Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENINGKATAN MUTU DAN KEMASAN PRODUKSI URUTAN BALI HOME INDUSTRY KELOMPOK DISABILITAS BENGKALA, BULELENG, BALI Dian Rahmani Putri; I Ketut Putu Suniantara; I Gede Suardika; I Made Sujana
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 5 No 2 (2019): November 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.675 KB) | DOI: 10.31940/bp.v5i2.1476

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan untuk Mitra Industri Rumah Tangga Kelompok Disabilitas di Desa Bengkala. Kelompok mitra, dengan Ketua Kelompok I Ketut Kanta, S.E., memiliki lima anggota inti yakni tiga orang penggerak PKK dan tiga warga difable berbakat memasak. Mitra memproduksi urutan Bali, terbuat dari daging dan lemak babi dicincang yang diberi bumbu khas Bali dan dimasukkan ke dalam usus babi sehingga menyerupai bentuk sosis, lalu diasapi di atas tungku atau bara api hingga matang. Rangkaian produksi dan pemasaran dilaksanakan secara manual. Industri rumah tangga ini juga belum memiliki manajemen keuangan maupun pemasaran, dan belum memiliki sistem pengolahan maupun pengemasan yang memungkinkan makanan lebih tahan lama. Tujuan PKM ini adalah memberikan pembinaan untuk peningkatan kualitas mutu produksi dan kemasan produk, serta pendampingan di bidang manajerial dan peningkatan strategi pemasaran. Metode PKM ini adalah metode pelatihan yang terimplementasi ke dalam tiga pokok: a) pemantapan manajemen produksi dan strategi pemasaran, b) pemantapan kualitas produk Urutan Bali dan variasinya, c) pelatihan dalam pengoperasian sistem atau peralatan. Luaran PKM ini adalah peningkatan pengetahuan di bidang pengolahan serta pengemasan produk Urutan Bali, di bidang manajemen dan strategi pemasaran. Metode evaluasi hasil pelaksanaan PKM menggunakan metode Context, Input, Process, Product (CIPP) oleh Stufflebeam (2007). PKM ini telah mampu memotivasi dan menggerakkan kemampuan produksi kelompok pembina disabilitas ini hingga menjadi usaha yang terkelola dengan baik. Kata kunci: mutu, kemasan, makanan tradisional. urutan Bali, industri rumah tangga Community Engagement (PKM) has been carried out for Home-Industry Partner for Disability Group in Bengkala Village. The partner, with the Leader of the Group I Ketut Kanta, S.E., has five core members namely three PKK officials and three disabled people who are talented for cooking. The partner produces a Balinese order, made from minced meat and lard which is given Balinese spices and put into a pig's cleaned-intestine so that it resembles the shape of a sausage, then smoked on a stove or embers until cooked. The production and marketing series are carried out manually. This home industry also does not have financial management or marketing, and does not yet have a processing or packaging system that allows food to last longer. The purpose of this PKM is to provide guidance for improving the quality of production and product packaging, as well as mentoring in managerial and marketing strategies. This PKM method is a training method that is implemented into three main points: a) stabilization of production management and marketing strategies, b) stabilizing the quality of Bali Order products and their variations, c) training in the operation of systems and equipment. The output of PKM is increasing knowledge in the field of processing and packaging of Bali Order products, in the fields of management and marketing strategies. The method of evaluating the results of the community engagement implementation uses Context, Input, Process, Product (CIPP) method by Stufflebeam (2007). This PKM has been able to motivate and drive the production capacity of this group of people with disabilities so that it could become a well managed business. Keywords: quality, packaging, traditional food, Balinese urutan, home industry
ANALISIS HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS SMA DAN PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT I Made Sujana; Yayuk Andayani; Baidowi Baidowi; M. Liwa Ilhamdi; Ni Made Novi Suryanti; Mari’i Mari’i
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.401 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v1i2.9

