Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : SELODANG MAYANG

PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN ASPAL DI LOKASI F4 (SUNGAI SIRIH) Surya Adinata; Akbar Alfa
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 6 No 2 (2020): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v6i2.171

Abstract

The cost control is a very important aspect in project management. Poor cost control often results in project construction costs that differ from planned costs. The applying of the Earned Value Concept method for analytical calculations requires the following data: Implementation time along with the S curve; Volume data of each work item; Percentage of work weighted; Standard daily reports, weekly reports, and monthly project reports; Actual project financial data and SPI. The stage of data analysis for each job are: determining of BCWS (Budgete Cost Of Work Schedule); BCWP (Budgeted Cost of Work Performed; ACWP (Actual Cost of Work performed) Analysis of variance and performance index from the Earned Value Concept method. It consists of: Cost Variance (CV) and Schedule Variance (SV), Cost Performance Index (CPI) and Schedule Performance Index (SPI). The results of the analysis of the applied of the Earned Value Concept method of PT. Riau Maju Cemerlang obtained a gross cost gain of around Rp. 173,591,516.52 or 5.00% of the total construction price without VAT value. The initial planning time for project work began on 26 July and the initial planning time ended on 17 December (145 HK) turned out to be 27 December (155 HK). The applied of the Result Value Concept method to the project can find out the remaining value of the project costs for the remaining work and how much the total cost has been used for the project.
PENGARUH PENGGUNAAN AIR KOLAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON (Studi Kasus Kecamatan. Kateman, Keritang dan Tembilahan Kota) Muhammad Juldin; Akbar Alfa
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 6 No 3 (2020): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v6i3.179

Abstract

AbstractConcrete is a composite material (mixture) consisting of cement, coarse aggregates, fine aggregates and water. The concrete formation mixture is designed in such a way as to produce fresh concrete that is easy to work with and meets the plan's compressive strength after hardening.The cement used is PCC type cement, although the composition of cement in concrete is only about 10%, but the role of cement is very important in concrete. Aggregates are mineral granules originating from nature or artificial which have a function as a mixture of fillers in concrete. The aggregate of the concrete mixture filler is divided into fine aggregates used from Javanese Inhu and coarse aggregates from Tanjung Balai Karimun. The fine aggregate is usually in the form of sand that passes through a filter with a diameter of 4.75 mm or 5 mm, while coarse aggregates do not pass through the filter. The water used is well water from Kateman District, Keritang District and Tembilahan District, Indragiri Hilir Regency, Riau Province.The compressive strength of concrete is the amount of load per unit area which causes the concrete specimen to break and there is no more carrying capacity. The average compressive strength of 28 days of cube specimens with well water in Kateman District = 491 kg / cm2, Keritang District = 469 kg / cm2 and Tembilahan District City = 475 kg / cm2. AbstrakBeton merupakan bahan komposit (campuran) yang terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Campuran bahan-bahan pembentukan beton dirancang sedemikian rupa, sehingga menghasilkan beton segar yang mudah dikerjakan dan memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras.Semen yang digunakan adalah semen tipe PCC, walaupun komposisi semen dalam beton hanya sekitar 10%, namun peran semen sangat penting dalam beton. Agregat adalah butiran mineral yang berasal dari alam atau buatan yang memiliki fungsi sebagai bahan pengisi campuran pada beton. Agregat pengisi campuran beton terbagi atas agregat halus yang digunakan berasal dari Japura Inhu dan agregat kasar berasal dari Tanjung Balai Karimun. Agregat halus biasanya berupa pasir yang lolos saringan dengan diameter 4,75 mm atau 5 mm, sedangkan agregat kasar tidak lolos saringan tersebut. Air yang digunakan yakni air sumur berasal dari Kecamatan Kateman, Kecamatan Keritang dan Kecamatan Tembilahan Kota Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton pecah dan tidak ada lagi daya dukungnya. Hasil kuat tekan rata-rata umur 28 hari benda uji kubus dengan air sumur Kecamatan Kateman = 491 kg/ cm2, Kecamatan Keritang = 469 kg/cm2dan Kecamatan Tembilahan Kota = 475 kg/cm2.
PENGARUH CAMPURAN SERAT KULIT PINANG DAN SERBUK GERGAJI TERHADAP KUAT TEKAN BATAKO Winda Gustika Hami; Akbar Alfa; Rezky Kinanda
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 2 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i2.209

