Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HETEROGENITAS KUANTITAS DAN KUALITAS SEMEN SAPI BALI PEJANTAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI INSEMINASI BUATAN DAERAH BATURITI, TABANAN Setyani N. M. P.; N. P Sarini; I G. Lanang Oka
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.9 KB)

Abstract

This research was conducted to determine the heterogenity of quantity and quality of bali bull semen in Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah (UPT BIBD) Baturiti, Tabanan from December 2016 until January 2017. Twelve Bali bulls in UPT BIBD Baturiti, Tabanan were used in this study. The variables observed in this study were macroscopic and microscopic characteristics of the semen. The data were analyzed using descriptive quantitative and qualitative analysis and coefficient of variationwere calculated for the quantitative data. The result of the study showed that the colour of Bali bull semen was milky cream, with the volume obtained per ejaculation was 4.8 ml up to 12.0 ml. In addition to that, the other macroscopic characteristics observed resulted in the pH between 6 to 7, spermatozoamotilitybetween 77.30 % until 97.79 %, the mass motions of Bali bull semen was ++ to +++. The last of microscopic characteristic observed was spermatozoa concentration vary between 1.078 x 109/mland 2.118 x 109/ml. The coefficient variation of the volume, concentration and motility of the spermatozoa were 23.98 %, 24.17 % and 7.67 % respectively. It can be concluded that quantity and quality of Bali bull semen was good. Although that volume and concentration of semen were vary, but their spermmotility was uniform. Overall, it can be said that Bali bull semen in UPT BIBD Baturiti was heterogen and was good in sperm quality chatagorize and the most superior Bali bull in UPT BIBD Baturiti, Tabanan was Buwana Merta.
Hubungan antara Karakteristik Inseminator dengan Keberhasilan Inseminasi Buatan pada Ternak Sapi di kabupaten Tabanan Arianti N.; N. W. T. Inggriati; N. P. Sarini
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 1 (2020): Issue 8 No. 1 (2020)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.027 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2020.v08.i01.p01

Abstract

Penerapan teknologi Inseminasi Buatan (IB) dalam usaha untuk meningkatkan populasi sapi di kabupaten Tabanan sudah tersebar diseluruh kecamatan. Namun, populasi ternak sapi di kabupaten Tabanan dilaporkan mengalami penurunan akhir-akhir ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1) karakteristik inseminator; 2) pengetahuan dan keterampilan inseminator tentang IB; 3) menganalisis hubungan karakteristik, pengetahuan dan keterampilan inseminator dengan keberhasilan inseminasi buatan pada ternak sapi. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Tabanan dengan jumlah responden sebanyak 33 orang yang diambil menggunakan metode sensus. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan observasi sedangkan data sekunder dari studi pustaka. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan uji korelasi jenjang spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Inseminator rata-rata mengikuti pendidikan selama 12 tahun, saat ini berumur rata-rata 51 tahun dengan pengalaman kerja sebagai inseminator selama 16 tahun dengan kemampuan menginseminasi rata-rata 13 ekor perbulan; 2) pengetahuan inseminator tentang IB termasuk kategori tinggi dan keterampilan inseminator termasuk kategori sangat baik; 3) Keberhasilan inseminasi buatan pada ternak sapi di kabupaten Tabanan termasuk kategori baik, faktor-faktor karakteristik seperti pendidikan formal dan pengalaman kerja berhubungan positif nyata dengan keberhasilan IB, sedangkan umur, jumlah ternak yang diinseminasi perbulan, pengetahuan dan keterampilan berhubungan positif tidak nyata dengan keberhasilan inseminasi buatan pada ternak sapi di Kabupaten Tabanan. Kata kunci : Inseminator, Inseminasi Buatan, Keberhasilan
Rumen Fermentation and Microbial Protein Synthesis of Bali Cattle Heifers (Bos sondaicus ) Fed Ration Containing Different Energy Protein Level N. N. Suryani; I. W. Suama; I. G. Mahardika; N.P. Sarini
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.2.187-194

