Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengembangan Budidaya Sayur Organik di Pesantren Nurul Islam Jember dengan Teknologi Komposting Takakura dan Sistem Tanam Vertikultur Mohammad Nur Khozin; Dwi Erwin Kusbianto; Sholeh Avivi; Bakhroini Habriantono; Riza Yuli Rusdiana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.747 KB)

Abstract

Nurul Islam Islamic boarding school Jember is one of the modern Islamic boarding schools that teaches religion, science, and technology. Organic vegetable cultivation training using Takakura technology and a verticulture planting system aims to increase the knowledge awareness, and skills of the students. Besides, this activity has a positive impact on health, waste management, environmental harmony, vegetable crop production, land effectiveness and adds economic value. Takakura technology produces odorless and nutritious compost products. Takakura compost is used as a growing medium in verticulture pipes. The skills of cultivating organic vegetables using Takakura technology and a verticulture planting system are very useful for the students. Technically, the implementation of this program includes material presentation, leaflet giving, and hands-on practice. Cultivation that is carried out includes making media, preparing seeds, preparing planting media, transplanting seeds into verticulture media, and plant care. The result of training activity can improve the knowledge and competence of student to produce organic fertilizer and vegetable through the technology that transfer for them.
Correlation Between Secondary Metabolites of Leaf and the Resistance to Leaf Rust (Hemileia vastatrix) on Several Arabica Coffee Clones Gatot Subroto; Dwi Erwin Kusbianto; Sholeh Avivi; Slameto Slameto; Setiyono Setiyono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.61 KB) | DOI: 10.22146/ipas.42124

Abstract

Indicator of coffee resistance to leaf rust attack (Hemileia vastatrix) is needed to select superior coffee plants resistant to biotic stress. This study aims to find the relationship between the content of secondary metabolites and the intensity of leaf rust attack, so that it becomes a reference in the selection of future coffee plants. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with several coffee clones as a treatment. This test tested 5 Arabica coffee clones consisting of Komasti, Maragogik, Usda, Andong sari, and HDT clones. Each consists of 3 replications, and each replication consists of 2 sample plants. Observations were made by observing the intensity of the attack, and plant metabolites such as phenolic content, flavonoids and antioxidant activity were observed when the leaves had been attacked by Hemileia vastatrix. Correlation of leaf rust attack levels with phenolic content, flavonoids and antioxidant activity showed a relationship between each observation variable. Flavonoid content in certain conditions can be used as an indicator to get Arabica coffee plants that are resistant to the attack of leaf rust.
Correlation Between Secondary Metabolites of Leaf and the Resistance to Leaf Rust (Hemileia vastatrix) on Several Arabica Coffee Clones Gatot Subroto; Dwi Erwin Kusbianto; Sholeh Avivi; Slameto Slameto; Setiyono Setiyono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.42124

Abstract

Indicator of coffee resistance to leaf rust attack (Hemileia vastatrix) is needed to select superior coffee plants resistant to biotic stress. This study aims to find the relationship between the content of secondary metabolites and the intensity of leaf rust attack, so that it becomes a reference in the selection of future coffee plants. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with several coffee clones as a treatment. This test tested 5 Arabica coffee clones consisting of Komasti, Maragogik, Usda, Andong sari, and HDT clones. Each consists of 3 replications, and each replication consists of 2 sample plants. Observations were made by observing the intensity of the attack, and plant metabolites such as phenolic content, flavonoids and antioxidant activity were observed when the leaves had been attacked by Hemileia vastatrix. Correlation of leaf rust attack levels with phenolic content, flavonoids and antioxidant activity showed a relationship between each observation variable. Flavonoid content in certain conditions can be used as an indicator to get Arabica coffee plants that are resistant to the attack of leaf rust.
Pengaruh Beberapa Sumber Auksin Terhadap Tingkat Keberhasilan Perbanyakan Kopi Dengan Metode Sambung-Stek Dwi Erwin Kusbianto; Mohammad Ghufron Rosyadi; Setiyono Setiyono; Gatot Subroto
AGRITROP Vol 19, No 2 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v19i2.6055

