Srifariyati Srifariyati
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Metode Pendidikan dalam Pandangan As-Sunnah Srifariyati Srifariyati
Madaniyah Vol 10 No 2 (2020): 10 (2) Edisi Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.869 KB)

Abstract

Metode Mengajar atau Metode Pendidikan adalah suatu teknik penyampaian materi pembelajaran kepada siswa. Hal ini bertujuan agar siswa dapat berkomunikasi dengan mudah, efektif dan dapat dicerna oleh anak dengan baik. Dengan metode ini diharapkan dapat berkembang berbagai aktivitas belajar siswa. metode memiliki fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hadits sebagai sumber kedua ajaran Islam memuat sunnah (tradisi) Nabi berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuan dari Nabi Muhammad saw. Al Qur'an dan hadits sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan sumber utama kitab hadits. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode pembelajaran yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Rasulullah sebagai muballigh dan mu'allim yang agung selalu memperhatikan orang yang diajak berbicara dan mengajar. Ia menggunakan metode-metode dalam mengajar yaitu: Nasehat atau ceramah, tanya jawab, mengambil i'tibar dari cerita, tasybih, perlawanan, musyawarah atau diskusi, memberi contoh, studi banding, menulis, menghafal, memfasilitasi, dan memberi.
Peran Majlis Taklim Fathul Huda dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam Fatkhurrokhman Fatkhurrokhman; Srifariyati Srifariyati
Madaniyah Vol 12 No 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.816 KB) | DOI: 10.58410/madaniyah.v12i1.417

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of Majlis taklim in increasing the understanding of Islam in the Datar Warungpring village community. This study uses a qualitative approach (field research). The primary data sources of this study consisted of caregivers, Teachers and students of Majlis Taklim Fathul Huda, while the secondary data sources were documents, The data collection technique is through observation, interviews and documentation. The results of this study are (1) the role of the administrator and teachers of Majlis Taklim Fathul Huda in Datar village, namely motivating, training and monitoring students to be active in learning, practicing and broadcasting Islam in the community. (2) The activities of the Fathul Huda in Datar village can be grouped into three types, namely the Qur'an recitation which is held after the Asr prayer and after the Maghrib prayer, the Bandungan recitation of the Salaf books using the classical system. Skills education among its activities is Qiro'ah (The art of reading the Qur'an), Simtudduror and speech skills. (3) The understanding of Islam by the students of Majlis Taklim Fathul Huda is good.
RELEVANSI NILAI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR’AN DI ERA MILENIAL Srifariyati Srifariyati; Mamlakhah Mamlakhah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9, No 2 (2022): Vol. 9, No. 2, Oktober 2022
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v9i2.11824

Abstract

Penelitian ini diilhami dengan masih banyaknya anak yang terjerumus kepada pergaulan bebas, merokok, terjerat narkoba, tawuran antar sesama, berani kepada orang tua, dan berkata kotor. Era digital membuat orang mudah memenuhi kebutuhannya, dengan berbagai layanan dapat lakukan dengan mudah lewat internet. Semua keuntungan dan kemudahan tersebut tentunya harus berbanding lurus dengan pendidikan agama. Al-Qur’an banyak menyebutkan tentang nilai pendidikan terutama nilai pendidikan anak.Banyak ayat yang menyebutkan nilai pendidikan anak seperti dalam QS. Luqman ayat 13-15, QS. Al-Ahqaf ayat 15, QS. Al-Isra’ ayat 23-24. Ayat ayat tersebut mengandung perintah tidak boleh menyekutukan Allah, berbuat baik kepada orang tua hingga berbuat baik ketika orang tua  meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) nilai pendidikan anak dalam Al-Qur’an; (2) relevansi nilai pendidikan anak dalam Al-Qur’an di era milenial. Metodologi Penelitian ini bersifat  library research. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik usia sekolah dasar kira-kira umur 7-12 tahun. Dengan menggunakan pendekatan tafsir maudhu’i, yaitu menghimpun seluruh ayat yang memiliki tujuan dan tema yang sama, kemudian kalau mungkin disusun berdasarkan kronologi turunnya dengan memperhatikan sebab-sebab turunnya.  Hasil Penelitian ini adalah (1) terdapat banyak ayat dalam Al-Qur’an tentang nilai pendidikan anak seperti tidak boleh menyekutukan Allah dan harus berbakti kepada kedua orang tua. (2) nilai pendidikan anak yang terkandung dalam Al-Qur’an di era milenial masih sangat relevan antara lain dengan cara menerapkan metode pendidikan keteladanan, pembiasaan, nasehat, perhatian dan pengawasan, dan pendidikan dengan hukuman.
RELEVANSI NILAI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR’AN DI ERA MILENIAL Srifariyati Srifariyati; Mamlakhah Mamlakhah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9, No 2 (2022): Vol. 9, No. 2, Oktober 2022
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v9i2.11824

