Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KOMAT TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DAN KECEMASAN MATEMATIKA SISWA Purwandari, Ira; ekawati, wiwik; Tristanti, Lia Budi
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.084 KB) | DOI: 10.31949/th.v5i1.1988

Abstract

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda sehingga sekalipun dia menerima pelayanan pendidikan yang sama pasti masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar. Salah satu ciri orang yang mengalami kesulitan belajar adalah memiliki rasa cemas atau gelisah ketika belajar  (math anxiety). Kecemasan belajar memiliki dampak yang negative terhadap prestasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ada atau tidak ada perbedaan kemampuan memecahkan masalah dan kecemasan siswa dalam pembelajaran Based Learning dengan media KOMAT. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperiemen, dengan jenis data kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design, dengan rancangan penelitian menggunakan One Groups Pretest-Posttest Design, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan Problem Based Learning (PBL) dan posttest setelah diberi perlakuan PBL. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dengan jumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar tes. Teknik analisis data hasil tes menggunakan uji statistik. Berdasarkan hasil output pada perhitungan uji t menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,00 < 0.05, maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan media KOMAT terhadap kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa MAN 4 Jombang. Berdasarkan hasil output pada perhitungan uji t menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0.05, maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan media KOMAT terhadap kecemasan matematika siswa MAN 4 Jombang.
The implementation of cooperative learning type team assisted individualisation for teaching 3D geometry Lia Budi Tristanti; Wiwin Sri Hidayati
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 14, No 2: May 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.175 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v14i2.11139

Abstract

This study aimed to investigate the effectiveness of a cooperative learning type TAI for teaching 3D geometry and to see whether or not the outcome of cooperative learning type TAI was found better for teaching 3D geometry rather than conventional learning model.  This study was a experiment with pretest posttest only control design. The sample are 70 students on the first grade of MA Ismailiyah, Jombang. The sample randomly divided into two classes, that is experimental class and control class. The experimental class used the cooperative learning type TAI, while the control class used the conventional learning model.The instruments consisted of observation sheet for students’ activities, observation sheet for students’ cooperative skills, questionnaire of students’ responses and test sheet of learning outcome. The findings showed that the implimentation of a cooperative learning type TAI for teaching 3D geometry is effective and the outcomes of the students taught 3D geometry using TAI were found better than ones taught using a conventional learning model.
The process of thinking by prospective teachers of mathematics in making arguments Lia Budi Tristanti
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 13, No 1: February 2019
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.163 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v13i1.6853

Abstract

This study aimed to describe the process of thinking by prospective teachers of mathematics in making arguments. It was a qualitative research involving the mathematics students of STKIP PGRI Jombang as the subject of the study. Test and task-based semi structural interview were conducted for data collection. The result showed that 163 of 260 mathematics students argued using inductive and deductive warrants. The process of thinking by the prospective teachers of mathematics in making arguments had begun since they constructed their very first idea by figuring out some objects to make a conclusion. However, they also found a rebuttal from that conclusion, though they did not further describe what such rebuttal was. Therefore, they decided to construct the second ideas in order to verify the first ones through some pieces of definition.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA Lia Budi Tristanti
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.841 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v6i3.1131

Abstract

The objective of the research is to describe whether there is a difference of students' understanding of mathematical concepts using cooperative learning model of TAI type and Problem Based Learning (PBL) and show the cause of the difference. This study included experimental research with randomized control group design pretest posttest design. The result of the research shows that (1) the understanding of students 'mathematical concepts with cooperative learning model of TAI type is not significantly different from the understanding of students' mathematics concept with PBL learning model; (2) the understanding of students 'mathematical concept with cooperative learning model of TAI type is not significantly different from the students' with conventional learning model, (3) understanding of student math concept with PBL learning model is significantly different with understanding of student math concept with conventional learning model. So that there is effect of cooperative learning model of TAI type and problem based learning (PBL) to the students' math concept.
PROSES BERPIKIR ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL POLA GEOMETRIS Eny Suryowati; Lia Budi Tristanti
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 12, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v12i2.4969