Abstract

Petani kopi Arabika umumnya menanam kopi menggunakan bibit cabutan sebagai bahan tanam. Teknik sambung stek merupakan teknik perbanyakan kopi yang daianggap lebih efisien oleh beberapa kebun komersial di Indonesia. Proses pembibitan hanya membutuhkan waktu 3-4 bulan sedangkan masa tunggu hingga panen pertama cukup menunggu 3 tahun masa TBM (tanaman belum menghasilkan). Pemanfaatan sumber auksin dalam hal proses stek tanaman umum dilakukan, namun untuk dibandingkan dengan beberapa sumber auksin alami masih belum banyak ditemui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa sumber auksin alami maupun sintetis dalam proses pembibitan kopi dengan metode sambung stek. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu perendaman bibit sambung stek pada larutan yang terdiri dari: Aquades (Kontrol/H1); ekstrak tauge (H2); IAA 100 ppm (H3); IAA 200 ppm (H4); Urin ternak segar (H5); Urin ternak terfermentasi (H6). Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan di uji lanjut dengan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Parameter yang diamati adalah waktu awal muncul tunas, jumlah tunas harian, jumlah daun serta persentase keberhasilan proses pembibitan dilihat dari perkembangan batang atasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman bibit sambung stek dengan IAA 200 ppm dan urin ternak segar memiliki persentase kematian lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Sedangkan perlakuan yang paling baik adalah dengan cara perendaman dengan urin ternak terfermentasi dengan indikator pembentukan tunas lebih optimal.
PEMANFAATAN BAHAN HERBAL PADA ERA PANDEMI COVID-19 DALAM MENGHASILKAN PRODUK BONAFIT DI DESA GRENDEN, KECAMATAN PUGER, KABUPATEN JEMBER Linda Ayu Islamia; Dwi Erwin Kusbianto; Hasbi Mubarak Suud; Laras Sekar Arum
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8699

Abstract

ABSTRAKPandemi COVID-19 telah menghambat jalannya kegiatan dan memaksa semua orang bekerja dari rumah. Analisis situasi menunjukkan bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum sadar prosedur kesehatan COVID-19. Sedangkan potensi yang ada di Desa Grenden adalah banyaknya masyarakat yang menanam tanaman herbal di pekarangan rumahnya. Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan mulai 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. Tema pengabdian kepada masyarakat berfokus melaksanakan program kerja program inovasi teknologi dan informasi dalam penanganan COVID-19 dengan sasaran  ibu-ibu masyarakat Desa Grenden. Terdapat program pendidikan kesehatan untuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, seperti edukasi penggunaan handsanitizer alami sebagai tindakan pencegahan penularan COVID-19, manfaat bahan herbal bagi imunitas tubuh selama masa pandemi COVID-19, cara membuat handsanitizer herbal dari daun sirih, cara membuat jamu instan dari kunyit dan cara membuat permen herbal dari jahe. Evaluasi awal dan akhir dilakukan dengan Tanya jawab mengenai pengetahuan mengenai bahan herbal, manfaat bahan herbal dan cara pengolahannya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kandungan dan manfaat bahan herbal disekitar rumah. menjadi serta cara pengolahannya yang tidak maksimal diharapkan tingkat pengetahuan dan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan herbal disekitar rumah untuk dijadikan sebagai produk daya guna yang bermanfaat selama masa pandemi COVID-19. Kata kunci: covid-19; herbal; grenden ABSTRACTThe COVID-19 pandemic has hampered activities and forced everyone to work from home. Situation analysis shows that there are still many people who are not aware of the COVID-19 health procedures. While the potential that exists in Grenden Village is the number of people who grow herbal plants in their yards. The community service program will be implemented from 11 August 2021 to 9 September 2021 by implementing health protocols. The theme of community service focuses on implementing the work program of the technology and information innovation program in handling COVID-19, targeting the women of the Grenden Village community. There are health education programs for Community Service activities, such as education on the use of natural hand sanitizers as a precaution against COVID-19 transmission, the benefits of herbal ingredients for body immunity during the COVID-19 pandemic, how to make herbal hand sanitizer from betel leaf, how to make instant herbal medicine from turmeric. and how to make herbal candy from ginger. The initial and final evaluation was carried out by asking questions about knowledge about herbal ingredients, the benefits of herbal ingredients and how to process them. The results of the activity showed that there was an increase in public knowledge about the content and benefits of herbal ingredients around the house. As well as processing methods that are not optimal, it is hoped that the level of knowledge and creativity of the community in utilizing herbal ingredients around the house to be used as useful products during the COVID-19 pandemic. Keywords: covid-19; herbal; grenden
Aplikasi Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Setiyono Setiyono; Randi Wijaya Pangestu; Dwi Erwin Kusbianto
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7124

