Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Penelusuran Naskah dan Penulis Naskah Istana Asserayah al-Hasyimiyah Kerajaan Siak di Propinsi Riau Roza, Ellya
Manuskripta Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Manuskripta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ms.v2i1.407

Abstract

Riau  yang  notabenenya  Melayu  diprediksi  memiliki banyak  naskah,  namun  jumlah  yang  pasti  belum  diketahui  secara tepat karena pelacakan naskah  terus  berlangsung  sehingga koleksi naskah terus bertambah. Selain itu penelitian yang dilakukan belum sampai  kepada  tempat  yang  diprediksi  memiliki  naskah  misalnya istana  Asserayah  Al-Hasyimiyah  Kerajaan  Siak  di  Riau  belum pernah disentuh tangan ahli sampai sekarang. Berdasarkan Daftar Pertelahan Arsib Kerajaan Siak terdapat 290 file naskah. Setiap íle berisi banyak naskah. Beberapa naskah berbentuk lembaran dipajang di dalam lemari kaca meskipun lembaran naskahnya sebagian besar rusak dan lapuk bahkan sebagiannya telah dilapisi dengan kertas lain dan  disambung-sambung  sehingga  menjadi  naskah  yang utuh  lagi. File  naskah  tersebut  jauh  dari  pemeliharan  sehingga  kemungkinan naskah akan hancur. Naskah yang banyak itu belum diketahui siapa yang menulisnya. Sehubungan dengan itu, maka dicoba melakukan penelusuran terhadap naskah dan penulisnya dan hasilnya menjadi bahan penulisan artikel ini.
PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PELATIHAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS GURU MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DI KOTA BATAM Khairina, Khairina; Afriza, Afriza; Roza, Ellya
BENING Vol 11, No 1 (2024): MEI 2024
Publisher : University of Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/bening.v11i1.6452

Abstract

Epistemologi Nalar Bayani, Burhani dan Irfani dalam Filsafat Pendidikan Islam Hendrizal, Hendrizal; Beggy, Miranda; Masduki, Masduki; Roza, Ellya
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 7 No. 01 (2024): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v7i01.4998

Abstract

Filsafat ilmu merupakan kajian yang fundamental dikarenakan berkaitan dengan aspek kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar, yaitu ilmu pengetahuan. Epistemologi secara filosofis mengkaji struktur, metode, validitas dan tujuan ilmu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran epistemologi nalar bayani, burhani, dan irfani dalam konteks filsafat pendidikan Islam. Epistemologi nalar bayani menekankan pemikiran rasional dan logis sebagai sumber pengetahuan, sementara epistemologi burhani menyoroti pentingnya bukti empiris atau pengalaman dalam membangun pengetahuan yang sah. Di sisi lain, epistemologi irfani menekankan pengalaman mistis atau spiritual sebagai sumber pengetahuan yang mendalam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang tujuannya untuk memperoleh informasi dari berbagai buku atau sumber. Dapat simpulkan peranan epistemologi nalar bayani, burhani, dan irfani dalam pendidikan Islam membawa manfaat dalam membentuk individu yang memiliki keterampilan berpikir kritis, pengetahuan yang berdasarkan pengalaman empiris, serta pemahaman spiritual yang mendalam
Sejarah Uang Dirham Kesultanan Samudera Pasai: Kontribusi terhadap Peradaban Islam di Indonesia Shihabuddin, Ahmad; Roza, Ellya
Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 9 No. 2 (2023): Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPT-P4M) STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/aulia.v9i2.1407

Abstract

Samudera Pasai dirham money is the oldest currency in the archipelago which has many versions and changes but at this time it is considered an antique that is made history. The research method used by the author is using the library research method which means research activities carried out by collecting information that is used as a reference from books or articles of previous researchers by reviewing and quotingThe results of the author's research using the library research method are the history of the emergence of dirham money during the Samudera Pasai Sultanate in the 13th century by Sultan Malikulsaleh with gold content on the dirham money.
Studi Analisis Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama Bakar, Abu; Roza, Ellya; Masduki, Masduki
ANWARUL Vol 3 No 5 (2023): OKTOBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/anwarul.v3i5.1401

Abstract

Humans as God's creatures are equipped with reason and thought, with reason and mind that makes humans different from other creatures. He has a tendency to be curious about everything he sees and feels. This wish to know is accompanied by a number of questions which then become the rationale for finding answers to these questions. The series of processes that have given birth to science. Philosophy, science and religion will always color human life. The existence of philosophy, science and religion are three things that complement each other in bringing humans to the process of discovering their identity as God's creatures. Philosophy with a broad and deep reach through its contemplation must be seasoned with science so that it does not go wild in uncovering the basic assumptions that arise from a sense of humanity. To rectify these assumptions, religion is needed as a unifying pillar between science and philosophy. Philosophy without being accompanied by knowledge will only give birth to mere delusions. Knowledge that is not aligned with religion will also lead humans to a real error. Humans as creatures equipped with a perfect mind must be able to juxtapose these three things in uncovering the phenomena that occur in the natural surroundings. This paper aims to reveal the relationship between the three things mentioned above, namely philosophy, science and religion. To analyze the relationship, the authors use the method of literature review. (library research), namely a method of collecting data through sources of literature studies (readings), by recording all findings regarding the relationship between philosophy, science and religion.
Gaya Arsitektur Islam di Kota Aleppo: Analisis terhadap Benteng Pertahanan Kota Aflizah, Nur; Roza, Ellya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12798