Abstract

Abstrak: Berpikir aljabar merupakan hal yang penting karena untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses ini diawali dengan mengekstraksi informasi kemudian menyajikan informasi tersebut dan menafsirkan temuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir aljabar pada siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal pola geometris. Instrumen pendukung pada penelitian ini meliputi soal pola geometris dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah 2 siswa kelas VIII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek mengekstraksi informasi yang terdapat pada soal. Subjek menemukan pola yang terdapat pada gambar. Subjek dapat menyajikan pola gambar dengan pola bilangan dan  dapat menggambar untuk pola berikutnya. Subjek dapat menentukan pola yang tidak diketahui (pola ke n) dalam bentuk persamaan matematik.Abstract:  Algebraic thinking is important because it develops students' thinking skills. This process begins with extracting information then presenting that information and interpreting the findings. This study aims to describe the process of algebraic thinking in class VIII students in solving geometric pattern problems. Supporting instruments in this study include questions about geometric patterns and interview guidelines. The subjects of this study were 2 students of class VIII. The results of this study indicate that the subject extracts the information contained in the questions. The subject finds the pattern in the picture. Subjects can present picture patterns with number patterns and can draw for the next pattern. Subjects can determine the unknown pattern (nth pattern) in the form of a mathematical equation.Abstrak: Berpikir aljabar merupakan hal yang penting karena untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses ini diawali dengan mengekstraksi informasi kemudian menyajikan informasi tersebut dan menafsirkan temuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir aljabar pada siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal pola geometris. Instrumen pendukung pada penelitian ini meliputi soal pola geometris dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah 2 siswa kelas VIII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek mengekstraksi informasi yang terdapat pada soal. Subjek menemukan pola yang terdapat pada gambar. Subjek dapat menyajikan pola gambar dengan pola bilangan dan  dapat menggambar untuk pola berikutnya. Subjek dapat menentukan pola yang tidak diketahui (pola ke n) dalam bentuk persamaan matematik.Abstract:  Algebraic thinking is important because it develops students' thinking skills. This process begins with extracting information then presenting that information and interpreting the findings. This study aims to describe the process of algebraic thinking in class VIII students in solving geometric pattern problems. Supporting instruments in this study include questions about geometric patterns and interview guidelines. The subjects of this study were 2 students of class VIII. The results of this study indicate that the subject extracts the information contained in the questions. The subject finds the pattern in the picture. Subjects can present picture patterns with number patterns and can draw for the next pattern. Subjects can determine the unknown pattern (nth pattern) in the form of a mathematical equation.
PELATIHAN PENULISAN BEST PRACTICE BAGI GURU SMP YPM MOJOWARNO JOMBANG Lia Budi Tristanti; Nurul Aini; Ninik Sudarwati Sudarwati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2764

Abstract

Disekolah SMP YPM Mojowarno jombang memiliki permasalahan yaitu guru belum maksimal dalam kegiatan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, kesulitan guru melakukan tindakan kelas untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu sesuai hasil refleksi, kesulitan guru menyusun best practice report dari tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu, serta penulisan artikel ilmiah untuk berbagi pengalaman dengan sejawat guru lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka best practice adalah solusinya, dimana Best Practice digunakan untuk mendeskripsikan/menguraikan “pengalaman terbaik” mengenai keberhasilan seseorang atau kelompok dalam memecahkan masalah ketika melaksanakan tugas sehingga menjadi pembelajaran yang berharga bagi guru yang lain, dan sekaligus juga merupakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Metode yang diberikan adalah mengidentifikasi kebutuhan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan. Pelaksanaan pelatihan penulisan laporan best practice bagi Guru SMP YPM Mojowarno Jombang telah sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan dan respon peserta sangat puas.  Terdapat 60% guru yang mengikuti pelatihan best practice, sangat paham dalam penulisan best practice.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KOMAT TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DAN KECEMASAN MATEMATIKA SISWA Ira Purwandari; wiwik ekawati; Lia Budi Tristanti
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.084 KB) | DOI: 10.31949/th.v5i1.1988

Abstract

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda sehingga sekalipun dia menerima pelayanan pendidikan yang sama pasti masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar. Salah satu ciri orang yang mengalami kesulitan belajar adalah memiliki rasa cemas atau gelisah ketika belajar  (math anxiety). Kecemasan belajar memiliki dampak yang negative terhadap prestasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ada atau tidak ada perbedaan kemampuan memecahkan masalah dan kecemasan siswa dalam pembelajaran Based Learning dengan media KOMAT. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperiemen, dengan jenis data kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design, dengan rancangan penelitian menggunakan One Groups Pretest-Posttest Design, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan Problem Based Learning (PBL) dan posttest setelah diberi perlakuan PBL. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dengan jumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar tes. Teknik analisis data hasil tes menggunakan uji statistik. Berdasarkan hasil output pada perhitungan uji t menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,00 < 0.05, maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan media KOMAT terhadap kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa MAN 4 Jombang. Berdasarkan hasil output pada perhitungan uji t menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0.05, maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan media KOMAT terhadap kecemasan matematika siswa MAN 4 Jombang.
Penerapan Video Media Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Budi Tristanti; Wiwik Ernawati; Wiwin Sri Hidayati
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.71 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i3.1001

