Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : SAINSMAT

Fitoremediasi Fe dan Mn Air Asam Tambang Batubara dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Sistem LBB di PT. JBG Kalimantan Selatan Yunus, Rahmat; Prihatini, Nopi Stiyati
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.861 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat7164812018

Abstract

Air asam tambang (ATT) adalah air limbah yang terbentuk dari serangkaian reaksi kimia dan aktivitas biologis pada saat dan setelah eksploitasi batu bara dengan sistem terbuka. Batubara yang mengandung sulfida dengan adanya oksigen dan air mengalami oksidasi membentuk asam sulfat sehingga memilki pH<4. Kondisi ini mempermudah kelarutan Fe dan Mn. Akibatnya, AAT menjadi potensi besar sebagai pencemar lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan Fe dan Mn pada AAT. Metode yang digunakan adalah fitoremediasi dengan memanfaatkan eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan purun tikus (Eleocharis dulcis) pada sistem lahan basah buatan (LBB). Perlakuan dilakukan selama 25 hari dengan debit aliran 5 m3/hari. Pengukuran dan pengambilan sampel dilakukan per 5 hari. Pengukuran konsentrasi Fe dan Mn menggunakan ICP-OES. Hasil analisis diperoleh bahwa LBB hanya mampu menaikkan pH dari 3,20 menjadi 5,31. Eceng gondok dan purung tikus mampu mengakumulasi Fe dan Mn dengan Faktor Biokonsentrasi (FBK) tertinggi untuk Fe yaitu berturut-turut sebesar 1701,12 dan 1010,86 dan untuk Mn berturut-turut sebesar 1,12 dan 1,45, Indeks Fitoremediasi (IFR) atau efisiensi kinerja LBB dalama menyisihkan Fe dan Mn yaitu berturut-turut antara (87,11- 95,28)% dan (70,08 - 79,84)%. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua tumbuhan ini dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan dalam pengolahan AAT dengan waktu yang lebih panjang dalam LBB yang lebih luas.