Abstract

Penelitian ini diilhami dengan masih banyaknya anak yang terjerumus kepada pergaulan bebas, merokok, terjerat narkoba, tawuran antar sesama, berani kepada orang tua, dan berkata kotor. Era digital membuat orang mudah memenuhi kebutuhannya, dengan berbagai layanan dapat lakukan dengan mudah lewat internet. Semua keuntungan dan kemudahan tersebut tentunya harus berbanding lurus dengan pendidikan agama. Al-Qur’an banyak menyebutkan tentang nilai pendidikan terutama nilai pendidikan anak.Banyak ayat yang menyebutkan nilai pendidikan anak seperti dalam QS. Luqman ayat 13-15, QS. Al-Ahqaf ayat 15, QS. Al-Isra’ ayat 23-24. Ayat ayat tersebut mengandung perintah tidak boleh menyekutukan Allah, berbuat baik kepada orang tua hingga berbuat baik ketika orang tua  meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) nilai pendidikan anak dalam Al-Qur’an; (2) relevansi nilai pendidikan anak dalam Al-Qur’an di era milenial. Metodologi Penelitian ini bersifat  library research. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik usia sekolah dasar kira-kira umur 7-12 tahun. Dengan menggunakan pendekatan tafsir maudhu’i, yaitu menghimpun seluruh ayat yang memiliki tujuan dan tema yang sama, kemudian kalau mungkin disusun berdasarkan kronologi turunnya dengan memperhatikan sebab-sebab turunnya.  Hasil Penelitian ini adalah (1) terdapat banyak ayat dalam Al-Qur’an tentang nilai pendidikan anak seperti tidak boleh menyekutukan Allah dan harus berbakti kepada kedua orang tua. (2) nilai pendidikan anak yang terkandung dalam Al-Qur’an di era milenial masih sangat relevan antara lain dengan cara menerapkan metode pendidikan keteladanan, pembiasaan, nasehat, perhatian dan pengawasan, dan pendidikan dengan hukuman.
IMPLEMENTASI PERAN ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MI MANSYAUL HUDA DESA SENDANGREJO KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI Srifariyati srifariyati
Jurnal Ilmiah Ibtida: Jurnal Prodi PGMI STIT Pemalang Vol 3 No 2 (2022): EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/ibtida.v3i2.530

Abstract

In 2020 around the world there has been an outbreak of a virus, namely Corona Virus Disease (Covid-19). Teaching and learning activities in schools are disrupted, learning which was initially carried out face-to-face for a while cannot be carried out. To overcome these problems, during the Covid-19 pandemic, every school carried out educational activities with distance learning. In this case, the level of parental cooperation with online programs is very important. Because while online, children spend a lot of time at home. Basically human education starts from the family, the family is the first and foremost place for the formation and education of children. This research is a qualitative research with primary data sources are grade 1 to grade 3 students, parents and teachers of MI Mansyaul Huda Sendangrejo Village Tayu Pati. Data collection techniques by observation, interviews and documentation. This research was conducted from January to September 2021. The results of this study are 1) The process of implementing learning at MI Mansyaul Huda, Sendangrejo Village, Tayu District, Pati Regency is carried out in a combination of online and face-to-face according to regional conditions. During the online learning process, the media used was Whatsapp guided by a subject teacher from home. 2) Efforts taken by parents in independent learning of students at MI Mansyaul Huda, Sendangrejo Village, Tayu District, Pati Regency, namely by giving motivation and praise to children, setting good examples, accompanying children when studying, trying to be friends for children, and coaching with the method of advice and educate through habituation and training. 3) Obstacles faced by parents in shaping the independence of MI Mansyaul Huda students, Sendangrejo Village, Tayu District, Pati Regency, namely environmental influences and the influence of mass media, parental education origin, lazy children, and parents who spoil their children too much.
PERAN USTAD DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS ANAK MELALUI PEMBELAJARAN HADITS ARBAIN NAWAWI DI PANTI ASUHAN DEWI MASYITHOH CABANG PEMALANG Srifariyati srifariyati
Bashrah Vol 3 No 01 (2023): Jurnal Ilmiah Bashrah
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/bashrah.v3i01.591