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan media  video pada materi penjumlahan bilangan bulat dan kemampuan siswa dalam menjumlahkan bilangan bulat sebelum dan sesudah pemanfaatan media  video materi penjumlahan bilangan bulat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Sebelum melaksanakan penelitian, video media pembelajaran penjumlahan bilangan bulat telah divalidasi dan dinyatakan layak digunakan oleh ahli materi dan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjumlahkan bilangan bulat sebelum dan sesudah pemanfaatan media video terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu dari 0% menjadi 96%. Artinya sebelum penerapan media video pembelajaran tidak ada siswa yang memenuhi indikator penjumlahan bilangan bulat yang sudah ditetapkan. Sedangkan, setelah penerapan media video pembelajaran terdapat 25 dari 26 siswa yang memenuhi 5 indikator penjumlahan bilangan bulat. Walaupun begitu, pembelajaran matematika menggunakan media video pada materi penjumlahan bilangan bulat belum mencapai ketuntasan kelas yaitu 100%. Application of Video Learning Media Adding Integers for Class VI SDIT Ar Ruhul Jadid JombangAbstractThe purpose of this study is to describe the process of learning mathematics with video media on the material of adding integers and students' ability to add integers before and after using video media for adding integers. This study uses a qualitative approach. Methods of data collection using tests and documentation. Before carrying out the research, the instructional media video for adding integers has been validated and declared suitable for use by material and media experts. The results showed that the students' ability to add integers before and after the use of video media had a significant difference, from 0% to 96%. This means that before the application of instructional video media there were no students who met the predetermined integer addition indicators. Meanwhile, after the application of instructional video media, there were 25 out of 26 students who met 5 indicators of adding integers. Even so, learning mathematics using video media on the addition of integers has not yet reached class completeness, which is 100%.
Teaching Soft Skills and Basic Mathematical Operations to SDN Kedungmlati Students Using the PERIODIK Teaching Aid Tita Tengku Malinda; Fida Roudlotul Jannah; Lia Budi Tristanti; Amelia Eka Pratiwi; Ifa Rochma Wati
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v6i1.3169

Abstract

SDN Kedungmlati is the only public elementary school in Kedungmlati village. The school lacks the infrastructure to support the teaching and learning process. They do not have adequate teaching aids to help the students learn abstract concepts in mathematics. We carried out this community service to introduce the PERIODIK teaching aid to respond to their needs. PERIODIK teaching aids are aids in learning basic mathematical operations, which include addition, subtraction, multiplication, and division of integers. This activity, conducted in the academic year of 2019/2020, aimed to increase the students' soft skills in using the PERIODIK teaching aid and thus develop their understanding of basic mathematical operations. The soft skills we expected the students to gain include the skills to use the teaching aid, be persistent, and be able to cooperate with others. This activity was carried out in three stages: preparation, implementation, and reporting, and evaluated using two instruments: a questionnaire and a written test. The questionnaire was distributed to the students before and after the training, whereas the written test was conducted only at the end of the activity. We used paired samples t-test to measure the students’ soft skills and independent samples t-test to examine whether the students had reached achieved the minimum score of 80. The results show that teaching aids can improve students' soft skills and understanding of the four basic mathematical operations. The PERIODIK then became an inventory of SDN Kedungmlati for learning mathematics.
ANALISIS KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Widya Ana Rahayu; Lia Budi Tristanti
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika  siswa SMK masih rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah menciptakan suasana belajar yang cocok dengan jenis gaya belajar siswa (auditorial, visual, ataupun kinestetik), sehingga diharapkan guru lebih memperhatikan karakteristik gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran yang efektif bagi peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Peneliti ingin melihat kemampuan pemecahan masalah dilihat dari jenis gaya belajar dan kemandirian berdasarkan teori John Dewey yang dalam merencanakan penyelesaian, diharapkan siswa mengembangkan solusi lain yang mungkin. Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 1 Jombang  kelas X pada tahun ajaran 2019-2020 semester genap. Metode penelitian yang digunakan berupa kualitatif deskriptif dengan tujuan menganalisis karakteristik gaya belajar dan kemandirian siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan teori John Dewey. Dari hasil penelitian terungkap bahwa: 1) Subyek LW mampu melalui tahap pengenalan, pendefinisian, perumusan, mencobakan dengan tepat namun pada tahap evaluasi belum lengkap, 2) Subyek JL mampu melalui tahap pendefinisian, perumusan, mencobakan namun pada tahap pengenalan, dan evaluasi belum lengkap, 3) Subyek KAC mampu melalui tahap pendefinisian, perumusan, evaluasi namun pada tahap pengenalan, dan mencobakan belum lengkap, 4) semakin tinggi tingkat kemandirian belajar siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Oleh karena itu mengetahui karakteristik gaya belajar dan pengembangan kemandirian belajar siswa sangat diperlukan oleh individu yang belajar matematika khususnya kemampuan pemecahan masalah matematika.