Abstract

Aleppo Citadel merupakan salah satu benteng terbesar dan paling bersejarah di Timur Tengah, yang telah mengalami perubahan selama berabad-abad. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya arsitektur Islam di Aleppo Citadel beserta pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan merupakan metode penelitian yang menggambarkan dan menganalisis fenomena yang ada tanpa melakukan manipulasi variabel atau menguji hipotesis. Penelitian ini melibatkan perbandingan antara Aleppo Citadel dengan situs arsitektur Islam lainnya yang memiliki gaya arsitektur yang serupa dan berpengaruh. Penelitian ini juga mencoba untuk mengeksplorasi peradaban dan implikasi yang dapat diambil dari gaya arsitektur Islam di Aleppo Citadel. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis peran arsitektur Islam dalam pembentukan ruang perkotaan di Timur Tengah dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur dan analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan beberapa temuan, seperti gaya arsitektur Islam di Aleppo Citadel mencakup penggunaan bahan bangunan yang kuat dan tahan lama, serta penggunaan ornamen dan hiasan yang kaya akan simbolisme dan makna. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi untuk pendidikan serta penelitian di bidang sejarah, arsitektur, dan budaya Islam. Kerjasama internasional dapat memberikan dukungan dalam pelestarian warisan budaya serta pengembangan arsitektur Islam.
Sayyid Ahmad Khan Sebagai Reformis Pendidikan Islam di India Mustika, Anik Indra; Roza, Ellya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13258

Abstract

Artikel ini membahas Sayyid Ahmad Khan Sebagai Reformis Pendidikan Islam Di India. Sayyid Ahmad Khan adalah salah satu ulama yang menyebarkan agama islam di India. Permasalahan penelitian ini bagaimana sejarah Sayyid Ahmad Khan menjadi Reformis Pendidikan Islam Di India. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan teknik pengumpulan data terhadap literature, atau referensi buku-buku yang berkaitan dengan persoalan artikel ini. Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan Sayyid Ahmad Khan berhasil membuat perkembangan yang sangat pesat terhadap Pendidikan Islam Di India. Sayyid Ahmad Khan mendirikan sekolah Muhammaden Anglo Oriental Colllege(M. A.O.C) diAligarh, 1 Januari 1878. Usahanya dalam memajukan pendidikan Islam diIndia dengan menyebarkan ide- ide dimajalah Tahzibul Akhlak, yang memuat beberapa ide pembaharuan dengan bahasa yang dapat diterima para pelajar, bahkan halaman depan majalah tersebut memiliki semboyan dari pepatah Arab yang artinya“cinta pada tanah air ialah bagian dari Islam. Seorang yang mendukung kebesaran negerinya, berarti juga mendukung kebesaran agamanya”. Sayyid Ahmad Khan mempunyai keahlian diplomasi, baik terhadap pemerintahan Inggris, maupun masyarakat India. Penelitian Yesis Arikarani juga menyebutkan Sayyid Ahmad Khan dapat mengubah pandangan Inggris terhadap umat Islam yang berkaitan dengan pemberontakan. Penelitian Yecki Bus menyebut Sayyid Ahmad Khan sangat aktif didunia sehingga perkembangan Islam di negara ini untuk saat sekarang dan masa-masa mendatang senantiasa eksis dan mengalami kemajuan yang sangat signifikan.
Sarana Pendidikan Islam di Universitas Cordoba Hamami, Abdul Rasyid; Roza, Ellya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14558

Abstract

Salah satu tonggak sejarah umat Islam di masa lalu adalah berdirinya kekhalifahan Islam pada masa Dinasti Umayyah selama dua abad (abad 10-11) di Cordoba, Spanyol. Hal ini terutama berlaku dari sudut pandang ilmiah. Di sana, tradisi mencari dan menyebarkan informasi berkembang pesat.Banyak lahir ilmuwan yang menguasai berbagai bidang mulai dari filsafat hingga kedokteran, yang karyanya masih dibaca orang. Karakteristik ini membuat orang-orang Eropa belajar di universitas-universitas Islam, tidak hanya di Universitas Cordoba, tetapi juga di wilayah lain di Spanyol, seperti Seville dan Granada. Terciptanya tradisi ilmiah di Spanyol pada masa Islam tidak akan terjadi tanpa pilar-pilarnya. Pihak yang terlibat dalam transmisi ilmu pengetahuan adalah pelajar, guru, juru tulis dan penyalin, penjual buku, pembaca buku, dan penguasa yang rela membayar mahal untuk memperoleh buku yang berkualitas. Pasar buku Cordoba sendiri sangat aktif. Ribuan buku diproduksi di Cordoba setiap tahunnya, sedangkan pembeli di Pasar Buku Cordoba berasal dari berbagai daerah di Spanyol."Kemajuan Kota Cordoba yang mengalami periode kemajuan yang sangat cepat juga ditunjukkan oleh peningkatan populasi yang terus terjadi dan pembangunan yang signifikan baik fisik maupun non-fisik. Masalahnya adalah bagaimana kemajuan yang dicapai pemerintahan, mampu menempatkan kota-kota besar seperti Cordova sebagai ibu kota sehingga sejajar dengan Konstantinopel dan Bahgdad, menurut sumber tertulis.
Konsep Pendidikan Islam Universitas Nizhamiyah Pengaruh terhadap Perkembangan Pendidikan Nurhasanah, Nurhasanah; Roza, Ellya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14566

