Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efektivitas Lesson Study Pada Pemecahan Masalah Matematis Melalui Perkuliahan Online Di Masa Pandemi Covid 19 Herri Sulaiman; Fuad Nasir; I. Robia Khaerudin
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 5 No 2 (2021): July 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v5i2.4668

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas LS pada pemecahan masalah matematis mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Desain penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen dan kontrol. Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis, peneliti menggunakan data pretest dan posttest. Penelitian ini dilaksanakan di prodi pendidikan matematika menggunakan sistem perkuliahan daring (online) dengan platform google classroom. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 prodi pendidikan matematika yang mengontrak mata kuliah kalkulus peubah banyak. Hasil efektivitas dari LS pada pemecahan masalah matematis untuk mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak dapat dirinci sebagai berikut: (1) rata-rata prestest mahasiswa untuk kelas eksperimen dan kontrol memiliki nilai yang hampir sama walaupun jumlah subjek kelas yang berbeda, (2) hasil uji ketuntasan klasikal untuk kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa dari kedua kelas di atas tidak sama dengan test value-nya yaitu sebesar 50, (3) diperoleh rata-rata untuk nilai postes eksperimen sebesar 80,53 dan kelas kontrol 76,75, (4) berdasarkan model regresi linier sederhana dapat diperoleh nilai koefisien yang positif yaitu 0,959 yang menjelaskan koefisien aktivitas mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran LS memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa. Hasil perhitungan observasi tentang pelaksanaan pembelajaran teknik LS diperoleh hasil sebagai berikut: pada siklus pertama nilai rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu 20,08 dengan persentase 71,73% yang dikategorikan baik; pada siklus kedua nilai rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu 22,00 dengan persentase 78,57% yang dikategorikan baik; pada siklus ketiga nilai rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu 24,31 dengan persentase 86,81% yang dikategorikan sangat baik; yang artinya secara keseluruhan aktivitas mahasiswa dalam penerapan pembelajaran teknik LS dapat dikatakan baik.
Ethnomathematics: Mathematical Aspects of Panjalin Traditional House and Its Relation to Learning in Schools Herri Sulaiman; Fuad Nasir
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2020): Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Islam Raden Intan Lampung, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.746 KB) | DOI: 10.24042/ajpm.v11i2.7081

Abstract

This study was aimed to improve the learning process at school through ethnomathematics culture-based learning, namely the Panjalin traditional house. The purpose of this study was to explore the culture of Panjalin society as a medium for learning mathematics. Through culture-based learning, students were expected to improve their mathematics learning outcomes. The results showed that there were mathematical concepts and activities in the Panjalin traditional house. Students should learn the theories about mathematical concepts and know their application. The result of the study was aimed to examine the aspects of mathematics in the Panjalin traditional house and its relationship with mathematics learning at schools.
ANALISIS GEOMETRI FRAKTAL PADA BENTUK BANGUNAN DI KOMPLEK KERATON KANOMAN CIREBON Herri Sulaiman; Siska Firmasari
Euclid Vol 7, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1301.667 KB) | DOI: 10.33603/e.v7i1.2831

Abstract

Keraton berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu kata keratuan menunjukkan keterangan tempat, yaitu untuk bersemayamnya raja atau tempat kediaman raja. Raja sebagai kepala pemerintahan bertempat tinggal di dalam keraton yang dijadikan pusat kerajaan dan segala kegiatan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Para pejabat tinggi kerajaan dan bangsawan juga tinggal di sekitarnya. Karena hampir semua kegiatan masyarakat terpusat di sekitar keraton, maka berkembang menjadi kota. Keraton Kanoman dibangun tahun 1588 M oleh pangeran Muhamad Badarudin Kertawijaya yang bergelar Sultan Anom I. Ia mendirikan keratonnya di rumah pangeran Cakrabuana ketika baru saja datang ke tegal alang-alang bernama Witana. Titimangsa tahun berdirinya keraton Kanoman tertulis dalam sebuah gambar yang ada di pintu masuk Jinem keraton Kanoman, yang menggambarkan matahari berarti satu, wayang darma kusuma yang berarti lima, bumi berarti satu, dan binatang kemangmang yang berarti nol. Candrasangkala tersebut menunjukkan angka tahun 1510 Saka atau 1588 M. Jadi keraton Kanoman didirikan pada tahun 1510 Saka atau 1588 M. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan geometri fraktal yang ada pada komplek keraton Kanoman yang dilihat pada aspek dimensi fraktal dari bentuk bangunan tesebut. Analisis dimensi fraktal menggunakan metode box-counting untuk mengetahui tingkat kekasaran dari bangunan di komplek keraton Kanoman dengan mensketsa beberapa skala. Metode penelitian ini ialah etnografi dan jenis penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bangunan dari keraton Kanoman untuk lawang seblawong, balai manguntur, dan gapura barat memiliki kedalaman dimensi fraktal dengan tingkat kekasaran cukup tinggi. Sehingga detail dari susunan bangunan tersebut tergolong tinggi.
Kemampuan Pembuktian Matematis Mahasiswa Menggunakan Induksi Matematika Siska Firmasari; Herri Sulaiman
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 3 No 1 (2019): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Urogram Studi Pendidikan Matematika, Universitas IVET