Abstract

There are various ways to improve the quality of bricks, based the amount of betel husk fiber waste and sawdust in the Indragiri Hilir area, the author is interested in examining the characteristics of bricks with additives ingredients of areca nut fiber and sawdust in terms of compressive strength. The bricks made were the solid bricks with a size of 39 cm x 9 cm x 10 cm as many as 4 samples, and each sample consisted of 5 test objects. The test used a variety of different additives, namely BSS 0 without the addition of additive ingredients, BSS 1 with 5% betel nut fiber added and 2% sawdust, BSS 2 with 3% betel nut fiber added and 1% sawdust, BSS 3 with added ingredients of 1% areca nut fiber and 4% sawdust. The compressive strength test was carried out at the age of 7 days and then converted to the age of 28 days. The average compressive strength of bricks at the age of 7 days with sample codes BSS 1 20.50 kg/cm2, BSS 1 16.85, BSS 2 8.11 kg/cm2, and BSS 3 2.14 kg/cm2 . There is a positive effect of the addition of betel nut and sawdust fiber on the compressive strength of the brick are y = 17.34 + 0.57 X1 + (-3.84 X2), coefficient of multiple determination (r2) is 0.86%, and the multiple correlation coefficient (r) is 0.93. Berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu batako, melihat banyaknya limbah serat kulit pinang dan serbuk gergaji didaerah Indragiri Hilir, penulis tertarik untuk meneliti karakteristik batako dengan bahan tambah serat kulit pinang dan serbuk gergaji ditinjau dari kuat tekannya. Batako yang dibuat adalah batako pejal dengan ukuran 39 cm x 9 cm x 10 cm sebanyak 4 sampel, dan tiap sampel terdiri dari 5 buah benda uji. Pengujian menggunakan variasi campuran bahan tambah yang berbeda, yaitu BSS 0 tanpa penambahan bahan tambah, BSS 1 dengan bahan tambah serat kulit pinang 5% dan serbuk gergaji 2%, BSS 2 dengan bahan tambah serat kulit pinang 3% dan serbuk gergaji 1%, BSS 3 dengan bahan tambah serat kulit pinang 1% dan serbuk gergaji 4%. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7 hari kemudian dikonversikan ke umur 28 hari. Kuat tekan rata-rata batako pada umur 7 hari dengan kode sampel BSS 1 20,50 kg/cm2, BSS 1 16,85, BSS 2 8,11 kg/cm2, dan BSS 3 2,14 kg/cm2. Ada pengaruh positif penambahan serat kulit pinang dan serbuk gergaji terhadap kuat tekan batako yaitu y = 17,34 + 0,57 X1 + (-3,84 X2), koefisien determinasi ganda (r2) sebesar 0,86%, dan koefisien korelasi ganda (r) sebesar 0,93.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK PADA PAVING BLOCK BERBAHAN PLASTIK HDPE Denny Meisandy Hutauruk; Muhammad Irwansyah; Akbar Alfa
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 3 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i3.232