Abstract

Puncak kejayaannya pendidikan Islam pada masa Abbasiyah dan Umayah, sejarah mengatakn bahwa ini tidak terlepas dari keberhasilan para pakar pendidikan dimasa itu. Bukti dari keberhasilan tersebut telah dapat dirasakan oleh umat Islam dalam berbagai bidang dan juga merupakan cikal bakal munculnya pencerahan di dunia eropa. Madrasah Nizhamiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 457-459 H/1065 M (Abad IV) pendiri madrasah Nizhamiyah adalah Nizham al-Mulk dari Dinasti Saljuk. Madrasah Nizhamiyah merupakan madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan Islam yang berbentuk lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah. Madrasah Nizham al-Mulk diberi nama Nizhamiyah dan termasyhur di seluruh dunia di antaranya madrasah tersebut yang terkenal dan terpenting adalah Nizhamiyah di Baghdad (selain madrasah Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan lain-lain). Madrasah Nizhamiyah itu setara dengan fakultas-fakultas atau perguruan tinggi sekarang, perlu kita ketahui bahwa gurunya adalah ulama besar yang termasyhur. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dunia Islam abad pertengahan, setidaknya didukung oleh adanya kekuatan sistem pendidikan yang integral dan dinamis. Dengan proses kelembagaan ini, pendidikan Islam mampu menghasilkan cendekiawan-cendekiawan besar di segala bidang keilmuan. Sesungguhnya kekuatan dan perkembangan pendidikan Islam abad pertengahan itu karena kebebasan ilmiah yang sangat berkembang sehingga sangat diperlukan sebuah perpustakaan yang sangat memadai, karena yang demikian kondusif bagi pengembangan peradaban umat manusia yang masih terbungkus dengan akhlak islamiyah sangat diperhatikan baik oleh guru maupun oleh muridnya. Manusia tidak akan dapat berkembang dan mengembangkan kebudayaannya secara sempurna bilamana tidak ditunjang oleh pendidikan. Selanjutnya, kurikulum madrasah di era Nizam Al- Mulk ini berpusat pada Al-Qur’an, yang meliputi membaca, menghafal dan menulis, sastra arab, sejarah nabi Muhammad SAW, dan berhitung, dengan menitik beratkan pada mazhab Syafi’i dan sistem teologi Asy’ariyah. Ilmu filsafat sendiri tidak dimasukkan sebagai bagian dalam kurikulum pada masa ini.
Sistem Kepercayaan Paganisme Masyarakat Arab Pra Islam Damayanti, Rizka; Roza, Ellya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i2.14846

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam datang. Sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Arab pada masa itu dan bagaimana peribadatan masyarakat Arab dengan menyembah berhala. Masyarakat Arab sebelum Islam datang, terkenal dengan menyembah berhala yaitu memiliki banyak tuhan atau dewa-dewa. Penyembahan terhadap berhala salah satunya dikenal dengan istilah “Paganisme”. Istilah ini umumnya digunakan untuk menunjuk pada praktik dan tradisi para penyembah berhala. Pada mulanya, masyarakat Makkah atau masyarakat Arab setia dengan ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yakni menyembah hanya kepada Allah SWT serta tidak menyekutukan-Nya. Namun, dari waktu ke waktu keyakinan tauhid itu memudar dan muncullah banyak paham dan aliran kepercayaan. Dari latar belakang ini maka penulis akan membahas sistem kepercayaan Paganisme Masyarakat Arab Pra Islam. Pendekatan yang digunakan penulis, yaitu pengumpulan data secara khusus melalui tulisan, baik secara histori, buku, artikel dan berbagai bacaan yang membantu dalam penulisan. Dengan maksud untuk mengembangkan baik aspek teoretis maupun praktis dari kegunaannya, dimana dalam tulisan ini merujuk pada keadaan masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam. Dari hasil penelitian maka kepercayaan masyarakat Arab sebelum Islam dengan sistem kepercayaan Paganisme memiliki fokus penyembahan kepada 3 Tuhan yang dikenal dengan Trinitas. Adapun tuhan yang termasuk dalam Trinitas yaitu Al – Lata, Al – Uzza dan Manat. Namun ketiga tuhan tersebut memiliki hubungan dengan Allah, yaitu bentuk penyembahan kepada Allah dilakukan dengan perantara berhala.