Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Positive Impact of Collaborative Learning for Student with Intellectual Disability in Inclusive School Nadya Muniroh; Mita Apriyanti; Siti Musayaroh; Syari Yuliana
Journal of ICSAR Vol 1, No 1 (2017): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.209 KB) | DOI: 10.17977/um005v1i12017p068

Abstract

Collaborative learning in inclusive classroom is one of indicators to measure the succes of the implementation of inclusive education. The collaboration betwen regular student and student with intellectual disability (ID) in learning can contribute positive impact on the development of student with ID. The study aim to analyze the eminence of colaborative learning for student with ID in inclusive school. The method employed in this study is descriptive quantitative. The 30 regular students as the samples of this study were determined through simple random probability sampling. The primary data is collected via questionnaires and were accomplished with observation and unstructured interviews for secondary data. The data were analyzed by descriptive analitic. The result revealed that collaborative learning is enabled to build student characterics such as: caring, empathy, and social sensitivity. Collaborative learning can decrease in labbeling and bullying toward the existence of student with ID.
Participation of Students with Hearing Impairment in Inclusive Classes Siti Musayaroh; Imas Diana Aprilia
Journal of ICSAR Vol 2, No 1 (2018): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.158 KB) | DOI: 10.17977/um005v2i12018p015

Abstract

One indicator of the success of the learning process is the active role of all students. The aim of this study was to find out how the participation of students with hearing impairment during learning process in inclusive classes. This research use descriptive method. Three students with hearing impairment have been selected according to predefined criteria. The data was collected by observation, interview and documentation. The data were analyzed through data reduction, data display and conclusion or verification. The results show that participation of students with hearing impairment during the learning process in inclusive classes is not very active. The way teachers teach, the lack of their understanding on learning materials and the presence of other special needs students in same classes influences their active participation during the learning process in the inclusive classes.
Korelasi Antara Tingkat Harga Diri Guru Sekolah Khusus dan Keterampilan Kepemimpinan Siti Musayaroh; Dedi Mulia; Imala Aprilia Aprida Nova; Ulfaeni Rohmawati; Supinah Supinah; Ade Risnawati; Rohimatul Jannah; Aini Apriliani Rosadi
Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpkk.v6i1.634

Abstract

Nilai harga diri yang tinggi merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh setiap profesional, termasuk guru. Dalam kenyatannya, tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga menginovasi, memotivasi dan memimpin siswa serta organisasi sekolah. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi harga diri guru terhadap keterampilan kepemimpinan yang dimiliki. Sebanyak 30 guru sekolah khusus di Provinsi Banten telah berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi tiga set kuesioner, yaitu demografi partisipan, Rosenberg Self-Esteem Scale dan Leadership Skills Questionnaire. Data diolah menggunakan SPSS. Hasil menunjukkan prediktor jenis kelamin, usia dan pengalaman kerja berkorelasi positif terhadap tingkat kepercyaan diri dan keterampilan kepimpinan guru. Tingkat harga diri guru cenderung meningkat seiring bertambahnya usia dan tidak ditemukan adanya penurunan pada usia 51 tahun ke atas. Lebih lanjut, tingkat harga diri guru adalah positif signifikan dan cukup berkorelasi terhadap keterampilan kepemimpinan dengan besaran korelasi koefisein yaitu .361.
Perbedaan self-esteem antara mahasiswa reguler dan disabilitas Siti Musayaroh; Siti Aisyah; Lailatul Fitriyani; Neza Ishmah; Widya Nurhafidah; Bagus Adilaksono; Dela Setyautami; Adzka Azzamulhaq
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v7i1.16001