Abstract

Abstract. This research aims at (a) mapping of the results of National Examinantion of Senior High Schools in Mataram City, West Lombok Regency and North Lombok Regency, (b) finding out the sources of possible problems, (c) providing recommendation for solutions, and (d) designing solution models. Data are collected in two levels: for English National Examination mapping, all 52 schools are analyzed; while for finding out the sources of problems and recommendation, only 12 schools involved as samples, the selection of which employ purposive quota sampling technique, by considering types of schools (government and private), location (city or country), achievement/rank in national Exam (high or low). The data are collected using triangulation techniques such as documentary, questionnaire for schools and for teachers, observation, probing test, and focus group discussion (FGD). The collected data are then analyzed qualitatively and quantitatively. From the analysis, it is concluded that (i) the mastery of English subject tends to increase from 2008 to 2009 and 2010; (ii) There are at least 10 indicators on Listening and 14 indicators on Reading whose achievement is under 60% and regarded as problematic indicators to the students for 3 years; (iii) Factors causing those problems are KTSP and 8 National Standards of Education in most schools have not been implemented and fulfilled optimally, caused by various factors; (iv) From the analysis of factors influencing the improvement of quality at SMAs, one of the major problems is teachers capability in relation to other Standards (Content, Process, Assessment, Facilities and Teachers Development). Solving teachers’ problems are expected to solve other problems; (v) It is, therefore, that in order to improve the quality of education in Senior High Schools in the targeted regions, the solution model offered is the empowerment of English teachers at the targeted regions.Keywords: National Exam, Senior High School, solution recommendation
DINAMIKA MASYARAKAT KONSUMTIF BALI DALAM UPACARA AGAMA (GEBOKAN PERSPEKTIF EKONOMI) I Made Sujana
Majalah Ilmiah Widyacakra Vol 3 No 2 (2020): Majalah ilmiah Widyacakra
Publisher : STIE BIITM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.243 KB)

Abstract

ABSTRACTThere are 3 (three) economic issues regarding Production, distribution and consumption,and to overcome them must also be from that problem, namely how to produce more andbetter and diverse, and then from the production how to distribute it evenly and thoroughly toconsumers or society and further is how to consume to be more useful and beneficial tosociety. A good and right consumption if consumers can use it effectively means that it isright on target and is fully beneficial and this can improve economic growth and people'swelfare will be better, but if used consumptive or even excessive consumerism will be able toreduce economic growth. The basic framework of the teachings of Hinduism, especially inBali is divided into 3 (three) parts, namely Tattwa (philosophy), Susila (ethics) andCeremony (yadnya) all are integrated and related to one another. Tattwa means "that" whosedeeper meaning is "truth and belief" about God, Susila which means the basis of moral orgood behavior or actions, the third is the Hindu concept of ceremony which can beinterpreted by all movements around human life or activities in connecting with God, in aceremony requires a facility called upakara which in Bali is often called Banten which oneform is Gebogan or Pajengan whose contents consist of various products of the earth and ispresented sincerely before God. In the present era, the form and content of gebogan hasshifted which was originally filled from agricultural produce and arranged according toability, has now shifted to an even excessive lifestyle called consumerism and consumerism.Life, with the hope of the results of this study would certainly be known to be the cause andhow to overcome them.
Program Kemitraan Dosen LPTK dengan Sekolah (KDS)*): Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 14 Mataram melalui Pola Lesson Study for Learning Community (LSLC) I Made Sujana; Lina Yetti Budi Asih; Huraiyah; Luh Sri Narasintawati; Nurwachidah; Sri Aliyah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.665 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2371

Abstract

Berbagai perubahan terjadi pada dunia pendidikan sebagai dampak dari berbagai tuntutan dan peristiwa yang terjadi pada pendidikan baik secara lokal maupun global. Menghadapi tantangan ini, guru dan dosen sebgai agent of change harus tetap melakukan pembaharuan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan LPTK melalui kemitraan antara guru bahasa Inggris SMPN 14 Mataram dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram dengan melibatkan 4 orang guru Bahasa Inggris, Kepala Sekolah dan 1 orang dosen. Kegiatan dilaksanakan dengan Pola Lesson Study for Learning Community (LSLC) dengan tahapan Plan, Do, See, dan Redesign. Dari serangkaian kegiatan Siklus 1, telah dihasilkan Chapter Design, Lesson Design, dan Modul Ajar materi Hopes and Wishes (PLAN). Rancangan ini telah diimplementasikan dalam Open Class dengan guru model dan diamati oleh 8 orang pengamat (DO) dan direfleksikan dalam diskusi yang melibatkan guru model dan pengamat. Dari refleksi guru dan dosen melalui reflective essay, disimpulkan bahwa (1) ada peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran melalui penerapan Flipped Learning; (2) melalui kegiatan sharing tasks dan jumping tasks yang direncanakan bersama, kolaborasi dan partisipasi lebih baik; (3) siswa lebih aktif berkomunikasi melalui variasi kegiatan individu, berpasangan, dan kelompok lebih besar serta penugasan produksi di luar kelas. Dengan perancangan kolaboratif-partisipatif, kegiatan pembelajaran lebih dinamis, berpusat pada siswa, membangun kolaborasi, menumbuhkan komunikasi.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Guru Bahasa Inggris MTs Sabilurrrasyad NW Barabali Lombok Tengah Melalui Lesson Study For Community Learning (LSLC) Henny Soepriyanti; I Made Sujana; Lalu Thohir; Edy Syahrial
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.59 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2375

