Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Media Gizi Pangan

DAYA TERIMA KUE PIA DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG TIRAM (Crassostrea gigas) PADA BALITA STUNTING mustamin mustamin; Hijrah Asikin; Mursydati Mursydati
Media Gizi Pangan Vol 26, No 1 (2019): januari 2019
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.706 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v26i1.1000

Abstract

ABSTRAK            Masalah stunting masuk ke dalam salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam tahun 2015-2019. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah dengan memanfaatkan potensi pangan lokal yang mudah dijangkau yaitu dengan cara memanfaatkan tiram. Pengolahan tepung tiram dalam bentuk kue pia bisa jadi salah satu alternatif dalam upaya mengatasi malnutrisi dengan mempertimbangkan dari segi zat gizi, manfaatnya bagi kesehatan dan daya terima. Penelitian ini bertujuan mengetahui daya terima kue pia dengan substitusi tepung tiram pada balita stunting. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental dan desain penelitian yang digunakan desain One Shoot Group. Daya terima dinilai berdasarkan uji organoleptik terhadap 30 panelis. Kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Kruskal-wallis, dengan uji lanjut Mann Whitney, hasil daya terima terbaik dilakukan analisa zat gizi. Hasil penelitian menunjukkan daya terima panelis terbaik terhadap kue pia dengan substitusi tepung tiram 5%. Panelis suka terhadap aspek rasa 56,67%, aspek aroma 50,00%, aspek tekstur 63,33%, aspek warna 96,67%. Disarankan melakukan penelitian mengenai masa simpan kue pia.
Kandungan Protein dan Daya Terima Minuman Fungsional Berbasis Kacang Gude dan Tempe Hijrah Asikin; Chaerunnimah Chaerunnimah
Media Gizi Pangan Vol 29, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.159 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i1.2689

Abstract

Local food functional drink made from gude beans and tempeh is one of the efforts to diversify food which is expected to provide benefits in overcoming nutritional problems in the community. This study aims to determine the protein content and acceptability of functional drinks based on gude and tempeh. This research is a pre-experimental study with three treatments, namely the formula of gude beans and tempeh, respectively 14%, 16% and 20%. Acceptance using organoleptic test with the number of panelists as many as 30 people while the protein content using the micro kjeldahl test. Data analysis used Two Way Anova Test with Duncan's follow-up test. The results of the assessment showed that the most preferred formula was the one that contained 16% gude and tempeh flour. The average result of acceptance based on all aspects of the three formulas is on a scale of 3 which means like. The highest protein content is a formula containing 16% gude and tempeh flour, which is about 6 grams of protein/100 grams of drink. A serving of functional drink (250 g) contains about 15 g of protein. Keywords : Protein, acceptability, functional drinks, gude beans, tempeh
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PENYINTAS COVID-19 DI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR Nadimin Nadimin; Hijrah Asikin; Dina Arbiyah
Media Gizi Pangan Vol 29, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.962 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i1.2842

Abstract

Meningkatkan kekebalan tubuh merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi COVID 19. Pola makan dan status gizi sangat penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan status gizi penyintas COVID-19 di poltekkes kemenkes makassar.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Sampel penelitian ini adalah Civitas Jurusan Gizi dan Jurusan Fisioterapi yang berjumlah 34 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dari masyarakat yang selamat dari COVID 19. Pengambilan data pola makan dilakukan melalui kuesioner dan status gizi melalui pengukuran antropometri.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar survivor COVID-19 memiliki pola makan seimbang (61,8%), mengonsumsi madu (58,8%), dan mengonsumsi suplemen (76,5%). Responden yang memiliki pola makan yang baik sebanyak 52,9%. Sebagian besar status gizi responden adalah normal (55,9%), gemuk (35,3%), dan kurus (8,8%). Tidak ada hubungan antara pola makan dengan status gizi penyintas COVID 19 di poltekkes kemenkes makassar (p=0,157).Sebagian besar survivor COVID-19 yang memiliki pola makan yang baik memiliki status gizi yang baik. 
KANDUNGAN ZAT BESI SMOOTHIE PISANG AMBON DENGAN PENAMBAHAN KACANG MERAH Sunarto Sunarto; Adriyani Adam; Hijrah Asikin; Suriani Rauf; Winda Saputri
Media Gizi Pangan Vol 29, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.027 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i1.2863

Abstract

ABSTRACT Smoothies are made from fruit and vegetables. The manufacture of smoothie products does not only rely on making produsts that are nutritious but also acceptable to the publicin terms of taste, aroma, texture, and color. The addition of red beans was chosen because in general people only know red beans for processed vegetables, while red beans are high in protein and iron. The purpose of this study was to determine the iron content of Ambon banana smoothie with the addition of red beans. This study is a preexperimental study with a post test design group desaign,comparing Ambon banana smoothie with the addition of 15% red beans with Ambon banana smoothie with the addition of 20% red beans. The results of the research on Ambon banana smoothie with the addition of red beans formula X2 has a higher iron content is 101.71 mg, while formula X1 is 86.22 mg. it is recommended for futher researchers to analyze the protein content of Ambon banana smoothie with the addition of red beans. Keywords: Smoothie, Ambon Banana, Red  Beans, Iron Levels
Acceptability And Iron Content (Fe) Of Chicken Nuggets With The Addition Of Blood Shells (Anadara Granosa) sunarto sunarto; Hijrah Asikin; Fathur Hadian Abdullah
Media Gizi Pangan Vol 29, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.308 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i2.3073