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of energy and protein levels on rumen fermentation, microbial protein synthesis of Bali cattle heifers. The study was conducted in Petang Village, Badung Regency, Province of Bali Indonesia on 12 Bali cattle heifers with initial body weight 193,67 ± 22,55 kg/head. The treatment given is four types of ration consists of different level of metabolizable energy (ME) and crude protein (CP): ME 2051.41 kcal/kg: 12.04% CP (Treatment A); ME 2107.79 kcal/kg : 13.05% CP (Treatment B); ME 2194.06 kcal/kg : 14.04% CP (Treatment C) and ME 2294.23 kcal/kg : 15.09% CP (Treatment D). Variables measured: nutrient intake, rumen fermentation, microbial protein synthesis and growth performance of Bali cattle heifer age of 18 month. This research was a randomized block design. The results showed that increase in ME to 2294.23 kcal /kg and 15.09% CP significantly (P <0.05) increased energy intake to 17,880.57 kcal /day and protein intake 686.56 g /day. Rumen fermentation was also highest (P <0.05) in treatment D seen from total VFA, propionic acid and butyric acid respectively 170.32 mMol, 28.52 mMol and 13.70 mMol. While acetic acid, methane and NGR significantly decreased (P <0.05) respectively 57.77 mMol, 18.38 mMol and 3.07. This resulted in the highest rumen microbial protein synthesis in treatment D which was 562.06 g / day so that it was able to produce the highest ADG too, which was 0.42 kg /day. This study concluded that giving rations containing ME 2294.23 kcal /kg and 15.09% CP increased rumen fermentation and microbial protein synthesis, resulting in the highest growth compared to lower levels.
Suplementasi Tepung Jagung Dalam Ransum Meningkatkan Kualitas Daging Sapi Bali Ni Nyoman Suryani; I Wayan Suarna; I Gede Mahardika; Ni Putu Sarini
Bali Membangun Bali: Jurnal Bappeda Litbang Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Bali Membangun Bali, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.595 KB) | DOI: 10.51172/jbmb.v1i2.114

Abstract

Tujuan: Studi ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan produktivitas sapi bali sehingga mampu menghasilkan daging dengan kualitas yang baik. Metode penelitian: Percobaan menggunakan perlakuan yang terdiri atas: Perlakuan A: Sapi yang diberikan pakan rumput gajah + konsentrat 1,5% dari berat badan; Perlakuan B: Sapi yang diberikan pakan rumput gajah + 1,5% konsentrat dari berat badan dan 1 kg tepung jagung; Perlakuan C: Sapi yang diberikan pakan rumput gajah + konsentrat 1,5% dari berat badan dan 1,5 kg tepung jagung; dan Perlakuan D: Sapi yang diberikan pakan rumput gajah + konsentrat 1,5% dari berat badan dan 2 kg tepung jagung. Pakan konsentrat diberikan dua kali pada pagi dan sore hari, sedangkan pakan hijauan diberikan dalam keadaan segar setelah diberikan pakan konsentrat. Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase karkas hasil penelitian ini cukup tinggi yakni mencapai 55%, susut masak daging sapi berkisar antara 33,27 – 35,49. Ada kecenderungan meningkatnya daya ikat air dan menurunnya susut masak. Warna, keempukan, dan citarasa daging sapi bali hasil penelitian ini lebih disukai dibandingkan daging sapi import maupun sapi lokal yang dibeli di pasaran. Implikasi: Sapi bali adalah salah satu komuditas unggulan Provinsi Bali. Kualitas daging sapi bali sampai saat ini masih memerlukan upaya peningkatan. Kualitas daging sapi bali yang dipelihara dengan manajemen yang baik, secara fisik dan hedonik tidak berbeda dengan daging sapi import.
MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN SEBAGAI ALTERNATIF MEREMEDIASI MISKONSEPSI Putri Sarini; Kompyang Selamet
Jurnal IPA Terpadu Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal IPA Terpadu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v5i2.31289

Abstract

Miskonsepsi dapat menghambat proses pembelajaran. Guru perlu memahami miskonsepsi yang kerap terjadi pada suatu topik tertentu sehingga dapat membantu kemajuan belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai miskonsepsi siswa pada materi fluida statis dan menganalisis keefektifan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam meremediasi miskonsepsi siswa. Penelitian ini merupakan literature review dengan cara menganalisis, mengidentifikasi, dan mensintesis sejumlah artikel ilmiah. Data penelitian ini terdiri dari 20 artikel ilmiah terpilih dalam rentang waktu 2003 – 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi siswa pada materi fluida statis terjadi pada tekanan hidrostatis, Prinsip Pascal, dan Prinsip Archimedes; dan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) efektif dalam meremediasi miskonsepsi siswa.