpp.v4i2.1638

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah melatih inovasi olahan pangan lokal yang diolah secara rumahan sebagai upaya ketahanan pangan keluarga di masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan mengolah singkong, pisang, sagu dan keladi menjadi olahan makanan yang sehat, metode tanya jawab untuk memberikan umpan balik pada peserta. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu rumah tangga berjumlah 30 orang. Pelatihan berjalan lancar dengan menghasilkan produk dari singkong yaitu lapik bairatti, bairatti si muntlu bagania iba, tetet gowgow dan mata magok. Olahan pisang yaitu kue bagok koloyo, bagok sirarak sileppak, magok sipurut dan pisang kuah kukus. Olahan sagu yaitu kue sagaik, kembang sagaik, cendol sagu dan singi ngiri. Olahan keladi yaitu donat getek, perkedel iba getek, satai lilit keladi dan perkedel keladi. Setelah mengikuti pelatihan, peserta sudah dapat menyediakan makanan sehat dengan berbagai pilihan yang disajikan.Saran yang diberikan adalah masyarakat dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan lahan yang ada, agar terpenuhinya rempah dan bahan pangan memasak sehingga memudahkan mereka saat menggunakannya. Serta dapat berinovasi dalam mengolah bahan makanan menjadi masakan sehat yang dapat disajikan baik untuk keluarga maupun tamu. Kata Kunci: Diversifikasi, Pangan Lokal, Kepulauan Mentawai
Pelatihan Barista dan Cara Memulai Usaha Baru Kepada Keluarga Penerima Manfaat Kampung Bedeng Cempaka Putih Jakarta Pusat Pada Kementrian Sosial Robiatul Adawiyah; Michael Khrisnia; Novita Widyastuti
Jurnal Pemberdayaan Pariwisata Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pemberdayaan Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STP Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jpp.v4i2.1609

Abstract

Pelatihan ini bekerjasama dengan Kementrian Sosial dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang kopi, pengetahuan tentang Barista, praktek penyeduhan kopi dan bagaimana memulai bisnis baru. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan penyluhan, pelatihan dan sosialisasi. Peserta pelatihan ini adalah kepada keluarga penerima manfaat Kampung Bedeng Cempaka Putih Jakarta Pusat yang sudah terdaftar pada Kementrian Sosial. Jumlah keluarga penerima manfaat pada kegiatan pelatihan berjumlah 24 orang, diadakan pada tanggal 3-4 Desember 2021. Agar 24 keluarga penerima manfaat Kampung Bedeng Cempaka Putih Jakarta Pusat dapat memulai usaha kedai kopi, mereka harus mengetahui tentang Barista, praktek penyeduhan kopi dengan french press, pour over, aeropress dan sypon. Kemudian dari cara memulai usaha harus berani mengambil resiko, mengetahui proses produksi dan mengetahui bagaimana merencanakan bisnis yang baik dan menjanjikan. Kata Kunci: Pelatihan Barista, Memulai Usaha Baru