Abstract

Buncis menjadi salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Umumnya buncis dikonsumsi dalam bentuk polong segar, biji kering, kecambah, maupun daun mudanya. Tahun 2016 terjadi penurunan dari 26.076 ton menjadi 25.084 ton dan pada tahun 2018 naik menjadi 25.965 ton. Penurunan produksi buncis disebabkan oleh buruknya kondisi lahan akibat penggunaan pupuk anorganik secara massif. Kombinasi pemberian pupuk anorganik dan pupuk hayati dinilai mampu mendukung tingkat produktivitas tanaman Buncis. Penelitian ini dilakukan secara faktorial dengan pola dasar RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua perlakuan dan tiga ulangan. Faktor utama yaitu konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk ZA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Panjang akar buncis terbaik pada perlakuan B2Z1 (Bioboost 40ml/l dan ZA 7,5 g/tan) dan volume akar buncis terbaik pada perlakuan B1Z2 (Bioboost 20 ml/l dan ZA 15 g/tan), (2) Konsentrasi pupuk hayati Bioboost (B) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman dan (3) Dosis pupuk ZA (Z) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman.
The Transfer Teknologi Budidaya Anggrek Hasil Kultur Jaringan Terhadap Para Santri Pondok Pesantren Nurul Islam Jember: Pelatihan aklimatisasi bibit anggrek hasil kultur jaringan Mohammad Nur Khozin; Dwi Erwin Kusbianto; Sigit Soeparjono; Muhammad Dima Say Mona; Didik Pudji Restanto
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.646 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1762

Abstract

The Nurul Islam Islamic Boarding School Antirogo Jember is one of the modern Islamic boarding schools where in addition to teaching about religious sciences, science and technology lessons are mandatory lessons for students at Islamic boarding schools. The transfer of technology for orchid cultivation resulting from tissue culture aims to increase the insight, knowledge and skills of the students in the fields of science and technology so that it has a positive impact on the preservation of orchids, the beauty of the environment, and adds economic value. Tissue culture techniques are very effective in the propagation of orchids. The results of tissue culture are usually found in the form of seeds. In order to live and grow outside the bottle, the orchid seeds must be removed. But there is a special treatment so that the seeds can become seeds that are able to grow outside the bottle. This technique is an acclimatization technique. For the students, of course, the skill to acclimatize orchids is very useful. so that it is hoped that it can add new knowledge, insight, and skills for the students, starting from selecting seeds, preparing planting media, transplanting seeds from bottles to pots, and caring for seedlings. Keywords:
Enrichment Pupuk Organik Asal Kotoran Ternak di CV Gumukmas Multi Farm Jember Dwi Erwin Kusbianto; Listya Purnamasari; Himmatul Khasanah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.276 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1062