Abstract

Self-esteem yang dimiliki individu mencerminkan bagaimana individu tersebut memandang dirinya sendiri. Oleh karena itu, memiliki keyakinan diri bahwa saya adalah individu berharga menjadi penting untuk dimiliki setiap orang. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk melihat perbedaan self-esteem yang dimiliki oleh mahasiswa di perguruan tinggi dilihat dari faktor gender dan juga kondisi mahasiswa (regular atau disabilitas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan google formulir yang berisi sepuluh item pertanyaan yang diadopsi dari Rosenberg Self-Esteem Scale. Sebanyak empat puluh empat mahasiswa aktif salah satu program studi di Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan telah menyelesaikan kuesioner. Data kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian memiliki self-esteem rendah, yaitu M = 2.49. Mahasiswa laki-laki didapati memiliki nilai self-esteem lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa perempuan. Menariknya, mahasiswa reguler memiliki nilai self-esteem lebih rendah dibanding mahasiswa disabilitas. Meskipun demikian, tidak ditemukan perbedaan signifikan nilai self-esteem berdasarkan perbedaan gender dan kondisi mahasiswa (reguler dan disabilitas). Differences in self-esteem between regular and disabled students Abstract: Self-esteem reflects how the individual views himself. Therefore, having the self-confidence that I am a valuable individual is essential for everyone. This article aims to see the self-esteem between regular students and disabled students. The method used in this research is descriptive quantitative. Data was collected using a google form containing ten-question items adapted from the Rosenberg Self-Esteem Scale. A total of forty-four university students from one of the study programs at the Faculty of Education and Teacher Training have completed the questionnaire. The data were then analyzed using SPSS. The results showed that the students who were the subjects in the study had low self-esteem, namely M = 2.49. Male students have higher self-esteem scores than female students. Interestingly, regular students have lower self-esteem scores than students with disabilities. However, there was no significant difference in the value of self-esteem based on gender differences and student conditions (regulars and disabilities).
E-Modul Interaktif dan Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas Rungu di Perguruan Tinggi Siti Musayaroh; Sistriadini Alamsyah Sidik; Dedi Mulia; Toni Yudha Pratama; Reza Febri Abadi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2b (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2b.418

Abstract

Mahasiswa disabilitas rungu memiliki kendala tersendiri ketika mengikuti pembelajaran online karena hambatan pendengaran yang dialaminya. Perlu langkah solutif untuk membantu mereka mengatasi kendala yang dihadapi, salah satunya dengan memfasilitasi belajarnya dengan e-modul yang interaktif dan inklusif. Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan e-modul yang interaktif dan inklusif bagi mahasiswa disabilitas rungu di perguruan tinggi. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE atau Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Tahapan dalam model ini dimulai dari pelaksanaan asesmen hingga proses evaluasi dari hasil uji coba. Sebanyak dua subjek mahasiswa disabilitas rungu di salah satu universitas di provinsi Banten terlibat dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa dalam menyusun e-modul, pendukung visual berupa video dengan teks standar dan teks singkat serta pemilihan bahasa adalah hal penting yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa disabilitas rungu. Pemilihan jenis teks dan bahasa dalam modul maupun subtitle video perlu disesuaikan pada individu disabilitas rungu masing-masing.
PERAN MAHASISWA KKM SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Siti Musayaroh
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Volume 3, No 2 Oktober 2022
Publisher : LP3M STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.547 KB) | DOI: 10.52060/jppm.v3i2.853

Abstract

As educated people, students should have an impact on the surrounding community. Student Work Lecture or Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Program is one of the compulsory subjects taken by final third-year students and a course that allows students to have an impact on society. Often the KKM program targets the education sector through tutoring programs for elementary school students. This article aims to determine the role of Untirta Group 17 Thematic KKM students as learning agents in the tutoring program for elementary school students. A total of 10 elementary school students who participated in the program have filled out a questionnaire with 14 questions covering the four roles of learning agents, namely facilitator, motivator, motivator, and inspiration. The data was then retrieved using SPSS. The results show that students can act as facilitators and inspirers well. On the other hand, students need to increase their role as motivators when they become agents of learning in tutoring programs. The success of students being agents of learning can make students feel happy and comfortable when participating in the learning process.
PELAKSANAAN INTERVENSI DINI BERBASIS KELUARGA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Sistriadini Alamsyah Sidik; Dedi Mulia; Mila Vindiyani; Retsa Agustina; Reza Febri Abadi; Neti Asmiati; Yuni Tanjung Utami; Toni Yudha Pratama; Siti Musayaroh
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 9, No 2 (2022): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpppaud.v9i2.17632

Abstract

Di era saat ini, pembelajaran tidak hanya dilakukan secara luring namun juga secara daring dari tempat tinggal masing-masing sehingga membuat proses belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan bersama-sama oleh guru di sekolah menjadi dilakukan oleh keluarga di rumah. Keluarga memegang kendali yang besar dalam penentuan ketercapaian program intervensi. Pada dasarnya keluarga harus memegang peran aktif dalam proses keberlanjutan program intervensi anak, Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan intervensi berbasis keluarga bagi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini mengambil subjek penelitian 10 orang tua siswa yang memiliki anak berkebutuhan khusus di kota Serang dan 10 orangtua siswa berkebutuhan khusus di Labuan Pandeglang Banten. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi dan angket (kuesioner). Analisis hasil menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian pelaksanaan intervensi bagi anak berkebutuhan khusus berbasis keluarga kurang efektif dilaksanakan.Dalam pelaksanaannya orang tua belum paham betul dengan intervensi yang diberikan untuk anak berkebutuhan khusus di rumah. Orang tua belum memahami bagaimana cara merancang dan melaksanakan program intervensi. Selain itu aktivitas di rumah terbatas dengan fasilitas dan kondisi lingkungan belajar yang kurang mendukung. Pendampingan dari sekolah juga tidak begitu signifikan diberikan pada orang tua, sehingga berdampak pada pekembangan kemampuan anak berkebutuhan khusus.
E-Modul Interaktif dan Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas Rungu di Perguruan Tinggi Siti Musayaroh; Sistriadini Alamsyah Sidik; Dedi Mulia; Toni Yudha Pratama; Reza Febri Abadi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2b (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2b.418