Abstract

Pengurus Panti Asuhan Dewi Masyithoh cabang Pemalang mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam membentuk karakter yang baik, misalnya terkait dengan sikap jujur, toleransi, kerja keras, adil, dan amanah. Akan tetapi, tanpa disertai iman yang kuat kepada Allah, karakter tersebut mungkin akan melampaui batas-batas ajaran agama dalam hal ini agama islam. Sebagai contoh, karakter toleransi harus di batasi dengan keimanan. Seorang muslim yang baik boleh bertoleransi kepada umat lain dalam urusan muamlah ataupun dalam bermasyarakat. Pembentukan karakter tersebut melalui Pembelajaran hadits Arbain Nawawi yang diterapkan di panti pada seluruh anak-anak asuhnya dengan berbagai upaya dan salah satunya adalah mengaktifkan dan mengkondusifkan serta menambah lagi kajian-kajian Islam secara intensif dari tahun ke tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan analisis yang bertujuan untuk Mengetahui peran Ustad dalam membentuk karakter anak melalui pembelajaran Hadits Arbain Nawawi dan untuk mengetahui karakter anak yang dibentuk melalui Pembelajaran Hadist Arbain Nawawi dangan subjek penelitian para ustad dan santri di Panti Asuhan Dewi Masyithoh cabang Pemalang. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran ustad dalam membentuk karakter religius anak dangan pembelajaran melalui hadist Arbain Nawawi sangat efektif dikarenakan para ustad mengontrol dan memberikan perhatian khusus dalam hal ibadah anak-anak, di tambah lagi para ustad juga memberikan teguran kepada anak-anak Panti jika anak-anak Panti Melakukan kesalahan atau keluar dari aturan yang ada, sehingga Karakter Religius yang di bentuk dari pembelajaran hadist Arbain Nawawi sudah mengena di hati dan fikiran anak-anak yang ada di Panti Asuhan Dewi Masyithoh Cabang Pemalang, dilihat dari sikap, perilaku anak-anak yang sudah terlihat lebih santun dan peka terhadap sesama. selalu melaksanakan shalat sunnah, seperti shalat tahajud, witir, shalat dhuha dan mempunyai toleransi yang tinggi.
The Application of Mentimeter to Improve Critical Thinking Skills in Al Islam and Kemuhammadiyahan (AIK) Risdiani Risdiani; Srifariyati Srifariyati; Raharjo Raharjo; Abdul Rohman
Jurnal Tarbiyatuna Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v14i1.9000

Abstract

The learning process is not fully student-centered. Assessment tends to give a score and ignore the ability to think critically. It is necessary to change the use of learning strategies, methods and media that activate students more in the learning process to develop critical thinking skills, in this case the use of Mentimeter media can be an alternative. This study aims to determine the implementation of the mentimeter application in learning Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) on Ramadan fasting material, and find out how mentimeter media can improve critical thinking skills in third-diploma students in nursing, Muhammadiyah University of Pekajangan Pekalongan consisting of 32 students in class A as class experiment and 34 students in class B as the control class. This research method uses a type of quantitative research with quasi-experimental methods, pre-test research design and post-test control group design. Based on the prerequisite test these two groups were not homogeneous and not normally distributed. The results of the study used the Mann Whiteney test and it was known that the Asymp value. Sig. (2-tailed) of 0.00 0, which is less than 0.05, according to the Mann Whitney U test decision-making basis it can be concluded that Ho is rejected and Ha is accepted. This shows that there are significant differences in learning outcomes in the experimental class and the control class. The findings from this study indicate that media meter can effectively improve critical thinking skills.