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat yang perlu menjadi perhatian khusus. Faktor penyebab kejadian anemia ialah defisiensi zat besi. Penambahan bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi dapat dijadikan alternatif mencegah anemia gizi. Kerang darah memiliki kandungan protein dan zat besi yang tinggi. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan makanan untuk mengatasi masalah anemia. Akan tetapi, belum banyak diolah menjadi berbagai macam makanan. Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan beku siap saji. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima dan kandungan zat besi (Fe) nugget ayam dengan penambahan kerang darah (anadara granosa). Metode penelitian ini adalah pra eksperimen dengan Post Test Group Design yaitu membuat nugget dengan tiga macam konsentrasi. Hasil penelitian aspek warna konsentrasi 30% sebanyak 27 panelis (90%), aspek aroma konsentrasi 40% sebanyak 27 panelis (90%), aspek tekstur konsentrasi 30% sebanyak 22 panelis (73,3%), aspek rasa konsentrasi 50% sebanyak 19 panelis (63,3). Sedangkan untuk analisis zat besi paling tinggi konsentrasi 50% yaitu 0,532 gram per potong/20 gram. Saran penelitian ini yaitu perlu dilakukan studi lanjut untuk memperbaiki rasa nugget ayam dengan penambahan kerang darah karena rasa dan aroma kerang darah masih terasa.
Acceptance and Iodine Content of Cookies With Addition of Brown Seaweed Flour (Eucheuma Cottonii) fatmawaty fatmawaty; Hijrah Asikin; Popi Anggraeni
Media Gizi Pangan Vol 29, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.624 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i2.3074

Abstract

Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKI) merupakan rangkaian gejala akibat kekurangan yodium yang dapat menimbulkan efek penghambat fisik dan psikis serta mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Pemanfaatan rumput laut coklat pada produk cookies memiliki kandungan yodium yang tinggi diharapkan dapat mengurangi kejadian GAKY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan kandungan yodium cookies dengan penambahan tepung rumput laut coklat. Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimen dengan desain penelitian Post Test Group Design, dengan tiga perlakuan (15%, 20% dan 25%) dan satu kontrol (0%). Daya terima dinilai berdasarkan uji hedonik terhadap 30 panelis dan kandungan yodium menggunakan metode Iodometri sebanyak 2 kali pada formula yang paling disukai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor dari aspek warna yang paling disukai yaitu O2C (93,3%) skor dari aspek rasa yang paling disukai yaitu O2A (90%) skor dari aspek aroma yang paling disukai yaitu O2A (96,6%) dan skor dari aspek tekstur yang paling disuaki yaitu O2B (76,7%) dan hasil analisis kandungan yodium pada cookies dengan penambahan tepung rumput laut coklat cookies mengandung yodium sebanyak 4,41 µg/g. Kandungan yodium pada formula 20% lebih banyak dibandingkan dengan cookies original yang hanya mengandung yodium sebanyak 0,085 µg/g untuk setiap gram keping cookies. Sebaiknya dalam proses pengolahan rumput laut coklat menggunakan jeruk nipis yang dapat mengurangi bau yang kurang enak pada tepung rumput laut coklat.
Fomulasi Minuman Fungsional Berbasis Kacang Gude dan Tempe chaerunnimah chaerunnimah; Retno Sri Lestari; Hijrah Asikin
Media Gizi Pangan Vol 29, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.569 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i2.3110

Abstract

Pigeon pea and tempeh are local foods that are rich in nutrients. This functional drink is a development of the previously made peanut drink formulation. This functional drink of gude and tempeh beans with the addition of arabic gum as a stabilizer. Analyzing the effect of adding gum arabic through organoleptic tests and knowing the food safety of this functional drink. This research is a pre-experimental research. The research design uses a one shot group design. The organoleptic analysis test used was the Friedman test. Product safety was carried out by microbiological contamination test using AMP and ALT methods. Organoletic test analysis showed that there was no difference in acceptance (p>0.005) of color, aroma, taste and texture at the concentration of gum addition (0.10%, 0.15% and 0.20%). Bacteriological test results AMP and ALT values do not exceed the maximum threshold value of microbial contamination according to SNI 3719:2014 for beverage products.          Keywords : Functional drink, arabic gum, pigeon pea, tempe  ABSTRAK Kacang gude dan tempe merupakan pangan lokal yang kaya dengan kandungan zat gizi. Minuman fungsional ini merupakan pengembangan dari formulasi minuman kacang gude yang telah dibuat sebelumnya. Minuman fungsioanal kacang gude dan tempe ini dengan penambahan gum arab sebagai bahan penstabil. Menganalisis pengaruh penambahan gum arab melalui uji organoleptik dan mengetahui keamanan pangan minuman fungsional ini. Penelitian ini merupakan penelitian pra ekperimental.   Desain penelitian menggunakan one shot group design. Uji analisis organoleptik yang digunakan adalah  uji Friedman. Keamanan produk dilakukan dengan uji cemaran mikrobiologi metode AMP dan ALT. Analisis uji organoletik adalah tidak ada perbedaan penerimaan (p>0,005) terhadap warna, aroma, rasa dan tektur pada konsentrasi penambahan gum (0,10%, 0,15% dan 0,20%).  Hasil uji bakteriologi nilai AMP dan ALT tidak melebihi nilai ambang batas maksimum cemaran mikroba menurut SNI 3719:2014 untuk produk minuman. Kata Kunci : Minuman fungsional, gum arab, kacang gude, tempe