Abstract

CV Gumukmas Multi Farm as a service partner is one of the entrepreneurs in the sociopreneur-based livestock sector who collaborates with smallholder farmers as partners. The problem faced by partners is the high population of sheep that are kept so that they produce abundant livestock manure but are not used optimally so that they pollute the environment. The solution is structured training and demonstration in the manufacture of nutrient-rich organic fertilizer. Success in the management of manure waste is indicated by the results of compost that resemble soil and do not smell. This service program has improved the skills of farmers in managing livestock manure waste into processed organic fertilizers that can be used in agricultural land/forage for animal feed and improving the environmental conditions of the cages to be cleaner and healthier.
Pengaruh Temperatur Dan Lama Penyangraian Terhadap Kandungan Kafein Dan Sifat Fisik Kopi Robusta Asal Banjarsengon Jember Risa Umami; hasbi mubarak suud; Bambang Kusmanadhi; Dwi Erwin Kusbianto
Technologica Vol. 1 No. 2 (2022): Technologica
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.853 KB) | DOI: 10.55043/technologica.v1i2.45

Abstract

Kabupaten Jember memiliki beberapa wilayah yang berpotensi dalam pengembangan kopi, salah satunya di Desa Banjarsengon Kecamatan Patrang yang memiliki luas lahan 65 hektar. Untuk meningkatkan potensi daerah tersebut, maka penelitian eksplorasi pengolahan biji kopi yang dihasilkan menjadi penting untuk dilakukan. Salah satu proses pengolahan kopi yang penting yaitu proses penyangraian. Penyangraian merupakan proses pembentukan rasa dan aroma pada biji kopi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kandungan kafein dan sifat fisik kopi robusta yang dihasilkan oleh petani lokal setempat. Terdapat tiga variasi suhu dan waktu penyangraian yang digunakan dalam penelitaian ini. Untuk pengamatan suhu penyangraian dilakukan pada suhu 190oC, 200oC, 210oC dan durasi lama penyangraian digunakan pada 10, 15, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi temperatur 190oC dan lama penyangraian 10 menit memiliki kadar kafein terendah yaitu sebesar 3,18%. Selain itu, diketahui berdasarkan uji Duncan faktor lama penyangraian memiliki pengaruh sangat nyata terhadap jumlah kadar air dan densitas curah pada biji kopi. Sedangkan melalui pengamatan uji fisik diketahui bahwa semakin besar suhu dan semakin lama durasi penyangraian dapat mengakibatkan biji kehilangan kadar air juga semakin besar maka massa pada bijipun berkurang
JURNAL REVIEW : EFEKTIVITAS PENGUKURAN KONDUKTIVITAS LISTRIK TANAH UNTUK MENDUGA KONDISI KESUBURAN TANAH PADA LAHAN PERTANIAN Hasbi Mubarak Suud; Dwi Erwin Kusbiantoro; Muhammad Ghufron Rosyady; Oria Alit Farisi
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v7i2.2252

Abstract

Memetakan kondisi lahan pertanian dengan melakukan akusisi data nilai konduktivitas listrik (EC) tanah untuk menduga kondisi kesuburan tanah sudah banyak dilakukan dan diterapkan dalam sistem pertanian presisi saat ini. Nilai EC tanah merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tingkat salinitas tanah. Sudah banyak penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya korelasi nilai EC tanah dengan kandungan ion, kadar air, pemupukan, bahkan dengan hasil panen. Hal tersebut semakin menguatkan nilai EC tanah dapat digunakan untuk menduga kondisi kesuburan tanah dengan cepat, murah, dan efisien. Namun bagaimana mekanisme interpetasi hasil pengukuran tersebut masih sulit dijelaskan karena nilai EC tanah tidak hanya semata mata dipengaruhi oleh tingkat salinitas, namun ada parameter lain yang mempengaruhi seperti temperatur, PH, kepadatan tanah, dan kadar air. Artikel ini berusaha menjabarkan kembali beberapa fakta penelitian terdahulu tentang kompleksitas pengukuran dan interpetasi nilai EC tanah dan memberikan beberapa penekanan dan catatan untuk mendapatkan cara terbaik dalam melakukan pengukuran dan interpetasi nilai EC tanah