Abstract

The implementation of workshops and practice for the implementation of Lesson Study for Community Learning (LSLC) was held at MTs Sabilurrrasyad NW Barabali, Central Lombok. The purpose of this community service activity was to equip teachers at the school with the knowledge and practice of planning, implementing and evaluating interactive learning through LSLC. The outcome of this activity was the development of teachers’ pedagogical competence in implementing LSCL. Through this activity, it is hoped that these teachers can apply LSLC in their daily teaching and learning practices that are more accommodating to both teachers and students. The target audience for this workshop was the teachers of MTs Sabilurrrasyad NW Barabali, Central Lombok. The reason for the urgency of conducting this activity is that teachers in the target area lack training in developing teaching skills. They do not update their pedagogical skills. To accommodate the learning needs of andragogy, this workshop was conducted using the LSCL-style collaborative learning activity model, such as dialogue, problem solving, demonstration, problem analysis exercises without criticism, reflection and question and answer. Results of the training activity show that the workshop participants felt that they underwent substantial improvement in their pedagogical competence. They therefore expect that similar types of community services would be continued in the future, focusing on improving their professionalism. The participants revealed that they had learned much from the workshop of how to learn from others without criticism and unproductive arguments.
WORKSHOP PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM (GC) SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) I Made Sujana; Untung Waluyo; Henny Soepriyanti; Arifuddin Arifuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.624 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1021

Abstract

Digitalisasi dan otomatisasi sebagai dalam Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran guru dan siswa dituntut untuk memiliki ICT Literacy Skills. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk (1) membekali guru-guru Bahasa Inggris di Kota Mataram, Lombok, NTB dengan kemampuan memanfaatkan ICT (Google Classroom) dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (2) membekali guru dengan kemampuan memanfaatkan ICT sebagai solusi pembelajaran dan penelitian tindakan kelas (PTK); dan (3) mengembangkan Google Classroom untuk mata pelajaran masing-masing. Kegiatan dilaksanakan di Mataram dengan melibatkan guru-guru bahasa Inggris berbagai jenjang pendidikan yang berjumlah 16 orang sebagai khalayak sasaran. Medote yang digunakan antara Ceramah, Diskusi, Modelling, dan Praktik (Workshop). Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain: (1) Secara kuantitatif kegiatan ini melampaui target yaitu dari yang direncakan 20 orang menjadi 24 orang; (2) Khalayak sasaran memiliki pengetahuan tentang penerapan Blended Learning dengan Google Classroom dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (3) Masing-masing khalayak sasaran telah memiliki akun Google Classroom masing-masing mata pelajaran (kelas).
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RPS DAN RTM UNTUK DOSEN-DOSEN UNIVERSITAS NADHATUL ULAMA (UNU) NUSA TENGGARA BARAT Dwi Laksmiwati; Wildan Wildan; Mumbrita Sulaimi; I Made Sujana
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.481 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1083

Abstract

Perkembangan berbagai kebijakan tentang pendidikan tinggi memaksa setiap perguruan tinggi (negeri maupun swasta) untuk terus berbenah. Pembenahan di semua lini beretujuan untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Diberlakukannya Perpress 8/2012 tentang KKNI dan Permenrisekdikti No. 44/2015 tentang KKNI menuntu setiap program studi untuk melakukan rekonstruksi kurikulum dan mata kuliah. RPS dan RTM sebagai perencanaan pembelajaran wajib untuk direkonstruksi supaya bisa sejalan dengan KKNI dan SN-DIKTI. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPS dan RTM dan mendampingi peserta dalam menyusun dokumen tersebut. Kegiatan dilaksanakan di UNU NTB dengan melibatkan 24 orang dosen dan pejebat di lingkungan UNU NTB didampingi oleh 4 orang dosen dari FKIP UNRAM. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan. Dari serangkaian kegiatan, beberap hal yang dapat disimpulkan antara lain: Kemampuan khalayak sasaran dosen-dosen UNU NTB telah meningkat yang ditandai dengan adanya peningkatan dalam menyusun CPMK sebelum kegiatan dilaksanakan dengan CPMK yang dihasilkan pada saat akhir kegiatan; dan Kegiatan presentasi dan pendampingan mampu memperbaiki kesalahan-kesalahan pemahaman pada sesi teori. Dengan melakukan praktek dan presentasi, khalayak sasaran lebih cepat mengenali kesalahan yang dibuat. Selain itu, presentasi dan diskusi menjadi bahan refleksi dan referensi bagi peserta lain.
PENERAPAN DECONSTRUCTION-CONSTRUCTION MODEL DALAM MENYUSUN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU-GURU BAHASA INGGRIS KOTA MATARAM I Made Sujana; Untung Waluyo; Arifuddin Arifuddin; Henny Soepriyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.296 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1094