Abstract

Mahasiswa disabilitas rungu memiliki kendala tersendiri ketika mengikuti pembelajaran online karena hambatan pendengaran yang dialaminya. Perlu langkah solutif untuk membantu mereka mengatasi kendala yang dihadapi, salah satunya dengan memfasilitasi belajarnya dengan e-modul yang interaktif dan inklusif. Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan e-modul yang interaktif dan inklusif bagi mahasiswa disabilitas rungu di perguruan tinggi. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE atau Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Tahapan dalam model ini dimulai dari pelaksanaan asesmen hingga proses evaluasi dari hasil uji coba. Sebanyak dua subjek mahasiswa disabilitas rungu di salah satu universitas di provinsi Banten terlibat dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa dalam menyusun e-modul, pendukung visual berupa video dengan teks standar dan teks singkat serta pemilihan bahasa adalah hal penting yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa disabilitas rungu. Pemilihan jenis teks dan bahasa dalam modul maupun subtitle video perlu disesuaikan pada individu disabilitas rungu masing-masing.
Implementation of Loose Part Play STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Media on STEM Understanding of Pre-service Teachers: A Case Study in Serang City, Indonesia Reza Febri Abadi; Siti Musayaroh; Sistriadini Alamsyah Sidik; Neti Asmiati; Toni Yudha Pratama; Dedi Mulia; Yuni Tanjung Utami; Sayidatul Maslahah
Jurnal Pendidikan Indonesia Gemilang Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Gemilang Maju Publikasi Ilmiah (GMPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53889/jpig.v3i1.179

Abstract

This study aimed to implement the STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)-based Loose Part Play Media on an understanding of cerebral palsy pre-service teachers in the city of Serang. The participants in this study are cerebral palsy pre-service teachers in Serang, Indonesia. The participant was 21 teachers. The method in this activity is a case study. The results showed that increasing of the STEM understanding was 26.2. It can be concluded that the STEM-based loose part play media can increase the STEM understanding of the pre-service teachers to find solutions to the problems faced by cerebral palsy pre-service teachers in Serang. An increase in understanding achievement indicates this through loose part play STEM of 26.2 (seen from the initial and final test), and the pre-service teacher's understanding of STEM-based loose play part media is 82.5. 
Kesulitan Orangtua dan Guru Setelah Anak Berkebutuhan Khusus Kembali Belajar di Sekolah Pasca Pandemi Covid-19 Siti Musayaroh; Anisa Anisa; Risma Pebrianti; Sistriadini Alamsyah Sidik
Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpkk.v7i1.683

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi dan kesulitan orangtua saat mengirimkan anak kembali belajar ke sekolah serta kesulitan guru saat anak kembali belajar di sekolah. Sebanyak 17 orangtua dari siswa berkebutuhan khusus dan 10 guru telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Terdapat tiga jenis kuesioner yaitu kuesioner alasan dan kesulitan orangtua mengirim anak kembali belajar ke sekolah serta kesulitan yang dihadapi guru saat anak belajar kembali di sekolah. Data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa kembalinya siswa berkebutuhan khusus belajar di sekolah disambut baik oleh anak meskipun memunculkan kesulitan atau tantangan baru bagi orangtua dan guru. Orangtua sulit mengatasi masalah kemunduran belajar dan regresi. Sebaliknya, guru megalami kesulitan dalam menerapkan perilaku hidup sehat. Perlu dibuat buku panduan untuk membantu orangtua dan guru mengatasi kesulitan yang dihadapi saat mengirim anak berkebutuhan khusus kembali ke sekolah. Konten dalam buku panduan harus menyesuaikan dengan latar belakang usia dan pendidikan orangtua dan guru yang beragam agar mudah dipahami dan diimplementasikan.