Abstract

The waste problem continues to be a complex issue. On the one hand, the use of plastic still cannot be abandoned by humans, but on the other hand the waste produced is very difficult to decompose. In Indonesia, in 2015 the amount of waste reached 64 million tons / year. Palm fiber is one of the materials that can be used as composite fiber. In this study, a research will be conducted on the manufacture of paving blocks made from HDPE plastic combined with variations of 0%, 1%, 2% and 3% palm fiber. Plastic waste is melted and put into a mold and then combined with palm fiber. From the test results, the highest compressive strength (2% fiber variation) was 45.91 kg/cm2 and the average compressive strength was 45.28 kg/cm2. This compressive strength is under the minimum compressive strength standard of SNI Permasalahan sampah masih terus menjadi isu kompleks. Di satu sisi, penggunaan plastik masih belum bisa ditinggalkan manusia, namun di sisi lain sampah yang dihasilkan sangat sulit terurai. Di indonesia, pada tahun 2015 tercatat banyaknya sampah mencapai 64 juta ton/tahun. Ijuk merupakan salah satu material yang dapat digunakan sebagai serat komposit. Pda penelitian ini akan dilakukan penelitian mengenai pembuatan paving block berbahan dasar plastik HDPE yang dikombinasikan dengan variasi serat ijuk 0%, 1%, 2 % dan 3%. Limbah plastik dilelehkan dan dimasukkan ke dalam cetakan lalu dipadukan dengan serat ijuk. Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan tertinggi (variasi serat 2%) sebesar 45,91 kg/cm2 dan kuat tekan rata-ratanya sebesar 45,28 kg/cm2. Kuat tekan ini berada di bawah standar kuat tekan minimal dari SNI.
PENGARUH SERBUK CANGKANG KERANG DARA DAN LOKAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP BERAT VOLUME, KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Pantri Asbiartha; Akbar Alfa; M Gasali M; Endy Sudeska
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 8 No 1 (2022): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v8i1.246

Abstract

Concrete is defined as a mixture of Portland cement or other hydraulic cement, fine aggregate, coarse aggregate, and water, with or without additives that form a solid mass (SNI 03-2847-2002). This study aims to determine how much influence the shellfish shell powder has on the heavy volume, compressive strength, and split tensile strength of concrete. This research was conducted by making cylindrical concrete specimens with a size of 150 mm x 300 mm, the percentage of shell powder mixture 0%, 5%, 10%, and 15%, the compressive strength test time was 7 and 28 days, the split tensile strength test time was 14 and 28 days. The results of the weight-volume test showed that the greater the mixture of powdered shells of dara and lokan, the lower the volume weight, for the results of the compressive strength, a change in compressive strength was obtained, for the test age of 7 days with a mixture of 0% of 18.57 Mpa, 5% of 13, 60 Mpa, 10% of 13.84 Mpa and 15% of 7.78 Mpa, for concrete with a test age of 28 days with a mixture of 0% of 23.28 Mpa, 5% of 18.60 Mpa, 10% of 17.29 Mpa and 15% of 14.47 Mpa. Meanwhile, for the split tensile strength, the value for the test age of 14 days with a mixture of 0% is 1.88 Mpa, 5% is 1.62 Mpa, 10% is 1.75 Mpa, and 15% is 1.62 Mpa, for the test age. 28 days with a mixture of 0% of 2.26 Mpa, 5% of 1.62 Mpa, 10% of 1.89, and 15% of 1.63. In conclusion, the compressive strength and splitting strength experienced a decrease in strength in every large percent of the mixture of clamshell powder. Beton didefinisikan sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidrolik yang lain agregat halus, agregat kasar dan air, dengan ataupun tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat (SNI 03- 2847- 2002). Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui seberapa besar pengaruh serbuk cangkan kerang terhadap berat volume, kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji beton silinder ukuran 150 mm x 300 mm, persentase campuran serbuk cangkang kerang 0%, 5%, 10%, dan 15%, waktu pengujian kuat tekan 7 dan 28 hari, waktu pengujian kuat tarik belah 14 dan 28 hari. Hasil pengujian berat volume didapat bahwa semakin besar campuran serbuk cangkang kerang dara dan lokan maka semakin menurun berat volumenya, untuk hasil kuat tekan didapatkan perubahan kuat tekan, untuk umur pengujian 7 hari dengan campuran 0% sebesar 18,57 Mpa, 5% sebesar 13,60 Mpa, 10% sebesar 13,84 Mpa dan 15% sebesar 7,78 Mpa, untuk beton umur pengujian 28 hari dengan campuran 0% sebesar 23,28 Mpa, 5% sebesar 18,60 Mpa, 10% sebesar 17,29 Mpa dan 15% sebesar 14,47 Mpa. Sementara untuk kuat tarik belahnya didapat nilai untuk umur pengujian 14 hari dengan campuran 0% sebesar 1,88 Mpa, 5% sebesar 1,62 Mpa, 10% sebesar 1,75 Mpa, dan 15% sebesar 1,62 Mpa, untuk umur pengujian 28 hari dengan campuran 0% sebesar 2,26 Mpa, 5% sebesar 1,62 Mpa, 10% sebesar 1,89 dan 15% sebesar 1,63. Kesimpulannya kuat tekan dan kuat terik belah mengalami penurunak kekuatan disetiap besar persen campuran serbuk cangkang kerang.
PENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR CAPIT MERAH Andi Yusafri; Akbar Alfa; Bayu Fajar Susanto; Roberta Zulfhi Surya
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 8 No 3 (2022): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v8i3.285