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi khalayak sasaran tentang publikasi ilmiah dan meningkatkan produktivitas dalam ber-PTK yang dihasilkan secara berkolaborasi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara workshop dan pendampingan yang melibatkan 20 orang guru-guru bahasa Inggris Kota Mataram yang terbentuk dalam 5 kelompok penelitian. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan Deconstruction-Construction Model (DCM) yang meliputi Concept Building Stage, Deconstruction Stage, dan Construction Stage. Dari pelaksanaan kegiatan workshop dan pendampingan dapat disimpulkan: (a) Kegiatan workshop dan pendampingan guru-guru dalam penyusunan proposal PTK berjalan sesuai dengan rencana; (b) Kegiatan dalam Concept Building Stage, Deconstruction Stage, dan Construction Stage telah mampu memberikan modal dan model pada khalayak saran dalam rangka menyusun proposal PTK; (c) Terjadi peningkatan secara kuantitas dari perencanaan, yaitu terjadi peninmgkatan jumlah proposal dari 4 yang direncanakan menjadi 5 proposal dengan melibatkan 20 orang guru dari 15 orang yang direncanakan; dan (d) Telah dihasilkan 5 proposal sebagai hasil pendampingan guru bahasa Inggris oleh tim Pengabdian pada Masyarakat PS. Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Mataram.
PENGEMBANGAN “CONTENT” GOOGLE CLASSROOM UNTUK GURU DAN MAHASISWA BAHASA INGGRIS KOTA MATARAM I Made Sujana; Untung Waluyo; Arifuddin Arifuddin; Henny Soepriyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.155 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1477

Abstract

Dalam era digitalisasi, setiap guru idealnya memiliki “rumah” bagi materi pembelajarannya masing-masing secara online. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakan (PKM) ini bertujuan untuk membekali guru dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam mengembangkan ‘content” pembelajaran Bahasa Inggris dalam akun Google Classroom. Khalayak sasaran strategis dari kegiatan ini adalah guru Bahasa Inggris SMP/SMA/SMK sederajat Kota Mataram dan mahasiswa PS Pendidikan Bahasa Inggris yang sedang mengembangkan penelitian Blended Learning dan mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Teaching Media. Kegiatan dilaksanakan dengan metode diskusi, praktik di kelas, dan pendampingan pengembangan yang dipandu oleh 4 orang dosen dari PS pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNRAM. Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain (1) kegiatan PKM telah berjalan sesuai dengan perencanaan dengan melibatkan 20 orang guru dan mahasiwa dan difasilitasi oleh 4 orang tim pengabdian, (2) khalayak sasaran telah mampu mengisi konten GC mata kuliah masing-masing, dan (3) khalayak sasaran telah memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan Google Forms dalam menunjang pembelajaran dan survei.
PENENTUAN DAN PERUMUSAN KOMPETENSI DASAR, TUJUAN PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI DALAM K-13 VERSI REVISI Arifuddin Arifuddin; I Made Sujana; Muhammad Amin; Eni Djuhaeni; Ahmad Zamzam
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.174 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1491

Abstract

Kegiatan workshop “Penentuan dan Perumusan Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran dan Indikator Ketercapaian Kompetensi dalam K-13 versi Revisi” telah dilaksanakan pada tanggal 14 September 2019 di Pondok Pesantren Haramain Putra Narmada pukul 08:00 – 16:00 WITA. Kegiatan tersebut diikuti oleh 31 orang guru. Kegiatan worshop ini dilaksanakan dengan menerapkan metode pelatihan dan pendampingan. Hasil kegiatan berupa: a) Terlaksana dengan lancar dan sesuai rencana, bahkan peserta melampui target; b) Mendapat respon yang sangat tinggi dari masyarakat luas; c) Mereka memeroleh manfaat yang tidak ternilai dari kegiatan ini; d) Timbulnya semangat yang tinggi dari peserta untuk lebih dalam memahami dan lebih intensif menyusun perangkat pembelajaran, terutama RPP K-13 Versi Revisi; e) Mereka sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, bahkan mereka mengusulkan agar kegiatan berlanjut terus. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan sukses; f) Seluruh peserta secara aktif mengikuti kegiatan serius dan memperlihatkan hasil yang sangat baik. Keberhasilan ini berkat kerja sama semua pihak, termasuk dukungan dari FKIP Universitas Mataram dan program pascasarjana Universitas Mataram; g) Tampak ada keinginan yang kuat dari peserta untuk terus melanjutkan kegiatan serupa dalam waktu yang lebih lama lagi. Tidak ditemukan hambatan yang berarti karena pihak pondok sangat kooperatif dan menyediakan fasilitas yang cukup memadai. Untuk jangka pendek, perlu kegiatan pendampingan yang berlanjut dan lebih intensif, dan untuk jangka panjang diperlukan kerja sama yang lebih intensif antara FKIP dan khususnya PSMP Bahasa Inggris Universitas Mataram dengan stake holders dan sekolah dalam berbagai kegiatan.