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medivesveteran.v3i1.642

Abstract

Kemampuan mahasiswa dalam melakukan pembuktian matematis tidak sama bergantung dari kategori kognitifnya. Salah satu metode pembuktian matematika adalah induksi matematika yang memerlukan pemahaman konsep secara sistematis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan pembuktian matematis mahasiswa yang memiliki kategori kognitif tinggi dan rendah menggunakan induksi matematika. Subjek penelitian ini adalah empat orang mahasiswa tingkat tiga Program Studi Pendidikan Matematika dengan klasifikasi dua orang mahasiswa memiliki kemampuan kognitif tinggi dan dua mahasiswa berkemampuan rendah. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes materi induksi matematika dan pedoman wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mendeskripsikan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal terkait induksi matematika disesuaikan dengan kemampuan kognitif tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kategori kognitif tinggi mampu menyelesaikan setiap langkah pembuktian secara benar namun belum sistematis, sedangkan yang berkemampuan kognitif rendah tidak memahami alur pembuktian pada langkah induksi, kekeliruan memahami sifat distributif, dan ketidakteraturan menghubungkan setiap langkah pembuktian. Melalui artikel ini, peneliti berharap dapat menganalisis perlakuan yang tepat pada mahasiswa saat mengajar berbagai materi matematika yang menggunakan prasyarat induksi matematika. Kata kunci: pembuktian matematis, induksi matematika, kemampuan kognitif. ABSTRACT The students’ ability to perform mathematical proof is different depending on their cognitive category. One of mathematical proofing is mathematical induction which requires concepts understanding systematically. The purpose of this research is to know the ability of mathematical proof using mathematical induction of high and low cognitive category students. The subjects of this study are four third graders of Mathematics Education Study Program. Two students have high cognitive ability and the others have low cognitive ability. The mathematical induction material test sheet and interview guideline are used as research instruments. This is a descriptive research which describes the mathematical proof ability of students in solving problems related to mathematical induction adjusted with high and low cognitive ability. The results show that students with high cognitive category are able to complete each step of proof correctly but not systematically. At the same time, the students with low cognitive ability are not understand the proof steps at the induction step, the misunderstood the distributive property, and the irregularity connect the proof steps. The researcher expects to analyze the appropriate treatment to the students while teaching mathematical materials using mathematical induction prerequisites. Keywords: mathematical proof, mathematical induction, cognitive ability.
Kemampuan Berpikir Relasional Abstrak Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Soal-Soal Non-Rutin pada Topik Geometri Non-Euclid Mohammad D Sundawan; Wawan Irmawan; Herri Sulaiman
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 2 (2019): Mei
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v8i2.565

Abstract

Bagi calon guru matematika, kemampuan berpikir relasional abstrak sangat mutlak diperlukan untuk menunjang kompetensinya sebagai calon guru yang profesional di masa mendatang, sehingga untuk mengetahuinya dapat dilakukan uji dengan memberikan soal-soal non-rutin geometri non Euclid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeteksi kemampuan berpikir relasional abstrak calon guru matematika dalam menyelesaikan soal-soal non-rutin. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini. Subjeknya ialah tiga orang mahasiswa tingkat akhir di Keguruan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) yang dipilih berdasarkan hasil dari nilai kemampuan akademik tinggi. Teknik untuk menganalisis suatu data dilakukan dengan cara mereduksi data terlebih dahulu, kemudian data disajikan, selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan, dan tahap akhir yaitu dapat diverifikasi hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dapat mengetahui bahwa subjek telah memenuhi kemampuan berpikir relasional abstrak dengan fungsi kognitifnya. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir relasional abstrak bagi calon guru matematika program studi pendidikan matematika Universitas Swadaya Gunung Jati sudah beberapa yang memiliki dan terdeteksi sesuai dengan fungsi kognitif yang ada.
Tingkat Self Esteem Siswa Kelas XII pada Pembelajaran Matematika Daring Herri Sulaiman; Felicia Shabrina; Sri Sumarni
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 10 No. 2 (2021): Mei
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.652

Abstract

Self-esteem merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan siswa dalam pencapaian akademik. Self-esteem yang rendah ditunjukkan oleh sifat siswa yang cenderung malas dan kurang fokus dalam belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat self-esteem siswa kelas XII SMA Majalengka tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian ini kuantitatif melalui pengambilan data terkait self-esteem siswa. Adapun sampelnya ialah 72 siswa dari kelas XII IPS. Hasil penelitian saat pembelajaran daring, dapat diketahui bahwa rata-rata skor terendah untuk self-esteem siswa terdapat pada indikator keseriusan dan fokus ketika belajar matematika. Artinya mayoritas siswa kurang fokus ketika belajar matematika saat pembelajaran daring, dan motivasi yang muncul dari dalam dirinya sangat kurang sehingga keseriusan dalam belajar matematika juga kurang. Sedangkan untuk skor tertinggi berada di indikator kepuasan diri yang didapat siswa ketika mereka berhasil mempelajari matematika. Tentu saja ini sebanding dengan usaha yang dilakukan siswa agar dapat berhasil dalam belajar matematika yaitu dengan belajar dan berlatih matematika dengan tekun. Self-esteem is one of the factors that influence student success in academic achievement. Low self-esteem is indicated by the nature of students who tend to be lazy and less focused on learning. The research objective was to determine the level of self-esteem of class XII SMA Majalengka students in the 2019/2020 school year. This research method is quantitative through data collection related to student self-esteem. The sample is 72 students from class XII IPS. The results of research when learning online, it can be seen that the lowest average score for students' self-esteem is on the indicators of seriousness and focus when learning mathematics. This means that the majority of students are less focused when learning mathematics during online learning, and the motivation that comes from within them is very lacking so that they are not serious about learning mathematics. Meanwhile, the highest score is in the indicator of self-satisfaction obtained by students when they are successful in learning mathematics. Of course, this is comparable to the efforts made by students to be successful in learning mathematics, namely by studying and practicing mathematics diligently.