Abstract

This research was conducted from May 10, 2022, until June 10, 2022, at Jl. Prof. M. Yamin Parit XVI Lr. Benua Langkar Gg. Bismillah Tembilahan. This study aims to determine the effects of feed frequency variation on the growth and absolute longevity of freshwater lobsters (Cheraxqudricarinatus). The test fish in this research is Freshwater Lobster (Cherax quadricarinatus) aged 1.5 to 2 months with a body length between 2 - 3 cm of 180 head and the feed used is PF 100 brand pellets measuring 0.4 to 0.7 mm. This research used 3 treatments with 3 replications, treatment A =feeding frequency twice-daily, B=feeding frequency 3 times daily, and C=feeding frequency 4 times daily. Furthermore, the sample measurement data were analyzed variant with Completely Randomized Design at 95% confidence level. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Mei 2022 sampai dengan 10 Juni 2022 di Jl. Prof.M.Yamin ParitXVI Lr. Benua Langkar Gg.Bismillah Tembilahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi frekuensi pakan terhadap pertumbuhan dan umur mutlak lobster air tawar (Cheraxqudricarinatus). Ikan uji dalam penelitian ini adalah Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) berumur 1,5 sampai 2 bulan dengan panjang tubuh antara 2 - 3 cm sebanyak 180 ekor dan pakan yang digunakan adalah pellet merk PF 100 berukuran 0,4 - 0,7 mm. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan, perlakuan A = frekuensi pemberian pakan dua kali sehari, B = frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari, dan C = frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari. Selanjutnya data pengukuran sampel dianalisis varian dengan Rancangan Acak Lengkap pada tingkat kepercayaan 95%.
BUSSINES MODEL CANVAS UNTUK PROGRAM HILIRISASI INDUSTRI KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DALAM PENINGKATAN PAD Rezky Kinanda; M Gasali M; Akbar Alfa; Endy Sudeska
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 1 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i1.295

Abstract

The economy of Inhil Regency in the coconut sector is currently facing a very critical problem. The low selling price and the low acceptability of buying coconut raw material by large companies have had a negative impact on the welfare of the farming community in Inhil Regency. Downstreaming the coconut industry is a very basic solution from an industrialization standpoint. Selling coconuts only from raw materials does not increase sales value. Encouraging various business actors to increase the value of products into finished materials will increase sales value, including facilitating the emergence of new business actors to increase product value. The role of government is very important to improve the welfare of farming communities. This coconut industry downstream program must be encouraged and escorted by the local government. Even though basically this program is aimed at improving people's welfare, the success of this program will bring about an increase in regional economic activity and an increase in regional income (PAD). This paper will describe the coconut industry downstream program to the Business Model Canvas which is a model that is widely used in the business sector. This aims to strengthen the program's orientation to local revenues and maintain the sustainability of implemented programs in the community. In the discussion section, it is described in detail, broadly, but has strong limitations on what the government must prepare and do to start a coconut industry downstream program in Inhil Regency. Starting from customer targets, partner collaboration, revenue channels, etc. which make it easier for the government to see opportunities and challenges in implementing this program. Perekonomian Kabupaten Inhil di bidang kelapa saat ini sendang menghadapi permasalahan yang sangat genting. Harga jual yang rendah serta penerimaan pembelian bahan mentah kelapa yang rendah oleh perusahaan besar memberikan dampak buruk kepada kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Inhil. Hilirisasi industri kelapa merupakan solusi yang sangat mendasar dari sisi industrialisasi. Penjualan kelapa hanya dari bahan mentah tidak meningkatkan nilai jual. Mendorong berbagai pelaku usaha untuk meningkatkan nilai produk menjadi bahan jadi akan meningkatkan nilai jual termasuk diantaranya adalah memudahkan munculnya pelaku usaha baru untuk meningkatkan nilai produk. Peran pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Program hilirisasi industri kelapa ini harus didorong dan dikawal oleh pemerintah daerah. Walapun secara mendasar program ini adalah bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan tetapi keberhasilan program ini akan mendatangkan peningkatan aktifitas perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan daerah (PAD). Tulisan ini akan melukiskan program hilirisasi industri kelapa kepada Bussiness Model Canvas yang merupakan model yang banyak digunakan dalam bidang bisnis. Hal ini bertujuan untuk memperkuat orientasi program kepada pendapatan daerah serta menjaga keberlangsungan program terimplementasi di masyarakat. Pada bagian pembahasan terjabarkan secara detail, luas, namun memiliki batasan yang kuat tentang apa-apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan pemerintah untuk memulai program hilirisasi industri kelapa di Kabupaten Inhil. Mulai dari target costumer, kolaborasi patner, saluran pendapatan, dll yang memudahkan pemerintah dalam melihat peluang dan tantangan implementasi program ini.
KAJIAN PROSES DAN POTENSI DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP SEKTOR-SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Rezky Kinanda; Akbar Alfa
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 7 No 1 (2021): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v7i1.194

Abstract

The Covid-19 pandemic attacked multi-sectors from the national to regional levels in Indonesia. This cannot be avoided by Indragiri Hilir Regency. The negative impacts received by Inhil District must be understood which processes and sectors should receive more attention. The negative impact of the Covid-19 pandemic is still ongoing on a national and regional scale. Attention to this problem can not be underestimated. Inhil District Government must understand the processes and sectors affected by the pandemic in order to take more effective and efficient policies. This journal will present the process of how the Covid-19 pandemic attacks national and regional lives. As well as which sectors should receive more attention, either because they are important sectors for development or because they have received a fairly heavy impact from the Covid-19 pandemic. Pandemi Covid-19 menyerang multi sektor dari tingkat nasional hingga daerah di Indonesia. Hal ini tidak bisa dihindari Kabupaten Indragiri Hilir. Dampak-dampak negatif yang diterima Kabupaten Inhil harus dipahami proses serta sektor mana yang harus mendapat perhatian lebih. Dampak negatif pandemi covid-19 masih berlangsung dalam skala nasional dan daerah. Perhatian terhadap hal ini tidak bisa disepelekan. Pemerintah Kabupaten Inhil harus memahami proses dan sektor terdampak pandemic guna mengambil kebijakan yang lebih efektif dan efesien. Jurnal ini akan menyajikan proses bagaimana pandemi covid-19 menyerang kehidupan nasional serta daerah. Serta sektor mana yang harus mendapat perhatian lebih, baik karena sektor tersebut merupakan sektor penting untuk pembangunan maupun karena sektor tersebut menerima dampak yang cukup berat dari pandemic covid-19.
ANALISA PENANAMAN VEGETASI PINANG BETARA PADA JALUR HIJAU JALAN RAYA DI KOTA TEMBILAHAN SEBAGAI PENYERAP EMISI KENDARAAN DAN SUMBER PENCAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus: Jalan Baharuddin Yusuf dan Jalan Swarna Bumi) M Gasali M; Akbar Alfa; Syafrizal Thaher DS
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 2 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i2.317

Abstract

The population density in Indragiri Hilir has also slowly affected the reduction in the amount of green land that functions as an absorber of carbon emissions from settlements and shopping complexes. The high growth of vehicles and changing the function of green areas into settlements will certainly be a challenge in environmental management. This study discusses the optimization of the Green Road Line (JHJ). JHJ has a main role as a buffer for the environment, namely the function of reducing air pollution, the function of reducing noise, and the function of a barrier (barrier), as well as the main ecological function of being a carbon enhancer and reducing motor vehicle pollution. In general, JHJ is planted with plants that do not produce economic value, such as flowers. This research will discuss betel nut planting along JHJ so that it can generate economic and ecological benefits. Ecological benefits come in the form of an increase in environmental support systems, while the economic benefits resulting from JHJ can be a source of local revenue (PAD). The conclusions of this study are: (1) areca nut is considered to have economic potential if it is developed at JHJ; based on initial calculations, it is predicted that if JHJ along Jalan Baharuddin Yusuf and Jalan Swarna Bumi are planted with pinang, it will get a gross yield of IDR 351,000,000,-/year; and (2) ecologically, the potential value of areca catechu biomass is that it can accommodate 30.78 kg/m2 of carbon and absorb 112.94 kg/m2 of carbon. So that it can be a buffer for the environment. (3) Technically, the Areca Palm fulfills the Regulation of the Minister of Public Works No. 5 of 2008 concerning Guidelines for Provision and Utilization of Green Open Spaces in Urban Areas. The research suggests that further research and the regional government review governance, institutions, and regulations related to JHJ plantations as a source of regional original income. Kepadatan penduduk di Indragiri Hilir secara perlahan juga mempengaruhi pengurangan jumlah lahan hijau yang berfungsi sebagai penyerap emisi karbon menjadi pemukiman dan komplek pertokoan. Tingginya Pertumbuhan Kendaraan dan perubahan fungsi daerah hijau menjadi pemukiman tentu akan menjadi tantangan dalam pengelolaan lingkungan. Penelitian ini membahas optimalisasi Jalur Hijau Jalan (JHJ). JHJ memiliki peran utama sebagai penyangga lingkungan yaitu fungsi pereduksi polusi udara, fungsi peredam kebisingan, dan fungsi pembatas (barrier) serta fungsi ekologi utama sebagai penambat karbon dan mengurangi polusi kendaraan bermotor. Pada umumnya JHJ ditaman dengan tanaman seperti bunga dan tumbuhan yang tidak menghasilkan nilai ekonomis. Pada penelitian ini akan dibahas tentang Penanaman Pinang Betara di sepanjang JHJ sehingga dapat menimbulkan keuntungan ekonomi dan ekologi. Manfaat Ekologi berupa peningkatan sistem penyangga lingkungan, sedangkan manfaat ekonomi hasil dari JHJ dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Kesimpulan Penelitian ini yaitu: (1) Pinang dinilai memiliki potensi ekonomi apabila dikembangkan di JHJ, berdasarkan perhitungan awal diprediksikan apabila JHJ sepanjang Jalan Baharuddin Yusuf dan Jalan Swarna Bumi di tanami Pinang maka akan mendapatkan hasil bruto sebesar Rp. 351.000.000,-/tahun; (2) Secara Ekologis nilai potensi biomassa Pinang (Areca catechu) yaitu dapat menampung 30,78 kg/m2 karbon dan menyerap 112,94 kg/m2 karbon. Sehingga dapat menjadi penyangga lingkungan hidup. (3) Secara Teknis Pohon Pinang memenuhi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Penelitian menyarankan Penelitan berikutnya dan Pemerintah Daerah mengkaji Tata Kelola, Kelembagaan serta Regulasi terkait Penanaman JHJ sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah.